Drama - [Sunghoon x Jungwon]

By Teawonie

86.7K 12.7K 4.1K

Bermula dari permintaan kakaknya yang gila, Jungwon harus terjebak drama pelik bersama Sunghoon. Rank : #1 d... More

MEET THE CHARACTER
Prolog
CH 1
CH 2
CH 3
CH 4
CH 5
CH 6
CH 7
CH 8
CH 9
CH 10
CH 11
CH 12
CH 13
CH 14
CH 15
CH 16
CH 17
CH 18
CH 19
CH 20
CH 22
CH 23
CH 24
CH 25
CH 26
CH 27
CH 28
CH 29
vote cover lapak masdep
CH 30
CH 31
CH 32

CH 21

2K 319 71
By Teawonie

Sunghoon pov

"Won lo kok bolos?"

Jungwon mengalihkan pandangannya dari tv ke gue yang tiduran di pahanya. "Lo juga bolos kali."

"Jadi lo bolos ngikutin gue gitu? Kita bolos bareng berarti," ucap gue sambil nyengir.

"Ga usah geer deh bang. Gue ga bawa seragam."

"Kan bisa pake seragam gue."

"Ga ada yang nganterin."

"Bukannya lo kesini bawa motor sendiri."

"Males, enak dibonceng."

"Cihh alesan bilang aja lo khawatir sama gue."

"IYAIYAGUEKHAWATIR. PUAS LO SEKARANG?" teriak Jungwon sambil menjambak rambut gue.

"Sakit Won! Kepala gue masih pusing nih."

"Ups sorry. Sengaja. Soalnya lo ngeselin sih." Mulutnya Jungwon emang nyelekit, tapi tangannya malah mengelus-elus rambut gue. Gue senyum lebar, gilak seneng banget gue.

Kami sekarang ini lagi santai aja nonton drakor. Gatau mau ngapain soalnya. Jungwon nya anteng doang gue sediain snack. Dan guenya manja-manjaan doang, dipahanya. Kok berasa kayak gue yang jadi uke sih. Gak-gak bisa gini!

Gue langsung aja bangun ngebuat Jungwon yang masih mengelus-elus kepala gue jadi kaget. Gue duduk tegap trus narik kepala Jungwon buat sandaran di bahu gue.

"Lo kenapa sih Bang?"

"Udah nurut aja," ucap gue sambil gantian mengelus-elus kepala Jungwon.

Jungwon berhenti berontak dan nurut aja sandaran di bahu gue. "Bang jam berapa sekarang?"

"Jam tiga kenapa?"

"Bosen gue."

"Bersepeda kuy."

"Lo emang punya sepeda."

"Punyalah, ada di gudang. Yok ambil."







Author pov

Jungwon terus memandang sepeda gunung yang sudah dinaiki Sunghoon dan beralih memandang sepeda warna pink yang ada disampingnya. "Bang gue kok pake sepeda cewek?"

"Lah terus gue yang pake? Gak mau. Gue cowok ya."

"Terus menurut lo gue banci gitu?Turun ga lo!" Dengan berapi-api Jungwon menghampiri Sunghoon dan memaksanya turun. "Biar adil kita berdua naik tuh sepeda. Lo bonceng gue dibelakang!" perintah Jungwon sambil menunjuk sepeda pink dengan keranjang dan tempat boncengan di belakang.

"Lo gila! Itu sepeda cewek, pink lagi. Diketawain kita entar"

"Bodoamat, kalo gamau naik sepeda itu gue ga mau ikut. Mending gue pulang aja."

Jungwon merengut sambil pura-pura jalan ke bagasi buat mengambil motornya.

"Oke-oke. Kita naik sepeda itu. Jangan pulang lo, ntar gue anterin pulangnya."

Jungwon langsung tersenyum lebar mendengar jawaban Sunghoon. Manis banget, dimple nya itu loh. Gemes. "Siyapp Bang!"

Sunghoon jadi heran, ini anak bipolar apa gimana? Cepet banget ganti ekspresinya. Untung sayang.

Jungwon nunggu Sunghoon yang masukin sepeda gunungnya ke dalam bagasi sebentar. Terus naik ke boncengan setelah Sunghoon selesai.

"Lo kok madep belakang sih Won?"

"Serah gue, ntar lo cari kesempatan rem-rem mendadak lagi. Gue ga pengen meluk elo."

Mendengar jawaban Jungwon, Sunghoon mulai mengayuh sepedanya. "Meluk juga ga ada rasanya, rata gitu."

"Ya gitu-gitu lo sukanya sama yang rata dan berbatang. Ntar lo suka sama gue lagi."

Iya Won, gue udah terlanjur suka, cinta malahan. Sama lo.

"Btw Bang, lo sejak kapan sadar kalo gay?"

Sunghoon pengen ngejawab 'sejak lo datang di kehidupan gue' tapi ga jadi, dan mengubah jawabannya menjadi ga tau.

"Kok ga tau sih Bang? Bukannya lo suka sama Bang Jake?"

"Kayaknya enggak?"

"Lahh, maksudnya? Lo ga jadi suka sama Bang Jake? Terus maksud lo ngerusuhin hubungan Bang Jake sama Kak Lia tuh apa?"

"Gue iri dan takut kehilangan. Mungkin. Jake satu-satunya sahabat yang gue punya."

Jungwon yang dibonceng dengan menghadap ke belakang mengangguk-ngangguk. Mereka sudah keluar dari kompleks perumahan Sunghoon. Kompleks perumahan Sunghoon itu termasuk elite, jadi sepi banget pada sibuk sendiri. Jadi ga ada yang mengurusi mereka yang lagi boncengan sambil naik sepeda warana pink.

Dan sekarang mereka mulai menemui beberapa orang yang berbisik-bisik saat mereka lewat. Merupakan pemandangan yang jarang ngeliat dua pemuda tampan naik sepeda cewek warna pink. Sunghoon mulai bersemu merah, malu karena terus diliatin. Sementara Jungwon b aja, dia lanjut bertanya, "Berarti lo udah ga suka sama Bang Jake?"

"Hmm."

"YESS!" teriak Jungwon sambil mengangkat satu tangannya keatas. Terlalu bahagia karena misinya selama ini telah berhasil.

"Lo ga bisa ya, ga teriak-teriak. Gue malu nih."

Jungwon mulai mengedarkan pandangannya ke sekitar dan mendapati orang-orang semakin berbisik-bisik membicarakan mereka, beberapa bahkan tertawa.

Jungwon mengedikkan bahunya, "Bodoamat, gue hidup bukan buat peduli sama gunjingan orang lain. Lagian lo kok punya sepeda cewek sih Bang?"

"Punya nyokap dulu."

"Owh gitu."

Habis itu Jungwon diam aja, bingung juga mau buka topik apa lagi. Dia mulai menikmati pemandangan sore yang indah. Udara berhembus lembut, membuat beberapa rambut Jungwon bergerak lembut. Membuat beberapa cewek yang lagi lari gagal fokus.

Bersepeda di sore hari tidak buruk juga, batin Jungwon.

Tiba-tiba Sunghoon berhenti mendadak, membuat punggung mereka saling bertabrakan. "Lo kalo mau berhenti bilang-bilang dong Bang!"

"Turun!"

"Hah? Lo ga mau ninggalin gue disini kan Bang?"

"Mau beli minum," jawab Sunghoon sambil menunjuk minimarket di dan sana. Ia tak habis pikir dengan pikiran Jungwon yang selalu ajaib. Mungkin hal ini juga yang ngebuat Sunghoon mencintai Jungwon begitu dalam. Jungwon membawa warna lain pada kehidupan Sunghoon yang flat, lebih flat dari reaksi crush.

Jungwon cuma nyengir doang karena udah nethink sama Sunghoon. Sebagai ungkapan rasa bersalah, Jungwon menurut untuk turun.

Sunghoon ikut dari sepedanya dan memarkirkannya disamping Jungwon. "Lo duduk disini aja dulu!" suruh Sunghoon sambil.menunjuk kursi dibelakang Jungwon.

"Oki, jangan lama-lama!"

Pandangan Jungwon mengikuti Sunghoon yang berlari sampai hilang dibalik pintu minimarket. Setelah Sunghoon tidak ada, Jungwon tidak bisa menyembunyikan kegelisahannya. Ia memegang dadanya yang berdetak lebih kencang.

Jungwon terus melamun memikirkan sesuatu yang hanya ada di otaknya, hingga tidak menyadari Sunghoon yang datang dan menempelkan minuman dingin dipipinya.

Jungwon sedikit tersentak. "Ngelamunin apaan?"

"Lo lama," alibi Jungwon sambil kembali tersenyum ceria. Mungkin kita bisa memikirkan kembali pikiran Sunghoon yang mengatakan bahwa Jungwon itu bipolar.

Sunghoon melemparkan minuman isotonik ditangannya ke Jungwon, dan ikut duduk disampingnya.

"Tumben lo ga beli teh anget?" tanya Jungwon yang juga melihat minuman isotonik di tangan Sunghoon.

"Ga butuh. Kan udah ada lo."

"Maksudnya?"

Saat ada lo gue ga butuh ketenangan lain lagi. Cukup lo disini Won gue akan selalu tenang.

Sunghoon tersenyum, membuat Jungwon menyerah untuk menggali pikiran yang ada kepala Sunghoon. Atau mungkin menyerah pada perasaan yang mulai tumbuh di hatinya.













Setelah matahari mulai tenggelam Sunghoon menghentikan kegiatan bersepeda mereka. Dan mengantarkan Jungwon pulang.

Padahal Jungwon udah bilang mau pulang sendiri, ia membawa motor. Namun Sunghoon yang berubah jadi keras kepala tidak menurut begitu saja. Ia terlalu khawatir. Jadi ia mengantarkan Jungwon dengan motor berbeda. Iya mereka naik motor sendiri-sendiri.

Setelah sampai di rumahnya, Jungwon masuk terlebih dahulu untuk menyimpan motornya dan keluar lagi untuk menemui Sunghoon yang masih menunggu didepan gerbang.

"Ga pengen mampir Bang?" tanya Jungwon pada Sunghoon. Sinar matahari yang mulai temaram tidak mengurangi ketampanan Sunghoon. Malah menambah kesan misterius karena beberapa bagian hanya berupa siluet. Membuat Jungwon terpaku dalam keterpanaan.

"Ga usah deh. Kapan-kapan aja, titip salam sama nyokap lo."

Jungwon menggaruk belakang kepalanya, merasa kikuk karena sempat terbersit ingin mengahabiskan waktu lebih lama lagi bersama.

"Yaudah deh kalo gitu. Terima kasih Bang udah mau nganterin." Jungwon berbalik hendak masuk namun tangannya tiba-tiba ditahan Sunghoon. "Ada apa Bang?"

Jungwon dapat menangkap sedikit keraguan di wajah Sunghoon hingga ia mengeluarkan kalimat yang membuat Jungwon ingin kabur dari sana.

"Won! Gimana kalo gue suka sama lo?"

"Ga usah becanda deh Bang. Ga lucu."

"Gak! Gue ga becanda. Gue suka sama lo!"

Dan Jungwon beneran kabur dari sana, setelah menggelengkan kepala dan menghempaskan tangan Sunghoon.










Sorry gaiss, kemarin ga bisa update. Kuota gue habis hehehe.

Sebagai permintaan maaf gue kasih adegan keju semua. Tenang aja, habis ini gue ga nyiksa Bang Hoon lagi kok.

Doain aja, ntar malem bisa double up. Ini gue mau ulhar juga. Doain soalnya mudah biar gue ada mood nulis lagi hehehe

Sepedanya Bang Hoon

Bayangin mereka naik sepeda itu. Meninggoy gue

Babay, see you ntar malem. Semoga

Continue Reading

You'll Also Like

148K 24.3K 45
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
169K 17.3K 68
FREEN G!P/FUTA • peringatan, banyak mengandung unsur dewasa (21+) harap bijak dalam memilih bacaan. Becky Armstrong, wanita berusia 23 tahun bekerja...
56.7K 8.4K 20
Renjun mengalami sebuah insiden kecelakaan yang membawa raganya terjebak di dalam mobil, terjun bebas ke dalam laut karena kehilangan kendali. Sialny...
190K 17.5K 30
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...