Brilian

By farizamuzhaffara

391K 16.6K 425

[mohon maaf jika ada kesalahan dan ketidak nyamanan, cerita ini ditulis hanya dengan ketidak sengajaan, deng... More

Prolog
BRILIAN|01
BRILIAN|02
BRILIAN|03
BRILIAN|04
BRILIAN|05
BRILIAN|06
BRILIAN|07
BRILIAN|08
BRILIAN|09
BRILIAN|10
BRILIAN|11
BRILIAN|12
BRILIAN|13
BRILIAN|14
BRILIAN|15
BRILIAN|16
BRILIAN|17
BRILIAN|18
BRILIAN|19
BRILIAN|20
BRILIAN|21
BRILIAN|22
BRILIAN|23
BRILIAN|25
BRILIAN|26
BRILIAN|27
BRILIAN|28
BRILIAN|29
BRILIAN|30
BRILIAN|31
BRILIAN|32
BRILIAN|33
34|DUKA ANGKASA
BRILIAN|35
Epilog
Extra part
INFO!!
PEMBERITAHUAN
CURHATAN
CAST
GC Brilian
Ayo gabung
Seputar Brilian

BRILIAN|24

8.7K 350 11
By farizamuzhaffara

"Aku hanya bisa mengingat, mengulang kembali kenangan kita namun, untuk melepasmu aku belum bisa."

-----

Satu persatu siswa SMA Nusa Pelita kini telah mulai pulang, menyisakan Venny, Brilian dan Angkasa.

Brilian cowok tersebut menatap batu nisan bernama Renata Praninta, gadis cantik namun, tidak secantik hatinya.

"Bri, ayo pulang mau malam loh." ucap Venny berusaha membujuk Brilian yang tetap kekeuh.

"Gak!" jawabnya dengan ketus.

"Ayolah dek, kita gak harus terus terusan terpaku pada yang sudah pergi." ucap Angkasa.

"Kakak pulang duluan aja." usirnya secara tidak langsung.

"Kita akan tetap disini kok bri, sampai bri mau pulang bareng kita." ujar Venny.

"PERGI!" bentakan keras serta dorongan yang kuat membuat Venny langsung terjungkal ke belakang.

"Lo! APA APANSIH!" murka Angkasa.

"Ven, bangun!" ucap Angkasa pelan seraya menepuk pipi Venny.

"DASAR KURANG AJAR! GUE GAK PERNAH NGAJARIN LO KAYAK GINI!! DARIMANA LO DAPET AKHLAK KAYAK GINI? DARI RENATA? IYA? JAWAB BRENGSEK!" bentakan Angkasa yang pertama kalinya Brilian dengar, membuat sebagian tubuhnya seakan membeku.

Angkasa menggendong Venny kemudian mencari taksi, menuju rumah sakit terdekat.

Brilian hanya bisa terpaku di tempatnya, apalagi yang dia lakukan? Mengapa dia tidak bisa mengontrol emosinya, mungkin saja jika tidak ada Angkasa dia tidak akan tahu bagaimana nasib gadis itu.

"Arghh!!" teriaknya sambil menjambak rambutnya.

"Bodoh Lo bri! Bodoh! Cowok gila!" umpatnya pada dirinya sendiri.

-----

Venny mengerjapkan matanya secara perlahan menyesuaikan cahaya yang masuk, menatap langit-langit sebuah ruangan yang tidak dia kenali.

"Udah sadar?" tanya Angkasa.

"Kok, dirumah sakit?" tanya Venny merasa bingung.

"Lo gak ingat yang pingsan?" tanya Angkasa balik.

"Oh ya."

"Kamu gak papa kan nak?" tanya indah entah sejak kapan sudah berada dalam ruangan ini.

"Iya ma." jawaban Venny masih belum bisa memuaskan indah.

"Kok bisa seperti ini?" tanyanya lagi.

"Tadi-." belum selesai berbicara ucapannya telah dipotong oleh Venny.

"Tadi Venny jatuh gak sengaja nginjak plastik ma, ya kebentur trotoar tubuh Venny." jawab Venny berusaha meyakinkan indah.

"Benar kamu?" tanya indah merasa masih tak percaya.

"Iya ma."

"Yasudah, jangan banyak gerak kamu!" perintah indah.

Bahkan saat Lo disakiti sama si brengsek, Lo tetap ngebela dia! Lo memang perempuan yang baik. batin Angkasa merasa kagum.

"Kamu siapa ya?" tanya mama Venny.

"Saya kakaknya Brilian Tan." ucap Angkasa dengan sopan.

"Oh, kamu orang baik kan?" tanya indah sambil menatap Angkasa dari atas sampai bawah.

"Saya gak seperti Brilian Tan, mungkin adik saya emang seperti itu tapi, sebenarnya dia orang yang hangat kok." ucap Angkasa dengan nada bersahabat.

"Oke, perkenalkan saya indah mamanya Venny." ucap indah.

"Nama saya Angkasa Argantara." ucap Angkasa memperkenalkan dirinya.

"Argantara? Kamu anaknya Darren?" tanya indah.

"Iya Tan, kenapa?"

"Salam dari Tante ya." ucap indah.

"Siap tan!" ucap Angkasa kemudian memberi hormat pada indah, layaknya seorang tentara pada keptennya.


-----

Brilian cowok tersebut mengambil gitar miliknya kemudian, memetiknya hingga menghasilkan sebuah nada, pikirannya sangat kalut.

Ingatan itu kembali berputar layaknya sebuah kaset, bagaimana mungkin dia melupakan setiap kejadian istimewa dalam hidupnya apalagi bersama orang yang kita cintai, bukankah itu tidak mudah?

"Kak, Dara masuk ya." ucap gadis itu.

"Kakak lagi mikirin kak Renata ya?" tanya Dara ia tahu bahwa sang kakak akhir akhir ini menjadi pendiam semenjak kematian Renata.

"Hmmm!"

"Kak, kak Renata sudah tenang disana, jadi kakak juga harus bahagia!"

"Tapi, cuman Renata yang bisa buat gue tahu apa itu cinta!"

"Iya Dara tahu, gak ada salahnya juga bukan kalau buka hati buat orang lain!" ucap Dara kembali meyakinkan Brilian.

"Emang siapa orang yang bisa buat gue bahagia selain Renata?" tanya Brilian, dia frustasi setelah kehilangan Renata dalam hidupnya hari harinya seperti tak memiliki warna.

"Kak Venny, benar kan?" tanya Dara.

"Apa gue salah nuduh orang tanpa bukti?" tanya Brilian bukannya menjawab pertanyaan Dara.

"Menurut Dara iya! Coba kakak minta penjelasan dulu sama orangnya." saran Dara.

"Tapi, gue rasa dia gak bakal maafin gue!" ucap Brilian dengan nada kecewa.

"Berarti kesalahan yang kakak lakukan sama orang itu sudah berlebihan, kalau itu sih Dara gak tahu!"

"Tapi, menurut Dara orang yang benar-benar tulus dia akan tetap memaafkan, ya walaupun belum tentu dia akan bersikap seperti dulu lagi." ucapan Dara seperti memberi sengatan pada Brilian, seperti ada rasa tidak siap untuk hal itu.

"Gimana kalau dia justru jauhin gue?" tanya Brilian.

"Itu namanya resiko kak, dan kalau kakak takut dia menjauh berarti kakak secara tidak sadar sudah memiliki rasa sama dia!" Dara tak mengerti dengan arah pikiran sang kakak.

"Serius? Gak mungkinlah!" ucap Brilian membantah perkataan sang adik.

"Ye! Dibilangin, katanya minta saran huh!" kesal gadis itu.

"Emang apa yang buat Lo berpikiran kalau gue itu punya rasa sama dia?" tanya Brilian seakan belum mempercayai ucapan Dara.

"Kakak selalu salah paham sama dia tanpa mau mendengarkan penjelasan kak Venny, satu lagi benci itu bisa berubah kak menjadi cinta! Dan yang kakak rasain sekarang itu! Kakak pernah dengarkan kalau ada pepatah mengatakan benci bisa jadi cinta."

"Yang tulus gak akan datang dua kali!" ucap Dara sebelum pergi meninggalkan sang kakak.

Brilian teringat pada perkataan Rendy dan Arsen di kantin waktu itu, perkataan yang mirip sekali dengan sang adik.

Brilian cowok itu mencari keberadaan ponselnya setelah menemukannya, dia meraihnya dan mencari kontak gadis itu.

99+ pesan

Cewek gila: hai bri!

Cewek gila: bri udah makan?

Cewek gila: oh ya hari ini Venny senang deh! Bekal yang Venny kasih ke bri diterima.

Cewek gila: jawab dong, kasihan ngetik panjang capek tahu!

Cewek gila: yaudah selamat malam! Semoga bisa mimpi Venny ya, dan semoga besok perasaan Venny bisa di hargai oleh bri ya, Venny gak minta lebih kok, hargai aja itu sudah cukup!


Ada rasa bersalah setiap membaca pesan gadis itu, harusnya dia berterimakasih kepada Venny mungkin, tanpa dia hubungannya dengan Angkasa tidak akan seperti sekarang.

"Ven, gue minta maaf!" gumam cowok tersebut dia sangat menyesal.

"Apa Lo akan maafin gue? Gue emang cowok brengsek!" maki Brilian pada dirinya sendiri.

"Emang benar ya penyesalan itu ada, dan datangnya pasti di akhir!"

"Gue akan berusaha buat mencintai Lo gak ada salahnya bukan? Dan gue akan meminta penjelasan tentang kejadian itu, mulai sekarang gue akan merubah semuanya biarkan gue yang akan memperbaiki semua ini." ucap Brilian, malam itu langit malam serta angin menjadi saksi kejadian penyesalan Brilian.

Setiap penyesalan pasti ada jalan, bukankah penyesalan itu ada agar kita bisa menghargai masa yang akan datang.

"Mungkin dengan ini gue bisa bahagia, gue akan bangkit! Tentang masa lalu itu mungkin, aku akan menyimpannya sebagai pelajaran tanpa ingin mengulanginya, ingatan itu akan terus aku ingat dan simpan baik-baik!"

-----

Sorry typo.

Jangan lupa vote and komen!

Terimakasih ❤️

Salam hangat
BRILIAN ARGANTARA
(•‿•)

13 Juni 2020

Continue Reading

You'll Also Like

10.9K 1.4K 20
[] END [] Part masih lengkap Apa jadinya kalau badboy yang ditakuti satu sekolah ini sangat takut dengan namanya hantu? Oh, jangan sampai satu sekola...
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

5.4M 303K 34
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
479K 48.3K 68
(Telah terbit dengan ending yang berbeda) Misya Margaretha, gadis yang dicap antagonis oleh seisi sekolah membuat orang-orang enggak berani mendekati...
2.5M 126K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Aku terlalu mengenal warna hitam, sampai kaget saat mengenal warna lain" Tapi ini bukan tentang warna_~zea~ ______________...