With Him! ☑️

By afandima25

34.9K 3.8K 324

U Know Me?? More

II.
III.
IV.
V.
VI
VII
VIII.
IX.
X.
XI.
XII.
XIII
XIV
XV.
XVI
XVII
XVIII
XIX
XX
XXI

I.

6K 326 26
By afandima25

Happy Your Reading.

*

Akan jadi yang tersingkat dan menjadi kesekian kalinya.

*

Semua wanita ingin bahagia. Apapun keadaanya semua ingin bahagia, tidak ada wanita yang ingin menderita. Tidak satupun, termasuk Ko Aliya.

Wanita berusia 23 tahun ini ingin bahagia. Menikah dan hidup dengan keluarga kecilnya, pernikahan memang sudah dirinya lakukan hanya kebahagiaan tidak pernah dirinya rasakan.

Menikah dengan laki-laki penguasa ternyata tidak sebahagia yang dikatakan orang. Pada akhirnya Aliya menderita menikah dengan laki-laki seperti itu.

Menjadi boneka penghias istana mewah. Itu yang terjadi selama 1 tahun ini. Muak, emosi, kesal menjadi satu. Aliya merasa jika hidupnya benar-benar tidak berarti.

Punya suami tampan yang selalu mengabaikan dirinya. Apa mungkin memang dunia tidak cocok untuk dirinya hidup? Aliya benci hidupnya.

Sungguh.

*

Pagi hari seperti biasa Aliya akan makan sendiri. Dengan semua pelayan yang berjejer seperti pasukan. Menggelikan, Aliya tidak butuh hal seperti ini. Aliya muak.

"Nyonya?" Aliya menoleh mendengar panggilan pelayan Han. Kepala pelayan rumah ini. "Apa?" Nada Aliya benar-benar malas. Tidak tertarik sama sekali.

"Tuan mengirimkan supir untuk anda pergi" Aliya mendecih sinis dan melemparkan sendoknya.  Paginya semakin buruk, sungguh.

Memilih bangkit dan meninggalkan meja makan. Aliya tidak butuh siapapun, apa gunanya ini semua?

Membanting pintu kamar dengan keras dan melemparkan tubuhnya diatas ranjang. Aliya menerawang jauh, menantap langit kamar dengan sendu. Kenapa jadi seperti ini?

"Arhgggg...."

*

Aliya menjadi istri dari Ko Jin Goo.  Laki-laki kaya yang punya segalanya. Aliya benci karena laki-laki itu punya segalanya dan terlalu sibuk, hingga waktu untuk Aliya tidak ada. Semua istri ingin kebahagiaan dan Aliya termasuk.

Sudah 1 tahun mereka menikah dan Aliya tidak dapat kasih sayang dari Jin Goo. Hanya sibuk dengan kantor dan kantor.  Aliya jadi boneka penghias istana mewah ini. Aliya muak.

"Pagi Nyonya. Perkenalkan saya Wang Jimin supir pribadi anda" Aliya menoleh saat mendengar suara laki-laki yang memperkenalkan diri padanya.

Laki-laki sederhana, itu yang Aliya nilai. Cukup tampan dan entahlah. Aliya tidak berniat menilai terlalu jauh. Muak juga.. lagi pula hanya supir.

"Oh" hanya kata-kata itu yang Aliya keluarkan, selebihnya sibuk dengan pancake yang sudah berantakan karena dirinya hancurkan dengan garpu.

Lagi Aliya sarapan sendiri. Jin Goo sudah berangkat pagi sekali. Aliya bahkan belum bangun tadi. "Jika Nyonya butuh saya panggil saya" Aliya hanya berdehem dan laki-laki itu pamit pergi. Membosankan.

Tidak adakah hal yang lebih baik lagi? Seperti kebakaran rumah atau kecelakaan apapun itu. Biar ada hal yang bisa Aliya lihat. Aliya bosan. Brengsek.

*

"Antarkan aku pulang" Jimin menunduk sopan dan menyusul Aliya masuk kedalam mobil. Tugas supir. "Nyonya Tuan berpesan agar jam 6 sore anda sudah dirumah" Aliya menantap tajam Jimin yang baru saja menginterupsi dirinya. Mencoba mengatur.

"Katakan pada Tuan sialan mu itu aku tidak peduli, lebih baik kau jalan sekarang" bentak Aliya emosi dan Jimin tertegun hingga langsung menjalankan mobilnya meninggikan kawasan Rumah besar Ko Jin Goo.

Sepanjang jalan hanya keheningan yang menyelimuti mereka.Tidak ada suara, Aliya sibuk melihat luar dan Jimin Jarang-jarang melirik Aliya dari kaca Spion. Tatapan sendu Aliya menarik perhatian Jimin, sungguh Aliya seperti wanita yang selalu terluka.

"Nyonya baik-baik saja?" Aliya tidak bereaksi, diam dan mengabaikan Jimin. Seolah menganggap Jimin tidak ada.

Menyadari jika Jimin salah bertanya dirinya berdehem. "Maafkan saya Nyonya..."

"Apa arti pernikahan tanpa Sex?" Jimin sontak terdiam mendengar suara Aliya. Apa yang Aliya katakan. Pernikahan tanpa Sex? Pernikahan apa itu?

"Nyonya Maaf..."

"Apa kau percaya jika aku tidak pernah disentuh suamiku" cetus Aliya datar. Mengatakan itu tanpa beban. Seolah tidak perduli jika Jimin adalah orang asing yang menjadi supirnya, urat malu Aliya sudah putus.  Aliya frustasi.

"Tapi bagaimana bisa?" Aliya terkekeh mendengar suara kaget Jimin, lucu sekali. "tanyakan pada Bos Keparat mu itu, katakan alasanya kenapa menikahi aku tanpa menyentuh ku, dia hanya butuh boneka penghias istana bukan istri" desis Aliya penuh amarah. Tangannya  mengepal erat. Emosi benar-benar menyulut Aliya.

*

"Tuan dan Nyonya tidak dirumah Nona" Aliya hanya terus berlalu menuju kamarnya. Mengabaikan kepala pelayan yang memberitahukan jika orang tuanya tidak dirumah. Aliya peduli? Jelas tidak. Orang tuanya dan Jin Goo sama saja. Mereka hanya peduli pada dirinya sendiri.

Aliya hanya penghias yang seharusnya tidak hadir dalam dunia ini. Aliya berjalan menuju balkon kamarnya, mengamati halaman depan rumahnya, penuh bunga dan Aliya selalu suka melihat dari atas.

Pandangan Aliya jatuh pada Jimin yang berdiri di samping mobil. Laki-laki itu tidak berniat masuk? Berdiri seperti orang bodoh di samping mobil. Benar juga. Jimin kan bodoh.

"Hoiiii...." Aliya berteriak keras sontak saja laki-laki itu mendongak keatas. Aliya tersenyum tipis dan menjulurkan lidahnya. "Berdiri saja kau disana sampai besok. Tidak usah masuk kerumah" teriakan Aliya masih menggema dan Jimin dibuat bingung dengan kata-kata Aliya. Apa yang Aliya katakan, sungguh kenapa Aliya memusingkan. Apa semua orang kaya seperti ini?

"Hei bodoh kau tuli?" Jimin mendongak dengan tatapan polos, Aliya tertawa pelan. "Masuk lah kerumah. Jangan seperti patung bodoh" dan Jimin berakhir berjalan masuk kedalam rumah Aliya. Bukannya Aliya yang menyuruh tadi.

Jimin pusing, orang kaya merepotkan.

*

"Aku tidak akan pulang" Aliya menutup sambungan telfonya saat Jin Goo memaksanya pulang. Untuk apa Aliya pulang jika Jin Goo sendiri tidak pulang. Cih menggelikan. Laki-laki Keparat.

"Nona?" Aliya menoleh mendengar panggilan pelayan Ahn. "Supir anda berniat tidur di Mobil jika anda tidak kembali pulang. Apa tidak ada kamar yang bisa dia gunakan?" Aliya tampak berfikir. Kamar untuk Jimin? Disini banyak kamar hanya saja Aliya bingung harus menyuruh tidur dimana. Disini ada 5 kamar hanya saja yang bersih 3 dan yang 2 dikunci karena tidak dipakai.

Tapi kasihan juga jika tidur di mobil. "Suruh saja tidur dikamar samping Ahjumma" Hanya kamar samping Aliya yang bersih. Itu kamar kakak perempuan nya yang sudah meninggal. Dan kamar itu selalu bersih, jelas karena orang tuanya selalu ingin kamar itu rapi. Dan tidak ada yang berani tidur disana selain Aliya.

"Baik Nona"

*

"Nyonya belum tidur?" Aliya mendengus samar mendengar pertanyaan Jimin, jam menujukkan pukul 1 dini hari dan Aliya keluar ke balkon. Kamar Itu bersebelahan dan tidak ada pembatas untuk balkon mereka. Saling berhubungan.

Aliya berjalan ke depan, berdiri tepat dipenghalang balkon. Suasana malam yang sepi, tidak ada siapapun. "Lalu kau sendiri?" Aliya menoleh pada Jimin yang terlihat salah tingkah. Entah apa yang terjadi pada Jimin hingga diam seperti ini.

"Ugm saya kesusahan tidur. Belum biasa dengan suasana baru" Aliya terkekeh pelan. Dasar. " Tidak nyaman?"

"Sedikit" Aliya mengangguk pelan. Percuma juga bertanya lagi. " Bagaimana pernikahan yang aku ceritakan tadi?" Jimin tertegun dan menantap Aliya dalam.

"Maaf Nyonya, apa ada pernikahan seperti itu?" Aliya tertawa hambar. "Yang aku alami sekarang buktinya" cetus Aliya tanpa minat. Memang itu yang dirinya alami kan?

"Saya tidak bisa mengatakan apapun" Aliya terkekeh pelan dan mendekati Jimin, berdiri tepat didepan Jimin. Sontak saja Jimin mundur kebelakang dan Aliya terus saja mendekat.

"Kecuali jika suamiku seorang Transgender atau Gay" bisik Aliya yang membuat Jimin semakin terkejut. Apalagi ini?

"Nyonya.."

"Lucu sekali kan? Apa aku tidak menarik? Apa aku kurang sempurna atau aku kucocok untuk melayaninya? Astaga memikirkan itu aku terlihat seperti Jalang yang haus belaian. Menggelikan" Aliya mundur beberapa langkah dan menantap Jimin.

"Jangan fikirkan kata-kata gilaku, pergilah tidur. Besok kita pulang pagi" Aliya berlalu meninggalkan Jimin yang masih diam membeku, kata-kata Aliya sungguh tidak bisa dipercaya.

Transgender?

Gay?

Gila apa yang sebenarnya terjadi ini?

Tbc.

Continue Reading

You'll Also Like

119K 14.2K 80
Berpusat dari tragedi masalalu yang belum terselesaikan membuat Park Jimin berambisi untuk mengungkap pelaku yang menewaskan Ayahnya dalam kecelakaan...
1.4M 81.8K 31
Penasaran? Baca aja. No angst angst. Author nya gasuka nangis jadi gak bakal ada angst nya. BXB homo m-preg non baku Yaoi 🔞🔞 Homophobic? Nagajusey...
157K 15.5K 39
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...
86.4K 6.9K 40
Hanya sekelumit kisah, tentang gadis bernama Song Hyera, yang harus rela menjadi istri kontrak dari seorang Park Jimin.