Love In The Air (END)

By zuhroaini_

47K 1.9K 51

Melody Musical Neville, seorang gadis SMA yang harus dijodohkan dengan Nevan Adipati Barcly, seorang CEO seka... More

Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
Bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 24
Info 🙌
BAB 25
Bab 26
Bab 28
Bab 29
Bab 30
Bab 31
Bab 32
Bab 33
Bab 34
Bab 35
Bab 36
Bab 37
Bab 38
Bab 39
Bab 40
Bab 41
Bab 42
Bab 43
Bab 44
Bab 45
Bab 46
Bab 47
Bab 48
Bab 49
Bab 50
Bab 51
Bab 52
Bab 53 - Ending
Epilog

Bab 27

621 26 5
By zuhroaini_

Dont forget like n comment

Enjoy 💋

------------------------------------------------------

Matahari mulai memancarkan sinarnya, namun tidak ada satu pun dari mereka yang berniat keluar dari dalam tendanya. Sirine terdengar nyaring, menandakan mereka harus bangun sekarang juga.

"Eh, udah pagi ya?" tanya Melody mengucek matanya pelan, berusaha mengumpulkan seluruh nyawanya.

"Kayaknya iya deh Mel" jawab Rayna terduduk dan melihat sekilas ponsel yang ada di sebelahnya. Sudah pukul 8 pagi dan ada 5 pesan whatsapp disana. "Siapa sih pagi-pagi udah spam gue!"

"Paling juga cowok Lo" jawab Melody mencepol rambutnya asal.

Tiba-tiba saja wajah Rayna merona merah mengingat moment indah tadi malam.

"Uhh, yang baru jadian, pagi-pagi udah merah aja tu muka" goda Melody.

"Ihh apaan sih, cuci muka yuk" ajak Rayna memakai jaketnya dan keluar dari dalam tenda.

✈💕✈

Di sisi lain terdengar keributan dari ujung danau tidak jauh dari tenda Melody dan Rayna. Terlihat disana para lelaki yang sedang berkumpul menikmati pagi.

"Lo apaan sih tu, pagi-pagi udah ribut!" seru Daffa kesal.

"Liat noh temen Lo, masa susu gue diminum sama dia!" seru Ristu menunjuk kearah Rio yang sudah berlari menjauh.

"Elah, bikin lagi juga bisa kali tu. Btw, sejak kapan Lo punya susu?" tanya Daffa yang membuat semua di sekitarnya tertawa geli.

"Jijik! emang gue cowok apaan Daf! Masih normal kali gue!" seru Ristu memukul lengan Daffa kuat.

"Gue aduin cewek Lo baru tau rasa" ancam Daffa.

"Laporin aja, gue gak takut!" balas Ristu menjulurkan lidahnya.

Tak lama setelah Ristu mengatakan itu, Rayna pun datang. "Kenapa nama gue disebut-sebut?" tanya Rayna yang membuat Ristu menyadari kehadirannya.

Ristu pun hanya menunjukkan deretan gigi putihnya. "Eh ada Rayna, pagi Ray..." sapa Ristu malu-malu.

"Siapa tadi yang nyebut nama gue?" ulang Rayna.

"Tuh Ray, cowok Lo kayak anak kecil, rebutan susu sama si Rio noh" adu Daffa.

"Rese Lo Daf, gak usah dengerin dia Ray" kata Ristu.

"Sok jaim Lo!" seru Daffa.

"Suka-suka gue lah, punya pacar makannya, pacar kok ditinggal terus, jadi ngambek kan" kata Ristu yang berhasil membuat Rayna melayangkan cubitan mautnya. "Kok aku dicubit sih Ay" ringis Ristu.

"Lagian kalau ngomong kok suka bener sih" kata Rayna yang berhasil membuat tawa Ristu pun pecah.

"Terus aja salahin gue, bete ah!" seru Daffa kesal.

"Kamu udah mandi Ay?" tanya Ristu. Rayna pun menggeleng. "Lo belum mandi aja parfum Lo udah nyebar, apalagi kalau Lo udah mandi" goda Ristu malu-malu.

"Uhuk, basi banget gombalan Lo. udah ah bubar. Gue mau keliling nih, mo ikut gak Lo?" kata Daffa pergi meninggalkan Ristu dan Rayna disana. 

Melody entah sudah pergi kemana, yang jelas hanya ada Rayna disana. Belum ada 5 menit berlalu tiba-tiba saja suara Daffa kembali terdengar, "Ray, Melody mana?" tanya Daffa berbalik.

"Gak tau gue, mungkin di tenda... tadi gue ajak kesini dia gak mau, males kali liat muka Lo" jawab Rayna.

"Mentang-mentang udah punya pacar, sahabat sendiri ditinggalin" cibir Daffa.

"Sirik aja sih Lo. Gue kesini mau minta gula, lagian punya cewek kok hobi banget pergi-pergi, kan jadi ngambekan" kata Rayna membela diri.

"Resek lo, ya udah gue cari Melody dulu" kata Daffa pergi.

Rayna menatap punggung Daffa yang berlalu pergi dengan tatapan sendu. Ristu yang melihat situasi tersebut pun menatap Rayna dengan penuh tanya.

"Ray..." panggil Ristu. Namun tidak ada respon dari Rayna. Akhirnya Ristu memutuskan menepuk bahu Rayna pelan.

"Eh iya tu, ayo kesana" ajak Rayna setelah tersadar dari lamunannya dan mendahului Ristu pergi. Ristu hanya mengangguk dan menyusul Rayna dengan penuh tanda tanya.

✈💕✈

Di tenda Melody sedang bersiap memasukkan beberapa bajunya ke dalam ransel, karena jam 1 nanti mereka akan pulang. Melody mendengus kesal karena Rayna yang meninggalkan dirinya sendirian di tenda. Setelah memastikan semua masuk ke dalam tas, Melody pun keluar menikmati udara pagi yang sejuk. Didekapnya tubuhnya sendiri memberi kehangatan, padahal dirinya sudah memakai jaket, tapi masih saja udara itu terasa dingin di tubuhnya.

"Nih minum" kata Daffa yang entah sejak kapan sudah ada di sebelahnya memberikan segelas teh hangat. 

Melody menggeleng, namun Daffa sudah menggapai tangannya dan meletakkan teh itu ke genggamannya.

"Thanks" balas Melody meminum teh hangat itu pelan.  Daffa hanya mengangguk dan tersenyum tipis.

"Kan aku udah pernah bilang, minyaknya dipakai, disini perbukitan, jadi kalau pagi pasti dingin banget" kata Daffa mengoleskan minyak telon ke telapak tangan dan leher Melody. dilanjutkan dengan menaikkan resleting jaket Melody hingga leher. Melody berusaha menahan dirinya untuk tidak menangis, tapi ini terlalu berat baginya.

"Jangan pernah anggap aku cowok jahat yang pernah singgah di hati kamu Mel, aku cuma berusaha sebisa mungkin tetap sayang sama kamu meskipun kamu udah anggap aku bukan siapa-siapa lagi" kata Daffa menatap lurus ke depan.

"Kenapa kamu kayak gini sih Daf, kenapa kamu masih tetap perhatian sama aku, kenapa kamu masih tunjukin semua kasih sayang kamu buat aku. Kenapa?! padahal aku udah susah payah buat bikin benteng tinggi ini, karena aku gak mau kita berdua lebih sakit lagi Daf!" seru Melody, air mata sudah berhasil lolos dari mata mungilnya.

"Karena aku sayang kamu!" seru Daffa lantang, tapi bagi Melody itu seperti sebuah bentakan.

Tubuh Melody bergetar, baru kali ini ia melihat Daffa berbicara setegas in pada dirinya.

"Karena aku gak mau kita pisah Mel, kamu tau itu kan? hubungan kita bukan hitungan 1 atau 2 bulan Mel, tapi 4 tahun! semudah itu bagi kmau untuk minta kita udahan gitu aja?" tanya Daffa kecewa.

"Tapi kamu juga tau Daf, kita udah terlalu sering pisah, aku udah capek! aku udah gak butuh omongan Daf! Aku butuh orang yang bener-bener serius sekarang" kata Melody berniat untuk pergi, namun Daffa sudah berhasil mencekal tangannya kuat hingga membuat Melody meringis sakit.

"Jadi maksud kamu, kamu mau aku datangi Mama kamu? okey! Pulang ini juga aku datangi Mama kamu!" seru Daffa.

Melody masih menangis menahan luka di hatinya, ditambah lagi sakit akibat cekalan Daffa barusan. 

"Kamu pegang omongan aku, pulang dari sini aku langsung ke rumah kamu" kata Daffa namun kali ini lebih pelan.

Daffa melepaskan cekalannya dari tangan Melody dan mengacak rambutnya kasar, menyesali perlakuannya barusan yang terbawa emosi. Bisa saja perlakuannya tadi membuat Melody semakin menjauh. Melody terduduk meluapkan seluruh air matanya.

"Maafin aku Mel, maaf karena aku tadi emosi banget." Daffa merasa dan berusaha menggapai pundak Melody mengajaknya untuk berdiri, namun Melody menepisnya cepat.

"Aku gak butuh maaf dari kamu!" seru Melody pelan dan berlari pergi meninggalkan Daffa.

"Arghh!" seru Daffa menendang batu yang ada di hadapannya dengan kesal. Kenapa bisa emosinya meluap seperti tadi, yang secara tidak langsung dirinya sudah membuat Melody semakin menjauh.

✈💕✈

Seluruh rangkaian acara telah selesai, setelah melewati hampir 1 jam perjalanan, bus pariwisata telah sampai dengan selamat di depan SMA Melody, semua siswa pun keluar dari dalam bus untuk menemui jemputannya masing-masing.

Seturunnya dari dalam bus, Melody melihat sekeliling mencari keberadaan Abang dan Kakaknya. Beberapa menit yang lalu mamanya sempat menelpon, mengatakan bahwa Megan dan Rey yang akan menjemputnya, namun sampai sekarang wajah keduanya itu masih belum terlihat.

"Mel, lo masih nunggu Abang Lo?" tanya Rayna.

"Iya  nih Ray, tadi sih kata Mama mereka sudah berangkat kok" jawab Melody tersenyum.

"Beneran? atau mau bareng gue aja?" tanya Rayna meninggalkan Melody sendirian disini.

Melody hanya tersenyum tipis dan menggeleng. "Lo pulang duluan aja, gue gak papa kok. Lo pasti capek banget" jawab Melody.

"Beneran? gue tungguin aja deh ya. Btw, Lo beneran gak papa kan? muka Lo pucat banget, Lo sakit Mel?" tanya Rayna khawatir.

"Hmm, gue gak papa kok Ray, cuman kecapean aja paling" jawab Melody sekenanya. Jujur sebenarnya perlakuan Daffa tadi masih terus menghantui pikirannya.

Tak lama kemudian, dari kejauhan terdengar suara Megan dan Rey yang sedang berdebat. Dan muncullah wajah keduanya.

"Dek!" panggil Megan melambaikan tangannya.

"Itu Abang gue Rey. Lo pulang duluan aja" kata Melody setelah memastikan itu memang Megan dan Rey.

"Ya udah, kalau gitu gue pulang ya... Telpon gue kalau udah sampai rumah ya" kata Rayna mencium pipi kanan dan kiri Melody.

"Aman sayang, makasih ya udah ditemani... Hati-hati di jalan" kata Melody tersenyum. 

Rayna mengangguk dan kemudian melambaikan tangannya pergi.

"Loh Rayna kemana Dek?" tanya Megan sesampainnya mereka di samping Melody.

"Pulang lah! Ayo Bang, aku ngantuk!" seru Melody memberikan tasnya ke Megan dan berjalan pergi mendahului mereka berdua.

"Untung Adek gue, nih bawa tas Melody Rey" kata Megan meninggalkan Rey seorang diri disana setelah memberikan tas Melody.

"Kok jadi gue sih! untung Abang!" seru Rey mengangkat tas Melody dan menyusul mereka berdua ke mobil.

✈💕✈

Sepanjang perjalanan, Melody hanya diam menatap keluar jendela. Melody yang tidak seperti biasanya itu membuat Megan dan Rey saling bertatapan bingung.

"Kamu beneran gak mau makan dulu dek?" tanya Megan melirik Melody yang duduk di bangku belakang melalui spion depan.

"Aku udah bilang gak mau Bang! Aku mau langsung ketemu Mama aja!" jawab Melody kesal.

"Kamu lagi ada masalah ya?" tanya Rey penuh selidik.

"Huh? gak ada! siapa coba yang bilang" bohong Melody.

"Disini kita Abang sama Kakak kamu lho dek, gak mungkin kita gak tau gerak gerik kamu" kata Rey, membuat Melody menatap kebawah dengan bingung.

"Tul sekali" sambung Megan setuju.

Melody menghela nafas, tidak ada gunanya berbohong di depan Megan dan Rey, "menurut kakak sama Abang, kalau ada cowok yang kasar sama cewek gimana?" tanya Melody pelan. 

pertanyaan Melody tadi membuat Megan mengerem mobilnya mendadak.

"Bang Lo mau bikin kita mati!" seru Rey mengusap dahinya yang membentur dashboard.

"Siapa yang udah kasarin kamu dek? cerita sama Abang!" serut Megan tersulut emosi.

"Abang ih! aku gak mau cerita ah!" seru Melody marah.

"Siapa yang udah kasarin kamu Dek? hmm, gak mau cerita sama kakak?" tanya Rey lembut. Berusaha mendinginkan suasana panas di dalam mobil.

Melody menggeleng tidak ingin menjawab, membuat Rey tersenyum tipis dan kemudian mengusap lutut Melody pelan.

"Gak papa, bilang aja. Kakak sama Abang gak bakal marah kok" kata Rey lembut.

"Beneran?" tanya Melody.

Rey mengangguk.

"Daffa kak" jawab Melody pelan, bahkan hampir seperti bisikan.

"Loh kamu masih hubungan sama dia?" tanya Rey kaget.

Melody menegakkan kepalanya dan tersenyum menunjukkan deretan gigi putihnya. "Aku sama dia udah break kok kak" jawab Melody.

"Kalau break berarti masih ada kemungkinan buat balikan lagi donk" pancing Rey.

Melody hanya mengangguk ragu.

Megan menghela nafasnya pelan, berusaha mengatur emosinya. "Nevan kurang apa sih dek? Dia udah mapan. CEO muda. Pilot muda juga, kok kamu masih aja milih Daffa sih Dek. Abang gak ngerti sama jalan pikiran kamu" kata Melody kesal.

"Kok Abang jadi bawa-bawa Om sih, tau ah! aku malas ngomong sama Abang!" seru Melody bete dan langsung menyumbat kedua telinganya dengan headshet.

Megan yang melihat sikap Melody pun menghela nafasnya, tidak ada gunanya membicarakan ini semua disaat mood Melody yang seburuk ini.

✈💕✈

------------------------------------------------------

Hi Semua setelah sekian lama cerita ini hiatus akhirnya Author bisa update cerita ini lagi.

Sebenarnya Author gak yakin masih banyak yang nungguin cerita ini, tapi semoga aja masih banyak yang nungguin ya...

Mulai dari Bab ini sampai tamat, Author bakal rutin update karena memang ceritanya sudah Author tamatin sebelum update lagi...

Jadi di tunggu vote n commentnya ya...

Terimakasih buat yang masih nungguin cerita ini dan yang udah mau baca cerita Absurd Author yang masih banyak kekurangannya ini...

Ditunggu ya Lanjutan dari cerita ini... 

Love youu 😘

Continue Reading

You'll Also Like

29.8K 1.1K 70
Ketika sebuah bisnis mencampuri kehidupan percintaan antara Alkan dan Hani. Alkan Adiputra, anak pengusaha tajir yang hidupnya mulai bermasalah ketik...
498K 33.7K 52
[Sebagian chapter di privat, follow untuk membacanya] [Sequel Possessive Windower Tail Two] Gadis yang duduk dikursi roda itu tertawa cekikikan, saat...
301K 26.1K 52
Nikah sama adiknya mantan adalah hal yang paling nggak pernah terbayangkan dalam hidup Maya, apalagi usia Wira yang terpaut empat tahun lebih muda, t...
657K 34.1K 50
"Dia..." "Dia suamiku." Setelah mengucapkan itu Kiara segera tertunduk. "Apa?!" "Kita pulang sekarang." Tanpa kelembutan sama sekali, Azka menarik...