Part 18

22K 3.7K 510
                                    

HARI itu tiba, di mana Taeyong akhirnya pergi camping bersama teman-teman sekolah! Dua hari tiga malam, waktu yang cukup lama hingga Taeyong merasa bahwa sekarang pun ia sudah merindukan Jaehyun; ingin melihat wajah lelaki tampan itu dan memberikan ciuman basah di bibir tebal Jaehyun.

Walaupun semalam keduanya sudah membicarakan banyak hal dan melewati waktu manis untuk sekedar cuddle serta menempelkan bibir satu sama lain. Namun tetap saja, Taeyong masih merasa kurang! Hari-harinya selalu di penuhi oleh Jaehyun, seolah sudah menjadi rutinitas wajib untuk memeluk si lelaki tampan di setiap harinya ketika ia pulang dari sekolah.

Tas ransel besar menghiasi punggung Taeyong, berisi keperluan yang akan ia butuhkan saat camping nanti. Taeyong juga membawa tote bag, banyak sekali makanan ringan yang Jaehyun masukkan ke dalam sana.

"Taeyong!"

Kepala Taeyong yang semula menunduk; menatap ponsel, kini mendongak, memperhatikan Mingyu yang berjalan ke arahnya dengan langkah lebar serta senyuman manis di bibir yang tentunya di berikan untuk Taeyong.

Oh benar, Taeyong memiliki janji yang harus ia tepati, yaitu duduk bersama Mingyu di bis hingga tiba di perkemahan.

"Kau tidak membawa apapun?" tanya Taeyong heran, ia memerhatikan Mingyu yang datang tanpa membawa tas.

Dengan itu Mingyu menunjuk ke arah belakang, terlihat beberapa anak basket kelas sepuluh yang sibuk menata tas serta koper di bagasi samping bis. Seperti sudah menjadi rutinitas di setiap camping, anak basket kelas sepuluh pasti selalu di jadikan kacung oleh Kakak kelas.

"Kau terlihat sangat manis hari ini." gumam Mingyu pelan, ia sangat ingin mencubit gemas pipi Taeyong. Lelaki bermarga Lee itu mengenakan celana denim kebesaran dengan kaus putih serta kemeja kuning terang.

Taeyong tersenyum kecil. "Mungkin karena aku menyukai cokelat, jadi aku terlihat manis." ia tidak ingin memperlakukan Mingyu dengan buruk seperti sebelumnya, "kau juga terlihat hitam, Mingyu."

Apakah itu sebuah pujian? Karena saat ini Mingyu merubah raut wajahnya menjadi datar, tapi Taeyong tertawa cukup kerasㅡmenyadari bahwa ia baru saja mengejek Mingyu secara tidak langsung. Namun sungguh! Taeyong tidak berniat seperti itu, Mingyu terlihat tampan walaupun berkulit eksotis.

Mau tak mau Mingyu ikut tersenyum. "Kau boleh mengejekku sebanyak yang kau mau asalkan aku bisa melihatmu tertawa seperti ini."

Taeyong berhenti tertawa dan memukul pelan lengan atas Mingyu. "Terserah!"

"Aku bisa menaruh tas-mu, itu terlihat berat." sebelum meminta persetujuan Taeyong, Mingyu sudah terlebih dahulu berjalan ke belakang tubuh si lelaki cantik, menarik pelan tas ransel Taeyong dan membawanya.

"Aku bisa melakukannya sendiri!"

"Jika ada aku yang bisa melakukannya untukmu, kau tidak perlu repot, cukup duduk manis karena aku tidak keberatan menjadi dayangmu."

Taeyong merotasikan bola matanya. "Dayang itu sebutan untuk wanita!"

"Benarkah?" Mingyu tergelak, ia berjalan menuju bagasi samping bis dan Taeyong mengikuti di belakangnya, "aku akan menjadi bodyguard-mu jika begitu. Melindungimu dari orang-orang jahat!"

Kali ini mata Taeyong menyipit, ia mendorong pelan bahu Mingyu. "Bukankah kau termasuk orang jahat?"

"Tentu tidak! Peranku protagonis."

"Ha!" Taeyong bersidekap, memerhatikan Mingyu yang menaruh tas-nya dengan hati-hati di antara tas yang lain, "baiklah Tuan protagonis yang baik hati."

Certain Things《Jaeyong》✔Where stories live. Discover now