Te Amo Rama

By wulanda-

4.2K 1.7K 3.8K

" Lupain Rama! Tinggalin Rama! Jangan ganggu Rama! Ikhlasin Rama buat gue!! Karena yang Rama suka, itu gue. L... More

Prolog
TAR~ 1
TAR~2
TAR~3
TAR~4
TAR~5
TAR~6
TAR~7
TAR~8
TAR~9
TAR~10
CAST
TAR~11
TAR~12
TAR~13
TAR~14
TAR~15
TAR~16
TAR~17
TAR~18
TAR~19
TAR~20
TAR~21
TAR~22
TAR~23
TAR~24
TAR~25
TAR~26
TAR~27
TAR~29
TAR~30
TAR~31
TAR~32
TAR~33
TAR~34
TAR~35
TAR~36
TAR~37
TAR~38
TAR~39
TAR~40
TAR~41
TAR~42
TAR~43
TAR~44
TAR~45
TAR~46
TAR~47
TAR~48
TAR~49

TAR~28

49 15 39
By wulanda-

Jadi, jatuh cinta itu se-menyenangkan ini?
____________________________________

Bonne Lecture😘💐


Setelah lumayan jauh Rama membalikkan badannya untuk melihat apakah pria tersebut masih mengejarnya atau sudah tidak lagi.

Ia pun menghembuskan nafas lega.

Fiuuh!

" Udah-udah! Dia nggak ngejar lagi! " ujar Rama.

Mereka pun berhenti. Mendudukkan pantatnya di atas pasir tanpa melihat kanan kiri.

" Haduh huh huh a-aku capek banget kak! " keluh Deva dengan nafas tersenggalnya.

" Hahah!! " sedangkan Rama malah menertawakan Deva.

'Eh! Dia ketawa? Kenapa?

" Huh.. huh.. kok kakak malah ketawa sih? Huh.. apanya yang lucu huh? " tanya Deva mengernyitkan keningnya heran.

" Sepertinya yang tadi itu orang gila De! Gokilnya, dia anggep kamu anaknya?!! " tawa Rama semakin meledak ketika mengingat pria gila yang berlari ingin memeluk Deva sambil berteriak bahwa Deva itu adalah anaknya.

Bukannya marah Deva malah ikutan tertawa jika mengingat kejadian beberapa menit lalu.

Tawa mereka pecah bersama hingga Deva rebahan diatas pasir seraya memegangi perutnya yang terasa menggelitik itu.

" Aduh aduh bener tuh orang ya, hahaa! " kata Deva dan kembali tertawa.

" Aduh kak aku lemeees! " keluh Deva karena sedari tadi ia tidak berhenti menertawakan dirinya dan orang gila tersebut. Hingga Deva menitikkan air matanya karena terlalu berlebihan tertawa.

Melihat Deva yang tak kunjung reda ketawanya. Rama mengelap cairan bening dipipi Deva.

" Udah jangan ketawa lagi! Liat deh kamu sampe keluar air mata! " ujar Rama sambil membelai lembut pipi Deva.

Tawa Deva malah semakin menjadi ketika mengingat orang gila yang akan memeluk dirinya tadi. " Haha inget gak kakak wajah orang gila itu tadi? Lucu bangeeet " tawa Deva kembali meledak.

Deva tidak menyadari bahwa Rama sudah diam dan menatapinya yang sedang terpingkal-pingkal.

'Dia sangat menggemaskan ketika tertawa lepas seperti ini' Rama

" Bagaimana bisa cobak aku ini anaknya. Dasar orgil jaman now hahaha " Deva bertanya pada dirinya sendiri.

" Sepertinya emang kamu anak orang gila itu " tukas Rama watados.

Mendengar ucapan yang terlontar dari mulut Rama. Deva langsung terdiam. Menatap sengit kearah Rama.

" Apa kamu bilang? " sewot Deva tidak terima jika ia dikatai anak orang gila.

" Kamu dari tadi ketawa sendiri, ngomong sendiri, kan udah pantes tuh jadii.. " Rama menggantung ucapannya, lalu melirik Deva.

" Jadi apa? " tanya Deva ketus.

Rama yang gelagapan melihat ada genderang perang antara dirinya dengan Deva pun mulai mencari cara untuk menghindarinya.

" Eh lihat tuh, mataharinya udah turun! " elak Rama.


Deva sebenarnya tau bahwa Rama sedang mengalihkan pembicaraan dengannya. Namun ia lebih memilih untuk menikmati pemandangan yang ada didepan matanya saat ini ketimbang harus beradu mulut dengan Rama. Ya walaupun pasti nanti Rama yang akan mengalah.

Deva menatap kagum keindahan yang terlukis nyata didepan matanya. Perpaduan antara jingga milik sang mentari dengan laut yang berwarna biru pekat, sangat memanjakan pandangannya.

Angin yang sepoi-sepoi serta suara air laut pun ikut mengiringi perjalanan sang surya yang hendak berpamit.

Deva memejamkan mata menikmati silir angin. Disaat yang bersamaan Deva sedang curhat kepada laut.

'Hei laut! Liat, aku kesini lagi bersama dia. Aku sudah dua kali mengajaknya kesini. Kamu tau tidak? Aku merasa nyaman dan senang jika berada didekatnya. Apakah kamu menyetujuinya? Kuharap begitu.' Deva

Deva selalu mencurahkan isi hatinya jika berada dipantai. Seperti yang barusan ia lakukan, menutup kedua mata kemudian mulai mencurahkan isi hatinya.

Rama berpindah tempat dari samping Deva menuju dibelakangnya. Rama mulai memeluk perut Deva dan menyandarkan kepalanya dibahu Deva.

Mendadak tubuh Deva kaku, darah yang mengalir dalam tubuhnya pun menjadi terasa sangat berdesir.

Menggenggam, meremas baju yang ia kenakan untuk menyalurkan perasaan kaget bercampur gugupnya.

Deva yang sebelumnya menutup mata kini telah terbuka lebar, kaget dengan keberadaan Rama yang tiba-tiba sudah ada dibelakangnya dan memeluknya.

" Eh " Deva yang kaget pun mulai bergerak-gerak. Karena ini pertama kalinya ia dipeluk oleh laki-laki selain keluarganya.

Rama menyadari pergerakan Deva pun menggelengkan kepalanya " Biarkan begini dulu, sebentar aja! " bisik Rama.

Deva pun pasrah dan mulai membuat dirinya terbiasa dengan pelukan Rama.

'Jadi gini ya perasaan nyaman yang sesungguhnya' Deva

" Hubungan kamu dan Aji sedekat itu ya? " tanya Rama tanpa melepaskan pelukannya.

Deva berdehem untuk menetralkan perasaannya yang campur aduk.

" Iya, kenapa? "

" Aku cemburu! " kata Rama tanpa malu.

Deva terkekeh melihat Rama yang tiba-tiba berubah drastis dari biasanya. Kemudian membelai lembut rambut Rama.

" Aku hanya menganggapnya kakak kandung sekaligus pelindung buat aku. Jadi gak ada alasan buat kakak untuk mencemburui Kak Aji. " jelas Deva dengan nada penuh kelembutan disana. Mencoba membuat Rama agar mau melihat kearahnya. Karena rama terus mengalihkan pandangannya.

" Biarkan aku yang menggantikannya, aku akan menjaga dan melindungi kamu De! " ucap Rama tanpa mengalihkan pandangannya. Rama terus saja melihat kearah samping. Menatap segala arah asal itu bukan Deva.

Deva pun tak kehilangan akal. Ia sedikit membalikkan badannya, kemudian menangkupkan kedua tangannya ke pipi Rama supaya melihat dirinya. " Kak lihat mata aku " suruh Deva. " Apa yang kakak lihat hm? Bukannya mata ini udah memberitahu kakak? Kakak yang ada disanakan? " sambung Deva.

" Tapi kamu ter.. " ucapan Rama terhenti ketika Deva meletakkan jari telunjuknya ke bibir Rama.

" Kakak harus percaya! Kakak yang pertama buat aku dan aku ngga akan mengkhianati kakak. Oke?! " ujar Deva dan diakhiri dengan senyum manisnya.

" Oke. Tapi kamu harus janji dulu! "

'Semoga ga aneh-aneh!' Deva

" Apaan? Jangan yang aneh-aneh loh! " ujar Deva memperingati.

" Iya taro tangan kamu diatas telapak tangan aku! " perintah Rama tak terbantahkan.

" Katanya janji. Biasanya janjikan pake jari kelingking bukan telapak tangan " Deva mulai curiga.

" Aku gak nerima penolakan! " mendengar itu, Deva memberengut kesal.

'Ada ya manusia macem gini? Terserahlah dia kan yang mulia raja-nya' Deva

Akhirnya Deva meletakkan telapak tangannya diatas telapak tangan Rama.

" Jangan pernah memperlihatkan rasa sayang kamu kepada Aji didepan aku lagi. Aku muak kalo melihatnya! " ucap Rama sambil memperlihatkan wajah kesalnya.

'Dasar gunung es, giliran minta harus diturutin!' Deva

" Iyaiya.. Kalo ngga lupa ya. Aku kan pelupa hehe " tawar Deva.

" Kalo lupa kamu aku cium ditempat itu juga! " Rama menyeringai penuh dengan kemenangan.

'Ancam terus ancaaam!!!' Deva

Deva mendengus kesal karena selalu saja kalah dengan Rama.

Huhh!

" Kenapa kamu mendengus? Nggak suka? " Rama terus memojokkan Deva dengan menggodanya. Karena ia sangat suka melihat gadisnya ngambek.

Menurutnya Deva sangatlah menggemaskan.

" Mm.. mana ada! aku nggak ngedengus. Kak Rama salah denger kayaknya. "

'Kamulah yang mulia rajaku mana mungkin aku bisa marah padamu hm. Huh menyebalkan!' Deva

Rama menahan tawa melihat Deva yang mati-matian menahan kesal.

'Lihat! Dia sangat menggemaskan!' Rama

*****

" ASSALLAMU'ALAIKUM DITUJUKAN UNTUK SELURUH ANGGOTA OSIS SMA TARUNA WIJAYA DIHARAP BERKUMPUL DIRUANGAN OSIS. SEKALI LAGI UNTUK SELURUH ANGGOTA OSIS SMA TARUNA WIJAYA DIHARAP BERKUMPUL DIRUANGAN OSIS SEKARANG. SEKIAN TERIMAKASIH, WASSALLAMU'ALAIKUM. "

'Ihh kenapa harus ada kumpulan osis sih' Deva.

" Gue tinggal! " pamit Deva pada Liyan.

" Oke semangat jangan manyun mulu buk " ejek Liyan pada Deva.

Deva yang mendengar ejekan dari Liyan mengangkat jari tengah ke udara.

" Buset dah gue di fucek! " kekeh Liyan tidak percaya.

Mau dong jadi Devaaa😂

Tinggalin jejak ya❤

Continue Reading

You'll Also Like

577K 27.5K 74
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...
PUNISHER By Kak Ay

Teen Fiction

1.3M 115K 44
"Kenapa lo nolongin gue, hm? Kenapa nggak lo biarin gue mati aja? Lo benci 'kan sama gue?" - Irene Meredhita "Karena lo mati pun nggak ada gunanya. G...
525K 57K 23
Berkisah tentang seorang Gus yang dikejar secara ugal-ugalan oleh santrinya sendiri. Semua jalur ditempuh dan bahkan jika doa itu terlihat, sudah dip...
818K 98.6K 13
"Gilaa lo sekarang cantik banget Jane! Apa ga nyesel Dirga ninggalin lo?" Janeta hanya bisa tersenyum menatap Dinda. "Sekarang di sekeliling dia bany...