BARA My Possessive Boyfriend...

By bznsjskx

3M 171K 4.9K

"Lo itu bukan cuman pacar gue tapi juga takdir gue jadi walau sejauh apa pun lo pergi , lo akan tetap berakhi... More

prolog
01. BMPB
02. BMPB
03. BMPB
04. BMPB
06. BMPB
07. BMPB
08. BMPB
09. BMPB
10. BMPB
11. BMPB
12. BMPB
13. BMPB
14. BMPB
15. BMPB
16. BMPB
17. BMPB
18. BMPB
19. BMPB
20. BMPB
21. BMPB
22. BMPB
23. BMPB
24. BMPB
25. BMPB
26. BMPB
27. BMPB
28. BMPB
29. BMPB
30. BMPB
31. BMPB
32. BMPB
33. BMPB
34. BMPB
35. BMPB
36. BMPB
37. BMPB
38. BMPB
39. BMPB
40. BMPB
Vote Cover
Open PO

05. BMPB

94.1K 7.3K 117
By bznsjskx

"Dek Mami sama Papi lagi keluar ada perkerjaan katanya, nanti lo kalo udah sampai di rumah nggak usah cari mereka," pesan sang kakak sambil terus fokus menyetir. Mereka sekarang sedang berada diperjalanan pulang.

"Hmm,," gumam Meisya dengan pandangan yang terus tertuju pada luar jendela. Memorinya sedikit berputar saat mobil yang ia kendarai bersama kakaknya melewati tempat yang dulu pernah ia tempati.

"Ma hiks... Bara jatuh hiks. Meisya pengen bantuin Bara hiks.. turunin Meisya disini," pinta Meisya sambil menggedor-gedor jendela mobil yang mereka kendarai.

"Sayang dia hanya jatuh, Bara bisa mengobati lukanya nanti. Sekarang kita pergi ya, atau kita bakal ketinggalan pesawat," bujuk Mira sambil memeluk erat Meisya.

"Betul kata mami, dia itu kan anak laki-laki dia nggak bakal kenapa-kenapa," timpal Al.

"Tapi Mi hiks.. Meiysa nggak bakal ketemu lagi sama Bara," tangis Meiysa dalam pelukan Mira.

"Shuut diem ya sayang, jangan nangis lagi. Mamikan udah bilang ke Meisya. Nanti kita bakal kembali kesini lagi, jadi jangan nangis ya. Meisya bakal ketemu lagi kok sama Bara, tapi tidak untuk sekarang," Bujuk Mira sambil mengelus pelan rambut Meisya.

"Hiks..hiks..." Meisya masih saja Menangis dipelukan Mira.

Hingga beberapa saat kemudian terdengar dengkuran halus yang keluar dari mulut kecil Meisya. Saat Mira memeriksanya, gadis kecil yang baru saja menjadi anaknya ini ternyata sudah tidur pulas.

Mira mengambil selimut putih yang ia simpan di dalam mobilnya, menyelimuti tubuh Meisya, dan membawa tubuh gadis kecil itu kedalam dekapan hangatnya.

Air mata Meisya tiba-tiba jatuh begitu saja tanpa ia sadari, dulu ia pergi melewati jalan ini, dan sekarang ia kembali melewati jalanan ini lagi, lalu bagaimana dengan kabar Baranya, apakah dia sudah melupakannya?

"kenapa dek?" tanya Al saat melihat Meisya menangis.

Meisya baru sadar bahwa ia sedang menangis, dengan cepat ia menghapus air matanya dan mencoba untuk tidak lemah dihadapan kakaknya.

"Nggak papa kok kak," bohong Meisya.

sebenarnya Al sudah tau jika adiknya ini sedang menangis, namun ia juga memakluminya. Mungkin dia sedang teringat pada masa lalunya.

"Oh, mau mampir ke panti nggak?" tawar Al.

"Ga deh kak, Meisya capek. Langsung pulang aja, lagian Meisya ga lagi bawa apa-apa buat ke panti. Kapan-kapan aja deh," balas Meiysa lesu.

****

Pagi harinya...

"Mi kenapa seragam Meisya beda sama punyanya Al?" tanya Al kepada Mira saat melihat seragam yang di kenakan oleh adiknya berbeda dengan yang ia pakai sekarang.

"Karena Meisya nggak mau satu sekolah sama kak Al, nanti kak Al malah ngawasin Meisya 24 jam dan nggak bakal biaran Meisya makan bebas," balas Meisya.

"Kenapa nggak di sekolah kita aja sih dek? Kan gue bisa ngejagain lo nantinya, kalau lo di bully disana gimana?" tanya Al ketus tapi terlihat sangat khawatir.

"Ih kak Al mah Do'ain Meisya yang nggak baik-baik," adu Meisya sambil menekuk wajahnya.

"Kok jadi kakak sih dek?" tanya Al heran mengapa malah adiknya yang marah.

"Biarin adik kamu sekolah dimana saja. Lagi pula gadis kecil Papi ini udah besar, dia udah bisa jaga diri," ujar Alex ayah dari Al.

"Yeyy makasih Pi!" Terdengar sorak kemenangan dari Meisya.

"Teserah lo dek, tapi kalau lo sampai kenapa-kenapa. Lo harus langsung pindah kesekolah gue atau gue yang pindah kesekolah lo," final Al.

Dan langsung dibalas anggukan pasrah dari Meisya.

****

Sekarang Meisya sudah duduk di salah satu kursi kantin, tepat di sekolah yang baru beberapa jam ia tempati.

Meisya masuk di kelas X IPA 1 ia mendapat dua teman baru, yaitu Kaila dan Letta. Mereka bertiga sedang asik memakan semangkok Bakso dan diiringi oleh sedikit candaan dan tawa mereka. Meski baru mengenal mereka, namun Meisya sudah merasa akrab dengan mereka berdua.

"Kalo gue sama si Letta sih lebih suka sama Aktor korea," ungkap Kaila

"Oh, kalau gue lebih suka sama idolnya," balas Meisya sambil memakan baksonya.

"Gue juga suka sama idolnya, kan sama sama banyak cogannya. tapi lebih suka sama aktornya sih, soalnya lebih hot. hehe," ungkap Kaila sambil cengengesan.

Meisya dan Letta sontak langsung memutar bola matanya dengan malas, jika menyangkut soal cogan Kailalah nomer satunya.

"Lo suka Drakor nggak?" tanya Letta pada Meisya.

"Kalo soal Drakor mah gue tiap malam minggu marathonan," balas Meisya dengan semangat.

"Yeyy kalau gitu kapan-kapan kerumah lo yuk! Nonton Drakor terus marathonan sampe pagi, mau nggak?" tanya Kaila antusias.

"Mau banget dooong!" seru Meisya tak kalah antusiasnya. Ternyata awal sekolahnya tidak terlalu buruk seperti yang dipikirkan Al.

Mereka bertiga meneruskan obrolannya hingga suasana kantin tiba-tiba berubah, yang tadinya hening menjadi riuh ketika beberapa siswa memasuki kantin tersebut.

'Kak Bara ganteng banget sih'

'Kak Fano juga ganteng'

'Kak Naura udan cantik, manis lagi'

Dan masih banyak lagi teriakan-teriakan dari siswi-siswi yang berada di dalam kantin tersebut.

Dimeja Meiysa...

'Kak Bara ganteng banget sih'

Deg

Tubuh Meisya menegang saat mendengar nama yang sangat ia rindukan dari dulu, dengan reflek Meisya mencari sosok orang yang diteriaki siswi tadi.

Meisya terpaku saat melihat siswa yang duduk bersama teman-temannya di meja seberang. Meisya menundukan kepalanya sebentar, ia bingung harus melakukan apa?

Namun tiba-tiba Meisya bertekat untuk menghampiri Bara, ia harus bertemu dengan pria itu. Ia harus memastikan sesuatu yang menjanggal di pikiran dan perasaannya selama ini.

"Mau kemana? Makanan lo belum habis," tanya Letta bingung saat melihat Meisya berdiri dan hendak pergi.

"Mau nyamperin seseorang," jawab Meiysa.

"Lo lagi suka sama seseorang ya?" goda Kaila.

"Ng-nggak kok," balas Meisya gugup.

"Udah ngaku aja, ya udah gih samperin!" suruh Letta sambil melepaskan cekelan dari tangan Meisya.

"Makasih," balas Meisya.

"Udah kita do'ain moga lancar aja," balas Kaila.

Meisya buru-buru melangkah menghampiri siswa yang ingin ia temui.

Letta dan Kaila terus memperhatikan langkah Meisya, dan bersiap untuk meledek gadis itu. Tapi keduanya langsung menganga lebar dan saling lempar pandang, saat melihat Meisya berhenti tepat di depan meja sang mostwanted sekolah.

"Meisya tahu nggak sih sapa yang lagi dia deketin," tanya Letta khawatir.

Kaila mengangkat kedua bahunya keatas, ia juga masih tidak percaya.

Keduanya malah ikut deg-degan sendiri.

Meisya menghentikan langkahnya saat sudah sampai di depan Bara, namun laki-laki itu masih belum menyadarinya keberadaannya, karena Bara yang terlalu fokus menatap kearah ponselnya.

Meisya menundukkan kepalanya, pertanda ia bingung harus melakukan apa sekarang? Padahal tadi ia sudah menyiapkan segalanya.

"Mau cari siapa dek?" celetuk Kenan saat melihat adik kelasnya menghampiri mereka.

"Lagi cari guekan?" tanya Kenan dengan kepercayaan tingkat tingginya.

"Eh ngaca lo bro, mana ada gadis secantik dia suka sama lo," ejek Fano.

"Yaelah coba aja dulu," balas Kenan sambil membenarkan tatanan rambutnya, agar terlihat lebih tampan didepan siswi ini.

Meisya tetap diam sambil terus menatap Bara yang masih belum menyadari kehadirannya, tanpa di perintah, Meisya langsung duduk di kursinya samping Bara.

"Eh gadis murahan kenapa lo malah duduk seenaknya di situ sih? Sana pergi!" usir Naura dengan kesal.

Meisya masih setia menatap Bara, tanpa berniat untuk membalas perkataan Naura.

Bara yang merasa terusik langsung mengalihkan pandangannya kepada siswi yang dengan lancang duduk di sampingnya. Bara sedikit terkejut saat melihat wajah siswi yang ada di sampingnya ini, apalagi disaat ia menubruk netra cokelat milik gadis tersebut. Bara sempat terpaku namun ia langsung merubah ekspresinya kembali.

"Aku kembali," bisik Meisya lirih.











~To Be Continued~


Next part

Jangan lupa vote dan komen 🌟

Link GC
Pasukan Posessive WPツ
ada di Bio
Ig : wrtr.lly




Continue Reading

You'll Also Like

RASKAL By 🐳

Teen Fiction

229K 13.2K 38
❝Bibir lo manis gw suka,❞-Rasila Ananta. RASKAL TRIA JANUADA Ketua geng Achelous dan anggota the bear. Bear adalah julukan yg diberikan anggota Achel...
6.5M 245K 47
#43 IN TEEN FICTION (100418) #1 IN CINTA (240618) Adzando Dalwes Siswa SMA yang terkenal disekolahannya karna ia Badboy sering berkelahi dan juga waj...
29.1K 1.3K 42
"mau Lo apa" tanya Diandra "Mau gue, Lo jadi pacar gue" kata devano sembari menunjuk Kiara. "Hah" kaget mereka berdua. Kiara sedari tadi sudah menaha...
3.4M 211K 40
[BELUM DIREVISI] Vector by @respt_ "Lo harus jadi pacar gue, se-ka-rang!" Dari sinilah, cerita kehidupan Sella dan Elang dimulai. ___ Kisah dari Gra...