Positions 정재현

By jenreonly

23.6K 2.3K 304

Yang Zea tau posisinya harus digantikan. Cast: Jung Jaehyun Zeanna Lavender (OC) More

Chapter 00.
Chapter 01. | blazer.
Chapter 02 | kebetulan?
Chapter 03. | ga bisa jemput.
Chapter 04. | ga pulang.
Chapter 05. | kak Doyoung.
Chapter 06. | luna
Chapter 07. | maaf
Chapter 07. | tw // coret
Chapter 09. | keluarga mark.
Chapter 10. |
Chapter 11. | 'sakit'
Chapter 11. | reschedule 🔞
Chapter 12. | what happened?
Chapter 13. | who?
Chapter 14. | first step.
Chapter 15. | something happens.
Chapter 16. | mau?
Chapter 17. | one less lonely girl
Chapter 18. | luna
Chapter 19. | second day.
Chapter 20 |
Chapter 21. |give up
Chapter 22. | don't be afraid
Chapter 23. | wrong direction.
Chapter 24. | why?
Chapter 25. | close as strangers
Chapter 26. | stop.
Chapter 27. | tired.
Chapter 28. |their past
Chapter 29. |
Chapter 30. | tw \\ ❌❌
Chapter 31. | last.

Chapter 08. |

652 67 14
By jenreonly





















"pacar beneran ga masalah kan ya rose?"


"enggak, santai aja. Pacar gue bukan anak bocah lagi, yang penting gue udah ijin jelas pergi mau kemana dan sama siapa"



Hari ini mingyu mengajak rose untuk menemaninya membeli cincin untuk sang pujaan hati. Mereka berdua kenal cukup lama jadi mingyu meminta bantuan pada rose.




"sorry hari minggu gini gue jadi ganggu quality time lo sama dia"




"ih selo aja lagi" rose meninju lengan mingyu "kayak sama siapa aja lo, lagian gue sama dia itu ga gitu sering jalan, dia sibuk"




"iya si ya, bosss mah beda" goda mingyu.



"apaan si lo ming? Biasa aja kali" tampik rose.





Kekasih rose memang bukan kaleng kaleng, rose mampu menakluk kan hati seorang bos perusahaan garment yang pekerja keras alias gila kerja.




Walaupun umur mereka terpaut cukup jauh itu bukan menjadi halangan untuk mereka melangkah menuju jenjang yang lebih serius.



"lo rencana married kapan?"



Rose tersenyum kecut "belum ada omongan lagi, soalnya dia lagi sibuk ngurus sesuatu"



Mingyu merangkul teman mungilnya itu "semangat! Pasti lo di nikahin kok"



"iya, tapi mungkin ga sekarang. Gue juga ngerti dia masih sibuk, ada masalah yang belom selesai. Dan ada sesuatu yang belom siap juga gue kasih tau ke keluarga gue"



Mingyu sedikit menunduk agar bisa melihat wajah rose "kalo boleh tau apa?"



Rose tersenyum kecut "nanti lo ngejudge gue juga kayak anak anak kantor yang lain"




Sebagian teman teman kantor mereka yang wanita mamang menjudge rose karna menjalin kasih dengan pria yang lebih tua.




"ga lah, gue itu manusia biasa rose. Ga berhak menghakimi atau membela orang lain, cuma Tuhan yang bisa ngelakuin 2 hal itu"




"pacar gue duda, ming. Tapi gue belom kasih tau keluarga gue tentang itu, gue belom siap. Gue takut nyokap ga setuju kalo anak tunggalnya nikah sama duda"




Mingyu menatap wanita mungil itu iba "tapi lo percaya kan kalo dia cinta sama lo?"





"gue percaya banget" jawab rose manatap. "tapi gue belom pernah ketemu anaknya, dia juga masih ragu mau ngasih tau anaknya kalo dia mau nikah lagi"





"dia takut anaknya ga setuju" sambung rose lirih.





"ya lo sabar aja, bawa dalam doa kalau memang lo serius. Niat baik pasti diberi jalan baik juga kok" nasihat mingyu.




Rose tersenyum tipis "iya, selalu gue doain kok"





"udah yuk ah makan dulu, abis itu ke toko emas yang diatas. Kalo diatas ga ada yang cocok juga lo temenin cari ditempat yang lain ya?"





"siap!"






Mingyu dan rose memasuki sebuah restoran steak sapi di salah satu mall di tengah kota jakarta. Mereka berdua memutuskan untuk mengisi perut mereka sebelum melanjutkan acara mencari cincin untuk pujaan hati mingyu.





"disana aja ming, gue ga bisa deket yang smoking area, bengek" rose menunjuk tempat disebelah kiri kasir.





"yaudah ayo"






Rose dan mingyu duduk berhadapan. Sambil menunggu pesanan mereka datang pihak restoran menyediakan pre-drink untuk mereka.






Sepasang teman itu menerimanya dengan baik lalu saling bertukar cerita tentang pasangan mereka masing masing.






"kemungkinan sih nanti chaeyeon gue suruh resign" kata mingyu sambil mengibas poninya.









" lo sendiri gimana?"



"gue sih mau nya tetap kerja dulu, tapi ga tau dia nya gimana nanti"





"kalo seandainya lo di suruh resign?"





"ya.... Nurut kata suami aja lah"






Mingyu manggut manggut "bagus bagus, istri emang harus nurut sama suami"





"iya ---eh ming!"






Mingyu mencondongkan tubuhnya kedepan saat rose memberi signal dengan jari telunjuknya agar mingyu mendekat "apaan?"





"itu liat deh" rose menunjuk kearah yang di maksud dengan dagu lancip nya.



























*****








."kaaaak doyoooouuung aku udah mandi" belum sampai didepan rumah doyoung perempuan lee itu sudah berteriak dengan suara kencang.



Hari ini zea akan pergi bersama doyoung.




"sini masuk dulu, gue lagi masak air panas. Pintunya ga di kunci" teriak doyoung dari dalam.



Zea segera mendorong pintu rumah doyoung lalu masuk kedalam "tante kemana emang?"




"pergi sama ibu ibu kumpulan rt, beli bahan makanan katanya" jawab doyoung sambil memasukkan air panas yang baru di masaknya kedalam termos.



"oh yang buat liwetan itu ya? Mama juga udah dapet surat dari rt, tapi ga tau ikut atau enggak"



Doyoung menutup termos tersebut "ikut aja ayo ze, rame kok anak anak yang lain"



"tapi takut ga di bolehin mama"




"yaelah masih sabtu depan ini, acaranya cuma sampe jam 9 abis itu pasti pada main petasan. Dari pada lo dirumah doang"




"iya siiiii" gumam zea.




Doyoung membuka pintu kulkas untuk mengambil beberapa cemilan "iya makanya ikut aja, ayo ke atas tar jam 2 baru kita pergi"




Karna tangannya penuh dengan cemilan doyoung membuka pintu kamar dengan kaki kanannya, zea mengekor dibelakangnya.




"udah bilang mama lo mau ketemu papa lo?"





"ga bilang lah, yang ada ga di bolehin terus pasti mama marah"





Bruk






Zea menghempaskan tubuhnya diatas tempat tidur "lagian tumbenan lo langsung mau diajak ketemu bokap lo" doyoung meletakkan cemilan ditangannya diatas meja.




"kata papa mau ada yang diomongin, penting"





"nih si mama beliin ini buat lo pas semalem belanja" doyoung memberikan zea satu bungkus Cheetos puff rasa keju.





Seperti layaknya bocah yang diberikan mainan keinginannya mata zea berbinar "wahhh tau aja si tante aku suka ini" diterimanya Cheetos itu lalu dibuka.





"semalem gue bilang kalo hari ini lo mau main kesini, makanya langsung beli jajanan" ucap doyoung sebelum memasukkan beberapa ciki taro kedalam mulutnya.





Zea duduk bersilah diatas tempat tidur sambil memakan satu persatu Cheetos puff yang ada dipangkuannya, doyoung duduk dikursi komputernya melakukan hal yang sama.





"kemaren lo kemana? Gue liat lo naik ojek online"




"nonton sama kak jaehyun"




Doyoung berdecak lidah "suruh dia jemput kerumah ze, biar dia juga tau rumah lo. Jangan kebiasaan dia turunin jemput lo dijalanan, lo bukan cewek sembarang"






Bibir zea mengerucut.





"biar dia juga tau nyokap lo, jangan nanti malah ada apa apa"





"kalo lo emang ga siap ngasih tau nyokap lo kasih tau aja bokap lo, pasti bokap lo lebih ngerti"



"dia tau papa kok"




"udah pernah ketemu emang?" pertanyaan doyoung dibalas gelengan.





"tapi kak jaehyun udah sering aku ceritain tentang papa sama mama, aku juga kenal sama mama dan papanya kak jaehyun"





Doyoung menatap malas zea, malas sekali gadis ini malah membela lelaki yang menurut doyoung tidak jelas asal usulnya.






"jaehyun jaehyun itu udah ketemu bokap lo?"





Dengan pipi mengembung karna penuh dengan Cheetos zea menggeleng. Doyoung menekan lidahnya ke sisi pipi bagian kiri dari dalam saking gemasnya dengan zea.





"tapi aku pernah ketemu papa mama nya kak jaehyun"



"yayaya terserah lo"






Hening beberapa saat. Doyoung dan zea fokus menyantap cemilan mereka masing masing. Karna risih dengan rambut panjangnya yang terurai zea melepas scrunchie dari tangan kanannya lalu mengikat rambutnya asal.




Doyoung menikmati pemandangan indah yang jarang didapatinya sejak doyoung sibuk mengurus skripsi dulu. Namun matanya menyipit saat melihat sesuatu dileher gadis itu.





"tunggu, ini kenapa?" doyoung bangkit dari kursinya lalu memegang leher sebelah kanan zea.





"huh apa?"





"ini kenapa? Sakit?" doyoung sedikit menekan ruam merah keunguan disana.






"hnnnggggg ga sakit kok"






Pemuda kim itu duduk dihadapan zea dengan wajah serius "jujur sama gue siapa yang bikin itu dileher lo?" ucapnya dengan intonasi suara yang tidak mau mendengar alasan.





Zea meringis dalam diam, takut dengan respon doyoung kalau mengetahuinya. "jawab zeanna, jangan diem aja"





"hngg..... Kak jaehyun" jawabnya takut takut.





Doyoung berdecak marah, kepalanya mendongak menahan amarah. Lelaki itu marah mendengar bahwa jaehyun berani melakukan itu pada gadis se naif zeanna lavender lee.





"apa lagi yang dia lakuin sama lo? Apa yang dia bilang sama lo?"




"kak jaehyun bilang dia sayang aku, kak jaehyun juga bilang kalau dia ga mau kehilangan aku"




Gigi doyoung bergemeletuk, amarah mulai membuncah didalam dirinya. Tapi doyoung tidak mau meledak ledak seperti orang gila di hadapan zea.





Doyoung memegang kedua bahu zea. Mereka saling berharapan, zea sedikit ragu karna tatapan doyoung sangat serius dan berbeda.





"kalau gue bilang gue sayang sama lo, gue cinta sama lo, gue ga mau kehilangan lo gimana?" kedua alisnya terangkat, menunggu respon zea. "apa lo bakal ijinin gue ngelakuin hal yang sama?"




Zea tak sanggup menjawab apapun. Hanya mampu terdiam menatap mata bulat doyoung, ada yang mengganjal disana namun entah apa. Zea masih berusaha mengorek sesuatu dari tatapan itu.





Doyoung mengikis jarak diantara mereka, wajahnya miring ke sebelah kanan seiring dengan dekatnya jarak antara wajah mereka. Zea menahan nafasnya saat deruan nafas hangat doyoung menyapu permukaan kulit wajahnya.





Mata itu terpejam saat sesuatu mendarat diatas bibir tipis yang masih kotor dengan bumbu bumbu keju dari ciki yang baru saja dimakannya.





Zea diam. Tak marah, berontak, menolak atau menikmati. Gadis itu benar benar hanya diam bak patung. Ciuman doyoung seolah mematikan seluruh kerja sel sel yang ada ditubuhnya.





Zea masih tetap diam hingga akhirnya doyoung mengakhiri ciuman sepihak itu. Wajah mereka masih berdekatan, pelan pelan zea membuka kedua matanya.





"kenapa lo ga marah?" tanya doyoung.





"lo harus marah ketika ada orang yang dengan lancang menyentuh lo. Jangan mudah percaya sama apapun ucap laki laki"




"gue bisa aja ngelakuin apa yang jaehyun lakuin sama lo kemaren, tapi gue ga mau. Gue ga akan pernah ngelakuin itu sama lo atau siapapun gadis diluar sana"





"gue ga akan ngerusak gadis manapun, apa lagi elo"





Doyoung mengakhiri ucapannya dengan senyum manis lalu mengusak puncak kepala zea dengan penuh kasih sayang "gue ambil minum dulu"










Bruk





Doyoung menghantamkan punggungnya ke tembok di luar kamar, tangan besarnya memegangi dada bidangnya yang berdebar sangat cepat.




" ya tuhan dada gue"






Mengingat sesuatu buru buru Doyoung mengeluarkan ponselnya yang ada di dalam saku celana training yang dikenakannya.






"hallo--"


"gue nyium zea anjir"



"HAH BANGSAT DOYOUNG!?"































Continue Reading

You'll Also Like

43.7M 1.3M 37
"You are mine," He murmured across my skin. He inhaled my scent deeply and kissed the mark he gave me. I shuddered as he lightly nipped it. "Danny, y...
3.4M 99.4K 70
Alexandra Grace, the best nurse in New York is asked to relocate and work full time for the young multi-millionare named Ace. Ace Anderson is an arr...
14.9M 458K 32
"We can't do this." I whisper as our lips re-connect, a tingling fire surging through my body as his hands ravage unexplored lands; my innocence di...
673K 33.4K 24
↳ ❝ [ ILLUSION ] ❞ ━ yandere hazbin hotel x fem! reader ━ yandere helluva boss x fem! reader ┕ 𝐈𝐧 𝐰𝐡𝐢𝐜𝐡, a powerful d...