Brilian

Oleh farizamuzhaffara

391K 16.6K 425

[mohon maaf jika ada kesalahan dan ketidak nyamanan, cerita ini ditulis hanya dengan ketidak sengajaan, deng... Lebih Banyak

Prolog
BRILIAN|01
BRILIAN|02
BRILIAN|03
BRILIAN|04
BRILIAN|05
BRILIAN|06
BRILIAN|07
BRILIAN|08
BRILIAN|09
BRILIAN|10
BRILIAN|11
BRILIAN|12
BRILIAN|13
BRILIAN|14
BRILIAN|15
BRILIAN|16
BRILIAN|17
BRILIAN|18
BRILIAN|19
BRILIAN|20
BRILIAN|21
BRILIAN|22
BRILIAN|23
BRILIAN|24
BRILIAN|25
BRILIAN|26
BRILIAN|27
BRILIAN|29
BRILIAN|30
BRILIAN|31
BRILIAN|32
BRILIAN|33
34|DUKA ANGKASA
BRILIAN|35
Epilog
Extra part
INFO!!
PEMBERITAHUAN
CURHATAN
CAST
GC Brilian
Ayo gabung
Seputar Brilian

BRILIAN|28

8.1K 332 15
Oleh farizamuzhaffara

"Antara cinta
Dan
Benci bersatu."

-----

Dengarkan lagu

Cinta dan benci- Geisha.

-----

"Ven! Venny!!" panggilan seseorang membuat langkah Venny terhenti sejenak namun, saat merasa tahu siapa pelakunya dia segera berlari.

Brilian mengejar gadis tersebut hingga, pergelangan tangan gadis itu telah ia gapai dan menariknya.

"Venn! Tolong jangan menghindar, jelasin semuanya gue mohon!" pinta Brilian seraya tetap mencekal pergelangan tangan Venny.

"Apalagi? Gue capek! Tolong jangan ganggu gue, kenapa sih Lo selalu maksa?" teriak Venny dihadapan Brilian.

Brilian yang mulai tersulut emosi kini membalas perkataan gadis itu tanpa memikirkan resikonya.

"GUE CUMA MAU LO JELASIN! APA SUSAHNYA? GUE BISA AJA SABAR TAPI, SEKARANG LO UDAH NGINJAK NGINJAK HARGA DIRI GUE!! JALANG!" bentak Brilian tanpa sadar.

"LO! GUE BENCI SAMA LO!! COWOK BRENGSEK, GAK PUNYA PERASAAN!" bentak Venny balik dia tak mau kembali harga dirinya di injak-injak lagi oleh cowok tersebut.

Plakk.

Venny memegangi pipinya yang terkena tamparan cowok itu, hatinya kembali sakit melihat perbuatan yang dilakukan oleh Brilian, benar bukan? Dia tak akan berubah sebelum penyesalan itu ada.

"BRI! APA YANG LO LAKUIN!!" bentakan seseorang menghentikan aktivitas Brilian.

"Brengsek!"

Bughh.

Bughh..

Bughh..

"Setan! Sadar dong bangsat, mana otak Lo? Dia cewek Lo mikir gak? GUE GAK PERNAH NGAJARIN LO KAYAK GINI!!" Angkasa membentak Brilian untuk kedua kalinya.

Brilian hanya terdiam mendapatkan pukulan keras oleh Angkasa, pukulan itu tak seberapa dengan rasa sakit yang ia kasih pada Venny, ada apa dengan dirinya? Mengapa tangannya seakan terangat untuk menampar gadis itu.

"Ven, gue minta maaf!" seru Brilian seraya menghampiri gadis itu namun, segera ditepis oleh Angkasa.

"Lo! Jangan gangguin dia lagi!" peringat Angkasa.

"Ven gue mohon jelasin, jangan buat gue gila kayak gini." ucap Brilian memohon.

"Maaf, gue gak bisa." ucap Venny kemudian melangkah meninggalkan Brilian.

"Bodoh!! Bodoh!!! Bangsat!" maki Brilian pada dirinya sendiri.

Mengapa saat berhadapan dengan Venny dirinya selalu gagal mengontrol emosinya.

-----

Angkasa berjalan menghampiri Brilian yang sedang sibuk berbicara dengan kedua temannya itu.

"Ikut!" perintahnya kemudian ia melangkah mengikuti Angkasa.

"Mau Lo apa sih?" sentak Angkasa.

"Maksud kakak?" tanya Brilian dengan polosnya.

"Kenapa Lo harus kasar! Kalau mau bertindak pakai logika paham!!"

"Dia cewek bego! Harusnya Lo bicara baik-baik."

"Gue harus gimana lagi kak? Gue gak tahu caranya." ucap Brilian frustasi.

"Lo urus sendiri masalah Lo! Itu salah lo!" ucap Angkasa kemudian berlalu dari hadapannya.

"Lo kenapa Ven?" tanya Cika.

Sejak jam pertama tadi gadis itu hanya diam saja, tak banyak bicara ada apa dengannya?

"Loh, ven muka Lo kok merah, kena apa?" tanya Rika setelah menyadari ada yang berbeda di wajah Venny.

"Enggak kok, biasa." jawab Venny sambil tersenyum.

"Gak gue gak yakin, siapa yang udah bikin Lo kayak gini?" tanya Cika masih ingin tahu.

"Iya, siapa ven? Bilang aja jangan takut Lo itu sahabat kita, siapa orangnya?" tanya Rika mendesak Venny agar memberitahu siapa orang itu.

"Aku gak papa, kalian jangan khawatir gitu kalian ini, aku baik-baik aja oke?"

"Yaudah deh kalau Lo gak mau ngasih tahu." ucap Cika pasrah.

"Tapi, jangan segan segan bilang sama kita kalau ada masalah, nanti biar gue sama Cika cabik-cabik itu mukanya." ucap Rika.

"Hehehe, makasih ya!" ucap Venny tulus.

Maaf aku belum bisa jadi sahabat baik kalian, bahkan sekarang aku takut untuk mengatakan masalah yang aku miliki, aku hanya belum siap menerima resiko tersebut.

-----

Revan melajukan mobilnya menuju SMA Nusa Pelita sekolah sang adik, ia akan menjemput gadis itu karena suruhan mamanya.

"Huh, tahunya nyusahin aja!" gumam Revan.

Setelah sampai dia segera menghubungi Venny, untuk sekedar menanyakan keberadaan gadis itu.

Revan: dimana Lo?

Venny: mau pulang!

Revan: gue didepan sekolah! Buruan!

Venny: oke!

Revan menatap sekitar, dan dia melihat seorang gadis berjalan menuju mobilnya.

"Tumbenan, jemput gue?" tanya Venny merasa heran.

"Suruh mama!" jawab Revan cepat.

"Oh." jawab Venny sambil mengangguk anggukkan kepalanya pertanda mengerti.

"Loh kak mau kemana? Ini bukan jalan ke rumah." ucap Venny setelah sadar bahwa ini bukan jalan ke rumahnya.

"Mall, bentar!"

"Muka Lo kenapa?" tanya Revan kemudian kembali fokus ke arah depan.

"Kenapa pukulan Cika, ngamuk!" jawab Venny jelas berbohong.

"Ohh." Revan mengangguk anggukkan kepalanya pertanda mengerti namun, dia masih belum sepenuhnya percaya.

Gue tahu Lo pasti nyembuiin sesuatu.

Untung Revan tak curiga bahwa dirinya berbohong jika tahu, pasti akan habis.

Maaf Venny harus bohong sama kakak, ini demi kebaikan Venny kak! Maaf!

-----

Brilian menatap ponselnya ada keraguan untuk mengirim pesan, bukankah gadis itu yang akan memulainya duluan? Lalu kenapa dia sekarang yang akan memulainya dan berharap bahwa gadis itu akan mengirimkan pesan padanya.

Namun, jika dia tetap diam maka permasalahan ini akan terus berlanjut, ia tak mau suatu saat merasa bersalah dan yang ada hanya penyesalan.

Tanpa pikir panjang dia segera mengirimkan pesan pada gadis itu, semua harus selesai dengan baik!

Brilian: Ven!

Brilian: Ven!

Brilian: Gue minta maaf soal kejadian tadi, Lo mau kan maafin gue?

Brilian: Tolong jangan buat gue merasa bersalah, bukankah manusia harus saling memaafkan?

Brilian: dan jelasin secara rinci kejadian itu, gue mau Nebus kesalahan gue, gue gak mau terus-terusan dihantui rasa bersalah, dan satu hal yang harus Lo percayai!

Brilian: Gue akan berusaha buat mencintaimu, ini tulus dari hati gue yang paling dalam!

Brilian: Mungkin, menurut Lo alay! Tapi, gue lagi gak bercanda! Kali ini gue janji gue gak akan pernah lagi nyakitin Lo! Lo bisa pegang kata-kata ini!

Brilian: Semenjak keberadaan Lo dalam hidup gue, semua berubah gue sadar akan perubahan itu namun, saking gak pekanya gue ya? Bilang Lo jalang ngatain Lo dengan kata-kata kasar gue, kelihatan bodohnya gue ya?

Brilian: Sekarang gue sadar, seberapa keras usaha gue buat Lo benci sama gue dan buat Lo menjauh dari kehidupan gue ternyata, itu lebih menyakitkan dan semakin buat gue gila! Itu yang gue rasakan.

Brilian: Entah rasanya, memang benar cinta itu datang karena sendirinya dengan terbiasa, sekarang gue percaya akan hal itu.

Brilian: I Miss you!

Brilian menatap layar ponselnya, benarkah ini dirinya? Tidakkah dia seperti ini pada seorang gadis, hatinya seperti terombang-ambing karena gadis itu, gadis itu telah memporak-porandakan kehidupannya.

Kehidupannya sangat jauh berubah sejak kehadiran gadis itu lalu, apakah ini yang namanya cinta? Dan kasih sayangnya untuk Renata itu bisa disebut apa? Ah sudahlah dia tak mengerti dengan perasaannya ini, entah perasaan apa ini.

-----

Sorry typo!

Jangan lupa vote and komen!

Terimakasih ❤️

21 Juni 2020

Lanjutkan Membaca

Kamu Akan Menyukai Ini

643K 40.3K 75
Sequel of DEVAMEL Singkat saja, ini sebuah kesedihan yang tertunda. Kisah tentang seorang Dhea Tarasya Leander, gadis cantik, imut dan juga pintar. T...
396K 20.2K 54
🌻 Diharapkan mem-follow, sebelum membaca. 🌻Baca monolognya juga, biar paham. 🌻Masih menuju end. Tentang seorang gadis yang dijodohkan, dan terpaks...
1.7M 60.3K 27
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
5.8M 327K 36
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...