Drama - [Sunghoon x Jungwon]

By Teawonie

86.7K 12.7K 4.1K

Bermula dari permintaan kakaknya yang gila, Jungwon harus terjebak drama pelik bersama Sunghoon. Rank : #1 d... More

MEET THE CHARACTER
Prolog
CH 1
CH 2
CH 3
CH 4
CH 5
CH 6
CH 7
CH 8
CH 9
CH 11
CH 12
CH 13
CH 14
CH 15
CH 16
CH 17
CH 18
CH 19
CH 20
CH 21
CH 22
CH 23
CH 24
CH 25
CH 26
CH 27
CH 28
CH 29
vote cover lapak masdep
CH 30
CH 31
CH 32

CH 10

2.3K 361 101
By Teawonie

Gue nulis ni chapter sambil dengerin lagu di mulmed. Kalo pengen ikut ngrasain yang gue tulis dengerin aja lagunya:)

"Menurut lo cocok yang ini apa yang tadi?"

"Emm gimana ya," gue menggaruk kepala gue yang tak gatal. Gue bingung. "Dua-duanya cocok sih bang."

"Owh yaudah gue beli semuanya aja."

"Lahh. Maksud gue lo pake apa aja cocok bang."

"Iyha tau makanya gue beli semuanya."

"Serah lu dehh bang. Btw Bang gue pengen tanya, lo jangan marah ya?"

"Apa?"

"Lo punya duit banyak dari mana sih bang?"

"Dari perusahaan."

"Heh. Lo punya perusahaan?"

"Hmm, punya bokap, otomatis sekarang jadi punya gue. Belum resmi juga sih, sekarang masih dipegang papanya Jake. Ntar kalo gue udah lulus SMA, gue yang ambil alih."

Gila ternyata Bang Hoon seholkay itu. Ga nyangka gue. "Lahh terus kenapa papanya bang Jake yang pegang? Orang tua lo ga punya keluarga bang? Gue liat juga ga pernah ada yang nengokin lo."

"Bokap gue sama papanya Jake sahabatan. Dan dia lebih bisa dipercaya daripada paman-paman gue. Dan kata siapa ga ada yang pernah nengokin gue, lo cuma ga tau aja."

"Ohh I see."

Gue bersyukur keluarga gue cuma orang biasa, papa seorang dokter dan mama cuma ngurusin butik doang. Dunia bisnis emang kejam. Keluarga sendiri bisa jadi orang yang paling ingin melihatmu jatuh. Gue gatau lagi, Bang Hoon pasti mendapatkan banyak tekanan selama ini.

"Gue baik-baik aja. Orang tua Jake jaga gue dengan baik."

"Ck lo kok tau isi pikiran gue sih bang? Lo cenayang ya?"

"Enggalah. Muka lo terlalu gampang dibaca."

Gue mempoutkan bibir gue sebagai balasan.

"Dan juga, berhenti khawatir sama gue."

"Kenapa?"

"That tears me apart," bisik Bang Hoon yang ga jelas gue dengar.

"Apa bang?"

"Bukan apa-apa. Ehh ini kayaknya cocok deh buat lo." Bang Hoon tiba-tiba berhenti trus nunjukin ke gue sweater berwarna peach. "Coba lo pake!"

Gue mandang wajah Bang Hoon lanjut baju yang ada ditangannya. "Gue ga bawa duit bang."

"Gue ga nyuruh lo beli. Gue nyuruh lo nyobain."

Berlanjut Bang Hoon yang balikin badan gue terus dorong gue ke ruang ganti.




















Gue sama Bang Hoon sekarang lagi makan di KFC yang ada didalam Mall. Setelah berjam-jam keliling untuk membeli kebutuhan Bang Hoon dan kebutuhan gue, apalagi yang gue rasakan? Capek dan laper. Meskipun gue seneng sih. Gue banyak dibelilin Bang Hoon. Hihihihi

Sekarang udah sore, sekitar pukul limaan. Tadi kami kesini pukul satu kayaknya, berarti udah sekitaran empat jam an ya gue kencan sama Bang Hoon. Sekarang gue masih menikmati ayam goreng gue dengan nikmat, begitupun juga dengan Bang Hoon.

"Bang! Habis ini kemana lagi?"

"Ya pulang lah. Lo kesenengen ya gue ajakin jalan?"

"Mana ada, emangnya lo siapa? Irene red velved?"

"Gue Park Sunghoon."

"Lah terus gue harus bilang wow gitu?"

"Gue ganteng."

"Percuma juga. Gue ga suka batangan."

Habis itu Bang Hoon cuma ketawa doang, padahal ga ada yang lucu. Gue ga gubris lagi, gue lanjut menikmati cappucino gue.

"Won lo tau ga kalo gue gay?"

Byurr

Cappucino yang belum sampai ke temggorokan gue semburin gitu aja hingga mengenai Bang Hoon.

"Siyal," umpat Bang Hoon sembari mengusap mukanya yang kotor.

"Bang lo kesambet apaansih tiba-tiba ngomongin ginian?"

"Lo tau?" Bang Hoon menekankan pertanyaannya dan memandang gue tajam. Gue gatau itu pertanyaan atau pernyataan.

Gue ngalihin pandangan gue keluar jendela. Gue ga bisa terus natap mata Bang Hoon. Entah kenapa terbersit rasa bersalah saat menatap mata Bang Hoon yang masih menatap gue dengan tajam.

"Iya lo tau. Lo deketin gue buat jauhin gue dari Jake kan? Nurutin permintaan Lia agar ia bisa tenang. Gue gabisa nyalahin Lia juga, cinta itu emang egois."

"Bang lo?"

"Iyha gue tahu." Bang Hoon jawab mengatakan semuanya dengan wajah datar dan sikap yang santai. Apasih yanh ada dipikiran orang ini?

Gue bener-bener ga nyangka kalo Bang Hoon udah tau semuanya dari awal. Tau gitu gue ga akan pernah nurutin permintaan Kak Lia. Gue kan sekarang jadi merasa bersalah.

"Tapi gue beneran tulus kok pengen temenan sama lo."

"Iyha gue tau."

"Bang lo beneran bukan cenayang kan?"

"Bukannya gue udah bilang kalo lo itu mudah dibaca."

"Tapi ga gitu juga kali, masa tiap gue ounya niat terselubung lo selalu tau. Gue kan juga butuh privasi."

"Yaudah habis ini gue pura-pura gatau aja."

"Ish bukan gitu maksut gue." Gue beranjak berdiri buat ngejambak rambut Bang Hoon. Gemes banget gue sama ni orang. Kalo ngomong suka ngeselin.

Gue ngejambak rambut Bang Hoon terlalu keras hingga doi merintih kesakitan, sontak gue ngelepasin tangan gue.

"Lo pikir ga sakit apa? Ntar kalo kepala gue botak lo mau tanggung jawab?"

"Mulai lebay kan. Siapa sih yang ngajarin.

"Ya elo lah."

"Jangan ngadi-ngadi lo. Gue kan anak manis."

"Nyenyenyenye."

"Tuhkan lo jadi ngeselin."

"Lo lebih ngeselin."

Entah kenapa kalimat Bang Hoon nerbitin rasa bersalah gue lagi.

"Bang gue minta maaf ya."

"Gapapa. Udah ga sakit juga," jawab Bang Hoon sembari mengacak-ngacak rambutnya.

"Bukan itu maksud gue. Gue minta maaf karena udah mencoba ngejauhin lo dari Bang Jake. Gue tau lo pasti sayang banget sama Bang Jake. Dan dijauhin sama orang yang lo sayang itu pasti sakit. Jadi gue minta maaf bang."

Sekilas gue ngeliat tatapan Bang Hoon berubah menjadi nanar. Mungkin. Gue gatau pasti arti dari tatapan Bang Hoon.

"Ga masalah. Rasanya ga sesakit dulu lagi. Ada hal lain yang bikin gue lebih sakit hati."

"Maksut lo apa Bang?" Gue bener-bener ga ngrti sam kalimat terakhir Bang Hoon. Kenapa ia harus semisterius ini sih?

Bang Hoon ga jawab pertanyaan gue tapi malah narik tangan gue berdiri.

Bang Hoon bawa gue buat cuci tangan terus keluar dari sana. Dan sepanjang jalan gue dapat ngerasain bahwa ada perasaan kecewa dalam diri Bang Hoon.


















Hellow gaiss,

Harusnya kencannya bakalan jadi hal yang romantis atau manis. Tapi kan habis marah-marahan terua manis-manisan.

Sorry gaiss kalo ga sesuai ekspetasi kalian.

Gue nulis chapternya emang pendek², guekan udah warning di blurb nya.

Dan gue lebih prefer baca chapter pendek² biar ga bosen. Lagian biar kelen juga penasaran. Hihihihi

Oke ramaikan lapak ini gaiss, biar fue semangat updatenya. Jangan bikin gue marah, gue mainnya ngilang²an.

Bonus :

W

on lo kok jadi cakep sih:")

Nikah yuk? Iya bang gue mau

Babay

Continue Reading

You'll Also Like

60.9K 5.6K 69
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
37.9K 3.6K 23
° WELLCOME TO OUR NEW STORYBOOK! ° • Brothership • Friendship • Family Life • Warning! Sorry for typo & H...
386K 31.8K 58
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
375K 30.4K 62
"ketika perjalanan berlayar mencari perhentian yang tepat telah menemukan dermaga tempatnya berlabuh💫"