My Choice [Draco x You x Cedr...

By -lilstrangegurll

265K 37.2K 24.5K

[C O M P L E T E D] Cover by: @chaoticimpulse [Name] Gracious. Seorang murid Gryffindor yang disukai oleh 2 p... More

Third Year πŸ§™πŸ»
Dementor πŸ§™πŸ»
Buckbeak πŸ§™πŸ»
Detention πŸ§™πŸ»
Weird πŸ§™πŸ»
Astronomy Tower πŸ§™πŸ»
Hogsmeade πŸ§™πŸ»
Hospital Wing πŸ§™πŸ»
Peeves πŸ§™πŸ»
Banding Buckbeak πŸ§™πŸ»
Confess πŸ§™πŸ»
Cedric? πŸ§™πŸ»
Kompartemen πŸ§™πŸ»
Portkey πŸ§™πŸ»
Death Eaters πŸ§™πŸ»
Back To Hogwarts πŸ§™πŸ»
Fourth Year πŸ§™πŸ»
Apologize πŸ§™πŸ»
Unforgivable Curses πŸ§™πŸ»
Beauxbatons & Durmstrang πŸ§™πŸ»
Triwizard πŸ§™πŸ»
Jealous πŸ§™πŸ»
The Goblet Of Fire πŸ§™πŸ»
Dragon πŸ§™πŸ»
Ferret πŸ§™πŸ»
First Task πŸ§™πŸ»
Dress πŸ§™πŸ»
Issues πŸ§™πŸ»
Yule Ball πŸ§™πŸ»
Second Task πŸ§™πŸ»
Third Task πŸ§™πŸ»
Father? πŸ§™πŸ»
Muggle World πŸ§™πŸ»
Malfoy Manor πŸ§™πŸ»
New Students πŸ§™πŸ»
Detention With Umbitch πŸ§™πŸ»
Prof. Trelawney πŸ§™πŸ»
Dumbledore's Army πŸ§™πŸ»
Astoria Greengrass πŸ§™πŸ»
Amortentia πŸ§™πŸ»
Getting Back Together πŸ§™πŸ»
Ministry Of Magic πŸ§™πŸ»
Letters πŸ§™πŸ»
Quidditch Selection πŸ§™πŸ»
Dark Mark πŸ§™πŸ»
Self Harm πŸ§™πŸ»
Sectumsempra πŸ§™πŸ»
Death πŸ§™πŸ»
Battle Of Hogwarts πŸ§™πŸ»[END]
collab (?)
-repub

Holiday πŸ§™πŸ»

4.4K 788 191
By -lilstrangegurll

Saat aku masih mematung karena apa yang baru saja terjadi, kedua orang tuaku menghampiriku dan mengajakku untuk segera pulang.

Sesampainya di rumah, kedua orang tuaku langsung menanyaiku tentang Draco.

"Siapa itu tadi?" tanya ibuku.

"Siapa maksud ibu?"

"Itu loh.. anak laki-laki dengan rambut blonde"

"Eungh— dia temanku bu"

"Benarkah? Tapi ibu lihat kau langsung salah tingkah saat dia menciummu. Hayo.. siapa dia?" tanya ibuku menggodaku. Sementara ayahku hanya menggelengakan kepalanya sambil terkekeh.

"Ibu!! Sudah ah sudah"

"Baiklah haha. Siapa namanya?" tanyanya lagi.

Tadi dia susah bilang baiklah tapi kemudian menanyakannya lagi. Aneh.

"Draco. Draco Malfoy"

Ayahku kaget. "Draco Malfoy? Dia anaknya Lucius?"

"I-iya ayah" ucapku terbata-bata karena takut ayah akan marah.

"Haha! Tidak kusangka dia sudah sebesar itu sekarang. Bahkan sudah berani mencium putriku. Padahal, dulu saat Ayah sering main ke manornya, dia masih belum bisa berjalan dengan baik" ucapnya dengan senyuman.

"Hah? Apa ayah tidak marah?" tanyaku.

"Untuk apa ayah marah?"

"Ya, maksuduku, ayahnya Draco kan 'mantan sahabat' ayah. Apa tidak ada perasaan benci antara kalian berdua? Kan pasti kalian mengakhiri persahabatan karena suatu alasan, dan biasanya alasan itu jarang sekali karena suatu hal baik. Bukankah begitu?"

"Haha! Tidak tidak. Astaga, kau ini masih mengingat apa yang ayah katakan saat kau masih umur 7 tahun ya?"

Ayahku sempat membicarakan beberapa keluarga penyihir yang ia kenal. Dan Lucius Malfoy adalah sahabatnya saat di Hogwarts karena mereka satu asrama. Kemudian ayahku bilang 'Ayah sudah tidak menganggapnya sahabat sekarang'.

"Begini, [Name], jadi Ayah sudah tidak menganggap nya sahabat bukan karena alasan yang tidak baik. Tapi karena, Ayah sudah menganggapnya keluarga daripada sahabat" lanjutnya.

"Oh, jadi begitu. Tapi, kenapa Ayah tidak pernah mengajakku untuk bertemu keluarga Malfoy?" tanyaku heran.

"Entahlah, ibumu tidak pernah mengizinkanku untuk membawamu saat bertemu dengan Lucius" jelasnya sambil melirik ibu.

"Rumahnya sangat gelap [Name]. Saat kau kecil kau sangat takut gelap. Mungkin sekarang juga masih begitu" jelas ibuku.

"Uhm, jadi, aku boleh berteman dengannya kan?" tanyaku.

"Sure honey, bahkan jika kau mau menikah dengannya sekarang juga Ayah izinkan haha" jawab ayahku dengan tawa.

"Ayah! Jangan membicarakan itu!"

"Ah, sepertinya, aku dan Lucius benar benar akan menjadi keluarga nanti"

Aku memutar otakku untuk memahami maksudnya. "Maksud ayah?"

"Ya, suatu hari kan kau pasti akan menikah dengan Draco. Jadi aku akan terikat menjadi keluarga bersama Lucius"

Pipiku memanas mendengar hal itu. "Ayah! Itu terlalu jauh untuk dibicarakan sekarang"

"Oh ayolah, kau memang mencintainya, bukan?" godan Ayahku lagi.

"Albert, berhenti menggoda putrimu. [Name], pergilah mandi, setelah itu nanti kita makan" ucap ibuku.

"Baik bu"

Aku pun segera naik ke kamarku dengan senyuman yang terus menerus terpatri di wajahku.

***

Selama liburan, aku benar-benar tidak pergi kemana-mana kecuali bermain di taman belakang rumah. Meskipun aku seorang pureblood, orang tuaku lebih memilih tinggal di dunia muggle. Katanya untuk menghindari jika saja ada bahaya di dunia sihir.

Aku juga mempunyai 2 teman muggle, Bridgette dan Daisy. Mereka selalu bertanya sebenarnya aku bersekolah dimana. Aku selalu berkata jujur dengan menjawab Hogwarts. Tapi tentu saja, aku tidak pernah bilang tentang dunia sihir. Mereka selalu bingung karena tidak pernah mendengar nama sekolah Hogwarts di Inggris.

Awalnya aku sangat ingin mengunjungi Cedric, tapi selama lebih dari satu bulan ini dia bahkan tidak mengirimiku surat.

Tiba-tiba, ada seekor burung hantu yang hinggap di jendela kamarku. Aku tidak tau burung hantu milik siapa itu. Dia membawa sebuah surat di paruhnya.

Aku mulai membaca surat yang beramplop hijau itu.

Hai, [Name]. Apa kabar? Bagaimana liburanmu? Oh! Astaga aku sangat merindukanmu sampai sampai aku merasa gila.

Apa kau tau? Ayahku tidak nengizinkanku untuk pergi ke dunia muggle. Padahal aku ingin menemuimu. Bahkan dia juga tidak memperbolehkanku menggunakan 'ponpon' atau apa lah itu, intinya barang muggle agar aku bisa mendengar suaramu. Aku tidak mengerti kenapa gengsinya itu sangat tinggi. Sampai-sampai dia sangat enggan untuk memakai satu pun barang muggle. Padahal banyak sekali yang berguna. Seperti 'ponpon' itu, aku bisa mengurangi rasa rinduku dengan benda itu. Meskipun tidak bertemu, aku bisa mendengar suaramu.

Apa kau tidak mau bermain kesini? Haha, tidak kok aku hanya bercanda. Sampai jumpa di Hogwarts, sweetheart.

JANGAN LUPA UNTUK MEMBALASNYA!

Calon pacarmu, Pangeran Slytherin.

Yap! Itu surat dari Draco. Aku tersenyum saat membacanya. Dia menulis surat hanya untuk mencurhatkan ayahnya saja. Aku tertawa saat melihat tulisan 'ponpon'. Dia bahkan lebih parah dari Ron yang menyebutnya fellyton.

Aku pun langsung membalas suratnya karena aku takut lupa jika menundanya. Ya, aku adalah orang yang sangat pelupa.

Selesai membalas surat, aku langsung pergi ke taman di belakang, ternyata sudah ada Bridgette dan Daisy disana. Aku pun menghampiri mereka berdua.

"[Name], sungguh aku masih bingung tentang sekolahmu itu. Kau bilang itu masih di Inggris kan? Kedua orang tuaku tidak pernah mendengar nama sekolah itu. Dan.. kau menginap di sekolah itu? Oh astaga!" ucap Daisy.

"Huftt.. kalian selalu bertanya tentang hal itu setiap aku pulang. Bagaimana ya, kalian tidak akan paham. Jadi gini, sekolah ku itu bukan sekolah sembarangan. Dan, hanya orang-orang tertentu saja yang tau letak dimana sekolah itu" jelasku. Faktanya memang begitu kan?

"Argh, sekolah mu sangat aneh, yakan Brid?"

"Iya [Name], benar apa yang Daisy bilang"

"Bukan aneh, tapi istimewa. Aku beruntung terpilih menjadi salah satu muridnya"

"Terserahlah apa katamu, [Name]" ucap Bridgette.

"Eh, tapi, apa kau punya pacar?" tanya Daisy.

"Eh? A-ah itu— tidak"

"Benarkah? Apa kau percaya itu Daisy?" Bridgette tersenyum jail.

"Tentu saja tidak Brid, mana mungkin teman kita yang cantik ini tidak mempunyai pacar, kan" Daisy menyenggol tanganku.

"Ish, sudahlah. Aku memang tidak punya pacar"

"Tapi, ada yang menyukaimu, kan kan kan?" tanya Bridgette.

"Nah kalau itu, banyak sepertinya. Tapi yang berani untuk confess hanya 2 orang. Dan katanya sih mereka dipanggil 'pangerannya asrama'" ucapku.

"Dan... apa kau menyukai salah satu dari mereka?" tanya Daisy.

"Eungh— sepertinya tidak. Yang satu sudah kuanggap kakak, dan satu lagi, kami selalu bertengkar. Jadi, alih-alih menyukainya, aku malah membencinya" ucapku bohong.

"Oh astaga!! Betapa bodohnya teman kita Brid! Menolak 2 lelaki yang katanya 'pangeran' itu" ucap Daisy.

"Padahal kan kalian berdua tidak tau wajah mereka. Bagaimana jika aku berbohong dan ternyata mereka tak setampan yang kalian bayangkan?" tanyaku.

"Huh? Karena kuyakin kau tidak berbohong. Kau kan cantik. Jadi wajar saja jika diperebutkan 2 pangeran" timpal Bridgette.

"Tah eta! Bahkan, kadang aku ingin meminjam wajahmu, [Name]. Agar aku menjadi sangat cantik dan orang yang kusuka akan menyukaiku juga" ucap Daisy.

"Hei! Ayolah! Jangan seperti itu. Berhentilah insecure!! Karena kita semua cantik!!" ucapku

^ini juga buat readers hehe

.
.
.
voment ya hehe 👀

Continue Reading

You'll Also Like

28.5K 1.7K 42
What if? Harry Potter have a Twin Sister. Gadis cantik yang selama sepuluh tahun tidak pernah diketahui keberadaannya itu adalah saudara kembar Harry...
56.4K 6.8K 29
Dia selalu sendirian, dia selalu kesepian, sejujurnya kita selalu berada di tempat yg sama, yg membedakan hanya alasan kita berada di tempat ini, tap...
9.2K 753 19
{END} Tom Marvolo Riddle Setiap manusia memiliki pilihan, tapi pilihan seorang gadis ini berbeda Semua tokoh milik JK Rowling kecuali oc Start 23 Apr...
405K 4.3K 85
β€’Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre β€’woozi Harem β€’mostly soonhoon β€’open request High Rank πŸ…: β€’1#hoshiseventeen_8/7/2...