Part 35

8.2K 1.3K 338
                                    

MENURUT Jaehyun yang memiliki pikiran dewasa sebagai lelaki yang sudah cukup umur, kepercayaan adalah pondasi utama di dalam sebuah hubungan. Selama ini Jaehyun terlalu mengabaikan keinginan utama Taeyong; menyuruhnya menjauhi Rose.

Tapi karena Jaehyun adalah orang yang kurang pintar dan tidak bisa menyakiti perasaan orang lain, ia berusaha meminimalisir kedekatannya dengan Rose; temannya sendiri. Mau bagaimana lagi, mereka berada di satu atap yang sama, tidak mungkin Jaehyun mengabaikan atau menjauhi Rose begitu saja. Sedikitnya, ia masih menuruti beberapa permintaan kecil Rose, atau sekedar mengantar wanita itu check up kehamilan ke rumah sakit. Hanya itu yang dapat Jaehyun lakukan sebagai teman.

Satu waktu, saat mengantar Rose ke rumah sakit, Jaehyun tanpa sengaja meninggalkan ponsel di dalam mobil; jatuh begitu saja di bawah kursi karena bergetar tatkala Taeyong menghubunginya. Kesalahan Jaehyun adalah, ia tidak mencari ponsel ketika urusan mengantar Rose sudah selesai. Jaehyun mengingat rintik hujan deras yang turun dari langit, membasahi bumi saat ia sedang menemani Rose belanja beberapa barang di supermarket.

Apa kala itu Jaehyun memikirkan Taeyong? Tentu. Oleh karena itu ia meminta Rose bergegas, perasaannya tidak nyaman meninggalkan Taeyong sendirian di apartemen. Bahkan Jaehyun memaksakan diri untuk berkendara di saat hujan lebat. Kesalahan Jaehyun yang lain, ia melupakan fakta jika Lee Taeyong memiliki trauma pada petir. Bukannya Jaehyun tidak memikirkan Taeyong atau lupa begitu saja, malah, ia sangat menghawatirkan lelaki cantik itu di saat hujan turun serta petir menyambar keras, kecemasannya membuat Jaehyun melupakan fakta penting yang seharusnya selalu ia ingat di setiap waktu.

Untuk kali pertama, hati Jaehyun hancur saat melihat Taeyong bersembunyi di dalam selimut dengan keringat yang membasahi tubuh serta luka di bibirnya. Jaehyun menyesal, ia menyalahkan dirinya sendiri berulang kali, tidak seharusnya Jaehyun meninggalkan Taeyong di kala hujan lebat dan petir yang terus menyambar. Jaehyun mendekap erat tubuh kekasihnya, berusaha menenangkan sebelum akhirnya mengobati luka di bibir Taeyong secara perlahan; telaten. Ia tidak ingin menambah rasa sakit di luka lelaki cantik itu.

Jaehyun sadar bahwa Taeyong sedikit menjaga jarak setelah kejadian itu, kekecewaan Taeyong membuat Jaehyun sedikit demi sedikit sadar bahwa ia seharusnya tidak mengabaikan keinginan terbesar Taeyong begitu saja demi menjaga perasaan orang lain. Oleh karena itu Jaehyun berusaha membeli seluruh makananan kesukaan Taeyong, ia bahkan memasak apa yang Taeyong suka tanpa peduli jika nantinya Rose tidak suka dengan apa yang ia sajikan.

Tidak sekali Jaehyun menyiapkan seragam sekolah Taeyong, mengisi bathub di pagi hari dengan air hangat agar kekasihnya itu bisa langsung bergegas mandi tanpa menunggu lagi. Jaehyun juga menyusun sepatu, kaus kaki serta buku pelajaran yang perlu Taeyong bawa ke sekolah, ia mempersiapkan seluruh kebutuhan kekasihnya agar Taeyong tidak kesulitan lagi.

Jaehyun adalah lelaki monoton yang kaku, ia tidak pintar mengekspresikan perasaannya. Selama ini ia berusaha dan berhasil berubah sedikit demi sedikit karena Taeyong, ia menyukai pribadi ceria lelaki cantik itu. Di setiap malam, setelah Taeyong sudah tidur, Jaehyun selalu memandang lekat wajah kekasihnya dengan senyum lebar yang menghiasi wajah. Di dalam hati, Jaehyun bergumam, betapa baiknya Tuhan karena sudah mengirim warna di dalam kehidupan monokrom Jaehyun.

Taeyong tidak pernah sadar jika setiap malam, Jaehyun menghabiskan waktu satu jam lebih hanya untuk menatap wajahnya. Memberikan usapan lembut di kepala Taeyong, berdoa agar lelaki cantik itu selalu bermimpi indah.

Namun ternyata, seluruh perhatian itu tidak berhasil bekerja untuk Lee Taeyong; lelaki remaja yang menginginkan afeksi lebih. Menunjukkannya perhatian kecil yang tidak pernah Taeyong sadari itu ternyata hal yang tidak di inginkan. Mungkin, kekasih cantiknya itu lebih menyukai perhatian Jaehyun secara langsung, ketika mereka mendekap erat tubuh satu sama lain, bercerita, tertawa dan saling menggoda.

Kesalahan fatal Jaehyun adalah ketika ia penasaran dengan respon janin di dalam perut Rose, tentunya, selama ini Jaehyun tidak pernah merasakan bagaimana pergerakan janin di perut manusia. Oleh karena itu Jaehyun memberanikan diri; meminta izin pada Rose untuk yang pertama kalinya, mengusap perut wanita itu. Jaehyun takjub merasakan tendangan yang cukup kuat, tanpa sadar ia tersenyum, memikirkan tentang 'apa dahulu ia juga bergerak dengan semangat di rahim ibunya?'

Seharusnya sejak awal Jaehyun tidak merasa penasaran, seharusnya sejak awal Jaehyun tidak menyentuh perut Rose, seharusnya sejak awal Jaehyun tidak mengantar Rose ke rumah sakit dan seharusnya sejak awal Jaehyun tidak mengizinkan Rose untuk tinggal di apartemennya.

Selama ini Jaehyun selalu meminta maaf, menangis, memohon agar Taeyong tidak pergi dari sisinya. Jaehyun sungguh tidak tahu apa yang harus ia perbuat demi meyakini Taeyong bahwa ia mencintai lelaki cantik itu melebihi apapun. Jaehyun sadar jika kekurangan terbesarnya adalah ia tidak dapat berekspresi atau bertindak jauh lebih dari itu karena Jaehyun tidak memiliki pengalaman romantis apapun. Jaehyun kira permintaan maaf adalah yang terbaik, tapi nyatanya ia tertinggal jauh akibat pemikiran monotonnya.

Seluruh kisah cinta Jaehyun selalu berakhir mengenaskan, sejauh ini seluruh mantan kekasihnya pergi begitu saja karena Jaehyun terlalu membosankan dan tidak pernah bisa mengekspresikan perasaannya. Jaehyun berpikir, tidak masalah bila mereka ingin pergi, ia tidak pernah memaksa mereka semua untuk tetap berada di sisinya.

Tapi kali ini berbeda, Jaehyun tidak ingin Taeyong pergi. Rasanya, dunia berwarna yang belakangan ini menghiasi hari-harinya pasti akan sirna. Jaehyun tidak membutuhkan orang lain, ia hanya menginginkan Taeyong; dunianya.

"Maaf,"

Jaehyun mendongak dengan mata basahnya yang merah, menatap Rose yang kini berdiri di hadapannya; melemparkan tatapan merasa bersalah.

"Aku benar-benar minta maaf atas apa yang terjadi di dalam hubunganmu, Jaehyun. Selama ini aku tidak sadar bahwa aku terlalu menyita perhatianmu, bahwa tanpa sadar aku menginginkanku memperhatikanku." Rose menghela napas dalam dan mengalihkan tatapan menuju perutnya yang sudah membuncit, "tapi sungguh, aku tidak pernah menganggapmu lebih dari sekedar teman. Junhoe masih memenuhi hatiku hingga detik ini, hanya saja, ternyata interaksi antara aku dan kau benar-benar membuat Taeyong tidak nyaman. Aku minta maaf."

Tidak ada jawaban yang keluar dari mulut Jaehyun, ia kembali menunduk dan mengusap wajahnya yang sudah cukup berantakan karena menangis. Katakanlah Jaehyun lemah, tapi ia benar-benar mencintai Taeyong dengan seluruh hatinya.

Rose mengulum bibir dan kembali menatap Jaehyun. "Aku akan pergi, ibu mertuaku sedang dalam perjalanan menuju ke sini untuk menjemput," ia tertawa kecil. "Akhirnya ia memiliki waktu libur dan bisa memberikan sedikit perhatiannya padaku. Terima kasih sudah menerimaku di apartemen ini, menemaniku dan memberi sedikit perhatian untukku. Aku sangat menghargai itu."

Jaehyun mengangguk, tapi masih tidak menjawab.

"Kuharap hubunganmu dan Taeyong baik-baik saja. Apa kau tidak ingin mengejarnya?"

"Bagaimana jika Taeyong membutuhkan waktu sendiri untuk berpikir?" gumam Jaehyun pelan, suaranya terdengar parau.

Mendengar itu Rose tertawa. "Kau pikir ia membutuhkan waktu sendiri? Jaehyun, benahi pola pikirmu, Taeyong ingin kau membujuknya dengan seluruh hatimu. Sebaiknya kau berhenti menangis dan mulai beraksi, kejar Taeyong."

Seketika Jaehyun segera berdiri dari duduknya dan berjalan cepat menuju pintu apartemen.

"Kau melupakan kunci mobilmu!" seru Rose seraya menggelengkan kepala.

Dengan itu Jaehyun kembali untuk mengambil kunci dan bergegas pergi dari apartemen; menyusul Taeyong yang sudah berlari pergi sejak tadi. Jaehyun memang bodoh, ia mengakui itu.

Tbc

🫠

🫠

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Certain Things《Jaeyong》✔Where stories live. Discover now