Positions 정재현

By jenreonly

23.6K 2.3K 304

Yang Zea tau posisinya harus digantikan. Cast: Jung Jaehyun Zeanna Lavender (OC) More

Chapter 00.
Chapter 01. | blazer.
Chapter 02 | kebetulan?
Chapter 03. | ga bisa jemput.
Chapter 04. | ga pulang.
Chapter 05. | kak Doyoung.
Chapter 06. | luna
Chapter 07. | maaf
Chapter 07. | tw // coret
Chapter 08. |
Chapter 09. | keluarga mark.
Chapter 10. |
Chapter 11. | reschedule 🔞
Chapter 12. | what happened?
Chapter 13. | who?
Chapter 14. | first step.
Chapter 15. | something happens.
Chapter 16. | mau?
Chapter 17. | one less lonely girl
Chapter 18. | luna
Chapter 19. | second day.
Chapter 20 |
Chapter 21. |give up
Chapter 22. | don't be afraid
Chapter 23. | wrong direction.
Chapter 24. | why?
Chapter 25. | close as strangers
Chapter 26. | stop.
Chapter 27. | tired.
Chapter 28. |their past
Chapter 29. |
Chapter 30. | tw \\ ❌❌
Chapter 31. | last.

Chapter 11. | 'sakit'

681 65 7
By jenreonly






1696+ karakter, panjang pokoknya.





Doyoung gugup setengah mampus bahkan sampai tak bisa tidur, untung saja tetap bisa bangun pagi pagi.

Mengingat kalau hari ini adalah hari pertamanya bekerja,doyoung bangun pagj pagi sekali menyiapkan segala sesuatu untuknya bekerja. Dari mulai kemeja, celana bahan sampai dasi. Doyoung juga menata rambutnya serapih mungkin.

Sedangkan diseberang entah jam berapa sang kepala keluarga sampai di rumah. Yang doyoung lihat semalem ada mobil sedan yang mengantarnya, lalu ada pemandangan yang menurut doyoung tidak patut dilakukan di muka umum seperti itu.

Entah mereka mabuk atau sadar, mereka saling memangut beberapa saat. Tapi entah siapa laki laki nya, doyoung tidak melihat dengan jelas karna pencahayaan yang minim.

Dirumah ini ada seorang gadis ---ah tidak, bukan lagi gadis mungkin kata yang lebih tepat adalah perempuan. Hmm ya mungkin..

Perempuan lee sedang duduk seorang diri di meja makan, menyantap sarapan buatannya sendiri untuk dirinya sendiri, hanya roti bakar dengan selai coklat dan taburan keju di tambah segela susu hangat. Namun itu sudah cukup untuk mengganjal perutnya.

Tangan kanannya sibuk memainkan ponselnya, bibir mungil itu mengerucut melihat semua pesan yang dikirimnya untuk sang kekasih hanya terdapat tanda 2 ceklis biru.


"kok cuma di baca doang sih?" grutunya.


"ga tau aku kangen apa, ish"



Seperti biasa zea selalu mencuci piring kotor bekasnya lalu menyiapkan sarapan untuk luna. Urusan dimakan atau tidak biarlah menjadi urusan belakangan, yang penting zea sudah menyiapkan sarapan untuk wanita yang sudah merawat dan membesarkannya itu.

Saat keluar rumah senyumnya mengembang lebar melihat tetangganya sedang memanaskan mobil. Setelan rapih membuat zea terkagum menatapnya.

"ih kak Doyoung ganteng banget!" pujinya tanpa rasa malu.

Doyoung yang sedang mengelap kaca bagian depan mobilnya menoleh, senyumnya mengembang saat matanya bertemu dengan mata zea "semangat ya kerjanya kak!" zea mengangkat kedua kepalan tangannya tinggi tinggi diudara.

"iya makasih ya ze!"


Dengan antusias zea mengangguk.


"kakiya masih sakit ga? Mau dianterin?"


Masih sakit, bahkan sepertinya semakin sakit. Tapi semua harus disimpannya sendiri. Dia sudah berjanji pada jaehyun tidak akan menceritakan semua pada siapapun.

"hng... Udah enggak kok, udah ya aku berangkat sekolah dulu"

"hati hati!"


Zea memberi anggukkan sebagi sahutan.


Sampai di pangkalan ojek di depan zea langsung disuguhi pemandangan mobil jaehyun yang sudah ada disana. Seakan lupa dengan rasa sakitnya dibawah sana zea berlari namun baru beberapa langkah langsung berhenti.

Perempuan itu sedikit membungkuk, kedua tangannya memegang masing masing lututnya sebagai tumpuan. Mulutnya mengeluarkan ringisan kesakitan. Dari dalam mobil jaehyun yang melihatnya pun langsung keluar menghampirinya.


"kamu kenapa sayang?" tanya nya sambil membantu zea menegakkan tubuhnya.

Dengan wajah menahan tangis zea menjawab "sakit kak" ringisnya.

Kening jaehyun mengkerut samar, mencerna baik baik apa maksud dari ucapan kekasihnya ini. Pikirannya langsung tertuju pada pesan yang dikirimnya kemarin.

"ayo pelan pelan jalannya, aku bantu" dibantunya zea berjalan menuju mobilnya.


Setelah memastikan zea masuk dengan aman serta sabuk pengamannya terpasang dengan baik jaehyun berlari kecil kesisi sebelah kanan dan masuk. Sebelum memakai sabuk pengamannya jaehyun menatap ke samping kirinya.


"sakit banget ya emang?" tanya nya sambil memperhatikan wajah kesakitan zea.


Perempuan itu mengangguk "iya kak, kalau aku pipis juga sakit, perih. Kayak ada luka, aku udah coba liat tapi ga bisa"

Jaehyun sadar seberapa kasarnya kemarin itu, zea bukan lagi meringis tapi menjerit kencang sambil menangis. Punggungnya sudah habis di cakar oleh kuku kuku panjang perempuan itu.

Tapi lupakan masalah punggung nya yang juga terasa perih saat mandi, yang zea rasakan pasti jauh lebih perih dan jauh labih sakit walau pada akhirnya pun perempuan itu menikmati rasa sakitnya.


Tangan jaehyun mengusap usap lembut kepala zea "maaf ya sayang, aku baru baca chat yang kamu kirim subuh tadi" katanya penuh penyesalan.


"kak jaehyun sibuk banget ya sampe chat aku sama sekali ga dibales? Bahkan kakak ngucapin selamat pagi aja enggak" lalu bibirnya mengerucut.


Jaehyun sadar kalau belakangan ini terlalu mengabaikan kekasihnya yang sangat menggemaskan ini. Tapi memang pekerjaan dikantor nya sedang banyak dan tentunya pekerjaan pekerjaan lainnya.



Awalnya jaehyun sangat pandai membagi waktu untuk ketiganya, namun belakangan ini rasanya sangat sulit membagi waktunya. Menuruti yang satu justru malah mengabaikan cinta nya ini.


"aku kangen sama kakak. Kakak dimanja, kangen jalan jalan sama kak, kangen semuanya, pokoknya kangen banget sama kakak"


Melihat wajah polos zea membuat batin jaehyun begitu terpukul.


Tanpa basa basi lagi jaehyun langsung merengkuh tubuh zea yang sudah diikat dengan sabuk pengaman kedalam pelukannya "maaf ya, maaf kalau belakangan ini aku mengabaikan kamu"


"maaf kalo belakangan ini ada banyak hal tentang kamu yang aku lewatin"


"aku juga ngerasa kalau aku udah terlalu ngabaiin kamu. Tapi pekerjaan aku memang lagi banyak, aku --aku sedikit kesuliatan membagi waktu aku"


Didorongnya pelan bahu jaehyun supaya pelukannya merenggang "kalo gitu gimana kalo kita putus dulu aja?"


Jaehyun tidak dapat menutupi rasa keterkejutannya.


Bagaimana bisa segampang ini zea memutuskan hubungan mereka? Setelah semuanya?

"z-zea kamu apa sih" katanya terbata. Bahkan sampai saat ini pun jaehyun tidak sanggup membayangkan harinya tanpa perempuan ini. Tidak bisa membayangkan bagaimana nasibnya jika perempuan ini pergi dari hidupnya.

Dengan polosnya perempuan itu mengangguk beberapa kali sambil mengedipkan kedua matanya "iya gitu aja, kakak kan kesulitan bagi waktu. Jadi biar kakak fokus kerja dan supaya aku ga nungguin kabar dari kakak terus"

"supaya aku ga jadi beban tambahan untuk kakak, makanya kita putus dulu aja. Nanti kalau kakak ga sibuk dan mulai bisa bagi waktu lagi kita bisa pacaran lagi" kalimatnya ditutup dengan senyum lebar.


Jaehyun menghela nafas lalu menggeleng "enggak zea, ga ada putus putus. Aku bahkan ga pernah mikir ke situ, break aja enggak"


"tapi kasian, kan kak jaehyun sibuk. Aku ga mau nambah beban pikiran kakak. Aku ga mau kakak harus mikirin jemput aku juga, mikir ngabarin aku juga. Aku ga mau, nanti kak jaehyun malah sakit" katanya sembari manyun.


Kenapa masih ada perempuan yang berpikiran seperti ini setelah mahkota nya di rengut? Kenapa? Bukannya seharusnya mereka mempertahankan lelaki yang sudah berhasil merenggutnya?


Tapi kenapa malah samg laki laki lah yang takut jika di tinggal?

Kenapa?

Kenapa malah terbalik?


Jaehyun juga tidak mengerti, yang pasti jaehyun merasa sangat takut sekarang. Takut kalau zea pergi meninggalkan nya dan tak pernah kembali.


Tangan kanan jaehyun mengusap wajahnya "aku ga mau, zea. Aku ga mau putus, aku janji mulai hari ini aku akan bagi waktu aku yang adil untuk kamu supaya aku ga mengabaikan kamu lagi"

"tapi kaaaaak...."


"ga tapi tapi, zea. Aku ga mau, pokoknya aku ga mau. Kamu ga boleh bilang putus kayak gitu lagi" suara jaehyun terdengar parau.

Zea membuka sabuk pengamannya lalu memeluk jaehyun "iya, maaf ya kak..." kepalanya di istirahatkan dibahu kanan lelaki iti


Di dekapnya tubuh itu erat erat "jangan bilang gitu lagi, zea. Aku ga suka"



"iya maaf" zea pun mengangguk dalam pelukan nya. Barulang kali jaehyun mengecupi bahu zea.



Jaehyun benar benar takut kehilangan.


Sampai didepan sekolah nya zea segera membenarkan posisi jok yang tadi jaehyun turunkan karna perempuan itu mengeluh sakit dibawah sana.

Sepasang mata indahnya mengamati pergerakan zea yang sangat kesulitan. Jaehyun ikut meringis tanpa sadar ketika zea meringis.

"masih sakit banget ya sayang?" tanyanya.

"euh? Iya masih, apa lagi kalau pipis"

"boleh aku liat?"


"apa?" tanya zea ulang. Tidak! Dia mendengarnya dengan jelas, tapi hanya ingin memastikan takut kalau telinganya salah dengar.


Jaehyun mengangguk membenarkan "iya aku mau liat, mungkin ada luka lecet atau apa"

Diliriknya kaca depan mobil yang memperlihatkan keadaan diluar mobil, banyak siswa siswi yang berlalu lalang dan sesekali melirik kedalam mobil.


"t-tapi kan diluar banyak orang, n-nanti kalo mereka liat gimana?"



Ah ya betul juga!




"ah iya" jaehyun menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "kalo gitu nanti aku jemput kamu pulang sekolah, kita ke rumah sakit ya?"


"kenapa harus ke rumah sakit? Kan kakak bisa bantu aku liatin, ada luka atau enggak"


"biar di periksa keseluruhan juga, sayang" ucap jaehyun dengan lembut "biar kalau ada luka langsung dikasih obat dan tau bagaimana caranya biar ga luka lagi"


"tapi aku malu kak" cicitnya malu malu.



Jaehyun tersenyum lalu mengusap pipinya "dokter nya cewek kok, ngapain malu? Aku juga ga mungkin ijinin kamu di periksa kalo dokter nya cowok. Mending aku aja yang periksa kalo gitu"


"yah mau ya ke dokter, biar cepet sembuh. Aku ga tega ngeliat kamu kesakitan gini terus" di rematnya tangan kanan zea lembut.


"yaudah aku mau"



Persetujuan zea membuat jaehyun tersenyum lega. "nah gitu dong, itu baru anak pinter" pujinya sambil menepuk nepuk pucuk kepala zea.


"oiya aku lupa" seru zea.

"lupa apa? Kamu lupa ngerjain tugas?"


"enggak, aku lupa bilang kali ini aku juga sakit. Subuh tadi aku kebangun karna tiba tiba sakit banget, pas aku liat ternyata ada luka. Kak jaehyun gigi kakak tajem banget" jelasnya sambil memegangi dada bagian kirinya.


Mati matian jaehyun menahan tawanya. Zea terlihat seperti anak kecil yang sedang mengadu pada orang tuanya tentang luka karna terjatuh dari sepeda.


"oh ya? Masa sih? Kayaknya aku gigitnya ga kenceng kenceng banget deh" jaehyun berpura pura lupa seberapa kencang giginya menggigit itu.


"beneran, aku ga boong. Aku sampe lepas bajunya aku, karna kegesek gesek sama bra nya aku itu sakit"



"masa sampe luka sih?" jaehyun berusaha membodohi perempuan lee ini.


"iya betul, kayak gini nih" di tariknya tangan kanan jaehyun, zea menggulung sedikit lengan kemeja panjang yang jaehyun kenakan lalu mendekatkan lengan jaehyun ke mulutnya.


"awh zea sakit!" jaehyun memekik kesakitan saat zea menggigit lengannya kencang.


"kayak gini lukanya" di tunjuknya bekas gigitan di lengan jaehyun "luka nya kayak gini persis, kakak aja kesakitan apa lagi kemarin itu kakak gigit aku kenceng banget"


"y-ya udah nanti kita ke dokter sekalian periksa luka disitu"


"kakak ga boleh gigit aku kayak gitu lagi ya tapi, aku ga aku ga mau ke dokter!" ancamnya.


"iya aku janji ga akan gigit kamu lagi, tapi masih boleh kan?"

"boleh apa?"


"boleh kayak kemaren lagi" ucapnya kedengan kedua alis yang naik turun dan senyum menggoda.


Zea nampak berpikir, menimang nimang permintaan jaehyun barusan. Sakit memang tapi enak, ya walaupun sakit ya memang enak. Zea merasa pipinya memanas mengingat kemarin jaehyun mengajukan pertanyaan tentang 'enak atau enggak'

Melihat wajah merona zea membuat jaehyun mencolek hidungnya manja, jaehyun tau bahwa perempuan itu pasti teringat hari panas mereka kemarin.


"ayee kamu mikirin aku ya" godanya.

"ish kak jaehyun" Ditepisnya tangan jaehyun.

"nanti kalau kamu udah sembuh aku ajarin yang baru ya, okey?"

"nanti sakit pasti" katanya sambil mengerucut.


"enggak, aku janji ini ga akan sakit. Kamu pasti lebih leluasa bereksperimen nanti" desis jaehyun sambil tersenyum aneh.






























Continue Reading

You'll Also Like

20.6K 773 6
Ever since the incident in Kamino Ward, Kirishima has been acting weird. Really weird. And Bakugo was the only one who noticed. Kirishima never slept...
310K 6.8K 35
"That better not be a sticky fingers poster." "And if it is ." "I think I'm the luckiest bloke at Hartley." Heartbreak High season 1-2 Spider x oc
1M 54.8K 35
It's the 2nd season of " My Heaven's Flower " The most thrilling love triangle story in which Mohammad Abdullah ( Jeon Junghoon's ) daughter Mishel...
1.6M 91.6K 42
╻a secret they need to hide╹ ❀ jaeyong ❀ chogiwanese ━┅ ✎ this is made out of pure entertainment and a hundred percent FICTION. the char...