Third Task 🧙🏻

4.4K 637 992
                                    

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

yang ini mintanya beda dari yang lain ya 😃

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

yang ini mintanya beda dari yang lain ya 😃

eh, eh, di draft gw masi ada 2 cerita nih angjai 😃

***

"Oh, jadi ini.. yang bisa membuat Viktor Krum kehilangan" ucapku menyenggol Hermione.

"Apa sih?! Apa maumu?! Berhenti menggodaku" tukas Hermione.

"Aku? Aku straight, Mione! Aku masih mau menggoda laki-laki! Bukan perempuan"

"Bukan begitu maksudnya bodoh! Kau ini—"

"Aw!" teriakku saat dia memukul lenganku dengan buku tebalnya. Dia menjadi lebih pemarah setelah tugas kedua. Karena banyak yang menggodanya— termasuk aku, tentang Krum.

"Kau memukul gadisku?" ucap seseorang— tentu saja itu Draco yang entah sejak kapan berdiri di belakangku.

"Hai Dray" sapaku. Tapi dia tidak membalasnya dan masih menatap bengis ke arah Hermione.

"Sudah, sudah, itu tak sakit" ucapku.

"Jangan berbohong" ucapnya menatapku.

"Aku serius, astaga! Masih kalah jauh dengan pukulan Prof. Snape" ucapku sambil terkekeh.

"Benarkah? Tidak sakit?" tanyanya lagi.

"Eyyo! Drama king check!" seru Ron.

Aku tertawa kecil— setuju dengan perkataannya. Begitu juga dengan Harry dan Hermione. Draco memang suka melebih-lebihkan sesuatu. Meskipun Hermione memukulku keras, tapi kalau di tangan sih tidak sakit.

"Berhentilah tertawa" ucapnya sambil mendudukkan badannya di sampingku.

"Eh? Duduk disini? Tumben kau mau duduk dengan murid Gryffindor. Bukankah kau sangat anti?" tanyaku.

"Untuk menghindarinya kalau memukulmu lagi" jawabnya menarik badanku agak menjauh dari Hermione.

"Eyyo! Bucin check!" seru Harry.

My Choice [Draco x You x Cedric]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora