LEONARD [ON HOLD]

By Matchaazly

183K 7.8K 1.3K

[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Leonard Adrian Jefferson Ketua dari geng HURRICANE. Cucu dari pemilik Jefferson Inte... More

LEONARD|00|PROLOG
LEONARD|01|JIS
LEONARD|02|Pak Dadang
LEONARD|03|Canteen
LEONARD|04|Basketball
LEONARD|05|Truth or Dare
LEONARD|06|Warung Mang Sarno
LEONARD|07|Played with Him?
LEONARD|08|Apology
LEONARD|09|Taman
LEONARD|10|Backstreet?
LEONARD|11|Danger?
LEONARD|12|HURRICANE vs Danger
LEONARD|13|Lemonade
LEONARD|14|Jogging
LEONARD|15|Malia Cafe
LEONARD|16|Pengkhianat
LEONARD|17|Rencana untuk Nendra
LEONARD|18|Menjalankan Rencana
LEONARD|19|Tentang Nendra
LEONARD|20|Bergabung dengan Danger
LEONARD|21|Papa Pulang
LEONARD|22|Pelaku
LEONARD|23|Dress
LEONARD|24|Perkenalan
LEONARD|25|Brandon Sialan!
LEONARD|26|Varo Ngambek
LEONARD|27|Hangout
LEONARD|28|Curiga?
LEONARD|29|About Schoolgames
LEONARD|30| Eisha vs Brandon
LEONARD|31|Latihan
LEONARD|32|Susunan Acara
LEONARD|33|Satu Frekuensi
LEONARD|34|Schoolgames #1
LEONARD|35|Schoolgames #2
LEONARD|36|Felix's Problem
LEONARD|37|Bang Hans
LEONARD|38|Irish Cafe

LEONARD|39|Minggu

3.1K 132 33
By Matchaazly

39. Minggu

Di hari Minggu yang cerah ini, Laurent sedang bersiap untuk menemani abangnya seperti yang dijanjikan Sabtu kemerin. Saat ia sedang mengikat tali sepatunya tiba-tiba handphonenya yang berada di dalam totebagnya bergetar. Menandakan ada orang yang meneleponnya. Dan benar saja Sandra meneleponnya. Ia menggeser tombol hijau untuk menerima panggilannya.

"Halo!" sapa Laurent.

"Halo, Lau! Lo di mana?" Bukan suara Sandra melainkan suara Eisha.

"Di rumah. Kenapa?"

"Kita tunggu di rumah Danera nih. Katanya mau ngerjain PR Fisika bareng," ucap Eisha.

"Nanti gue nyusul mau ada keperluan dulu sama bang Hans," balas Laurent.

"Oke, kita tungguin jangan lama-lama."

"Oke. Lo kenapa pake hape Sandra?" Tanya Laurent.

"Hape gue lowbat. Semalem lupa ngecharger dan sekarang masih dicharger di rumah Danera," balas Eisha.

"Owhh gitu. Eh, udah ya. Udah di tungguin bang Hans."

"Yoiii, sampe ketemu nanti." Laurent pun mematikan panggilannya dan kembali menaruh ponselnya di dalam totebagnya.

⛈⛈⛈

Setelah sekitar 30 menit Laurent menemani abangnya itu, ia keluar dari Cafe dan melajukan mobilnya menuju rumah Danera yang letaknya tidak jauh dari Cafe.

"Permisi, bi. Daneranya ada?" tanya Laurent kepada asisten rumah Danera yang kebetulan sedang menyapu teras.

"Ada, non. Non Laurent ya?"

"Iya bi, saya Laurent."

"Masuk aja ya non. Non Danera tadi sama temennya di kamarnya."

"Baik bi. Laurent masuk ya."

Laurent pun menuju lantai 2 di mana kamar Danera berada. Laurent memutar knop pintu dan melihatkan para temannya yang sedang bermain game di PC milik Danera.

"Weiii, gue kira udah mulai ngerjain eh malah main game," ucap Laurent membuat mereka terkejut.

"Eh kapan lo sampe?" tanya Sandra.

"Barusan."

"Ya udah ngerjain kuyy," ajak Danera.

Mereka pun memulai untuk mengerjakan PR fisika yang di berikan oleh guru mereka dari yang termudah hingga tersulit.

"Ini nomor terakhir gimana caranya? Gue gak mudeng," ucap Eisha.

"Lau lo udah kan nomor itu? Liat dong," ucap Sandra.

Laurent merotasikan matanya. "Nohh." Ia menyerahkan bukunya kepada temannya itu.

Dari keenamnya bisa dikatakan Laurent yang paling pintar disana. Makanya ia sering menjadi bahan contekkan terutama oleh Sandra walaupun Laurent sebangku dengan Danera.

"Selesai nih mau ngapain?" tanya Vina.

"Party kuy. Pesen pizza dong," usul Eisha.

Tok

Tok

"Masuk aja, bi," pinta Danera.

"Halo non semua! Bibi bawain minum nih," ucap bi Mah.

"Aww, makasi bibi," balas Sandra.

"Sama-sama. Bibi taruh disini ya." Tunjuk bi Mah kepada meja kecil yang ada di kamar Danera. "Bibi keluar dulu."

"Woy jadi pesen pizza gak?" tanya Vina.

"Jadi yang triple box ya," balas Eisha.

"Anjir, emang habis semua?" tanya Sandra.

"Ya kalo gak habis tinggal kasih aja ke bi Mah sama Mang Budi," balas Danera.

"Jadi siapa yang mau pesen?" tanya Azura.

"Gue aja," balas Laurent.

Selagi menunggu abang pizza datang, mereka melanjutkan bermain game di PC.

"Gantian dongg," rengek Sandra.

"Bentar lagi seru nih," balas Eisha.

"Non, itu kalian yang pesen pizza?" tanya bi Mah di depan kamar.

"Iya bi, udah dateng ya abang pizzanya?" tanya Danera.

"Iyaa, non."

"Oke bi Danera turun."

Danera diikuti oleh Laurent pun turun untuk menerima pizza pesanan mereka.

"Yuhuuuuuu pizza datengg," ucap Danera kegirangan.

Mereka yang sedang bermain game di PC pun langsung duduk di bawah menghampiri Danera dan Laurent.

"Speakernya nyala kan Ra?" tanya Vina.

"Nyala lah. Yakali gak, ngapain masih gue taruh disini," balas Danera.

"Laguan kuy," ucap Vina.

"Jangan kekerasan tapi ntar tetangga si nenek lampir sebelah komplen," ingat Danera.

Karena Danera tinggal di suatu perumahan, maka rumah mereka saling berdekatan. Dan kamar Danera sangat dekat dengan rumah seorang wanita yang sering Danera juluki sebagai 'nenek lampir' ntah apa penyebabnya.

"Iya Daneraaaa."

Mereka pun menyantap pizza dengan menikmati semua lagu-lagu yang diputar lewat speaker milik Danera.

Dilain tempat, sama halnya dengan Laurent dan teman-temannya, inti Hurricane dan beberapa anggota sedang mengadakan konser ala-ala di WMS. Dengan Brandon sebagai vokalis, Marcel sebagai gitaris, Galang sebagai Drumer, dan lainnya.

Mereka menikmati suara Brandon yang terdengar pas-pasan ditelinga mereka. Tidak sebenarnya. Brandon memiliki suara yabg cukup bagus. Hanya saja mereka sering meledek Brandon memiliki suara pas-pasan.

"Woii, gantian kenapa yang jadi vokalis. Budek gue nih," ledek Rio.

"Bacot lo!" sarkas Brandon dengan menggunakan micnya.

"Nikmatin aja Yo. Cita-cita dia mau jadi penyanyi tapi gagal," ucap Alvin yang terdengar meledek.

"Anjing kaliann!" umpat Brandon dan segera turun dari panggung kecil yang mereka buat. "Noh siapa yang mau nyanyi noh."

"Brandon baperan, ahaha," ucap Farhan tertawa.

"Biasa," timpal Kelvin.

"Mang, Kopinya 1," ucap Brandon tak menghiraukan ucapan teman-temannya.

"Siap!" balas Mang Sarno.

"Ini gak ada yang mau gantiin Brandon? Kalo gak ada vokalisnya gue berjamur ini disini," keluh Galang.

"Arya aja noh, suara dia bagus," tunjuk Alvin kepada Arya yang sedang meminum es marimasnya hingga tersedak.

"Ha? Apaan? Gue?" tunjuk Arya pada diri sendiri.

"Hooh, di sini yang namanya Arya lo doang," ucap Alvin.

"Gue gak bisa nyanyi, sumpah," elak Arya.

"Apaan, boong lo. Kemaren di snap whatsapp ada suara lo."

Kemaren setelah pulang dari Irish Cafe, Alvin tak sengaja membuka snap whatsapp milik Arya dan terdapat background hitam dengan suara Arya yang sedang menyanyikan lagu It's you by Ali Gatie. Yang benar saja ternyata Arya memiki suara yang bagus.

"Bukan suara gue itu nyolong di ig gue," ucap Arya masih mengelak.

"Gue gak percaya sebelum lo buktiin," kukuh Alvin.

Terjadi perdebatan suara antara Arya dan Alvin.

"Ar, coba pengen denger gue," ucap Galang.

Arya pun akhirnya naik ke panggung kecil. Di sana ia menyanyikan lagu Cinta dalam Hati oleh Ungu.

"Tuh kan suara lo bener," ucap Alvin.

"Besok konser amal lo yang tampil ya," pinta Marcel.

"Gak ih bang," tolak Arya.

"Please, mau ya?" pinta Marcel kukuh.

"Ya udah deh kali-kali," ucap Arya menyetujui.

"Kita mau tampil apa aja buat ngisi konser amalnya?" tanya Rico.

"Besok Senin tanya yang lain aja siapa tau mau ada yang ngisi," usul Kelvin.

"Boleh tuh."

"Brandon lo jangan lupa keliling," ucap Leo.

"Hmm iya iya," balas Brandon yang masih kesal.

"Jangan ngambek dong bercanda doang tadi anjir," ucap Alvin.

"Hmm iya-iya."

"Lanjutt cuyyy."

~~To Be Continued~~

Klik bintang dibawah jika kalian menyukai bab ini
👇👇👇

Continue Reading

You'll Also Like

4.9M 370K 52
❗Part terbaru akan muncul kalau kalian sudah follow ❗ Hazel Auristela, perempuan cantik yang hobi membuat kue. Dia punya impian ingin memiliki toko k...
513K 40.6K 26
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...
2.4M 132K 53
[PART MASIH LENGKAP] "Lihat saudaramu yang lain! Mereka berprestasi! Tidak buat onar! Membanggakan orang tua!" Baginya yang terbiasa dibandingkan den...
836K 72K 44
Setelah kematian ibunya Rayanza yang tadinya remaja manja dan polos. Berubah menjadi sosok remaja mandiri yang mampu membiayayi setiap kebutuhan hidu...