My Choice [Draco x You x Cedr...

By -lilstrangegurll

265K 37.2K 24.5K

[C O M P L E T E D] Cover by: @chaoticimpulse [Name] Gracious. Seorang murid Gryffindor yang disukai oleh 2 p... More

Third Year ๐Ÿง™๐Ÿป
Dementor ๐Ÿง™๐Ÿป
Buckbeak ๐Ÿง™๐Ÿป
Detention ๐Ÿง™๐Ÿป
Weird ๐Ÿง™๐Ÿป
Astronomy Tower ๐Ÿง™๐Ÿป
Hogsmeade ๐Ÿง™๐Ÿป
Hospital Wing ๐Ÿง™๐Ÿป
Peeves ๐Ÿง™๐Ÿป
Banding Buckbeak ๐Ÿง™๐Ÿป
Confess ๐Ÿง™๐Ÿป
Kompartemen ๐Ÿง™๐Ÿป
Holiday ๐Ÿง™๐Ÿป
Portkey ๐Ÿง™๐Ÿป
Death Eaters ๐Ÿง™๐Ÿป
Back To Hogwarts ๐Ÿง™๐Ÿป
Fourth Year ๐Ÿง™๐Ÿป
Apologize ๐Ÿง™๐Ÿป
Unforgivable Curses ๐Ÿง™๐Ÿป
Beauxbatons & Durmstrang ๐Ÿง™๐Ÿป
Triwizard ๐Ÿง™๐Ÿป
Jealous ๐Ÿง™๐Ÿป
The Goblet Of Fire ๐Ÿง™๐Ÿป
Dragon ๐Ÿง™๐Ÿป
Ferret ๐Ÿง™๐Ÿป
First Task ๐Ÿง™๐Ÿป
Dress ๐Ÿง™๐Ÿป
Issues ๐Ÿง™๐Ÿป
Yule Ball ๐Ÿง™๐Ÿป
Second Task ๐Ÿง™๐Ÿป
Third Task ๐Ÿง™๐Ÿป
Father? ๐Ÿง™๐Ÿป
Muggle World ๐Ÿง™๐Ÿป
Malfoy Manor ๐Ÿง™๐Ÿป
New Students ๐Ÿง™๐Ÿป
Detention With Umbitch ๐Ÿง™๐Ÿป
Prof. Trelawney ๐Ÿง™๐Ÿป
Dumbledore's Army ๐Ÿง™๐Ÿป
Astoria Greengrass ๐Ÿง™๐Ÿป
Amortentia ๐Ÿง™๐Ÿป
Getting Back Together ๐Ÿง™๐Ÿป
Ministry Of Magic ๐Ÿง™๐Ÿป
Letters ๐Ÿง™๐Ÿป
Quidditch Selection ๐Ÿง™๐Ÿป
Dark Mark ๐Ÿง™๐Ÿป
Self Harm ๐Ÿง™๐Ÿป
Sectumsempra ๐Ÿง™๐Ÿป
Death ๐Ÿง™๐Ÿป
Battle Of Hogwarts ๐Ÿง™๐Ÿป[END]
collab (?)
-repub

Cedric? ๐Ÿง™๐Ÿป

5.3K 806 153
By -lilstrangegurll

Besoknya, aku pergi menemani Cedric ke Hogsmeade. Awalnya aku tidak ingin pergi karena ingin mendengar cerita Harry dan Hermione tentang kemarin. Tapi Cedric terus merengek padaku meminta ditemani.

Tapi, saat sampai disana dia hanya bingung akan melakukan apa. Dan akhirnya, setelah dia mentraktirku Butterbear, kami langsung kembali lagi ke Hogwarts. Lebih tepatnya kami sedang duduk di Courtyard.

"Sudah lama ya [Name], kita tidak menghabiskan waktu berdua?"

"Kau terlalu sibuk dengan OWL Ced"

"Ya, kau benar juga"

Terjadi keheningan yang cukup lama setelah itu. Sampai aku melihat Harry berlari entah mau kemana.

"Harry, ada apa?" tanyaku.

"Prof. Lupin! Dia mau mengundurkan diri karena kejadian tadi malam!" serunya.

"Ada apa tadi malam?" tanya Cedric di sebelahku.

"Ced, sebentar. kau tunggu disini. Aku akan menemui Prof. Lupin dulu" ucapku sambil pergi.

'Apa maksud Harry tadi malam? Itu tidak penting sih. Tapi, aku ingin mengatakan sesuatu yang sangat penting pada [Name]. Ya sudahlah, nanti juga dia kembali lagi' batin Cedric menatap [Name] yang mulai menjauh.

Sesampainya di ruangan Prof. Lupin, kulihat dia sedang mengemasi barang-barangnya.

"Hai [Name], Harry. Ada apa?"

"Apa mereka memecatmu?" tanyaku.

"Tidak, tentu saja tidak. Ini keinginanku untuk mengundurkan diri. Aku tau para orangtua tidak akan mengizinkan anaknya besekolah disini jika ada seorang Warewolf yang mengajar" ucap Prof. Lupin dengan senyumnya.

Pertama kalinya aku merasa sedih saat akan ada guru yang mengundurkan diri. Karena kurasa dia guru pertama—dalam tiga tahun ini— yang paling baik.

Prof. Lupin mengulurkan peta perampok yang sempat di rampasnya dari Harry suatu malam. "Nih, aku rasa aku tidak akan membutuhkan ini. Lagi pula untuk apa? Kalian dan 2 teman kalian pasti akan lebih membutuhkannya"

Terdengar suara dari pintu. Ternyata itu Prof. Dumbledore. "Keretamu sudah menunggu di depan gerbang, Remus"

"Terima kasih, kepala sekolah"

"Aku senang sekali bisa mengajar kalian berdua. Aku yakin kita akan bertemu lagi suatu hari nanti. Kepala Sekolah, tak usah mengantar saya ke gerbang. Saya bisa sendiri...."

"Selamat jalan, kalau begitu, Remus," kata Prof. Dumbledore tenang.

Prof. Lupin menjabat tangan Prof. Dumbledore. Kemudian, dengan anggukan terakhir kepada Harry dan aku dan senyum sekilas, Prof. Lupin meninggalkan kantornya.

Aku lihat sepertinya Harry akan membicarakan sesuatu yang mungkin tidak akan begitu ku pahami dengan Prof. Dumbledore. Jadi, aku memutuskan untuk keluar dari sana dan mengejar Prof. Lupin.

"Professor, bolehkah aku mengantarmu ke gerbang?" tanyaku saat sudah menyamai langkah Prof. Lupin.

"Baiklah, [Name]"

Sesampainya di gerbang, disana sudah ada kereta yang menunggu Prof. Lupin.

"Well, [Name]. Sepertinya kita harus berpisah sekarang. Jangan bersedih karena aku pergi dari sini. Kita pasti akan bertemu lagi"

"Professor, aku punya sesuatu untukmu" aku menyerahkan sebuah liontin. "Aku tidak tau tujuanku memberikannya padamu. Itu hanya sebagai kenang-kenangan dariku"

"Baiklah. Terima kasih [Name]. Sampai jumpa"

"Iya, sampai jumpa, Prof"

Prof. Lupin mulai menaiki keretanya. Dia melambai ke arahku. Kemudian kereta itupun melesat pergi.

Aku segera kembali ke Courtyard. Aku kira Cedric sudah pergi dari sana. Ternyata, dia masih tetap duduk menungguku.

"Hai Ced, maaf ya.. Tadi aku perlu menemui Prof. Lupin sebelum dia meninggalkan Hogwarts" ucapku.

"Iya tak apa"

'Apa aku harus bertanya kenapa Prof. Lupin mengundurkan diri? Ah tidak deh, kurasa hal itu tidak penting untukku' batin Cedric.

"Hello... Ced, kenapa? Kau melamunkan apa?" tanyaku sambil mengayunkan tanganku di depan wajahnya.

"A-ah itu— [Name] aku takut jika aku tidak lulus ujian O.W.L" ucapnya.

"Hei! Yang benar saja? Nilaimu di tahun sebelumnya saja sangat bagus. Bahkan kau menempati posisi ke-4 terbaik di angkatanmu. Mana mungkin kau tak lulus? Santailah"

"Kau benar juga [Name]. Aku terlalu tegang sepertinya"

Terjadi lagi keheningan beberapa saat. Sampai Cedric buka suara.

"Umm [Name], aku ingin membicarakan sesuatu yang cukup serius padamu" katanya sambil menghadapkan badannya padaku.

"Katakan saja" jawabku santai.

"[Name], aku—aku mencintaimu"

"Ya, aku tau. Aku juga sama. Lalu? Ada apa?"

"Tidak, maksudku aku mencintaimu bukan karena kau kuanggap adikku. Aku—aku mencintaimu lebih dari itu"

"M-maksudmu?"

"Demi Merlin seharusnya aku tidak mengatakan ini. T-tapi aku, aku ingin kau menjadi pasanganku [Name]"

Deg.

"C-ced? Tapi itu— tidak Ced. Aku, aku juga menyayangimu. Sungguh. Tapi sebagai kakakku. Tidak lebih dari itu. Sejak aku kecil kau kan selalu bilang bahwa kau akan menjadi kakakku sampai kapanpun"

"Ya, awalnya memang begitu. Tapi, semakin lama, kurasa perasaan ini semakin muncul. Dan sekarang, aku benar-benar mencintaimu. Aku tau ini salah" ucapnya menundukkan kepala.

"Tidak, Ced. Tidak salah, tapi aku benar-benar tidak berfikir tentang hal itu. Maaf Ced"

"Haha, tak apa [Name]. Ini, ini salahku yang terlalu terbawa perasaan" ucap Cedric dengan suara bergetar. Dia tertawa hambar kemudian matanya terlihat sedikit berair.

Aku hendak memeluknya tapi dia mendorongku pelan.

"Pergilah" lirihnya.

"Ced"

"Pergi [Name]!" kini dia agak meninggikan suaranya.

Perlahan air mataku mulai turun. Kemudian aku pergi ke Menara Astronomi. Aku duduk sambil menelungkupkan kepala di lututku. Disana tidak ada siapa-siapa jadi aku bisa bebas menangis tanpa diketahui orang lain.

Aku merasakan ada yang memelukku dari belakang. Saat aku berbalik, ternyata itu Draco. Aku pun langsung menghambur ke pelukkannya. Tangisanku malah semakin menjadi-jadi di pelukkannya. Dia mencoba menenangkanku dengan mengusap pelan rambut dan punggungku.

Setelah cukup tenang, aku pun melepaskan pelukanku. Draco menghapus air mata di pipiku.

"Kau sedang apa disini?" tanyaku dengan suara serak.

"Menemuimu tentunya"

"Bagaimana kau bisa tau aku ada disini?"

"Aku melihatmu berlari sambil menangis tadi di lorong. Mungkin kau tidak menyadarinya karena kau terus saja berlari. Jadi aku mengikutimu sampai sini. Awalnya aku ingin menunggumu berhenti menangis baru aku menghampirimu. Tapi sangat lama, dan aku sudah tidak tahan melihatmu menangis"

"Oh, baiklah" ucapku singkat.

"Kenapa kau menangis [Name]? Apa ada yang menyakitimu? Atau mengganggumu?"

"Tidak"

"Lalu kenapa?"

Air mataku mulai turun lagi. Tapi dengan cepat Draco mengusapnya. "Yasudah kalau tidak mau cerita, setidaknya jangan menangis"

"Tidak, aku mau cerita saja agar terasa lega"

Aku pun mulai bercerita tentang Cedric. Saat aku bercerita, setiap aku meneteskan kembali air mata, Draco pasti langsung mengusapnya.

"Jadi, alasanmu menangis karena?" tanya Draco yang masih kebingungan.

"Ish, kukira kau sudah paham setelah ku jelaskan panjang lebar. Jadi alasannya karena aku merasa bersalah dan alasan lain adalah karena dia pertama kalinya membentakku seperti itu. Itu cukup menyeramkan karena aku tak pernah melihatnya marah sekalipun"

"Sebegitu sensitifnya kah kau?"

"Ya begitulah. Apa kau ingat? Saat kita terkena detensi, lalu kau berteriak padaku, aku malah semakin menangis"

"Ya, aku ingat. Aku akan selalu ingat waktu dimana pertama kali aku memelukmu" ucapnya dengan tawa kecil.

"Hmm"

"Eh? Lupin mengundurkan diri ya? Karena dia seorang Warewolf kan?" tanya Draco.

"Huh? Bagaimana kau tau?" tanyaku heran.

"Hei, berita cepat menyebar disini. Tapi aku tau sendiri dari Snape sih. Tadi dia mengumumkannya kepada murid Slytherin"

Snape? Oh, astaga orang sialan itu. Argh, jika saja dia tidak menyebarkannya. Pasti Prof. Lupin tidak akan mengundurkan diri.

"Kenapa melamun, hmm?" tanya Draco.

"Tak ada. Hanya saja aku sedih Prof. Lupin mengundurkan diri dari sini. Dia adalah guru yang sangat hebat" ucapku sambil mempoutkan bibir.

"Euh, [Name], bisakah kau berhenti mengerucutkan bibirmu seperti itu di depanku?"

"Memangnya kenapa?" tanyaku polos.

"Aku bisa saja mencuri first kiss mu itu sekarang juga" jawabnya dengan seringaian.

"Draco Lucius Malfoy!!!" aku mulai memukuli dadanya cukup keras.

"Aw! Aw! Cukup [Name]! Aw!!"

Dia menarikku ke pelukannya agar aku berhenti. Aku masih tetap memukulinya. Tapi pergerakkan ku jadi tidak bebas karena Draco memelukku semakin erat.

"Ampun [Name]. Berhenti"

"Baiklah baiklah haha. Lepaskan aku"

"Tidak mau. Ini hukuman untukmu karena kau telah memukuliku"

"Draco! Aku tidak bisa bernafas! Dadaku sakit!" ucapku. Dia pun melepaskan pelukkannya.

Aku memegang dadaku dengan nafas tersengal sengal. Wajahnya terlihat sangat panik.

"[Name], [Name], maafkan aku. Kita pergi ke Hospital Wing ya?"

Aku pun tertawa keras "Haha. Aku tak apa, Draco. Aku hanya mau kau melepaskan pelukanku"

"Kau membuatku khawatir [Name]! Sini kuberi hukuman" dia menggelitiki perutku.

"Hahaha! Cukup Draco cukup! Aku lemas haha" ucapku memukul pelan tangannya.

"Jangan pernah membuatku khawatir lagi"

"Baiklah iya iya"

"Yasudah, mau kembali ke asrama? Atau kau mau kemana dulu?"

"Hm, aku mau ke asramaku"

Akhirnya aku pun kembali asrama. Berkat Draco, aku bisa melupakan kejadian di Courtyard tadi. Dia benar-benar menghiburku.

.
.
.
nahloh mampus ditembak vampir, salah server deng bund
btw maaf ya disini draco emang OOC. Otak ku gak bisa kalo gak bikin Draco OOC :( MAAF BANGET HIKSS

Continue Reading

You'll Also Like

46.1K 7.2K 12
[ T A M A T ] Terjebak cinta diantara persahabatan memang rumit, yang hadir secara tiba-tiba di tengah-tengah mereka membuatku harus mundur. Aku tida...
94.4K 10.5K 43
Setelah kepergian jennie yang menghilang begitu saja menyebabkan lisa harus merawat putranya seorang diri... dimanakah jennie berada? Mampukah lisa m...
87.2K 13.3K 31
Sequel A Letter [ Draco Malfoy x You ] Apakah kamu percaya dengan kehidupan setelah kematian? Kemanakah jiwa kita akan dibawa? Bagaimana jika ada ke...
33.4K 3.1K 29
Rosie Daniella Avery gadis kecil dengan darah pureblood dari keluarga avery yang termasuk *sacret twenty eight* gadis yang tidak begitu diketahui bag...