My Perfect Majikan (Terbit)

Por CucuRupiah

9.5M 261K 13.4K

[Romantic Comedy] Ketika seorang Bagus sang Dokter narsis yang telat kawin dipertemukan dengan Viola, gadis m... Más

Blurd
1
2
3
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Iklan Karya Cucu Rofi'ah
TOKOH CAST
Terbit dan Cara pemesanan

4

264K 15.7K 964
Por CucuRupiah

***

Viola menggeliat ketika membuka mata. tubuhnya terasa lumayan sakit. Masih dengan setengah sadar Dia beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi, namun seketika dia sadar dikamarnya tak ada kamar Mandi. Di tengoknya kanan dan kiri.

Viola menepuk jidatnya sendiri. "Bodoh, Vio kan dirumahnya Bu Asrita!".

Viola menyadarkan dirinya sendiri. Dia berjalan keluar kamar namun rumahnya kosong tak ada satu orangpun. dia ingat jika kemarin Asrita majikannya mengatakan akan pergi ke Bali pagi ini. Namun satu yang ia lupakan, dimana gerangan majikan laki-lakinya.

Viola melihat jam di dinding ruang tamu menunjukan pukul tujuh pagi. apakah pak Bagus sudah pergi bekerja. kira kira itu yang dipikirkan Viola. Entahlah saat ini Viola hanya ingin majikan yang satunya itu cepat pergi bekerja agar ia tak usah capek-capek masak untuknya.

Saat ini Viola berjalan keluar rumah guna untuk menghirup udara segar. dia mengeliatkan tubuhnya. wajahnya masih kucal karena belum cuci muka, ditambah rambutnya yang masih acak-acakan. Dia berpikir, apakah Mommy-nya mencari dia. gimana keadaan Daddy, apakah dia juga khawatir dengan keadaannya. terus gimana mas Marcel, apa dia sekarang lagi makan Ayam goreng guna menikmati ketidak adaannya?

Emang persetan mas Marcel, bisa banget buat memanfaatkan keadaan. Viola menggelengkan kepalanya ketika membayangkan mas Marcelnya sedang memakan Ayam goreng buatan Mommy dengan lahapnya. Memikirkan itu Viola jadi menggeretakan giginya kesal.

"Mas Bagus jangan nikah ya! kalo mas Bagus Nikah entar kita-kita gak bisa menikmati ketampanan mas Bagus" ucap salah seorang ibu-ibu


Viola mendengar ucapan ibu-ibu tadi yang suaranya agak kenceng. dia berjalan kedekat pagar rumah untuk melihat siapa yang tadi berbicara.

"iya mas, kalo mas Bagus nikah, kita-kita pasti di marahin sama istri mas Bagus, kalo kita semua udah ngecengin suaminya"

ucap ibu-ibu paruh baya sambil memilih-milih kangkung digerobak tukang sayur.

Bagus memang pagi ini berpenampilan sangat Casual, memakai kaus putih pendek dengan celana trening hitam serta sepatu sneakers putih, khas orang yang yang sehabis joging, dan yah benar Bagus memang baru pulang Joging, karena setiap pagi dia selalu rutin berolahraga.

"iya bener mas"

ibu-ibu yang lainnya membenarkan. Bagus yang mendengarnya hanya tersenyum mendengar ocehan para Fansnya di komplek ini. Meski ibu-ibu yang menggoda Bagus, tapi bagi Bagus ini menyenangkan. bahkan dirumah Sakit tempatnya bekerja ia sering sekali digoda oleh para perawat dan tak jarang beberapa pasien perempuan yang secara terang-terangan mengajaknya menjalin hubungan, dan itu lagi-lagi hanya ditanggapi Bagus sebagai candaan.

Viola yang melihatnya malah Jijik. setampan itukah Majikannya dimata para ibu-ibu. dia justru malah tertawa terbahak-bahak melihat Bagus sedang digoda ibu-ibu, hingga tawanya sukses membuat semua ibu-ibu melihatnya.

"itu siapa sih Mas?"tanya ibu-ibu berbadan gemuk sambil menunjuk Viola. Eh yang ditunjuk malah melambai-lambaikan tangannya khas Artis yang di sapa oleh para Fans.

Bunda nemu dimana sih orang macem si Marni? udah gak waras. Batin bagus.

"jangan-jangan calon Istrinya mas Bagus?" ucap tukang Sayur yang sukses membuat semua para ibu-ibu menatap Bagus dengan mengharap sebuah penjelasan. Bagus yang ditatap buru-buru menggeleng.

"Dia pembantu baru Saya" Jelas Bagus buru-buru. takut semua Fans-nya ngamuk terus nerkam pembantunya.

"Oh pembantu. Pantesan buluk, nanti kalo mas Bagus nyari Calon istri harus yang cantik dan bersih ya! jangan yang kaya dia" ucap ibu-ibu berbadan gemuk sambil melirik Marni dengan tatapan sinis, semua ibu-ibu disanapun ikutan mengangguk mengiyakan. Bagus yang ditodong harus mencari Istri yang cantik juga bersihpun sangat setuju dengan pemikiran para ibu-ibu didepannya.

"eh maaf ya Bu, saya juga nggak mau tuh kalo harus nikah sama pak Bagus" saut Viola sambil berjalan mendekati para kerumunan ibu-ibu di gerobak tukang sayur.

"Oh iya lupa, pak Bagus itu bukan tipe saya sorry." lanjut Viola.

Lagi-lagi Viola berucap, yang sukses membuat Bagus mendelik tajam. cewek mana yang tidak menyukai ketampanan Seorang Bagus. Sudah tampan juga mapan, Profesinya juga tidak diragukan lagi. Dokter bedah. Catat! Cuma umurnya saja yang mungkin sudah cukup untuk berumah tangga, namun itu bukanlah hal yang tabu, lihat saja Gong yoo pemain Drama Goblin dia juga sampai sekarang masih melajang, terus ada lagi tuh Aktor Korea yang cukup tampan kalo tidak salah namanya Jo in sung bahkan mereka lebih tua dibanding Bagus yang masih berumur 33 tahun. terus apa yang membuat Marni, tidak menyukainya?

namun buru-buru Bagus menggeleng. dia menyadarkan dirinya. buat apa juga Bagus susah-susah membuat Marni menyukainya, toh masih banyak perempuan diluar sana yang jauh lebih cantik menginginkan dia.

Semua ibu-ibu disana diam. Semuanya menatap sinis ke arah Viola. Bagus yang berada disana jadi tidak enak kepada para ibu-ibu yang mengidolakannya. dia merasa telah melukai para Fansnya. dengan kedatangan Haters yaitu Marni pembantunya.

"Marni kamu bicara apa?"

"saya bicara Fakta ko pak Bagus, bahkan calon suami saya lebih tampan dibanding bapak"

tutur Marni dengan polosnya, Bagus yang mendengarnya merasa sakit tenggorokan. seakan-akan tenggorokannya kering mendengar ucapan Marni. Baru kali ini ada yang berbicara seperti itu. Bagus malah penasaran setampan apa calon suami Marni di kampung?.

"Ekhmm" Bagus berdhem, dia merasa kalah, karena ucapan pembantunya.

"Marni masuk kamu! pembantu Baru ko baru bangun?" ucap Bagus yang sukses membuat Viola merasa malu di depan ibu-ibu disana.

Setelah insiden beberapa menit lalu di luar rumah, akhirnya sekarang Bagus memasuki rumahnya dengan perasaan bad mood.

"kamu juga bukan tipe saya" ucap Bagus tiba-tiba ketika dia hendak menaiki tangga rumahnya. Bagus berbalik menghadap pembantunya yang juga ikutan berhenti berjalan karena perkataan Bagus.

Viola kaget mendengar majikannya berkata seperti itu, masih berlanjut toh insiden tadi?.

"Oh iya, saya jadi penasaran setampan apa calon suami kamu? apakah pekerjaannya lebih mapan dari saya?"

Viola tampak berfikir. "yang pasti calon suami saya lebih tampan dari bapak" lanjut lagi Viola mantap.

Bagus merasa tertampar, dirinya seakan buruk rupa sekali ketika pembantunya sendiri lebih memilih laki-laki lain. Disibakannya poni yang menutupi jidatnya. Bagus mengedipkan sebelah matanya kedepan wajah Viola. Dia mendekati wanita itu sambil memasang tatapan mautnya.

"yakin saya bukan tipe cowok idaman kamu?" tanya Bagus.

Viola mundur selangkah guna menghindari wajah Majikannya yang semakin condong menghadap ke arah wajahnya.

"tapi kan Pak Bagus umurnya jauh di atas Saya, ya pasti saya sukanya yang masih daun muda. Kalo pak Bagus itu pantesnya sama yang lebih Dewasa" ucap Viola dengan polosnya.

Tunggu dulu! ko kesannya Bagus telah ditolak oleh pembantunya sendiri.

Bagus buru-buru menegakan tubuhnya, meski hatinya kesal tapi benar juga kata pembantunya. calon suami pembantunya itu pasti berumur jauh lebih muda dari dirinya. Sudah pasti dia kalah telak dari segi umur, tapi bukan Bagus namanya jika tidak bisa menaklukan hati wanita. Meski bujang lapuk, Bagus itu anti dengan namanya penolakan bahkan diumurnya yang sekarang banyak sekali diluaran sana yang mengantri ingin dipersunting olehnya. namun dasar Bagus-nya saja yang terlalu pemilih soal wanita.

Karena bagi Bagus, sekalinya dia suka pada wanita, maka dia akan selamanya mencintai wanita itu. dan begitupun dengan pernikahan. sekali menikah ya untuk selamanya.

"sudah! sudah! cepet cuci muka sana! mata kamu ada beleknya tuh"

ucap Bagus yang membuat Viola lagi-lagi kaget karena baru kali ini dia terlihat seperti ini didepan laki-laki. Segera Viola membersihkan kotoran yang ada di matanya. Namun itu hanya alasan Bagus untuk bisa jauh dengan Viola

***

"Marni jangan lupa kamu bersihin seluruh ruangan dirumah ini, karena saya tidak suka dengan kotoran sedikitpun." ucap Bagus sambil berkecak pinggang

"Oh iya pagi ini saya tidak akan sarapan, saya udah kenyang dengan perkataan kamu tadi pagi" Lanjutnya.

Ini apa lagi?

kenapa majikannya selalu saja mengungkit-ngungkit perkataan Vioa tadi, masih terus berlanjut saja sampai sekarang. Kini Viola baru saja sadar, jika majikannya ini sangat sensitif dengan hal-hal yang mengatakan jika dirinya itu kurang baik. alias Majikannya itu haus akan pujian.

"Oh satu lagi, baju saya udah saya letakin di keranjang cucian. jadi kamu gak usah naik keatas buat ngambil cucian dikamar, karena saya gak suka ada orang yang masuk kekamar saya tanpa ijin!" jelas lagi Bagus.

Viola hanya manggut-manggut ketika Bagus mengatakan sederet aturan yang ada dirumah ini, Lagian siapa juga yang mau masuk kekamarnya. pikir Viola.

Bagus berjalan menuju pintu keluar rumah, jas putih kebesarannyapun dia letakan diatas pundak, hatinya sangat kesal sekali hari ini gara-gara insiden tadi.

***

Bagus berjalan memasuki Rumah sakit bertuliskan RSUD Jakarta, ini adalah salah satu Rumah Sakit paling besar se-Indonesia juga Rumah Sakit paling lengkap di Indonesia. Jabatan Dokter spesialis Bedah dirumah sakit ini tak tanggung-tanggung ia dapatkan, karena disini ia menjabat sebagai Dokter kepala untuk spesialis Bedah.

Bagus berjalan dengena PD-nya memasuki Rumah Sakit yang sekarang tampak ramai tak seperti biasanya, Julukannya sebagai Dokter paling tampan seantero Rumah Sakit membuat Bagus seakan menjadi Arjuna bagi para kaum hawa. bahkan tak jarang ketika Bagus berjalan banyak sekali Perawat juga pasien yang menyapanya terlebih dahulu.

"Pagi Pak Dokter?"

Sapa salah satu Resepsionis yang sedang berjaga di arah pintu masuk UGD. Bagus hanya menanggapinya dengan senyuman yang justru membuat wajah wanita Resepsionis didepannya itu menjadi merah merona.

"Pagi pak Bagus?"Sapa Anya. Dokter Anak paling tercantik di Rumah Sakit ini.

Bagus yang disapa merasa terhormat. Meski ini bukan kali pertamanya dia di sapa oleh Anya, namun kali ini Anya secara terang-terangan berjalan mendekatinya.

"Pagi Dokter Anya" Balas Bagus sambil tersenyum. Anya tampak senang ketika melihat Bagus tersenyum kearahnya.

"Sudah ditungguin tuh Dok di Aula, Sebentar lagi Acara amal dari perusahaan Siregar akan segera dimulai" Ucap Anya.

Membuat Bagus baru menyadari jika hari ini adalah acara Amal dari Perusahaan Siregar Group salah satu Perusahaan makanan cepat saji paling ternama di Indonesia.

Hari ini Bagus ditugaskan menjadi salah satu Moderator dari acara amal tersebut, dan ini adalah salah satu kebanggan dari dirinya sendiri. Apalagi Perusahaan Siregar adalah perusahaan milik ayah temannaya sendiri.

Bagus berjalan memasuki Aula, dia buru-buru memakai jas putihnya. Aula ramai sekali, disana banyak sekali wartawan yang meliput. juga terdapat beberapa pasien perwakilan dari berbagai Bangsal. Serta para Perawat dan Dokter yang tentu saja juga perwakilan. karena tidak lucu kan jika semua dokter dan perawat ikut berpartisipasi, nanti Siapa yang akan mengobati para pasien? Bagus memikirkannya jadi ingin tertawa sendiri.

"Wooyy Bro" Sapa laki-laki berjas hitam dijajaran paling depan ketika melihat Bagus memasuki Aula.

Bagus tersenyum kearahnya, rasanya sudah lama sekali dia tidak melihat sahabat lamanya itu. terakhir kali dia melihat ketika diacara reuni SMP yang selalu di adakan setiap tahun baru.

oh iya juga beberapa bulan lalu ketika Sahabatnya itu menikah, meski Bagus hanya datang sebentar gara-gara jadwal kerja yang tidak bisa ditinggalkan, tapi setidaknya dia datang meski hanya menyapa.

"Baru nongol ni Om Om jomblo?" Ucap sahabat Bagus itu.

Bagus tersenyum. lalu menghambur memeluk sahabat lamanya itu.

"Gimana Cel enak gak malem pertamanya?" bisik Bagus diteling Sahabatnya. Sahabatnya langsung membalas dengan cubitan diperut Bagus.

"kalo mau tau ya cepet nikah, gue jamin lo pasti nyesel nikahnya kelamaan. Kalo udah rasain! beuh tiap malem gempur terus" seru Sahabatnya yang membuat Bagus tertawa geli, lalu disusul gelak tawa dari sahabatnya.

"Eh ada Pak Dokter, gimana kabarnya Gus?" Sapa perempuan paruh baya disebelah tempat duduk Sahabat Bagus. yang pasti itu adalah Ibu sahabatnya.

Bagus Kenal, karena dulu Ketika bagus masih SMP ibu sahabatnya lah yang paling berjasa memberi dia cemilan ketika main PS dirumah laki-laki itu.

"Eh Tante, Baik Tan. Tante Adel Gimana kabarnya?".

"Baik. Kamu sendiri kapan mau ngundang tante ke acara nikahan? gak mau nyusul Marcel nih?"

Bagus tertawa renyah, ini pertanyaan yang sering sekali terlontar dari semua orang. namun lagi-lagi Bagus tak menghiraukannya.

"hahaha nanti aja Tan, belum ada yang cocok".

"Ko nyari yang cocok sih? Padahal kalo anak Tante si Viola udah besar mungkin tante udah suruh nikah sama kamu Gus. Lagian gak akan ada mertua yang gak suka kalo menantunya macam kamu, sudah tampan, profesinya Dokter, sopan pula".

Bagus merasa tersanjung dengan tawaran Ibu temannya, karena tidak banyak juga ibu-ibu yang menawarkan anak perempuannya untuk dikenalkan pada dirinya.

"hahaha Si tante Bisa aja" balas Bagus malu malu kucing.

***

Maaf jika ada typo, semoga novel saya kalian suka.
btw itu Marcel sama Tante Adel keluarganya siapa? pasti kalian juga bisa menebak siapa mereka.

(Follow ig: cucurofiah)
Username : cucu rofi'ah adelia afifah

Seguir leyendo

También te gustarán

221K 22.7K 35
[COMPLETED]✔ "That annoying CEO is my husband" [Myungzy] @aprlmhrayone 201711--201910
DILEMMA Por Wanda Desya

Novela Juvenil

23.3K 1.1K 34
COMPLETED Menceritakan seorang gadis bernama Aluna Wulandari yang dilema diantara dua pilihan. Aku tau cerita seperti ini sudah sangat awam sekali d...
7K 557 44
Katanya orang kalau udah cinta nggak mikirin gimana fisik, bahkan usia. Karena bagi mereka, cinta itu nggak perlu perbandingan dalam beberapa hal. Or...
2.6M 39K 51
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...