Part 11

35.1K 5.5K 1.7K
                                    

TAEYONG menatap langit-langit kamarnya dengan jantung yang berdetak dua kali lebih cepat, bahkan pipinya masih terasa begitu panas meskipun sudah empat jam berlalu sejak Jaehyun mengecup dahinya dan mengatakan sesuatu yang berhasil membuat Taeyong tidak bisa berkata-kata.

Kenapa otaknya jadi tidak bisa berpikir dengan baik? Taeyong sungguh tidak mengerti, Jaehyun belum mengatakan atau menjelaskan apapun. Setelah memberinya kalimat yang tidak jelas seperti tadi, lelaki bermarga Jung itu berjalan masuk ke kamar seolah tidak ada sesuatu yang terjadi. Bukankah menyebalkan bila Taeyong harus mengambil kesimpulan sendiri?

"Apa Ahjussi juga menyukaiku?" monolog Taeyong seraya meremat guling yang ia peluk, kakinya menendang udara dengan kesal, "aish ini membuatku frustrasi! Apa yang Ahjusshi maksud?!"

Dilema melanda, kecupan di dahi serta kata-kata manis Jaehyun membuatnya terbang hingga langit ke tujuh dan sampai saat ini, roh Taeyong belum kembali sepenuhnya. Ia masih merasa bahwa dirinya mengapung dengan tinggi, tapi ia juga takut jika nanti Jaehyun akan mengatakan sesuatu yang membuatnya jatuh hingga hancur.

Bukankah Taeyong harus mempertanyakan kejelasan hubungan mereka? Ia sangat menyukai Jaehyun dan tidak mau di gantungkan seperti ini! Setidaknya Jaehyun harus memutuskan apakah sekarang mereka adalah sepasang kekasih atau masih berstatus sebagai Uncle dan Nephew.

Menghela napas panjang Taeyong akhirnya memutuskan untuk bangun dan keluar dari kamar. Ia tidak sabar! Jaehyun sudah memberi harapan dan lelaki tampan itu harus bertanggung jawab secepatnya, Taeyong tidak mau menunggu karena saat ini ia sudah berbunga-bunga. Bajingan memang.

Menggembungkan pipi, Taeyong akhirnya menekan knop pintu kamar Jaehyun, membuka benda itu secara perlahan dan menatap Jaehyun yang sudah berbaring di atas kasur, lampu kamar mati, hanya lampu tidur di nakas samping kasur yang menyala. Jantung Taeyong berdetak lebih cepat dari sebelumnya, ia melangkah masuk dan meremat ujung kemeja yang ia kenakan. Tidak pernah Taeyong merasa segugup ini.

"A-ahjusshi?" panggil Taeyong pelan, ia menelan air liur dan berjalan mendekati kasur, menatap Jaehyun yang ternyata sudah terlelap.

Oh bagus! Setelah memberi harapan dan melambungkan Taeyong setinggi langit kini Jaehyun bisa tidur dengan nyenyak sementara Taeyong bahkan tidak bisa menutup mata!

Taeyong merenggut, ia naik ke atas kasur Jaehyun dan mengabaikan rasa gugup yang mendera. Iris hitam Taeyong menatap lurus wajah tampan Jaehyun yang begitu tenang. Terkadang Taeyong berpikir, kenapa ia harus tinggal bersama mahluk setampan Jaehyun. Sama sekali bukan anugerah, tapi musibah karena Taeyong tidak bisa menghilangkan Jaehyun dari pikirannya.

"Ahjusshi?"

Jaehyun menarik napas dalam dan membuka sedikit matanya. "Ada apa?" ia mengusap hidung yang terasa gatal dan kembali menatap Taeyong, "kau lapar?"

Otomatis Taeyong menggeleng, ia mengulum bibir sebelum memutuskan untuk berbaring di samping Jaehyun, menaruh kepalanya di bisep si lelaki bermarga Jung dan memeluk pinggul Jaehyun dengan erat. Berhasil membuat si empunya tersentak kaget.

"Taeyong?"

"Uhmh aku ingin tidur di sini," bisik Taeyong seraya menggesekan pipi di dada Jaehyun, ia memejamkan mata. "Ahjusshi hangat."

Kali ini bukan hanya jantung Taeyong yang berdetak dua kali lebih cepat, namun juga Jaehyun. Sebenarnya Jaehyun belum tidur, namun ia tidak bisa menghadapi Taeyong, birahinya tidak terkendali dan Jaehyun tidak mau menjadikan Taeyong sasaran insting liar nya. Sungguh, Jaehyun biasanya bisa menahan gairah yang terkadang muncul, tapi itu menjadi pengecualian bagi Taeyong.

Certain Things《Jaeyong》✔Where stories live. Discover now