Certain Things《Jaeyong》✔

By acel_kins-

1M 158K 37.7K

[Romance] [M] ❝I'm certain that i'm yours.❞ More

Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
EXTRA PART

Part 13

32.9K 4.9K 950
By acel_kins-

TAEYONG berbaring di atas kasur dengan mata yang menatap lurus pada layar ponsel, jam yang tertera di atas bar ponselnya adalah pukul delapan malam, ia baru selesai menyantap makan malam bersama Jaehyun dan kini tidak ada yang bisa Taeyong lakukan. Sangat membosankan.

Sebenarnya bisa saja Taeyong menghabiskan waktu bersama Jaehyun, tapi lelaki tampan itu sedang bekerja dan Taeyong tidak mau menganggu. Mungkin jam sembilan nanti ia akan datang ke kamar Jaehyun, bukankah menyenangkan bila mereka bisa tidur bersama?

Oh, hanya tidur, benar-benar di dalam artian tidur. Bukan hal lainㅡmeskipun otak Taeyong tidak bisa di ajak berkompromi. Jaehyun itu terlalu kuno, mencium Taeyong saja masih ragu! Apalagi melakukan hal lebih dari itu. Hanya saja Taeyong tidak bisa menahan diri, di sodorkan lelaki dewasa yang sangat panas seperti Jaehyun, bukankah kesempatan tidak boleh di sia-siakan?

Taeyong tertawa kecil dan berguling di atas kasurnya, ia ingin mencium Jaehyun lagi! Menghisap bibir tebal itu serta memberikan gigitan pelan. Taeyong benar-benar ingin melakukannya. Tapi Jaehyun terus menolak dan mengalihkan pembicaraan! Menjengkelkan.

Ponsel Taeyong berbunyi, ada satu pesan masuk pada Kakaotalk. Sebelah alis Taeyong terangkat saat ia sama sekali tidak mengenali seseorang yang baru saja mengiriminya pesan.

Gyu

|Lee Taeyong?
|Benar?

Siapa?|

|Aku ragu bila kau tidak mengenal lelaki tampan sepertiku

???|
Kau tidak waras?|

|:< jahat sekali
|Kim Mingyu
|Aku meminta nomor ponselmu, ingat?

Tapi aku tidak memberikan nomorku!|

|Sudah kukatakan bahwa aku akan mendapatkannya dengan cara lain

Aku tidak ingin di ganggu|
Sebaiknya berhenti mengirimiku pesan|

|Aku tidak bisa
|Aku menyukaimu dan aku tidak mau menyerah
|Aku akan membuat akun lain bila kau memblokir akunku yang ini

😡😡😡😡|

|Menggemaskan!
|Bisakah aku menjemputmu besok pagi?
|Bagaimana dengan pergi ke sekolah bersama?
|Sarapan denganku ya?

Tidak|

|Ayolah pilih salah satu!
|Sarapan bersamaku?

Tidak.|

|Taeyong :<

Menggelikan|
Berhenti atau aku akan menendangmu|
Aku bersungguh-sungguh|

|Tidak masalah
|Kau bisa menendangku
|Tapi jangan tendang selangkanganku
|Itu untuk masa depan kita

Bajingan!|

Blocked

Taeyong melemparkan ponselnya ke sembarang arah dan bergidik ngeri, siapa yang memberikan nomornya pada Kim Mingyu sialan itu? Ugh sungguh, bisakah Mingyu berhenti mengganggunya?

Mengerucutkan bibir, Taeyong akhirnya memutuskan untuk turun dari atas kasur dan keluar kamar. Ia ingin menghampiri Jaehyun, melihat lelaki tampan itu mungkin bisa membuat suasana hatinya membaik!

Tangan Taeyong mengetuk pintu kamar Jaehyun sebelum menurunkan knop; membuka benda yang terbuat dari kayu tersebut. "Ahjusshi?"

Jaehyun menoleh, ia sedang duduk di atas kasur, bersandar di head board dengan laptop yang berada di pahanya. Senyum Jaehyun mengembang ketika melihat wajah cantik Taeyong, tapi sedetik kemudian tatapan matanya kembali jatuh pada laptop yang menyala.

Taeyong menggembungkan pipi, ia masuk dan menutup pintu lalu naik ke atas kasur, berbaring di samping Jaehyun yang sedang bekerja.

"Ahjusshi, aku ingin bercerita."

"Ada apa?" tanya Jaehyun tanpa menoleh, jarinya menari di atas keyboard, mengetik sesuatu untuk naskah berikutnya.

Menghela napas panjang, Taeyong menempelkan dahinya di sisi paha Jaehyun. "Ada lelaki yang terus mengangguku di sekolah, namanya Kim Mingyu, dia menyukaiku dan baru saja mengirimiku pesan. Aku tidak menyukainya, tapi dia terus mengangguku, tidak mau berhenti!"

Kali ini Jaehyun memfokuskan diri pada Taeyong dan berhenti mengetik. "Bukankah itu wajar? Kisah cinta semasa sekolah, kau akan terbiasa."

Kening Taeyong berkerut dalam. "Ahjusshi tidak cemburu?"

Jaehyun tersenyum kecil dan mencubit gemas pipi Taeyong. "Tidak, kau mengatakan bahwa kau tidak menyukainya, untuk apa aku cemburu?" ia menelusuri wajah Taeyong engan jemarinya, "mungkin ia akan lelah seiring berjalannya waktu. Jangan terlalu mendorongnya, kau bisa menjadikannya sebagai teman."

Demi Tuhan Taeyong merasa heran dengan jawaban Jaehyun. Jujur saja, bila ia melihat Jaehyun bersama wanitaㅡmaka Taeyong akan cemburu setengah mati! Namun kenapa Jaehyun terlihat sangat santai? Apa ini karena perbedaan umur mereka?

Taeyong mendengus. "Bagaimana jika aku makan siang dan menghabiskan waktu bersamanya untuk menonton film di theater?"

Jaehyun mengigit bibir bawah. "Tidak masalah, kau bisa menganggapnya sebagai teman. Usiamu masih terlalu muda untuk menghawatirkan tentang cinta, Taeyong. Nikmati waktumu bersama teman-temanmu."

"Ahjusshi tidak menyayangiku ya?!"

"Tentu saja aku menyayangimu."

Taeyong berdecih lalu membalikan tubuh, membelakangi Jaehyun. "Kenapa membiarkanku pergi bersama lelaki lain? Ahjusshi harusnya melarang!"

Mendengar itu Jaehyun tertawa, ia menutup laptop dan menyimpannya di atas nakas. "Aku tidak ingin membatasi masa mudamu, Taeyong. Kecuali jika kau pergi ke tempat seperti club atau tempat lainnya yang tidak benar, maka aku akan melarangmu dan marah padamu. Sudah kukatakan, kau harus menikmati masa-masa mudamu, habiskan waktu bersama teman."

"Tapi aku lebih ingin menghabiskan waktu bersama Ahjusshi!" seru Taeyong kesal, ia memeluk guling dengan erat, "pergi ke theater, pantai atau bukit, bersama Ahjusshi."

Jaehyun berbaring di belakang Taeyong, mengusap surai hitam si lelaki cantik. "Kita sudah menghabiskan banyak waktu bersama, seperti sekarang."

"Rasanya akan berbeda! Aku ingin memiliki waktu yang lebih berarti bersamamu."

"Setiap detik yang aku habiskan bersamamu, itu sudah sangat berarti untukku Taeyong." gumam Jaehyun lembut, "memilikimu bersamaku, berada di sisiku dan mewarnai hariku, itu lebih dari cukup. Mengetahui bahwa kau menyukaiku, seseorang dengan perbedaan umur yang luar biasa signifikan, aku bahagia bersamamu, bahkan detik inipun aku sangat bahagia."

Rona merah menjalar di pipi hingga telinga Taeyong, detak jantungnya sudah menggila. Oh sialan, Taeyong tidak tahu bahwa Jaehyun bisa mengatakan hal semanis ini!

Taeyong membalikan tubuh, menghadap Jaehyun dengan senyum kecil yang terpatri di wajah. "Benarkah?" matanya berbinar, ia menatap jauh ke dalam iris cokelat tua Jaehyun, mencari kebohongan yang tidak berhasil ia temukan.

Jaehyun mengangguk. "Tentu saja," ia terkekeh, menatap Taeyong dari jarak sedekat ini sangat menyenangkan, "terkadang aku penasaran, kenapa kau bisa menyukaiku? Karena orang lain terkesan menghindariku, mereka selalu mengatakan bahwa aku membosankan."

"Hanya.. Menyukaimu.. Aku tidak membutuhkan alasan apapun," bisik Taeyong seraya mengigit pipi bagian dalam; gugup, "aku menyukai segala tentangmu Ahjusshi, kau tidak membosankan, hanya saja sedikit kuno."

"Begitu?"

"Huum.."

Jaehyun tersenyum; menampakkan kedua titik cacat di pipi, ia mendekatkan wajah mereka dan memberikan kecupan lembut di bibir Taeyong.

"Jangan menghawatirkan apapun, nikmati waktumu dengan baik, aku akan selalu berada di sisimu, karena aku sangat menyayangimu."

Taeyong memeluk tubuh Jaehyun dan mengangguk paham, ia menggesekkan pipi di dada bidang si lelaki bermarga Jung. "Aku juga menyayangi Ahjusshi.. Ah tidak, aku mencintaimu, Ahjusshi."

Dada Jaehyun menghangat, ia membalas pelukan Taeyong. "Aku juga mencintaimu." bisiknya, berhasil membuat senyum di wajah Taeyong semakin lebar.

Sepertinya malam ini Taeyong akan bermimpi indah! Sangat indah hingga ia terlalu malas untuk bangun dan pergi ke sekolah.

***

"Selamat pagi, cantik."

Taeyong yang mendengar sapaan itu memutarkan bola mata bosan, ia baru saja berjalan memasuki gerbang sekolah dan kini Mingyu sudah mengganggunya? Lelaki bermarga Kim itu semakin menjadi-jadi! Padahal ini adalah hari yang indah, Taeyong terbayang-bayang dengan ucapan Jaehyun semalam.

Menghela napas dalam, ia akhirnya berhenti berjalan dan menatap Mingyu yang berada di sisinya. "Selamat pagi Mingyu," ujarnya santai, "kau tahu? Kurasa tidak buruk jika kita menjadi teman."

Kedua sudut bibir Mingyu otomatis terangkat; membentuk senyum yang begitu lebar hingga memperlihatkan gigi taringnya. "Benarkah?!"

Taeyong mengangguk lalu kembali melanjutkan langkah kaki, menatap lurus ke depan. "Ya, aku juga tidak memiliki banyak teman. Tapi aku tidak mau kau berharap lebih, aku sudah mencintai seseorang."

Sebelah pipi Mingyu menggembung. "Baiklah, aku akan menjadi teman yang selalu melindungimu, menjagamu dan berada di sisimu bila kau membutuhkanku."

"Ya, itu lebih baik."

"Tapi Taeyong?"

"Apa?"

"Bisakah kau tidak memblokirku di kakao?"

Taeyong menghela napas jengah. "Kau menganggu dan membicarakan hal yang menggelikan."

Mingyu tertawa kecil, ia menyamakan langkah kaki dengan Taeyong. "Aku berjanji tidak akan melakukannya lagi!"

"Baiklah." ujar Taeyong singkat, ia berhenti di depan kelas dan melambaikan tangan pada Mingyu, "sampai nanti."

Mungkin benar apa yang di katakan oleh Jaehyun, Taeyong perlu menikmati masa-masa sekolahnya yang tidak akan pernah terulang lagi. Tidak ada salahnya menghabiskan waktu bersama teman.

Mingyu menatap punggung Taeyong dan tertawa geli. Teman ya? Tawaran menarik, namun Mingyu masih belum ingin menyerah, ia benar-benar menyukai Taeyong. Perlahan dan pasti, berawal dari temanㅡtidak buruk.

Tbc

Continue Reading

You'll Also Like

245K 25.8K 28
warn (bxb, fanfic, badword) harris Caine, seorang pemuda berusia 18 belas tahun yang tanpa sengaja berteleportasi ke sebuah dunia yang tak masuk akal...
1.1M 11.2K 20
Sebelum membaca, alangkah baiknya kalian untuk follow akun wp gw ya. WARNING!!!🔞 YANG GAK SUKA CERITA BOYPUSSY SILAHKAN TINGGALKAN LAPAK INI! CAST N...
912K 55.1K 35
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...
659K 27.5K 48
Tiba-tiba punya 3 kakak ganteng? °°°° Jean Willona. Gadis yang dibesarkan oleh seorang singel mother tanpa sosok ayah. Namun, saat bundanya meninggal...