THEIR MERMAN [COMPLETE]

Oleh gazella05ezra

596K 44.7K 1.9K

Alasan kenapa Duyung Jantan/Putra Duyung jarang terlihat & didengar adalah "Para Mermaid, membunuh pasanganny... Lebih Banyak

PROLOG
WHEN HE WANTS TO SEE HER AGAIN
FUCKING OBSESSION
THE LAST NIGHT
LET ME GO
MISBEHAVIOR
ILLUSION
THE ATLANTIC'S
THE FIN
MEREE
THE TAIL
BAD TEMPTATION
A ROYAL EXPERIMENT
WHIPPED BOY
THE BAD GROOM 1
THE BAD GROOM 2
THE BAD GROOM 3
SILENT SCREAM
REMEMBER YOU
BEAUTIFUL SYMPHONY
COME
THE DEEP BLUE SEA
I SEE YOU
AWAKE
THE FEELING
THE TRUST
SHE'S HERE
WHAT ARE YOU?!
I'M STILL HUMAN
THE GUEST
BLOODY
YOU
FIRST HEARD
SUICIDAL THOUGHTS
THE TRAP
SHE'S BACK
MOM
WILLIAM Part 1
WILLIAM Part 2
WILLIAM part 3
WILLIAM Part 4
WILLIAM Part 5
WILLIAM Part 6
DESIRE
RUN
BETRAYAL
LOST MIND
DARK SIDE OF YOU
THE GLASS PRISON
MIDNIGHT CONFIDENCE
EMBODIMENT
I'M HERE FOR YOU
SHOOT
BEYOND THE CAPABILITY
ONLY YOU
STILL WANT YOU
RUN AWAY
ESCAPE
BRING YOU HOME
THE HIDDEN PATNER
FRIEND OR FOE?
SEARCH FOR TRUTH
APPROACHING THE FINAL TIME
EXPLOSION
RESISTANCE
LOST IN THE DEEP BLUE
BEAUTIFUL ENEMY
YOUR HEART IS MINE
FIRST STRIKE
FOR YOU DAD
HEART
INTENTIONS
HIDEAWAY
SOMEONE IN THE DARK
UNDER THE FULL MOON
THE NIGHTMARE
THE TEARS
ANGELS FROM THE DEEP BLUE
BAIT
THE SOUND OF THE SEA
BLOODY NIGHT
WHEN I MEET YOU AGAIN
BITE
PREDATORS
DESTRUCTION
COLLISIONS
INCURSION
SHE
ANOTHER HEART
AT THE END OF THE NIGHT
OUR LAST MOMENT?
SURGE OF THE SEA
WHY DID YOU GO?
MISSING YOU
THEIR MERMAN
BONUS
Ngoceh

ARRIVAL

1.8K 237 20
Oleh gazella05ezra

Alexa memandangi lautan yang menghampar di hadapannya. Udara rupanya lebih dingin di luar sini. Deru suara gelombang yang mengenai dinding lambung kapalnya sesekali terdengar, seakan menjadi irama di tengah kekacauan yang terjadi saat itu.

Apa ini akhirnya? James dan Natalie, ia tak menyangka serangan mereka akan secepat ini menaklukkan seisi kapalnya, seakan tak memberinya waktu sedikit pun untuk melawan. Sepertinya yang dikatakan Rachel benar. Ia juga bahkan tak memiliki persiapan apapun untuk ini sementara mereka begitu hebat mengacaukan segalanya. Benar-benar Hebat.

Dengan hati dan pikirannya yang gundah, Alexa meneguk lagi dan lagi vodka nya, menghabiskannya hingga tak bersisa setetes pun. Andai ada minuman lain selain vodka, sial! Setelah botol itu kosong, ia mengangkat dan melemparkannya ke lautan. Benda bening itu menghilang seakan ditelan gelap bahkan sebelum jatuh mengenai permukaan.

Ia lalu mendongakkan wajah, memandang ke langit di atasnya, ribuan bintang tampak sangat cantik. Dan juga purnama itu, membuatnya mengarahkan tangan ke sana, jemarinya bergerak di udara seakan meraba bola bercahaya tersebut yang perlahan membuatnya teringat akan, William. Lelaki itu, binaran wajahnya sama menawannya seperti bulan yang menggantung di langit tersebut.

Namun, rupanya bukan hanya seluet gambaran tentang William saja yang berada di pikirannya saat ini, tapi suatu momen di mana saat mereka masih bersama juga mulai mengulik-ulik kembali relung hatinya. William, di situasi yang terhimpit seperti ini, entah mengapa segala hal di benak Alexa mendadak tertuju pada lelaki itu. Ia bahkan mulai teringat kembali janji William yang akan membelikannya sebuah mansion mewah di pesisir seperti keinginannya yang saat itu langsung ia tolak dengan mengatakan kalau William tak perlu melakukannya. Ya, bagi Alexa memang tak cukup hanya dengan sebuah mansion untuk membuatnya bahagia, atau bahkan kehidupan rumah tangga yang harmonis. Baginya, namanya lah yang lebih penting. Membangun rumah tangga yang sempurna seperti keinginan William, bah! Jika mau menelisik, tak ada yang namanya rumah tangga sempurna di dunia ini.

Alexa melonggarkan genggamannya pada pistol yang ia bawa. Menurunkan tangannya yang tadi terangkat untuk mengusap permukaan lain benda itu ketika mendadak ia mendengar beberapa orang tiba-tiba datang. Namun, pikirannya yang masih kacau karena kejadian saat itu, justru lagi-lagi membawanya melayang ke saat di mana William melakukan hal lain yang tak bisa membuatnya lupa selain menjanjikan sebuah mansion.

Selesai mengobrol mengenai rumah tangga bahagia yang akan mereka bangun, William dan Alexa yang saat itu berada di atas ranjang, membuka perbincangan lain sembari makin saling mendekatkan diri.

Lelaki itu menarik sedikit baju Alexa hingga membuat perut wanita itu terlihat. Ia lalu mengecup dan mengelusnya lembut. Alexa bisa melihat bagaimana bahagianya pemuda itu akan kecelakaan dari hubungan yang mereka buat.

"Tok-tok, ada orang di sana?" Canda William sambil mengetukkan perlahan ujung jari telunjuknya ke atas permukaan perut Alexa. "Sienna atau Sean, apa kau bisa mendengar ayah? Ayah di sini, ayo ucapkan salam." Ujarnya sambil terkikik.

Alexa tersenyum geli dengan tingkah William. "Will, kau..-"

"Sssttt.. Sepertinya dia sedang tidur." Sela William berbisik setelah tak ada pergolakan apapun di balik perut Alexa tersebut.

Alexa menurunkan bajunya, menutup perutnya ketika William tiba-tiba memberi kecupan kecil di sana. "Hentikan Will. Jangan bersikap konyol."

"Aku hanya ingin memberinya ciuman selamat malam."

"Ciuman selamat malam?" Alexa hampir tertawa. "Sepertinya kau benar-benar mencintai manusia kecil di perutku ini."

"Aku ayahnya." William mengecup lagi dan lagi, makin bersemangat.

"Ayah? Oh, oke." Alexa membelai rambut William. "Hmm, boleh aku menanyakan sesuatu padamu, ayah-muda Willie?"

"Silahkan."

"Hanya perandaian. Bagaimana jika seandainya, aku melakukan sesuatu yang buruk pada bocah ini?"

"Apa?"

"Bagaimana jika aku melakukan sesuatu yang-buruk pada bayi kita?"

"Buruk?"

"Ya, buruk. Apa yang akan kau lakukan? Apa kau tetap melakukan perananmu sebagai-ayah?"

"Apa maksudmu? Kenapa tiba-tiba bicara begitu?"

"Jawab saja Will. Apa yang akan kau lakukan? Apa kau, sebagai ayah yang baik akan melindunginya dan menyingkirkanku seperti yang umum terjadi pada kebanyakan orang? Atau kau justru mempertahankanku, membiarkan aku melakukan hal-hal yang bagiku menyenangkan, termasuk jika itu menyangkut anak-anak kita? Mana yang kau pilih? Aku? Atau hanya perananmu sebagai ayah itu? Selain bocah ini, bukankah kau juga sangat mencintaiku?"

"Alexa, tak baik bicara melantur seperti itu. Jaga ucapanmu sayang."

"Ayolah Will."

"Aku tahu kau tidak akan semengerikan itu. Jangan bergurau hal-hal yang membuatku bergidik." William mendekati leher Alexa, menenggelamkan wajahnya di antara bahu dan leher Alexa sembari tangannya memeluk lembut.

"Aku tidak bergurau."

"Kalau begitu jangan menguji. Kau membuatku takut. Bagaimanapun aku percaya padamu. Kau adalah Alexa Bages, wanita yang tidak mungkin melakukan hal-hal buruk pada siapapun. Termasuk padaku, atau bahkan Lie kecilku." Ujar William malam itu.

Alexa menghembuskan nafas pajang saat teringat kejadian tersebut. Ya, begitulah si lugu Willie. Pria yang bisa dibilang, telah berani berharap padanya sampai seperti itu. Alexa merasa peranannya untuk projek James sangat menantang. Jika ia seperti wanita kebanyakan yang cukup berperasaan untuk hal-hal semacam ini, ia bisa luluh oleh William dan justru berbalik menghianati James dan Natalie. Untungnya ia tidak begitu. Harusnya mereka bersyukur bisa menemukan orang yang tepat sepertinya. Bukannya justru malah mencoba membunuhnya. 'Dasar kepar*t!'

"Akhirnya aku bisa bertemu dengan kawan lama." Kata seseorang tiba-tiba saat Alexa mengetahui siapa pria-pria yang mendadak muncul tadi, James dan anak-anak buahnya. Pria itu membuka kedua tangannya lebar-lebar, seolah ingin memberi pelukan kecil bak seseorang yang sedang melepas rindu.

Alexa hanya menatapnya datar, beberapa orangnya membuat jarak untuk James saat mereka sudah benar-benar dekat. Tanpa memberi kata sapaan apapun seperti yang James lakukan, Alexa langsung menodongkan pistolnya ke arah pria itu dan langsung melesatkan pelurunya.

"Nyo-nyonya?!" Salah satu pria yang mendatanginya tersebut sangat terkejut dengan ulah Alexa sampai-sampai ia jatuh dan terduduk di lantai. "Nyonya, kenapa anda..-"

"Bagaimana rasanya? Mengejutkan?" Alexa tertawa puas. "Hampir seperti inilah yang dulu pernah kau lakukan padaku. Menembak kepalaku.." Ia memandangi pistolnya.

Salah seorang dari anak buahnya itu membantu satu dari mereka bangkit berdiri kembali. Menopang dengan salah satu tangannya.

"Apa yang ingin kau bicarakan denganku?" Lanjut Alexa lagi.

"Nyonya, kami hanya ingin melapor kalau mereka telah menguasai..-"

Belum sempat pria itu menyelesaikan kalimatnya, Alexa dengan cekatan menarik dan menjepit lehernya dengan siku, lalu menembakkan pelurunya ke kedua anak buahnya yang lain sebelum menghabisi pula pria yang ada pada dekapannya tersebut. Ketiga orang itu seketika tewas dengan kepala tertembus timah besinya.

Alexa menjatuhkan jasad orang itu ke lantai. "Ya ampun, maafkan aku." Ujarnya. Kepalanya menjadi sedikit pening. Ia melihat jelas siapa orang yang sebenarnya menjadi sasaran kekacauan emosinya tersebut. Namun lagi-lagi ia membayangkan akan lebih menyenangkan kalau orang itu benar-benar sosok yang diinginkannya untuk mati. "Maafkan aku, JAMES." Ia menginjak dada pria itu. "Maaf sudah mengakhiri kompetisimu...

*****

"Aku tahu pertandingan ini tak berakhir semudah itu." Ujar James setelah masuk ke ruang operasional di mana beberapa orang-orang Alexa yang bertugas mengoperasikan semua sistem kini menjadi tawanannya.

Pria itu menghampiri kursi, duduk di sana sambil mendorong benda beroda itu mendekat ke salah satu meja. Binar-binar kepuasannya sangat jelas terlihat. "Apa yang kau dapat?" Bisiknya pada salah satu orang yang berada paling dekat dengannya.

Pria agak muda di sebelahnya itu hanya menunduk dan memperhatikan lagi pekerjaannya, tampak ketakutan. Sikapnya tersebut sontak membuat James tertawa. "Aku tak bisa bayangkan seandainya aku dapat melihat ekspresi nyonyamu saat aku melakukan ini, lihat diri kalian." James terus tertawa, memutar-mutar kursinya. "Yah, cepat temukan saja di mana bosmu itu agar kita bisa segera beraksi. Aku penasaran di mana ia menyembunyikan umpan-umpanku."

Belum lama James menutup mulutnya, sesuatu mendadak terdengar di layar di depan mereka. Sebuah sinyal, dengan diikuti bayang-bayang acak yang tergambar jelas di monitor radar tak jauh darinya.

"Apa itu?" James menjadi sedikit lebih serius, memperhatikan lebih cermat sesuatu yang mendadak muncul itu.

"Tampaknya ada yang sedang mendekati kapal." Jawab pria muda tadi. Ia menyipitkan mata, mencari tahu apa yang terus mendekat tersebut. Dan tak lama, ia dibuat terkejut setelah menyadari apa yang dilihatnya. Sekitar seratus siren lebih, bertubuh hampir menyerupai manusia, sedang berenang menuju kapal mereka.

...

Lanjutkan Membaca

Kamu Akan Menyukai Ini

2K 211 11
Waktu itu, Orchie tengah menikmati secangkir teh hangat bersama dengan kepala peri rumah kepercayaannya. Malam itu bintang bersinar terang di langit...
375K 21.5K 25
KAILA SAFIRA gadis cerdas berusia 21 tahun yang tewas usai tertabrak mobil saat akan membeli martabak selepas menghadiri rapat perusahaan milik mendi...
12.5K 1.1K 16
Apa yang akan kalian lakuin kalau jadian sama cowok yang kalian suka? Trus pantau 24jam? Selalu ngingetin untuk makan, minum, sampe berak sekalipun h...
3.3K 631 62
[LOCAL BASED] rumor samudra dan yoan pacaran membuat bella penasaran. kenapa bisa rumor itu ada? dirinya juga penasaran mengapa samudra sangat posesi...