Daddy || Johnny [✔]

By anaknyajeno

97.4K 8.1K 1K

"Bisakah daddy memberikan aku pelukan hangat?" Notes: .Genderswitch warning! ©anaknyajeno More

01. Ayah
02. Ibu
03. Kenangan
04. New Life
05. Sekolah
06. Ice Cream
07. Back to Korea
08. H-m+
09. Haechan's Birthday
10. Hug me dad
11. I want you, Dad
12. Aku Ingin Menjemputnya
14. Aku Kembali
promosi bentar
Bonus Chapter
mampir bentar kuy

13. Jangan Pergi

6.1K 528 72
By anaknyajeno

Happy reading
.
.
.

Keluarga Seo kini sudah berada di depan ruang UGD. Koeun saat masuk kekamar Haechan, wanita itu langsung memanggil keluarga yang lain untuk membawa anak perempuan itu ke rumah sakit.

"Aku.. aku ingin memberi obat untuknya, ta.. tapi wajahnya pucat lalu badannya membiru dan nafasnya tersengal. Aku melihat dengan mata kepala ku sendiri dia hampir merenggang nyawa" ujar Koeun tentang kronologinya. Wanita itu nampak bergetar saat menceritakan kronologi itu.

"Iya sayang, tenangkan dirimu dulu" Nyonya Seo menenangkan Koeun yang masih sesegukan menahan takutnya.

"Yuta masih menanggani Haechan didalam, semoga cucu ku baik-baik saja" doa Tuan Seo.

Keluarga Seo tidak lupa menelpon kerabat lainnya tentang kondisi Haechan, begitu juga pada Jaehyun. Pria itu langsung dihubungi oleh Tuan Seo, tidak lupa Jaehyun menghubungi Taeyong istrinya agar ikut kerumah sakit.

Sebenarnya saat Johnny menelpon Jaehyun, mereka berjanjian untuk bertemu di sebuah kafe cofee. Awalnya ingin membahas Haechan, namun Jaehyun mendapatkan sebuah telepon dari Tuan Seo, dengan cepat ia mengajak Johnny untuk ikut bersamanya.

Taeyong, Winnie mereka sudah sampai di rumah sakit. Mereka menitipkan anak-anaknya di rumah Yangyang. Winnie yang diberi tahu oleh suaminya yang berprofesi sebagai dokter itu langsung bergegas ke rumah sakit.

"Bagaimana keadaan Haechan?" tanya Winnie sedikit khawatir.

"Masih ditanggani oleh Yuta didalam" jawab Nyonya Seo.

"Apa yang terjadi padanya?" tanya Taeyong.

"Aku menemukan dia dengan wajah yang pucat seperti mayat" ujar Koeun.

Mereka semua hanya bisa berdoa semoga keadaan Haechan baik-baik saja didalam sana.

"Yong!" panggil Jaehyun, pria itu nampak tergesa-gesa.

"Dimana Haechan?" tanyanya. "Dia berada di dalam" jawab sang istri.

Jaehyun memutar tubuhnya menghadap badan Johnny. Keluarga Seo nampak tak bergeming, mereka tahu kalau Johnny pasti tidak akan peduli dengan anaknya sendiri.

"Puas telah mencampakkan anakmu sendiri?! Puas kau sudah menyakitinya?!" tanya Jaehyun dengan penuh amarah. Pria itu tidak bisa menahan amarahnya lagi.

Johnny menunduk, ia tidak bisa melihat ekspresi keluarganya bagaimana. Apalagi sang ibu yang tidak ingin melihatnya.

"Kenapa kau diam bajingan?!" seru Jaehyun kembali.

"Jae! ini rumah sakit, pelan kan suara mu itu!" titah Taeyong. Ia tidak ingin orang lain merasa terganggu.

"Johnny Seo, jika kau masih ingat apa yang aku katakan di ruangan mu itu  aku harap kau tidak amnesia" ujar Jaehyun.

Johnny masih kukuh menunduk, ia malu. Malu akan kelakuannya selama ini pada sang anak, mimpinya itu menjadi kenyataan. Haechan-nya kini sedang berjuang melawan maut.

Ya, Haechan-nya. Putri kecilnya yang selalu menginginkan pelukan hangat darinya. Air mata Johnny keluar deras dari ujung kelopak matanya, apakah ia akan kehilangan orang terdekatnya lagi?

"Maaf, aku bukan Daddy yang baik" sesal Johnny. Nyonnya melirik kecil kearah Johnny, wanita tua itu tak kuasa menahan tangis.

"Ten akan mengambil Haechan" ujar Johnny. Pria itu sudah menangis getir.

Ruangan UGD itu terbuka, penangganan untuk Haechan sudah selesai. Kini Haechan akan dipindahkan ke ruang rawat pasien.

"Demamnya tak kunjung turun, dia juga sesak karena menangis terus, lalu dia terlalu kepikiran sehingga depresi" ujar Yuta yang keluar dari ruang UGD.

"Kalian tahu siapa penyebabnya? tentu saja pria gila itu" ungkap Yuta sembari menunjuk Johnny yang masih menunduk.

"Ucapan mu bagaikan pisau belati untuk Haechan, sekarang ia kritis itu karena mu John" ucap Yuta, pria berprofesi sebagai dokter THT tersebut menyalahkan Johnny.

"Sudah sayang, jangan membuat perkara lagi" lerai Winnie.

"Apakah... dia akan baik-baik saja?" tanya Johnny sedikit malu.

Yuta memandang Johnny dengan sarkas, pria itu tertawa mengejek wajah Johnny yang nampak frustasi.

"Kau takut kehilangannya?" tanya Yuta sarkas. Winnie menenangkan Yuta yang sedang menahan amarah.

"Yuta, bisakah kita menjenguk Haechan?" tanya Nyonya Seo. Yuta mengangguk memberi persetujuan.

('~')

Nyonya Seo duduk disamping bangkar milik cucunya. Wanita itu mengelus pelan surai Haechan.

"Ayo bangun, kau harus sembuh dari masa kritis ini" kata Sunny.

Wanita itu berdoa yang terbaik untuk cucunya. Terdengar pintu ruangan itu terbuka, terlihat putranya yang berjalan pelan menghampiri bangkar berisi anak perempuan tersebut.

"Eomma.." panggilnya lirih. "Maaf kan aku yang selalu menyakiti hatimu" Johnny bersimpuh di bawah Nyonnya Seo, Ia memeluk kaki sang ibu.

"Bangunlah John, jangan seperti ini" ucap Nyonnya Seo.

"Aku bukan ayah yang baik Eomma, aku hampir membunuhnya" sesal Johnny. Nyonya Seo menggeleng, jemarinya menghapus jejak air mata dari wajah sang anak.

"Haechan anak yang kuat, ia pasti bisa melewati masa kritisnya" ucap Nyonya Seo, ia memberikan semangat untuk putranya ini.

Johnny bangun dari simpuhnya, ia menatap anak kecil yang tengah menutup mata dan diberikan alat bantuan pernapasan.

"Aku sudah banyak memiliki dosa, aku sangat berdosa pada mu. Maaf jangan pergi, aku tidak punya siapapun lagi" ujar Johnny pria itu tetap menggelukan kata maaf pada anaknya.

"Aku akan berusaha menjadi ayah yang baik untuk mu, aku.. aku ingin kau memeluk ku lagi nak" gumam pria itu.

Johnny mencium kening anaknya, sesekali mengusak pelan surai sang anak.

Disisi lain, di luar ruangan mereka melihat kejadian yang mengharukan. Seo Johnny mulai bisa menerima anaknya, mereka menangis haru.

"Semoga Haechan cepat siuman" doa Winnie dan Taeyong.

Keluarga Seo yang lain juga ikut berdoa untuk keselamatan Haechan. Semoga ini adalah awal yang baik untuk Johnny dan anaknya Haechan.


^__^

Sore ini, Johnny melangkahkan kakinya memasuki area pemakaman Ten. Pria itu ingin bersimpuh di samping pusara milik mendiang istrinya.

"Sayang, aku mohon jangan ambil Haechan" gumamnya pada batu nisan yang tercantum nama istrinya.

"Tolong kembalikan dia, aku ingin menebus semua kesalahan yang sudah ku perbuat" ujarnya. Pria itu masih dalam posisi bersimpuh di samping pusara sang istri.

Pria itu masih senantiasa mengucapkan kata maaf di pusara sang istri.

"Berikan aku kesempatan sekali lagi" Johnny menangis di makam mendiang istrinya.

"Aku berjanji, aku akan menjadi ayah yang baik untuknya... aku mohon, aku mohon jangan ambil dia. Berikan aku kesempatan untuk membahagiakannya, Aku berjanji. Aku mohon Ten!" racau Johnny. Pria itu terus menangis meminta mohon di makam sang istri.

Johnny bangkit dari simpuhnya, Pria itu menjatuhkan buket bunga yang ia beli untuk mendiang istrinya.

"Aku memberi bunga itu agar kau luluh, setelah itu kau memberikan Haechan kepada ku lagi. Ternyata petuah mu tidak main-main ya sayang, kau benar ingin mengambilnya. Tapi aku mohon, kembalikan Haechanku kemari" ucap Johnny.

Pria itu pergi meninggalkan pusara milik istrinya. Tanpa ia sadari bahwa kelopak bunga pada buket bunga itu mulai gugur bertebaran di atas pusara sang istri.

'gugurnya kelopak bunga seperti rasa sakit yang kau pendam bertahun-tahun'

Tbc
.
.
.

hai aku update lagi, maaf kalo garing ya, jujur ga pede sama part ini. Tapi semoga kalian terhibur. jangan lupa apresiasi kalian💚

voment  juseyo✔


Continue Reading

You'll Also Like

1.5M 124K 158
"You do not speak English?" (Kamu tidak bisa bahasa Inggris?) Tanya pria bule itu. "Ini dia bilang apa lagi??" Batin Ruby. "I...i...i...love you" uca...
88.7K 6K 27
menceritakan tentang remaja yang di usir oleh warga desa karena di fitnah mencuri oleh keluarga kandungnya sendiri. mampukah ia melewati masa sulitny...
2.2M 108K 45
•Obsession Series• Dave tidak bisa lepas dari Kana-nya Dave tidak bisa tanpa Kanara Dave bisa gila tanpa Kanara Dave tidak suka jika Kana-nya pergi ...
1.9M 12.1K 20
⚠️Warn Not to under 20 Akan tamat maksimal threeshoot Open request Mengandung kata kasar dan vulgarisme 🔞Mature Content🔞