THE PHILOMATH'S ✔️

By rrlintang__

11.1K 3.4K 563

[COMPLETED] PART DI PRIVATE SECARA ACAK, SILAHKAN FOLLOW TERLEBIH DAHULU✨ Ini bukanlah kisah seorang cold boy... More

Prologue
Part 1 | Obsession
Part 2 | Past Memories
Part 3 | Other Side
Part 4 | Mis Understand?
Part 5 | A New Student
Part 6 | Silently Observing
Part 7 | Make Peace with The Past
Part 8 | Express Feelings
Part 9 | Happy and Sad
Part 10 | Jealous
Part 11 | Selamat Tinggal Daniel
Part 12 | Berubah?
Part 13 | Sedikit Petunjuk
Part 14 | Semoga Sukses!
Part 15 | Menjauh?
Part 16 | Berjuang!
Part 17 | Patah Lagi.
Part 18 | Dor!
Part 19A | Ich Liebe Dich❣️
Part 19B | Te Quiero❣️
Part 20| Kepribadian lain Flaretta
Part 21 | Lil Conflict
Part 22 | Hacker Couple
Part 23 | A Trip
Part 25 | Coma
Part 26 | Revealed
Part 27 | Change
Part 28 | imy
Part 29 | Hi! I'm Back
Part 30 | Explanation
Part 31 | Dari Sudut Pandang Dimas
Part 32 | Dari Sudut Pandang Daniel
Part 33 | Sebab Akibat (A)
Part 35 | Sedikit UwU
Part 36 | Hadiah Terindah
Part 37 | Pesan Terakhir
Part 38 | Raja & Pangeran
Part 39 | Malaikat penenang
Part 40 | Akhir Kisah

Part 24 | Return To The Original Body

146 61 4
By rrlintang__

Mungkin ini merupakan akhir dari kisah kita berdua. Terimakasih telah mengajarkanku apa arti perjuangan yang sesungguhnya.

~ Dania Putri Salsabilla ~

______________________________________

"Semoga tenang disana Niel." gumam Dania pelan. Namun tanpa ia sadari, Dimas mendengar gumamannya tersebut. Laki-laki tersebut menoleh ke arah Dania dengan raut wajah yang tidak bisa diartikan.

"Kamu kenapa dim?" ujar Dania. Gadis tersebut menyadari perubahan raut wajah kekasihnya itu. Dimas menggeleng. Kemudian lelaki itu tersenyum. Tak lupa ia berkata, "Gapapa."

"Oh iya, udah jam 10 lho. Mau balik ke Jakarta kapan? Besok Senin." ujarnya lagi.

"Balik sekarang aja kuy." ujar Abi sambil menepuk pundak Dimas. Dimas hanya menjawab pernyataan Abi dengan anggukan.

"Woe kumpul! Ayo balik ke rumah Dania." seru Abi memanggil teman-temannya yang lain.

Kemudian, mereka berenam pun  meninggalkan danau tersebut untuk kembali ke rumah Dania, dan pulang ke Jakarta.

***

Keenam orang yang sedang melakukan trip itu kini sedang sibuk berkemas sebelum pulang ke kota asal mereka. Begitupula dengan Dimas. Tampak laki-laki itu menepukan kedua telapak tangannya. Tak lupa keringat yang bercucuran di dahinya, menandakan bahwa ia lelah karena telah selesai berkemas.

Dania melihat raut lelah dari wajah sang kekasih. Ia menghampiri lelaki itu dengan selembar sapu tangan yang selalu ia selipkan di saku celana nya.

Tangan mungilnya bergerak mengelap pelan keringat yang menetes dari dahi Dimas. Perlakuan gadis itu membuat senyuman manis tercetak dari mulut Dimas. Dania segera memalingkan wajahnya ke lain arah untuk menetralkan degup jantungnya yang berdetak sangat kencang hanya karena diseyumi oleh Dimas.

"Ganteng banget sih." gumam Dania sangat pelan.

"Kamu kenapa?" tanya Dimas sambil tertawa ringan. Dania menggeleng. "Gapapa, udah ayok pulang." ujarnya sambil menyeret Dimas memasuki mobil.

***

"Dim, aku mau tanya." ujar Dania sambil menoleh ke arah Dimas yang menyetir.

"Apa?" jawab Dimas sambil tetap fokus memperhatikan jalanan.

"Aku heran, kamu kok bisa ganteng banget sih. Bunda dulu ngidam apa?" tanya Dania polos.

Dimas tertawa ringan. Tangannya beralih mengacak-acak gemas rambut Dania. "Udah takdir kali. Aku juga gak pernah tanya ke bunda soal itu. Kamu mau tanya sendiri?" jawab Dimas sambil menyerahkan handphonenya.

Dania menggeleng. "Masa aku yang tanya sih. Malu lah." ujarnya.

Lagi dan lagi laki-laki itu tertawa ringan. Dia sepertinya tak sadar kalau senyumannya bahkan tawanya membawa dampak yang dahsyat untuk jantung Dania. "Ya kalau aku nggak ganteng, gak mungkin bisa punya pacar secantik kamu." jawabnya, sedikit menggoda Dania. Ucapannya tersebut membuat gadis itu memalingkan wajah ke lain arah.

Kecanggungan pun terjadi diantara mereka berdua. Hingga Dania berkata, "Dim, mampir beli yoghurt di swalayan depan ya."

Dimas mengangguk. Ia segera memelankan laju mobilnya untuk menepikannya. Namun,

"Lho, kok rem nya blong!" ujar nya sambil berkali-kali menekan rem mobil dengan telapak kakinya. Ucapan lelaki tersebut, membuat Dania terkejut sekaligus takut. Gadis tersebut reflek memeluk Dimas sambil berdoa. Bayangan kecelakaan Daniel terlintas jelas dipikirannya.

BRAKK

"ARGHH!" seru mereka berdua.

Terdengar suara benturan mobil yang sangat keras. Mobil yang mereka kendarai oleng hingga menabrak sebuah swalayan. Dan,

DUARRRRRR

tak lama kemudian, mobil yang mereka kendarai meledak.

"Mungkin ini merupakan akhir dari kisah kita berdua. Terimakasih telah mengajarkanku apa arti perjuangan yang sesungguhnya." batin Dania saat melihat kekasihnya itu tak sadarkan diri dengan wajah yang penuh cucuran darah. Tak jauh berbeda dengannya. Tak lama kemudian, gadis itu pun tak sadarkan diri.
______________________________________

"Dok, bagaimana kondisi putri saya?" ujar mama Dania histeris.

Desti menggoyangkan tubuh dokter tersebut karena tak kunjung mendapat jawaban. "Dok, jawab! Bagaimana kondisi putri saya?!" ujarnya lagi. Beby yang melihat hal tersebut, menepuk pelan pundak Desti seolah menenangkannya.

"Kami akan melakukan operasi untuk menyelamatkan nyawa mereka. Kami akan berusaha semaksimal mungkin." jawab dokter tersebut lalu pergi meninggalkan mereka.

"Dania - aa - aa. Hiks... Hiks..." ujar Desti histeris hingga tak sadar, menjatuhkan tubuhnya di senderan tembok. Beby segera memegangi tubuh wanita itu, seolah menguatkannya. "Tante tenang dulu ya. Kita pasrahkan semuanya kepada Allah." ujar gadis tersebut. Ia menghapus air mata yang keluar dari pelupuk mata Desti seraya berkata, "Sekarang kita sholat yuk tan."
______________________________________

"Akhirnya gua bisa lihat taman indah ini lagi!" seru Daniel. Laki-laki itu mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru tempat tersebut. Ia dapat merasakan hawa sejuk yang menerpa kulitnya secara perlahan, ditambah suara burung yang berkicau riang.

"Halo? Any body here?" ujar Dimas sambil berjalan di taman tersebut.

"Lo?!" seru mereka secara serentak. Tak lupa, dengan jari yang saling menunjuk.

Dimas tersenyum, seolah meremehkan keberadaan Daniel sekarang. Kemudian ia berkata, "Gimana rasanya tinggal di tubuh gua?" Ucapan tajam dari lelaki itu membuat Daniel tersentak. Ia tak menyangka, bahwa laki-laki yang dihadapannya sekarang dapat mengetahui semuanya.

"Heran ya kenapa gua bisa tau?" ujarnya lagi. Namun yang dilakukan Daniel hanya diam dan diam. Ia seperti tak mempunyai kata untuk menjawab pertanyaan Dimas.

"Bisa-bisanya lo merasa biasa aja. Padahal gua-" ucapan Dimas terhenti.

"Mungkin udah takdir." jawab Daniel.

"Takdir lo bilang?! Takdir yang ngebuat gua bisa terjebak di tubuh lo dan ngalamin koma selama 3 bulan ini? Lo bilang ini takdir?" ujar Dimas emosi.

"Gua bener-bener nggak habis pikir sama lo!"

Daniel hanya tersenyum menanggapi kekesalan Dimas. Ia menepuk pelan pundak Dimas seraya berkata, "Setidaknya gua udah jalanin apa yang lo mau selama gua terjebak di tubuh lo."

"Maksudnya?"

"Dania. Lo nggak lupa kan apa yang lo ucapin sama gua waktu kita ketemu di taman ini dulu." jawab Daniel ringan.

"Gua nggak paham." ujar Dimas.

"Nggak harus paham sekarang. Tapi, pasti nanti lo paham." ujar Daniel sambil menepuk pundak Dimas lagi.

"Yang jelas, lo jangan pernah rubah sikap lo sama Dania nantinya." ujar Daniel sebelum hembusan sang bayu bertiup dan seolah-olah membuat mereka menghilang.

***

"Shit! Kamar gua yang mana lagi?" ujar Daniel saat dihadapkan dengan dua kamar rumah sakit yang dikerumuni oleh banyak orang. Kemudian ia melangkah ke arah kamar yang ia yakini kamarnya. "Kamar lo sebelah sana bego!" ujar Dimas sambil menarik tangan Daniel menjauh dari kamar itu.

"Gua nggak mau ya terjebak di tubuh lo yang koma lagi!" serunya, kemudian melangkah memasuki kamar yang didalamnya terdapat tubuhnya yang sedang terbaring lemah.

***

Titt tittt titt

Terdengar bunyi elektrokardiograf yang berdetak sangat kencang di seluruh penjuru kamar rumah sakit. Tampak seluruh orang yang berada di dalam kamar itu bersedih karena Dania maupun Dimas belum sadar juga.

"Dimas, kenapa nasibmu malang sekali nak? Kamu mengalami dua kali kecelakaan diusia yang masih muda." ujar bunda Dimas sambil mengelus rambut putranya dengan tatapan sendu.

Desti yang melihat hal tersebut melangkah mendekat ke arah bunda Dimas. Kemudian beliau berkata, "Maafkan saya yang membiarkan mereka melakukan perjalanan ke rumah saya yang ada di Bandung tanpa sepengetahuan saya." Isak tangisnya pecah kembali. Ia benar-benar merasa bersalah atas kecelakaan Dimas dan Dania. Hingga tak sadar, menjatuhkan dirinya dibawah kaki Debby, bunda Dimas.

Wanita paruh baya tersebut tersenyum, sekaligus mengangkat tubuh Desti agar sejajar dengannya. Tak lupa ia berkata, "Kita berdua sama-sama merasa sedih kali ini. Tapi mau bagaimana lagi, ini sudah takdir. Kita hanya bisa berdoa untuk kesembuhan mereka berdua."

"Jari tangan pasien bernama Dania bergerak!" ujar seorang perawat yang membubarkan lamunan mereka. Desti segera berjalan ke arah ranjang Dania.

"Nak, bangun nak, ini mama. Mama kangen kamu." ujarnya sambil menggoyang-goyangkan tubuh putrinya. Mata Dania terbuka secara perlahan, tak lupa diikuti dengan jari tangannya.

"Mama?" ujar Dania pada akhirnya.
______________________________________

🌜 CUAP-CUAP AUTHOR 🌛

Senin, 13 Juli 2020
1185 kata

Halo! Kembali lagi dengan kisah Dania, Dimas, dan Daniel.

Gimana perasaan kalian waktu baca part ini?
Semoga suka ya✨

Jadi, ini otw konflik baru atau malah udah penyelesaian konflik menurut kalian?

Oh iya, semangat buat kalian yang lagi menjalankan MPLS di sekolahnya ya!

Last word, thanks for reading it.
Don't forget to vote, komen, and share❣️

See you next part✨

Bonus pict :

Daniel Putra Rahardian

(Baru nemu cast nya😭)

Continue Reading

You'll Also Like

2.4M 133K 53
[PART MASIH LENGKAP] "Lihat saudaramu yang lain! Mereka berprestasi! Tidak buat onar! Membanggakan orang tua!" Baginya yang terbiasa dibandingkan den...
3.7K 1.5K 51
♡><♡ Antaka Venderico Reamour. Si penebar kebahagiaan bagi semua orang, hingga lupa caranya membahagiakan dirinya. Kata luka baginya adalah hal biasa...
3.7M 295K 49
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY •••••••••••• "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...
482 67 2
Kegelapan yang sunyi menemani hari demi hari seseorang di bangunan tua yang sudah usang. Gadis yang tak mempedulikan apapun yang terjadi di sekitarn...