Te Amo Rama

By wulanda-

4.2K 1.7K 3.8K

" Lupain Rama! Tinggalin Rama! Jangan ganggu Rama! Ikhlasin Rama buat gue!! Karena yang Rama suka, itu gue. L... More

Prolog
TAR~ 1
TAR~2
TAR~3
TAR~4
TAR~5
TAR~6
TAR~7
TAR~8
TAR~9
TAR~10
CAST
TAR~11
TAR~12
TAR~14
TAR~15
TAR~16
TAR~17
TAR~18
TAR~19
TAR~20
TAR~21
TAR~22
TAR~23
TAR~24
TAR~25
TAR~26
TAR~27
TAR~28
TAR~29
TAR~30
TAR~31
TAR~32
TAR~33
TAR~34
TAR~35
TAR~36
TAR~37
TAR~38
TAR~39
TAR~40
TAR~41
TAR~42
TAR~43
TAR~44
TAR~45
TAR~46
TAR~47
TAR~48
TAR~49

TAR~13

105 46 80
By wulanda-

Tidak perlu berlaga untuk menunjukkan kehebatanmu dipenjuru dunia. Karena yang hebat, tidak akan pernah merasa tersaingi.
_____________________________________


Bonne lecture😘💐


Dirumah Deva tengah terjadi drama. Aryo si papa kesayangan Deva tidak mau sarapan jika tidak disuapin Maya.

Deva heran, mereka itu padahal sudah berumur tapi masih saja seperti ABG.

'Yayaya mereka tokoh utama dirumah ini' Deva

Sedangkan Adam adik Deva hanya fokus menonton televisi yang menampilkan kartun spongsbob. Bagi Adam kartun lebih menarik daripada drama yang terjadi dimeja makan.

Deva meneguk air putih yang telah dituangkan kedalam gelas hingga habis. Kemudian berpamitan berangkat sekolah.

Daripada terus-terusan menonton kisah yang ada dirumah, mending berangkat sekolah dan cari angin saja. Pikirnya.

*****

Bel pertanda istirahat berdering layaknya alarm seluruh masyarakat SMA Taruna Wijaya.

Dikantin, tepatnya dikantin milik BS sudah nangkring 2 perempuan dengan makanan yang sedang mereka lahap. Mereka terlihat sangat menikmati hidangan yang diberikan oleh Bu Supri.

Mereka makan dalam diam. Eeeits bukan berarti makannya itu diam-diam ya. heheh. Tapi makan dalam diam itu berarti mereka memakan makanannya dengan amat tenang tanpa bercakap membuat suara apapun. Disana hanya ada suara dentingan dari masing-masing sendok dan piring milik mereka. Ralat! Milik Bu Supri yang sedang dipakai Liyan dan Deva.

Setelah menyelesaikan acara makan, mereka berniat santai-santai dulu di kantinnya BS Sambil memakan kacang yang tersedia dikantin.

" Lo sparing basket lagi kapan? " Liyan membuka suara.

Deva hanya mengedikkan bahunya saja. Sebenarnya dia juga ingin sparing bareng tim basket lainnya.

" Kemarin gue sempet diajak gabung sama tim basket yang kemarin sparingan ama tim sekolah kita. " curhat Deva.

" Trus! Trus! Lo mau? " Liyan keliatan serius menanggapi curhatan mamah Deva.

Lagi-lagi Deva mengedikkan kedua bahunya keatas.

Membuat Liyan memutar bola mata jengah.

Ketika dua bersahabat itu melewati koridor tiba-tiba ada yang menarik paksa lengan tangan kanan Deva dan menghempaskan tubuh mungil itu ke dinding.

Ya kalian bisa bayanginlah yaa, gimana rasanya. Kalo kalian penasaran pengen tau rasanya, ya coba aja di dinding rumah kalian masing-masing.

Eh?

" Eh apa-apaan nih, sakit punggung gue bagong!! " Deva memegangi dan mencoba mengelus punggung yang dibenturkan dengan cara tidak waras tersebut.

Ia pun mendongak sambil berdiri tegak dan perlahan menatap orang yang dengan sengaja menghempaskan tubuhnya ke dinding tengah tersenyum miring menatap kearahnya.

Ia sempat kaget karena yang mendorongnya tadi adalah kakak kelas yang sempat menyindirnya beberapa hari lalu dikantin Bu Supri.

Cewek itu berdiri didepan Deva bersedekap dada dengan gaya angkuhnya menatap Deva dari ujung kepala hingga ujung kaki, seperti meremehkan.

" LO ITU CUMA ADKEL DISINI! JADI GAK USAH MACEM-MACEM SAMA KAKEL! GAK USAH GATEL JUGA GODAIN COWO ORANG!! MUKA PAS-PASAN KOK TENGIL, INGET LO ITU MASIH TERLALU KECIL DEK! " Cewek tersebut mengolok-olok Deva layaknya seorang induk kucing yang marah ketika anaknya disakiti.

" Maksud lo apaan? " Deva pun menjawab tanpa rasa takut, padahal Liyan sedari tadi sudah diam menunduk ketakutan.

" Udah De, sabar.. Sabar.. " Liyan mencoba membuat Deva mengerti agar tidak macam-macam dengan siapa lawan bicaranya.

Seakan tunarungu, Deva tidak memperdulikan omongan Liyan. Deva terus menatap santai lawan bicaranya.

" Lo udah rebut Ardi dari gue! "

Oke! Sampai sini Deva paham dengan akar permasalahan yang dibuat kakak kelas tidak waras ini.

Sudah cukup Deva kemarin mengalah karena ia diam. Sepertinya kakak kelasnya itu tidak akan berhenti sampai Deva menanggapi.

Ternyata diamnya Deva dianggap lain oleh Bellania.

Oke, Deva akan ikut serta dalam permainannya.

" HAH? Hanya gara-gara cowo lo menghempaskan gue tanpa rasa kasihan? bener-bener crazy ya? " Deva sedikit meninggikan suaranya, ia geram dengan cewek yang ngaku-ngaku seniornya itu.

Beberapa jendela kelas telah terbuka lebar. Dan dibaliknya, banyak para siswa yang berebut, demi mendapatkan posisi untuk melihat Deva dan Bellania yang tengah adu mulut.

Mungkin bagi mereka, ini adalah suatu moment yang tidak boleh terlewatkan.

" EH LO YANG SOPAN DONG SAMA SENIOR! GUE KAKAK KELAS LO!! GAK SEHARUSNYA LO BERSIKAP SO SOAN GINI KE GUE!! " kakak kelas Deva kembali teriak didepan wajah Deva.

Deva berdecih " Cih, gue? Sopan sama lo? " Deva menatap Bellania remeh dari ujung kepala hingga kaki seperti halnya yang dilakukan Bela ketika dikantin tempo hari.

" Liat aja penampilan lo, pantes gak dihormatin? Sekalipun itu gue adek kelas lo?! " kata Deva santai tanpa memalingkan tatapan tajam dari lawan bicaranya.

" Elo ya! " ketika Bela mengangkat tangannya, Deva pun peka kalo tangan itu akan mendarat tepat di pipinya, dengan gercep Deva segera menangkap tangan Bella dan ia cengkram kuat pergelangan tangannya hingga sang empu menahan sakit.

Pasti kerasa dong, gitu-gitu Deva kuat lo kalo harus main fisik kayak gini. Apalagi dalam keadaan yang sangat mendukung.

Deva mendekat kearah Bella, lalu mengutarakan beberapa isi hatinya. Ups! maksudnya unek-uneknya tepat didepan wajah Bella.

" Denger gue baik-baik, jangan mentang-mentang karena lo senior disini jadi seenaknya aja nindas adek kelas. Gue diam bukan berarti akan terus nerima perlakuan buruk lo terhadap gue. Gue emang baru disini, gue juga tau kalo elo lebih tua dari gue, tapi dengan elo yang ngelabrak gue hanya gara-gara cowok,, " Deva menjentikkan jari telunjuk dan tengahnya ketika menyebut kata cowok (seperti gerakan tanda kutip).

" Diam! " sergah Bella sambil memberontak ingin dilepaskan.

" ELO YANG HARUSNYA DIAM!!!! " Bentak Deva, lalu melanjutkan perkataan yang belum sempat ia selesaikan tadi.

Tuh kan sisi tomboy-nya Deva keluar.

" Gue jadi malu, kalo gue harus ngakuin lo sebagai kakak kelas gue. For your information, kalo gue bukan tipe cewe penghancur hubungan orang. Siapa tadi? Ardi? Gue bahkan gak kenal tuh cowo. Mungkin dianya aja yang kepedean ngaku-ngaku deket sama gue! " Deva menyunggingkan ujung bibirnya tapi dengan tangan yang masih memelintir tangan Bela.
" Dua kata buat lo, " Deva menghembuskan nafas pelan lalu berucap kembali " Lo no-rak!! " ujar Deva menirukan gaya bicara Bella tempo hari. Lalu meninggalkan Bella yang menganga menatap kepergiannya.

Deva membalas perkataan Bellania kemarin yang digunakan untuk memperolok Deva dikantin. Yaitu kata norak.

" Misi kak! " Liyan masih saja sopan terhadapa mak lampir itu.

Bella tidak terima diperlakukan begini oleh Deva. Dia adalah ketua geng. Janankan adek kelas. Teman Seangkatan pun belum tentu berani berbicara ketus seperti Deva tadi.

" HEH LO CEWE GATEL.. AWAS LO YA GUE BAKAL BIKIN PERHITUNGAN SAMA LO, TUNGGU AJA!! " cewek itu terus berteriak dan mengancam Deva.

Namun Deva tetaplah Deva, mau kakak kelas atau siapapun tidak akan membuatnya takut, jika ia memang benar. Itulah yang diajarkan papanya.

Deva menanggapi teriakan tak berfaedah itu dengan jari tengah yang diangkat ke udara tanpa menoleh kearah kakak kelasnya. Membuat Bellania berjerit tidak terima.

'Ck, harusnya lo cari lawan yang jauh dibawah lo kak! Biar bisa lo rendahin seenaknya tanpa melawan. Karena itu tujuan lo jadi senior! Memalukan! !'Deva

Gimana part yang ini? Mungkin kalian udah bosen ya baca dipart ini?

Tiap baca wp pasti isinya tengkar karena cowo, tapi ini tuh beneran geenks ceritanya, dulu pemeran Deva pernah dilabrakin kakak kelas gara2 cowok😢

Oke setelah ini kita bakal nemuin keuwu-uwuan Deva dan Rama😍

MY INSTAGRAM : @deviwulandari7

Jangan lupa jejaknya ya❤

Continue Reading

You'll Also Like

Love Hate By C I C I

Teen Fiction

3M 212K 37
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Roman dikenal sebagai sosok misterius, unto...
463K 50.4K 22
( On Going + Revisi ) ________________ Louise Wang -- Bocah manja nan polos berusia 13 tahun. Si bungsu pecinta susu strawberry, dan akan mengaum lay...
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

5.6M 311K 34
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
1.1M 41.8K 50
"Gue tertarik sama cewe yang bikin tattoo lo" Kata gue rugi sih kalau enggak baca! FOLLOW DULU SEBELUM BACA, BEBERAPA PART SERU HANYA AKU TULIS UNTUK...