Positions 정재현

By jenreonly

23.6K 2.3K 304

Yang Zea tau posisinya harus digantikan. Cast: Jung Jaehyun Zeanna Lavender (OC) More

Chapter 00.
Chapter 01. | blazer.
Chapter 02 | kebetulan?
Chapter 03. | ga bisa jemput.
Chapter 04. | ga pulang.
Chapter 05. | kak Doyoung.
Chapter 06. | luna
Chapter 07. | maaf
Chapter 07. | tw // coret
Chapter 08. |
Chapter 09. | keluarga mark.
Chapter 10. |
Chapter 11. | 'sakit'
Chapter 12. | what happened?
Chapter 13. | who?
Chapter 14. | first step.
Chapter 15. | something happens.
Chapter 16. | mau?
Chapter 17. | one less lonely girl
Chapter 18. | luna
Chapter 19. | second day.
Chapter 20 |
Chapter 21. |give up
Chapter 22. | don't be afraid
Chapter 23. | wrong direction.
Chapter 24. | why?
Chapter 25. | close as strangers
Chapter 26. | stop.
Chapter 27. | tired.
Chapter 28. |their past
Chapter 29. |
Chapter 30. | tw \\ ❌❌
Chapter 31. | last.

Chapter 11. | reschedule 🔞

1K 66 8
By jenreonly






1868 words nih
Komen dan vote lah












"JANGAN PULANG DULUU WOII PAK DIO MAU NGOMONG KATANYA!!"

"yaaelah"

"apa lagi sih"

"bukan dari tadi"

"tauu giliran udah mau balik aja baru mau ngomong"

"dasar patol"

"hah? Patol apaan anjir?"

"pala pentol"

"BAHAHAHAHAA ANJIR LO CAS"

Kira kira begitulah saat ketua kelas mereka bilang bahwa pak dio, alias guru kesiswaan mereka hendak membicarakan sesuatu di XII MIA 2.

Semua mendesah frustasi, menggerutu dengan kesal. Siapa yang tidak kesal? Jam pulang mereka jadi tertunda karna guru itu.

"duduk duduk, pak dio woi!"

Seketika suasana kelas hening saat mendengar ketukan hak pantofel yang beradu dengan lantai sekolahan mereka.

Mereka hanya berani dibelakang pak dio, jika di hadapkan dengannya langsung pasti semua langsung tutup mulut.

"siang anak anak"

"siaaang paaaaak" balas anak anak XII MIA 2.

Dio berdiri di depan papan tulis dengan begitu gagah, ekspresi nya tak ada. Membuat kesan horror tersendiri bagi setiap orang yang menatapnya.

"ketua kelas tolong kumpulkan akte kelahiran yang saya minta kemarin!" perintahnya tegas.

Zea yang tak tahu menahu celingukan kekiri dan kekanan "hah akte apa?" Mark dan lucas yang duduk di depan perempuan itu menoleh kebelakang "akte lahir, kan udah dikasih tau di grup"

"jangan bilang lo ga baca grup kelas?" tanya yeri yang duduk di sebelah zea.

Zea meringis seraya menggeleng.

"aduh zeanna!" seru lucas sambil menepuk keningnya.

"mampus hari ini hari terakhir kan" sambung mark

Yeri mendelik jengkel lalu memukul lengen mark "lo jangan nakut nakutin! Besok juga masih bisa, mana mungkin sekolah ini nelantarin murid yang mau UN" ketusnya.

"tapi pak dio yang ngomong di grup kemaren pagi"

"aduh yer gimana dong"

Yeri menggaruk tengkuknya "aduh gue juga bingung, bilang aja deh lo lupa kek apa kek gitu. Ato lo bilang lo nginep dirumah sodara"

"mending jujur, lo boong ama pak dio banyak banget nyawa lo" celetuk lucas

Kini tiba giliran barisan mereka, mark yeri dan lucas sudah memegang akte kelahiran mereka masing masing. Saat sang ketua kelas mulai meminta akte milik mark dan lucas zea semakin panik.

"zea punya nya mana?" tanya nya saat yeri telah memberikan akte kelahiran nya.

Wajahnya benar benar panik dan ketakutan "hngg i-itu a-aku lupa bawa"

Si ketua kelas menoleh kedepan "pak zea ga bawa" katanya dengan lantang.

Hening.

Tak ada yang berani bersuara. Kepala zea kini sudah menunduk karna dio menatapnya dengan tatapan tajam dengan kedua tangan yang terlipat didepan dada.

"apa alasan kamu? Lupa? Besok besok kamu juga lupa naro telinga kamu dimana!" tegasnya.

"kalo besok kamu lupa lagi saya gantung kamu di tiang bendera!" sentak dio.

"cepat kumpulkan yang ada! Zeanna awas aja besok kamu ga bawa! Udah tau UN sebentar lagi, di suruh kumpulin berkas aja susah!"

Dalam benaknya zea mengingat baik baik kalau besok harus membawa akte kelahiran ke sekolah, jangan sampai lupa kalau mau tidak di hukum dengan guru super tega alias pak dio.

Karna susah janji dengan jaehyun, zea keluar buru buru. Bahkan sampai meninggalkan ketiga temannya yang saat ini sibuk mencarinya.

"zea"

"eh om johnny" katanya sambil berhenti. Johnny berlari kecil menghampiri anak dari sahabat SMA nya itu.

"mark masih di dalem om sama yang lain"

Johnny menggeleng "iya gapapa, tapi om mau ketemu zea dulu"

"ada apa om?"

"apa hari ini papa nya zea jemput zea?"

Zea menggeleng "papa ga bisa jemput, papa bilang papa lagi urus jadwal kerjaan keluar kota"

Johnny tersenyum lega, ada kesempatan untuk mengajak anak ini bertukar pikiran. "ahh syukurlah.." di elusnya dada bidangnya berulang kali.

"kenapa om?"

"ada yang mau om omongin sama zea, bisa ikut sebentar?"

"mau ngomongin apa om? Bilang disini aja, zea mau pulang" tolaknya dengan halus.

"ini sangat penting dan mungkin panjang, jadi ikut om sebentar ya"

Jaehyun hampir keluar dari mobil dan memukul pria asing yang dengan sembarangan memegang tangan kekasihnya. Untung saja zea langsung menghindar dengan cara mundur beberapa langkah.

"aku ga bisa om, maaf, ada janji sama orang. Aku permisi" zea langsung pergi dari hadapan johnny dan masuk kedalam mobil jaehyun.

Johnny memperhatikan baik baik mobil yang membelakangi nya itu, pikirannya menerka nerka siapa yang ada didalamnya. Perawakan nya jauh dari kata lee taeyong.

"tadi siapa?" tanya jaehyun begitu zea masuk.

"huh? Apa?"

Laki laki itu berdecak "tadi itu siapa, zea!?" tanya nya lagi dengan penekanan.

"oh itu om johnny namanya, daddy nya mark temen aku"

"kenapa dia pegang pegang tangan kamu?" tanya nya tak suka.

"dia bilang ada yang mau di omongin, tapi aku bilang aku udah ada janji jadi ga bisa"

Dengan tatapan tak suka jaehyun menoleh "jadi kalo ga ada janji sama aku kamu mau ikut dia?"

"ih bukan gitu kak maksud aku"

"terus?"

Zea terlihat ragu mengemukakan pendapatnya saat menatap mata jaehyun. Tatapan nya berubah menjadi tajam, sepertinya lelaki itu sangat marah.

Tapi kenapa?

Kenapa marah sekali? Memangnya apa yang sudah zea katakan atau lakukan?

"m-maksud aku itu--"

"kita reschedule untuk kerumah sakit jadi besok" putusnya secara sepihak lalu langsung menjalankan mobilnya entah kemana. Zea hanya mampu diam.

Ternyata jaehyun membawa zea ke apartment nya. Entah apa yang akan laki laki itu lakukan zea masih bertanya tanya dalam benaknya.

Kali ini jaehyun susah ditebak.

Tring!

'akses diterima'

Saat suara itu terdengar jaehyun langsung mendorong pelan punggung zea masuk kedalam lalu menutup pintu. Saat sampai di ruang tamu jaehyun langsung duduk ditengah tengah sofa dengan santai. Kedua tangannya berada di sandaran sofa.

"lepas tas nya" titahnya

Zea menurutinya, di lepasnya tas hijau tosca itu lalu di geletakkan di atas sofa "sini kamu deketan"

Dengan langkah terseret zea mendekati jaehyun, berdiri dihadapan nya dengan kepala tertunduk "angkat kepala kamu, zea. Aku ga suruh kamu untuk nunduk"

Perlahan diangkatnya kepalanya lalu menatap jaehyun "sekarang kamu buka baju seragam kamu" titahnya tak mau di bantah.

"kak jaehyun tapi zea masih sak--"

"kamu masih mau pulang kerumah pake seragam kan?" potongnya dengan cepat dengan nada mengancam.

Seperti seekor binatang peliharaan yang menurut pada majikan nya zea mengangguk.

"yaudah sekarang buka"

Sebelumnya mereka sudah saling 'melihat' satu sama lain. Tapi kali ini terasa berbeda, mereka berada diruang tamu, walau zea yakin tak ada yang bisa masuk ke sini tapi rasanya sangat malu.

Jari jari lentik nya bergerak membuka kancing kancing kemeja sekolahnya dengan perlahan, setelah terbuka semua zea langsung melepasnya dan memelatkkan nya di lantai.

Lelaki dewasa dihadapan nya kini sudah sibuk membasahi bibir bawahnya dengan sensual, tak lupa kedua matanya yang terus menatapnya intens.

"sekarang roknya buka"

Tangan perempuan itu terulur kebelakang untuk membuka pengait roknya, jaehyun menggigit bibir bawahnya saat rok itu terjatuh kebawah dengan gerakan pelan.

Zea hampir telanjang, tubuhnya hanya dibalut dengan pakaian dalam dan kaus kaki yang masih melekat. Menurut jaehyun melihat zea dengan keadaan seperti ini jauh lebih menggairahkan, di tambah dengan kaus kaki yang melekat di kaki indahnya.

"sekarang kaus kakinya buka"

Zea menurutinya dalam diam. Tapi saat kaus kaki itu baru terbuka jaehyun sudah memerintahkan nya untuk membuka pakaian dalamnya juga.

Dengan cepat jaehyun menarik pinggang ramping zea, membuatnya hampir terjengkang kebelakang. Zea di dudukkan diatas pangkuannya.

Jaehyun tidak memerintahkan apapun lagi. Tangannya sibuk membelai surai panjang zea lalu disingkirkan kebelakang.

"k-kak zea ga nyaman"

"shhhh sebentar aja"

Jaehyun menarik tengkuknya, mengajaknya untuk saling memangut. Kali ini bukan ciuman sabar seperti biasa, kali ini ciuman menuntut yang membuat seluruh tubuh zea memanas

Puas dengan bibir plum itu ciuman jaehyun turun ke pipi, rahang dan berakhir di leher jenjang zea. Zea hanya mampu mencengkram kedua bahu jaehyun saat gigi lelaki itu menggigit kulit lehernya.

"k-kak sakit" rintih zea.

Puas memberi tanda sesuka hati di leher zea jaehyun membuka ikat pinggangnya, zea sedikit mengangkat tubuhnya saat jaehyun kesulitan membuka celana kerjanya.

Tangan kiri jaehyun mengangkat sedikit pinggang zea, sedangkan tangan kanannya melakukan pekerjaan lain. Kedua matanya terpejam saat merasakan sesuatu menembus pertahanannya. Bibir bawahnya digigit kuat kuat, kedua bahu jaehyun di cengkram untuk menyalurkan rasa perih dan sakit yang luar biasa.

"k-kak sakit"

Cup

"aku ga mau denger apapun" bisik jaehyun tepat didepan wajah zea.

Rambutnya berantakan, keningnya berkeringat jaehyun semakin gila melihat penampilan gadisnya seperti ini.

Ternyata posisi seperti ini membuat jaehyun sepenuhnya ada di dalam zea, belum ada pergerakan apapun tapi jaehyun sudah mengeram seperti orang marah siap meledak.

"k-kalau ga mau sakit a-ayo bergerak zea"

"ahh!"

Perempuan lee itu mendesah kesakitan saat jaehyun mencengkram pinggangnya dan memaksanya untuk bergerak maju mundur.

Ini bukan pertama kalinya, tapi ini jauh lebih sakit dan menyiksa. Perempuan itu hanya mampu mencengkram bahu jaehyun dan memegangkan matanya. Kepalanya sesekali menunduk dan mendongak seirama dengan gerakan tubuhnya.

Melihat zea bergerak dihadapan nya dengan mata terpejam dan kepala yang turun naik membuat jaehyun geram. Zea benar benar menyiksanya. Jaehyun ingin lebih lagi.



"k-kak s-sakit"


"enghh"

Ruang tamu dengan suhu ac rendah seolah tidak ada artinya. Mereka berdua sama sama kepanasan dan berkeringat hebat.

Rasa sakit yang sebelumnya ada kini seolah sirna di gantikan kenikmatan yang menggelapkan mata kedua insan itu.


Clik

Shower dimatikan.

Zea keluar dari shower untuk menatap tubuh basahnya di cermin kamar mandi. Jaehyun meninggalkan beberapa tanda dileher dan dadanya bahkan di perutnya.

"tck, pasti nanti kak doyoung liat lagi" gumamnya sambil memegang setiap tanda yang ada.

Diambilnya sikat gigi milik jaehyun lalu zea menggosok giginya. Karna tidak membawa sabun cuci muka zea berniat untuk mencuci wajahnya dengan air saja, namun di sudut washtafel ada sabun cuci muka merk cetaphil.

Sabun itu memang bisa di gunakan oleh laki laki dan perempuan, tapi zea tau betul kalau jaehyun tidak bisa memakai sabun cuci muka manapun selain merk garnier.

"ini barang aneh yang ke tiga yang aku temuin, setelah blazer, liptint terus ini"

"kalau ini milik kak rose, pasti liptint itu juga. Tapi kak rose ga suka pake liptit itu"

"apa kak jaehyun sering bawa cewek lain kesini selain aku?"

Dengan lemas di letakan kembali sambun cuci muka itu "mungkin aku harus tanya ke kak rose, dia temen kerjanya pasti tau sesuatu. Seengaknya ada clue"

Saat hendak keluar dia teringat kalau handuknya masih ada diatas tempat tidur. "yah ampun!" pekiknya menepuk keningnya sendiri.

"aku keluar gimana dong?"

"yaudah lah keluar aja"

Walau dengan keraguan akhirnya perempuan itu tetap keluar. Di keset depan kamar mandi zea berdiri sambil mengintip kearah tempat tidur jaehyun. Pria itu sedang duduk bersandar dikepala tempat tidur sambil memainkan ponselnya.

Zea berjongkok, memeluk lututnya untuk menutipi anggota tubuhnya "kak jaehyun aku lupa bawa handuk"

"ya ampun zea" jaehyun melempar ponselnya ke sembarang arah lalu melompat turun dari tempat tidur sambil menenteng handuk.

Dari atas di selimutinya tubuh basah zea dengan handuk "masa handuk aja lupa sih?"

"ya namanya lupa" zea berdiri lalu melititkan handuk di tubuhnya.

"kamu mau makan apa, biar aku pesenin?"

Dengan mata anak anjing zea menatap jaehyun "aku mau sup ayam yang ada di kfc boleh gaaa?? Aku pengen yang anget anget, tapi aku juga mau es krim"

"aneh banget sih kamu tuh, mau yang anget anget tapi mau yang dingin juga"

Dirapatkan tubuhnya kedepan tubuh jaehyun "yaahhh please ya kaaak yaaa, aku mau sup sama es kriiiiiiiiiim"  melihat zea merajuk seperti ini jaehyun mana tahan.

Di peluknya pinggang ramping zea lalu di kecupnya kening lebar itu "apaa ajaaa aku beliin asal kamu mau makan, sayang"

Wajahnya langsung sumringah "yeshh makasih kak jaehyun!"

Jaehyun membalas pelukan kekasih naif nya itu "sama sama sayang" balasnya seraya mengecup bahu basah zea berulang kali.

Jaehyun bersumpah tidak akan melepaskan zea seujung kuku pun.


































Abis ini ga ada seneng seneng lagi!

Continue Reading

You'll Also Like

1M 54.8K 35
It's the 2nd season of " My Heaven's Flower " The most thrilling love triangle story in which Mohammad Abdullah ( Jeon Junghoon's ) daughter Mishel...
8.1M 342K 52
"I hope you realize you made the worst f**king decision of your life." She could feel his cold icy blue eyes piercing through her soul. "I didn't as...
244K 6K 52
⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯ જ⁀➴ 𝐅𝐄𝐄𝐋𝐒 𝐋𝐈𝐊𝐄 .ᐟ ❛ & i need you sometimes, we'll be alright. ❜ IN WHICH; kate martin's crush on the basketball photographer is...
310K 6.8K 35
"That better not be a sticky fingers poster." "And if it is ." "I think I'm the luckiest bloke at Hartley." Heartbreak High season 1-2 Spider x oc