Te Amo Rama

By wulanda-

4.3K 1.7K 3.8K

" Lupain Rama! Tinggalin Rama! Jangan ganggu Rama! Ikhlasin Rama buat gue!! Karena yang Rama suka, itu gue. L... More

Prolog
TAR~ 1
TAR~2
TAR~3
TAR~4
TAR~5
TAR~6
TAR~7
TAR~8
TAR~9
TAR~10
CAST
TAR~11
TAR~12
TAR~13
TAR~14
TAR~15
TAR~16
TAR~17
TAR~18
TAR~19
TAR~20
TAR~21
TAR~22
TAR~23
TAR~24
TAR~25
TAR~26
TAR~27
TAR~28
TAR~29
TAR~30
TAR~31
TAR~32
TAR~33
TAR~34
TAR~36
TAR~37
TAR~38
TAR~39
TAR~40
TAR~41
TAR~42
TAR~43
TAR~44
TAR~45
TAR~46
TAR~47
TAR~48
TAR~49

TAR~35

59 16 9
By wulanda-

Semakin lama aku memandangnya, maka semakin dalam pula aku ikut larut tenggelam didalamnya.
_____________________________________


Bonne Lecture😘💐


" Iya, kamu ngerasa gak kalo kita seperti artis-artis yang tengah syuting ftv? " tanya Rama membuat Deva mengernyitkan keningnya.

Deva memperhatikan sekitarnya. Dan memang benar apa yang dikatakan oleh Rama, bahwa mereka seperti artis-artis diftv. Karena disetiap ada orang yang berlalu lalang, pasti akan menatap aneh mereka.

Rama mengamati wajah malu Deva.

'Kenapa dia selalu menggemaskan seperti ini?' Rama

*****

Hilliyana Azr : oei!

paan?

Hilliyana Azr : gue galau!

jdi?

Hilliyana Azr : LO MATI AJADEH BANGKE!

klo wktnya udh dtg

Hilliyana Azr : sarap lo!

mungkin
Btw mau tau yg
nmnya RAVA gk?

Hilliya Azr : MOMOMAAU
Hilliya Azr : PASTI TAMPAN STOK BERTAMBAH SIZE XXXXXXXXL DEHH

siap2 MUPPENKKK

Ini dia RAVA!

Hilliyana Azr : itu yg namanya RAVA?
Hilliyana Azr : gue kira cogan yg mau dicomblangin sama gue!
Hilliyana Azr : taunya RAMA dan DEVA😑

i don't care

Ketika Deva ingin mematikan ponselnya. Tiba-tiba ada notif masuk lagi.

Itu bukanlah notif dari Liyan maupun Rama. Melainkan dari Somplak Telu.

*Somplak Telu*

Ajirst : gue pulang oei!

Mimin_gan : ah senangnya😗

Naraaa : dah nyampe mna?

uwuw

Mimin_gan : atur jadwal

Ajirst : @naraaa rumah

Naraaa : hrusnya lo ksih tau kta dri sore tdi bngke

Vikaars : bner tuh, kan kita bisa nyambut lo

Ajirst : gk usah pke gituan, gue jg sneng nympe rumah dg keadaan baik

Mimin_gan : @vikaars disambut pake menyan ya pik?

Vikaars : gue pamit deh guys, takut diculik mimin gembel
Vikaars : Lo jg lgsg rehat aja ji
Vikaars : nggak usah nanggepin si kecot berlendir

Mimin_gan : @Vikaars elu yg jadi lendirnya he_-

Deva terkekeh geli melihat kelakuan sahabat yang sudah ia anggap seperti saudara kandungnya. Tidak sekali pun mereka jika tidak pernah adu mulut. Pasti ada saja topiknya.

Untuk mengisi weekend lusa. Somplak Telu berencana akan renang disalah satu wisata yang tenar dikotanya.

*****

" Assalamu'alaikum.. " suara berat milik Pak Budi terdengar jelas ditelinga Deva.

" Wa'alaikumsallam " jawab seluruh siswa dikelas X IPA 2 kompak.

Banyak yang bertanya-tanya. Mengapa si Tanos itu harus masuk ke kelasnya?

Tapi tak ada satu pun yang mampu membuka mulutnya untuk bertanya.

Yaa daripada terkena semprot amukan Tanos, pikir mereka. Jadi lebih baik diam.

Benar saja. Pak Budi tidak akan memasuki kelas, jika kelas tersebut tidak bermasalah.

Sorot mata elangnya menatap bangku Nazril. Sedangkan yang ditatap hanya diam bergeming.

" Kamu ikut saya! " ujar Pak Budi dingin mengarah ke perintah yang harus dipatuhi. Kemudian meninggalkan kelas begitu saja.

Bersamaan dengan itu seluruh siswa X IPA 2 akhirnya dapat menghembuskan nafas lega.

'Lo napa cari masalah mulu sih Naz?' Deva

Dion si ketua kelas X IPA 2 memasuki kelas dengan perasaan bingung.

" Heh, kenapa wajah lo pada begitu? " tanya Dion sambil menatapi satu persatu wajah teman-temannya.

" Habis ada mister Tanos masuk Yon! " jawab Mila dengan nada sedikit berdramatis.

" Terus? "

" Dia bawa si Nazril keluar " Dion hanya manggut-manggut paham.

Nazril memang selalu bikin onar dikelasnya. Berantem, bolos, telat, dan tidur disaat jam pelajaran berlangsung itu sudah biasa baginya. Entah apa yang telah ia lakukan hari ini, hingga membuat harimau jawa membawanya.

Dion memberikan informasi bahwa hari ini Bu Eva tidak bisa mengisi jam pelajaran dikarenakan sakit. Jadi kelas Deva hari ini free tanpa pelajaran. Namun mereka tidak boleh keluar kelas kecuali ingin ke toilet.

Liyan memindahkan bangku Nazril didekat Deva.

" Eh De tau nggak? "

" Gatau! " jawab Deva datar ketika menanggapi pertanyaan dari Liyan.

Liyan mendorong sedikit bahu Deva karena kesal.

" Si Nazril dipanggil Pak Budi pasti karena dia kemarin berantem sama Alvi " bisik Liyan kepada Deva.

Deva sedikit kaget namun secepatnya ia mengembalikan wajah datarnya.

" Terus? " tanyanya tak peduli.

" Aelah, lo pasti penasaran kan? Kan? kan? kan? " Liyan menaik turunkan kedua alisnya.

Deva menghedikkan kedua bahunya. Dia sendiri juga bingung. Antara penasaran atau tidaknya.

" Jadi dia kemarin itu berantem gara-gara lo tau De! " bisik Liyan sepelan mungkin supaya tidak terdengar oleh yang lain.

" Kok gue? " sungut Deva tidak terima karena disalahkan.

" Gatau sih. Yang gue denger kemarin cuma itu " Liyan mengalihkan pandangannya kearah lapangan upacara.

Disana terdapat siswa yang diceritakan oleh Liyan kepada Deva beberapa detik yang lalu.

" Tuhkan bener. Lo liat deh De! Kak Alfi sama si Nazril pasti lagi dihukum " Liyan menunjukkan kepada Deva, dimana ada dua siswa yang membawa kantong kresek besar berwarna hitam dan memunguti daun yang berjatuhan.

'Jadi bener mereka habis berantem?' Deva

" Lo tau darimana? " Deva sudah tidak bisa lagi menahan rasa penasarannya. Apalagi itu juga terjadi karena dirinya.

" Waktu gue pulang sekolah kemarin ada banyak siswa yang ngumpul-ngumpul gitu. Karena gue penasaran, yah gue liat aja. Dan ternyata ada si Nazril ngedudukin perut Alfi dan terus memukulinya. Serem tau De, si Nazril kayak yang kesetanan gitu!! " jelas Liyan.

" Kok lo bego sih! " hardik Deva menyalahkan Liyan.

" Lah kok jadi gue yang bego? Yang berantem siapa, yang dikatain siapa " Liyan menguncirkan bibirnya.

" Ya kenapa lo ga hentiin mereka? Mereka juga kenapa cuma nonton aja? " kesal Deva.

" Udah De. Begitu mereka dipisah, pasti si Nazril balik nyamperin Kak Alfi dan mukulinnya lagi. "

" Lah terus gimana ceritanya, mereka bisa berenti untuk saling memukul? " tanya Deva bingung dan menautkan kedua alisnya.

" Pak satpam si muka datar yang nahan Nazril. Kalo ga dipisah gatau gimana sekarang bentuk wajahnya Kak Alfi! " ucap Liyan ngeri.

" Terus kok lo tau kalo itu gara-gara gue? " tanya Deva lagi.

" Lo tau kan isi penghuni sekolah ini yang cewek kebanyakannya gimana? Nah, pas si Nazril dan Kak Alfi berantem itu banyak yang ngomongin lo. Intinya lo yang membuat mereka berantem. Gimana bisa kek gitu gue juga ga tau " ungkap Liyan.

Deva berdecak kesal. Kenapa banyak banget sih kejadian yang tidak diinginkan selama ia menjadi siswa resmi di SMA Taruna Wijaya.

Apalagi jika berhubungan dengan kakak kelasnya. Baik yang cewek maupun yang cowok sama-sama menyebalkan bagi Deva.

Ck, ingin rasanya ia menacapkan garpu dan mulai memotongnya dengan pisau. Tapi Deva sadar bahwa itu suatu hal yang tidak akan ia lakukan.

Deva tidak akan menanggapi jika mereka hanya menyindir, menggunjingkannya dari belakang, itu bukanlah masalah bagi Deva.

Tapi yang kali ini? Kenapa juga harus ada acara baku hantam antara Nazril dan Kak Alfi? Aiissh, memikirkannya saja sudah membuat kepala Deva nyut-nyutan.

'Tau ah' Deva

Disinilah Somplak Telu.
Disalah satu wisata yang menyejukkan. Karena wisatanya bertempatkan di daerah dataran tinggi.

Mereka semua menepati planning yang dibuat dua hari lalu.

Planning untuk renang disalah satu wisata yang menjadi favorit bagi kaum anak muda.

Dan moment ini juga bertujuan untuk merayakan kemenangan Aji dalam pertandingan Taekwondo Tingkat Nasionalnya.

Walau pun Aji tidak menjadi juaranya dan hanya menjadi juara kedua. Itu sudah sangat lebih dari cukup dan sangat membanggakan untuknya.

Dan tentunya telah menjadi sang juara dihati Somplak Telu.

6 anggota somplak telu tengah menikmati segarnya udara diwisata itu. Air kolamnya juga terlihat segar dan alami.

Sedari masuk dari pembayaran loket, Mimin terus saja bergumam bahwa ia ingin segera nyemplung dikolam yang sudah pasti sangat menyegarkan tubuhnya itu.

Mereka berenam melakukan pemanasan sebelum berenang. Guna mencegah cedera/kram ketika mereka berenang nanti.

Selesai melakukan pemanasan. Mimin langsung menyungsepkan diri kedalam kolam.

Beruntung dikolam yang mereka tuju ini tidak terlalu banyak pengunjung yang berenang disini. Jadi mereka bisa leluasa berenang kesana-kemari.

Somplak telu sudah mulai berenang kesana kemari. Ada yang tidur santai di atas ban besar yang mereka sewa, ada yang tengah berenang, dan ada juga yang main perosotan.

Tapi lain hal dengan Deva.

Kenangan buruk di masalalu membuatnya harus duduk berdiam diri ditepi kolam tanpa ikut teman-temannya berenang.

Kira-kira kenapa ya si Nazril dan Alfi itu berantem?

Kalo ngerebutin Deva sih kayaknya gak mungkin deh.

Jika itu yang jadi masalahnya, harusnya sudah dari kemarin-kemarinkan Nazril nantangin Rama. Karena Rama pacar Deva.

Daripada bingung mikir mending lanjutin bacanya aja yuk😘

Jangan lupa jejaknya ya❤

Continue Reading

You'll Also Like

665K 19.5K 40
Ivander Argantara Alaska, lelaki yang terkenal dingin tak tersentuh, memiliki wajah begitu rupawan namun tanpa ekspresi, berbicara seperlunya saja, k...
Say My Name By floè

Teen Fiction

1.2M 70K 34
Agatha Kayshafa. Dijadikan bahan taruhan oleh sepupunya sendiri dengan seorang laki-laki yang memenangkan balapan mobil malam itu. Pradeepa Theodore...
214K 25.9K 23
⚠️ BL Gimana sih rasanya pacaran tapi harus sembunyi-sembunyi? Tanya aja sama Ega Effendito yang harus pacaran sama kebanggaan sekolah, yang prestas...
2.4M 123K 27
Madava Fanegar itu pria sakit jiwa. Hidupnya berjalan tanpa akal sehat dan perasaan manusiawi. Madava Fanegar itu seorang psikopat keji. Namanya dike...