Kosan HYBE

By hithubari

66K 8.1K 430

Hanya cerita tentang keseharian penghuni Kosan HYBE termasuk pemiliknya yang terkadang absurd dan terkadang b... More

Part 1 (Lantai 1-2)
Part 2 (Lantai 3-4)
Part 3 (Lantai 5-6)
Part 4 (Awal Kejadian)
Part 5 (Fasilitas)
Part 6 (Kumpul)
Part 7 (Let's Go!)
Part 8 (Nyampe)
Part 9 (Bungee...)
Part 10 (...jumping)
Part 11 (Tok Tok)
Part 12 (Rombak Kamar)
Part 13 (Mager)
Part 14 (Rooftop)
Part 15 (Whisper...)
Part 16 (...game...)
Part 17 (...challenge)
Part 18 (Rumah...)
Part 19 (...hantu)
Part 21 (Mournful)
Part 22 (Mugunghwa)
Part 23 (Insiden)
Part 24 (Kecewa)
Part 25 (Instagaram)
Part 26 (Belajar)
Part 27 (Party)
Part 28 (Game Center)
Part 29 (Apa nih?)
Part 30 (Samurai)
Part 31 (Pole)
Part 32 (Dolphin)
Part 33 (Ice Skating)
Part 34 (🤖)
Part 35 (Cooking)
Part 36 (Tawaran)
Part 37 (Kegebuk)
Part 38 (Rapat)
Part 39 (Adonan?)
Part 40 (Tangan Seokjin)
Part 41 (Diantara Kita)
Part 42 (Santai)
Part 43 (🏖️)
Part 44 (Kucing-kucingan)
Part 45 (HELLO)
Part 46 (RUN)
Part 47 (Tahta)
Part 48 (Webinar)
Part 49 (Titan)
Part 50 (Ke mana?)
Part 51 (Persiapan...)
Part 52 (...perayaan...)
Part 53 (...setahun)
Part 54 (Nambah)
55. ANAK BARU LAGI?!

Part 20 (Lah? Kok? Loh?)

964 151 3
By hithubari

Hari ini nggak tahu kenapa semangat Jeonghan lagi menggebu-gebu. Dia udah bangun jam 4 pagi. Sebuah keajaiban Jeonghan bisa bangun lebih dulu dari penghuni lain. Biasanya dia diurutan terakhir bareng sama Yoongi, Eunha, Beomgyu dan Ni-ki.

Habis bangun, dia ke ruang makan. Ngebersihin sama ngerapiin ruangannya. Dia ngabisin waktu sejam sendiri buat ngebersihin sama ngerapiin ruang makan saking luasnya.

Terus dia ke dapur. Tidak lain dan tidak bukan buat berjud--masak. Jeonghan gercep ngambil alat sama bahan yang dia perluin.

Seokjin yang baru aja bangun dan masih ngumpulin nyawa kaget lihat Jeonghan mulai mengeksekusi bahan yang udah dia siapain. Seokjin sampe ngucek mata tiga kali buat mastiin. Kali aja pas kucekan ketiga Jeonghannya ngilang alias cuma halusinasi. Tapi sayangnya nggak.

"Anjir, lu kesambet apaan bisa bangun pagi begini, Han? Mau masak sekalian lagi. Tumben."

"Gua nggak kesambet apa-apa, Bang Jin. Gua kan malaikat, jadi bangunnya pagi. Dan malaikat harus membantu meringankan beban manusia."

PLETAK

"Anjir, kok dijitak sih. Bangke."

"Malaikat mana coba yang ngomong kasar? Kebanyakan nonton drakor fantasy jadi halu lu."

"Khilaf atuh, bang. Tapi gua beneran malaikat kok."

"Malaikat dari neraka percaya sih gua."

"Sialan. Minggir lu. Ganggu orang lagi masak aja."

"Wah, padahal gua ada niatan mau bantu loh. Tapi gapapa deh, lumayan bisa leha-leha."

Seokjin ngomong gitu sambil mainin alis. Udah gitu bibirnya dimonyong-monyongin kayak ikan. Jeonghan jadi sebel sendiri lihatnya.

"Gua tarik ucapan gua barusan. Lu nggak jadi gua usir. Sini lu bantuin gua biar cepet kelar masaknya."

"Hilih."

"Nggak usah hilih-hilih. Gua buang boneka kesayangan lu baru tahu rasa."

"Ck, nggak asik. Mainnya ngancem."

"Makanya nggak usah banyak bicit."

Seokjin ngebantuin Jeonghan sambil masang ekspresi sebel. Jeonghan mana peduli sama ekspresi Seokjin. Dia cuma mau cepet-cepet selesai masak terus ngerjain kerjaan lainnya.

"EVERYBODY! WAKE UP! WAKTUNYA SARAPAN!" teriak Jeonghan pake speaker khusus punya kosan.

Teriakan Jeonghan barusan langsung ngebangunin semua penghuni termasuk yang suka ngebo. Ajaib emang. Padahal biasanya Seokjin harus teriak berkali-kali. Seokjin jadi merinding sendiri.

"Tumben udah bikin sarapan. Biasanya setengah 7 baru ada." - Seungcheol

"Gua bangun kepagian tadi. Jadi sekalian bikin sarapan."

"Bang Jeonghan masak? Serius? Sebuah keajaiban." - Mingyu

"Dibantuin Bang Seokjin tadi."

"Nggak kebalik tuh? Bukan lu yang ngebantu Bang Seokjin, bang?" - Minghao

"Tanya aja sama orangnya kalo nggak percaya."

"Beneran, Bang Jin?" - DK

"Beneran." - Seokjin

"Nggak dikasih racun kan ini?" - Dino

"Jelek banget prasangka lu."

"Ya kan lu suka usil. Siapa tahu lu diem-diem masukin racun." - Wonwoo

"Heh, gua tuh cuma usil bukan jahat. Sembarangan kalo ngomong."

"Ck, kalian kebanyakan bicit tahu. Tinggal duduk anteng terus makan apa susahnya sih?" - Woozi

"Ampun suhu." - Jun

Mereka nurut kata Woozi. Duduk di tempat masing-masing. Tentu berdoa dulu sebelum makan.

"Kwan, minta kecap dong." - Seoyeon

"Kecap di meja lu habis emang, Yeon?" - Seungkwan

"Kalo nggak habis ngapain gua minta lu."

"Ya kan siapa tahu jatoh terus tumpah kecapnya."

"Buruan atuh, Kwan. Mbak Sowon udah ngomel gara-gara kecapnya habis."

"Nih kecapnya." - Vernon

Vernon langsung ngelemparin kecap ke meja ciwi-ciwi. Nggak sengaja malah ngenain kepala Jiheon. Ngeliat Jiheon kesakitan, Saerom berdiri. Mau ngamuk ke Vernon. Untung ditahan sama Sowon. Kalo nggak, mungkin Vernon udah jadi perkedel.

Jadi, ruang makan kosan tuh dibagi jadi dua. Satu bagian buat cowok, satunya lagi buat cewek. Demi keamanan bersama kata Om Sihyuk. Penghuni ciwi sih seneng. Tapi penghuni cowo...ya gitu deh.

"Ampun, Rom. Nggak sengaja kelempar ke Jiheon." - Vernon

.............................................

Cerita semangat Jeonghan yang lagi menggebu-gebu nggak berhenti disitu. Habis sarapan. Dia langsung ngeberesin kamarnya.

Misahin barang yang masih sering digunain sama nggak. Terus barang yang jarang dia gunain dipisah lagi. Barang yang masih bisa digunain dia kasih ke penghuni lain. Sementara barang yang udah nggak layak pakai dia masukin kardus.  Nggak banyak sih. Cuma satu kardus kok. Kardus kulkas maksudnya.

"Ngeberesin kamar udah selesai. Waktunya ke basement buat naruh kardus ini."

Jeonghan ngambil tali tambang. Ngiket talinya ke kardus tadi. Iketannya dibikin kayak gendongan tas gitu.

Dia langsung nyeret kardusnya begitu selesai ngiket. Masuk ke lift dan mencet tombol ke basement. Untung aja ada lift. Kalo nggak bisa mleyot dia.

"Sip, barang nggak berguna di kamar gua udah enyah. Saatnya balik."

Jeonghan ngelepas iketannya. Terus jalan ke pintu khusus. Pintunya didesain pake fitur identifikasi wajah. Jadi yang bisa masuk basement cuma penghuni kosan.

PIP! PIP!

"Lah? Kok? Loh? Kok bunyi dua kali?"

Dia nyoba lagi dan hasilnya sama. Bunyi dua kali artinya wajahnya nggak dikenali sama sensor. Dan tentu saja pintunya nggak kebuka.

"Jangan ngadi-ngadi. Maksudnya gua kekunci di sini gitu?"

Cowok itu panik. Dia ngerogoh saku. Nyari hape. Nggak lama dia nepuk jidat karena inget hapenya ditinggal di kamar. Dia ngacakin rambutnya yang udah mulai panjang.

"Jeonghan bego. Ngapain hapenya lu tinggal. Apes banget dah. Kalo nggak ada yang ke basement nggak bakal bisa keluar gua."

Di ruang utama, dua belas penghuni lain pada nyariin Jeonghan. Aneh aja gitu tiba-tiba dia ilang. Padahal barusan masih seliweran.

"Kalian lihat Jeonghan nggak?" - Seungcheol

"Nggak tuh. Jeonghan ilang emang?" - Baekho

"Hooh. Padahal barusan masih seliweran di sekitar kamar."

"Coba ditelepon." - JR

Seungcheol ngikutin saran JR. Dia telepon ke nomer Jeonghan. Mereka kaget sama suara dering hape dari kamar Jeonghan. Mereka langsung ngebuka kamar Jeonghan.

"Ck, ngapain sih hapenya ditinggal segala. Kemana sih ini bocah satu."

"Tenang, Cheol. Palingan dia lagi keluar beli makan." - Minhyun

"Moga aja perkataan lu bener, Hyun."

Sementara itu di basement HYBE, Jeonghan udah rebahan pasrah, "Ini kagak ada yang nyariin gua apa? Udah tiga jam kejebak lagi. Kampret banget punya temen 60-an tapi kagak ada yang nyadar kalo gua ilang," dumelnya.

Pada akhirnya Jeonghan nggak sengaja ditemuin Taki dan Ni-ki pas malem alias 9 jam setelah kekunci gara-gara lagi nyari tempat sembunyi buat main petak umpet sama 9 orang lainnya (Taehyun, Jay, Nicholas, Hueningkai, EJ, Jake, Sunghoon, Sunoo, Jungwon). Parahnya, Ni-ki bukannya ngegendong malah main nyeret kaki Jeonghan buat dibawa balik ke ruang utama. Untung Jeonghan nggak kebangun dari tidur cant--gantengnya.

14/11/21

Terinspirasi dari cerita Jeonghan yang kejebak di ruang keamanan HYBE 😌

Continue Reading

You'll Also Like

17K 2.4K 44
Bagaimana jika kenalakan Yibo menurun ke anaknya. Up suka suka
29.1M 1.2M 44
[Story 4] Di penghujung umur kepala tiga dan menjadi satu-satunya orang yang belum nikah di circle sudah tentu jadi beban pikiran. Mau tak mau perjod...
5.8M 633K 47
"Kamu kenapa belum nidurin saya?!" "Maksud bapak apa ya?!" "Ma-maf, maksudnya nidurin anak saya." **** Anya memilih kabur dari rumah daripada di jod...
64.6K 5.4K 21
Saat selesai memberi makan seekor kucing dipinggir jalan,Gavin tertabrak motor sehingga para warga membawanya kerumah sakit. saat terbangun,dia dibua...