Death 🧙🏻

3.7K 561 441
                                    

wah siapa tu yg meninggoy nguehe

***

Aku sedang sarapan di Great Hall— tepat di samping Harry. Aku telat datang kesini, dan hanya disana tempat duduk tersisa. Sebenarnya ada di dekat kumpulan anak tahun pertama, tapi akan sangat memalukan bagiku, anak tahun ke-6 satu-satunya di antara anak tahun pertama.

Harry hendak pergi saat menyelesaikan sarapannya, sebelum aku menahan tangannya.

"K-kita perlu bicara" ucapku.

"Baiklah, ayo" ucap Harry menuntunku ke dekat Black Lake.

"Harry" "[Name]" ucap kami bersamaan.

"Kau duluan" lagi-lagi bersamaan. Membuat kami terkekeh.

"Baiklah, aku terlebih dahulu" ucap Harry. Aku hanya mengiyakannya.

"Aku minta maaf" ucapnya. "Aku minta maaf karena telah melemparkan mantra itu kepada Malfoy, dan membuatmu marah. Aku seharusnya mencari tau dulu efek mantra itu apa. Maaf aku gegabah"

Aku tersenyum hangat. "Aku juga minta maaf. Seharusnya aku tak semarah itu padamu, bahkan kubilang aku tidak mau jadi temanmu lagi. Hehe, aku minta maaf karena sifat kekanak-kanakkan ku" ucapku menggaruk tengkukku yang tak gatal.

Harry tersenyum. "Jadi? Kita masih jadi teman kan?" tanyanya.

"Mungkin maksudmu sahabat!" ucapku menghambur ke pelukkan Harry.

"Kan! Kalian lebih baik damai begini! Dari pada saling mendiami satu sama lain!" ucap Ron yang berdiri dengan Hermione.

Entah sejak kapan mereka berdiri disana. Tapi yang jelas, mereka menghampiri kami dan ikut bergabung memelukku.

"Sudah! Aku pengap!" berontakku. Mereka pun terkekeh dan melepaskan pelukkannya.

"[Name], aku mau menanyakan sesuatu kepadamu" ucap Harry.

"Tentu. Apa itu?"

"Kau.. dekat dengan Snape? Um.. kalian saling memanggil nama depan saat kejadian itu. Bahkan, kau memanggilnya tanpa embel-embel Professor" ucap Harry.

"Um.. yeah. Ingat kejadian tahun kemarin? Saat Astoria memberi Draco amortentia, sejak itu aku cukup dekat dengan Severus, bahkan sempat beberapa kali curcol manja"

"Benarkah?! Bagaimana bisa?!" tanya Ron.

"Entahlah, terjadi begitu saja. Eh, Harry, buku itu milik Severus" ucapku.

"Benarkah? Tapi, bukunya sudah Ginny sembunyikan" ucap Harry.

Hening setelah itu.

"Sudahlah, aku mau ke Hospital Wing, Draco sendirian disana, er— ada Madam Pomfrey sih. Tapi kan tak mungkin dia menemani Draco" ucapku.

"Tunggu, maaf, bukannya mau menuduh. Tapi, apa benar Draco seorang death eater?" tanya Hermione yang langsung mendapat sikutan dari Harry.

Aku hanya tersenyum, tanpa menjawab pertanyaannya, aku langsung pergi. Kurasa mereka sudah tau jawabannya hanya dengan itu.

My Choice [Draco x You x Cedric]Where stories live. Discover now