Twisting Time | ✔

By devaiyalett

69.5K 7.8K 661

Sirius Black tidak mati ketika dia jatuh melalui selubung, sebagai gantinya dia diberi kesempatan kedua, bang... More

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44
Chapter 45
Chapter 46
Chapter 47 [END]

Chapter 37

496 79 8
By devaiyalett

Leanne berlutut di atas karpet dengan lengan di belakang kepalanya, sikap eksekusi. Di samping ialah orangtuanya, berdarah dan memar di wajah, dengan Quirrell dan Lucius Malfoy bersama mereka. Tetapi mata Sirius tertuju pada monster yang berdiri di belakang kekasihnya.

Mata Voldemort berbinar penuh kemenangan dan mulutnya melengkung ke atas saat dia mengarahkan tongkatnya ke belakang kepala Leanne.

Sirius melotot, mengangkat tongkatnya sendiri dan dengan sengaja mengarahkannya ke antara mata Voldemort. "Lepaskan. Dia."

Voldemort terkekeh. "Kenapa aku harus? Dia sangat berguna dalam membawamu ke sini. Aku baru saja mengetahui siapa dia bagimu, tetapi Pelahap Maut setiaku, Lucius, telah sangat mengetahui dia sejak lama..."

Sirius menelan ludah. "Apa?" Dia tidak bisa menahan diri. Mereka sudah sangat berhati-hati. Bagaimana mereka tahu tentang Leanne? Hanya ada satu alasan mengapa Lucius Malfoy sudah tahu...

Leanne terisak lebih keras saat air mata mengalir di pipinya. "Sirius... Aku minta maaf!"

"Lucius... kenapa tidak jelaskan pada pahlawan kita mengapa Leanne datang ke dalam hidupnya?" Voldemort bicara lambat-lambat. Dia sedang bersenang-senang.

James memandang marah di samping Sirius tetapi tetap diam.

Pikiran Sirius berputar. Apakah ini jebakan? Apakah mereka memanipulasi Leanne agar mendekatinya?

Mata Lucius berbinar saat dia melangkah maju dengan seringai di wajahnya. "Hanya sedikit orang yang tahu di mana kau tinggal, Black. Hanya satu orang di seluruh Kementerian yang mengetahui lokasimu dan itu bahkan tidak tercatat. Aku punya banyak kontak di setiap kota Muggle, menyuruh mereka mencarimu ke segala tempat. Akhirnya salah satu kontakku di Oxford melaporkan bahwa ia melihatmu di daerah itu beberapa kali. Aku menggunakan kontakku di Kementerian untuk mengetahui apakah ada penyihir lain yang tinggal di daerah tersebut. Beberapa memang tinggal di sana, tetapi kebanyakan dari mereka tidak keluar ke dunia Muggle. Menjadi perhatian salah satu kontakku bahwa kau dan Leanne di sini mengenal satu sama lain dan sesekali bertemu. Kalian berteman. Aku menyamar dan menemui Darah-Lumpur itu —"

Sirius menggeram jauh di dalam tenggorokannya. Dia benci istilah keji itu.

Lucius menyeringai ketika Voldemort tertawa. Pangeran Kegelapan jelas menikmati ini.

"Aku mengancam dengan orangtuanya. Jika dia tidak memberikan informasi tentangmu padaku maka orangtuanya yang akan membayarnya. Mereka akan mati. Sangat disayangkan bahwa kakekmu memutuskan untuk mencoba menjatuhkanmu dengan rencananya yang tidak tepat waktu untuk menculik anak baptismu tepat di bawah hidungmu. Itu tidak berakhir dengan baik. Sebaliknya, hal itu hampir menghancurkan rencanaku. Kau meninggalkan Oxford dan pergi ke Reading, tapi kau tetap berhubungan dengan temanmu..." Lucius melanjutkan. "Dan kemudian kau mengajaknya kencan, tapi aku tidak tahu bahwa itu adalah dia sampai baru-baru ini. Sejak kau pindah dari Oxford, aku tidak lagi mengikuti dia, tetapi sebulan yang lalu aku mendapat informasi bahwa Darah-Lumpur yang dikabarkan bersamamu faktanya adalah Leanne. Aku menemuinya, menuntut untuk mengetahui segalanya tentangmu, tetapi dia tidak berguna. Mengancam dengan orangtuanya lagi akan memastikan kerja samanya. Dan kemudian sesuatu berubah... Kau pasti telah memberitahunya sesuatu sampai membuatnya panik hingga mempertaruhkan segalanya."

Sirius menelan ludah. Dia tahu apa yang telah dilakukannya. Dia memberi tahu Leanne tentang dirinya yang sebenarnya. Telah memercayainya karena dia pikir dia bisa, tapi sekarang... Apakah ini terjadi karena dia?

"Aku tidak pernah mengkhianatimu!" Leanne terisak.

Karena Leanne memang tidak mengkhianatinya. Dia tahu itu. Malfoy telah mengonfirmasi bahwa Leanne tidak berguna. Mereka telah mencari lebih banyak informasi tentang kehidupan lamanya, sesuatu yang tidak dapat Leanne berikan, sampai dia memutuskan untuk memercayai Leanne, yang mana menyebabkan hal ini... Perut Sirius menegang. Dia merasa mual. Ini adalah salahnya. Seluruh situasi ini terjadi karena tindakannya sendiri. Semua karena aku tidak bisa terus menyembunyikannya dari Leanne. Dia tidak ingin menyimpan rahasia lebih lama lagi, tidak dari wanita yang dicintainya.

Sebuah tangan mendarat di bahunya, meremasnya dengan lembut. "Dia tidak... Kau mencoba memperingatkan orangtuamu, bukan? Kau berusaha menyelamatkan mereka." James bertanya pelan. "Tapi mereka tahu dan datang untuk menghentikanmu membawa orangtuamu ke tempat aman."

Leanne mengangguk. "Ya."

"Dia bodoh karena percaya bahwa kita tidak akan siap menghadapi kemungkinan seperti itu," desis Voldemort, menusukkan dan memutar tongkatnya ke leher Leanne.

"Aku memasang mantra pendengar di rumah ini. Aku selalu diberi sinyal ketika dia berkunjung. Dan kemudian pada Rabu pagi dia tiba di sini." Wajah Lucius berseri-seri sekarang. "Aku mendengarkan semuanya. Dia memberi tahu orangtuanya bahwa mereka harus segera pergi... Aku tidak akan membiarkan itu terjadi."

"Kami telah berada di sini sejak Rabu menunggu kau tiba," Voldemort menyelesaikan.

Yang menjelaskan mengapa Sirius tidak mendengar kabar dari Leanne. Apalagi jika Leanne dan orangtuanya telah ditahan seperti ini selama lebih dari tiga hari. Mereka pasti ketakutan.

Sirius melirik orang tua Leanne yang telah menyambutnya dalam hidup mereka dengan tangan terbuka. Apakah mereka tahu siapa dia sebenarnya sekarang? Dengan menjalin hubungan dengan putri mereka, dia telah mempertaruhkan nyawa mereka... Dia selalu menunda untuk mengajak Leanne berkencan karena dia tidak ingin membahayakan orang yang dia cintai dari kemurkaan Voldemort. Tapi dia telah memutuskan dia harus mengambil risiko... Dan sekarang Leanne dan keluarganya harus membayar atas ketidakmampuannya melindungi mereka dari bahaya. Dia tahu itulah kemungkinan yang bisa terjadi, itulah sebabnya dia bertanya pada Leanne apakah mereka bisa menjaga hubungan mereka agar tidak diketahui banyak orang. Dia mengira mereka akan aman...

"Tapi sekarang setelah kau di sini, Black, kita bisa memulai urusan kita." Voldemort mencengkeram rambut Leanne hingga membuat dagunya terangkat. "Lucius... Quirinus... Bunuh para Muggle itu. Mereka tidak pantas untuk hidup."

Kedua penyihir tersebut mengangkat tongkat sihir mereka ke arah pasangan tua yang tersentak itu. Tangisan kecil terdengar dari sumbatan yang ditempel di mulut mereka. Mereka tidak ingin mati, memangnya siapa yang sungguh ingin mati?

"TIDAK!" teriak Sirius, mengangkat tongkatnya sendiri, tetapi dia terlambat, bahkan saat James berhasil melepaskan kutukan ke arah Malfoy yang dibelokkan Voldemort demi kepentingannya.

Tapi sudah terlambat.

Orang tua Leanne jatuh keras ke lantai.

Mati.

"KAU BAJINGAN!" Sirius berbalik cepat.

Leanne, masih dalam genggaman Voldemort, menangis lebih keras, matanya tidak pernah meninggalkan tubuh mendiang orangtuanya. Ketika dia berbicara, suaranya sudah mati, rasa sakit tecermin di dalamnya. "Sirius... aku tidak ingin ini terjadi..."

Sirius menatapnya. Dia tidak bisa menyerang karena dia akan membahayakan Leanne. Dia terkejut James juga tidak bertindak gegabah untuk menyelamatkan Leanne. "Aku pun tidak..." Dia tahu hanya akan ada akibat lainnya dan dia tidak bisa mengubahnya. Voldemort telah membuatnya sangat jelas.

"Aku akan mengambil semuanya darimu, Black," desis Pangeran Kegelapan. "Dimulai dengan Darah-Lumpur ini." Dia menyentak rambut Leanne, menyeretnya ke atas sehingga ia menggantung dengan kaki di atas tanah di depan mereka. "Kau telah mengambil semuanya dariku. Wajar saja aku membalas jasa yang sama."

"Voldemort... jangan lakukan ini," kata James pelan, mengejutkan semua orang di ruangan itu dengan nada suaranya yang tenang.

"Kenapa tidak, Potter?"

"Karena dia tidak melakukan apa pun padamu," jawab James. "Kemarahanmu ialah dengan Sirius, bukan Leanne."

Voldemort tertawa. "Apa kau sedang mencoba bernegosiasi denganku, Potter?"

James mengangkat bahu. "Tidak juga. Mengulur waktu adalah tujuanku. Itu layak dicoba." Dan kemudian tongkatnya menyentak ke atas.

Voldemort mendesis saat kutukan tak terlihat menghantamnya. Cengkeramannya pada rambut Leanne mengendur, dan Leanne mengambil kesempatan itu untuk melepaskan diri sebelum dia bisa mengencangkan cengkeramannya lagi.

Sirius mengulurkan tangan, menggenggam tangan Leanne dan menariknya ke belakang, menahan dan melindungi Leanne dengan tubuhnya.

Mata Voldemort berbinar. "Cerdik." Senyum licik tampak di wajahnya, yang tidak terasa tepat di wajahnya.

Sirius merasa heran bahwa Voldemort belum memutuskan untuk berduel dengannya. Dia tahu pasti ada sesuatu. Apa yang dia lewatkan? Leanne masih dalam bahaya. Mereka harus segera keluar. Tapi apakah mereka telah mendirikan mantra perlindungan Apparate untuk mencegah mereka pergi? Tetapi saat dia hendak mencoba, Voldemort berbicara lagi. Dia tidak menyukai pandangan yang Pangeran Kegelapan berikan padanya.

"Tetapi tidak cukup cerdik," seringai Voldemort. "Kau tidak bisa menyelamatkannya." Dan dia ber-Disapparate.

"Apa?" kata Sirius terkejut, langsung tahu apa yang akan terjadi. Tapi dia tidak berbalik cukup cepat ketika dia mendengar bunyi "pop" di belakangnya diikuti oleh dua kata fatal yang mendesis.

"Avada Kedavra."

Leanne mengeluarkan sedikit 'oh' lirih saat Sirius berbalik, dan kemudian Leanne jatuh ke pelukannya saat Sirius menangkap tubuh lemasnya.

Voldemort berdiri di depannya, tertawa.

Kehidupan yang tadinya bersinar terang di mata Leanne sudah pergi.




TBC

Catatan dari Penulis (the-writer1988):
Jadi, saya yakin saya bakal dibilang bahwa sia-sia untuk membuat original character cuma untuk membuatnya terbunuh... Pertama-tama, biar saya katakan bahwa saat saya memutuskan untuk memberi Sirius pacar, niat penuh saya adalah membuat mereka hidup bahagia selamanya. Tapi sekarang tidak, karena Leanne sudah mati. Saya tidak pernah bermaksud agar Leanne mati. Belakangan, otak saya memberi saya inspirasi untuk itu. Dan setelah dipikir-pikir, saya sadar itu adalah satu-satunya cara.

Jadi, mohon maaf untuk itu...

Voldemort mau Sirius menderita. Jadi, membunuh orang-orang yang Sirius cintai adalah prioritasnya sekarang. Poor Leanne.

Continue Reading

You'll Also Like

2K 279 18
Aku terbakar dalam kerinduan ini, setiap hela napasku hanya untukmu, setiap detik waktuku dipenuhi bayanganmu. Seluruh jiwaku sudah kuberikan untukmu...
38.6K 3.4K 21
Welcome to LittleDanyaa's 3nd Book Multiverse | Boys Love (BxB) | Drarry | Another life Perang telah merenggut segalanya dari Draco Malfoy, keluarg...
22.1K 1.9K 36
Jennifer Rosemary, dia sangat menyukai film harry potter, dia mempunyai banyak karakter yang di sukai tapi sayang sekali ending nya mereka mati. Kare...
16K 2K 31
Sylvia Arcturus Black; The Daughter of the Mass Murderer Sirius Black. |•°'•°'•°'•||•°'•°'•°'•||•°'•°'•°'•| Seluruh dunia sihir mengetahui betapa ke...
Wattpad App - Unlock exclusive features