Soal Kita (Revisi)

By Auliamurtias

7.3K 1.9K 1K

"Percuma meminta pulang, sedangkan kamu bukan rumahnya lagi." *** "Gue... More

[1] PROLOG
[2] Satu sekolah lagi?
[3] Perpustakaan Kenangan
[4] Inikah Cinta?
[5] Pahlawan kesiangan
[6] Bidadari Jutek
[8] Konsekuensi Hati
[9] Mantanzone
[10] Mendadak Famous
[11] Gombalan Receh
[12] Aku, kamu dan Musik.
[13] Tamu tak di undang!
[14] Balikan Yang Tertunda
[15] PEKA Terhalang GENGSI!
~CAST!
[16] Dia Siapa?
[17] Dilema
[18] Visi dan Misi Erik
[19] Perasaan Aneh
[20] Mahluk Nyebelin
[21] Hari Kepastian
[22] Epilog Rasa
[23] Jatuh hati, lagi?
[24] Penghujung Kisah

[7] Nostalgia Rasa

304 130 63
By Auliamurtias

"Ada rasa yang seharusnya di buang. Karena, jika terus dipendam hanya akan membuat rasa semakin mendalam."

***

    Mendengar perkataan Erik tadi, seketika Keyra terdiam. Ia menundukkan wajahnya, berusaha menyembunyikan pipinya yang kini sudah merah merona, laksana tomat.

"Tenang Key, tenang," ucap Keyra berusah menormalkan detak jantungnya.

Untuk pertama kali, jantung Keyra berdegup lebih kencang ketika bersama Erik.

"Woy, wajah lo kenapa di sembunyiin gitu?" tanya Erik.

Keyra masih terdiam, ia benar-benar malu saat ini. Kalau sampai Erik mengetahui bahwa saat ini pipi Keyra sedang memerah, Erik pasti akan mengejeknya berbulan-berbulan.

Tanpa disadari, kini mereka telah tiba tepat di depan rumah tepi sawah yang dihiasi dengan berbagai macam tanaman, dengan ukuran rumah tak terlalu luas, membuat rumah Keyra terkesan minimalis.

Rumah Keyra terletak di salah satu pedesaan, di dekat sawah. Itulah sebabnya ketika waktu sore atau pagi hari Keyra selalu keluar ke belakang dan kedepan rumahnya untuk sekedar menikmati cahaya matahari terbit maupun terbenam.

Keyra mulai turun dari motor Erik dengan wajah yang masih menunduk.

"Makasih Ndra," ucap Keyra seadanya.

"Ndra? siaap tuh?" tanya Erik.

"Astaga, bodoh banget sih lo key," ucap Keyra dalam hati sembari menepuk jidatnya pelan.

"Eh anu, bukan siapa-siapa kok Rik," jawab Keyra kikuk masih setia dengan wajahnya yang menunduk.

"Hm iya. Muka lo kenapa ditekuk gitu sih Key?" tanya Erik penasaran.

"Kepo lo!" ketus Keyra.

"Atau jangan-jangan, pipi lo memerah ya? gara-gara tadi di jalan gue manggil lo bidadari?" ucap Erik mulai menggoda Keyra.

"Udah-udah, pulang lo sono!" usir Keyra.

"Njir enggak ada akhlak. Harusnya nih ya, kalau ada tamu disuruh masuk, mampir kek," ujar Erik.

"Bodo, ya udah gih sono!" usir Keyra kedua kalinya.

"Iye deh iye, sama-sama," jawab Erik datar.

Tanpa berkata apa-apa, Keyra langsung masuk meninggalkan Erik. Begitu pun Erik, ia langsung menyalakan motornya lalu pulang memecah jalanan desa.

***

    Andra masih fokus menatap layar laptop di depannya. Sesekali ia mengecek ponselnya berharap chatnya tadi di bales oleh orang yang begitu berarti baginya, Keyra. Namun nihil, tak ada satu pun chat yang masuk. Andra kemudian melanjutkan aktifitas menontonnya. Malam ini, Andra telah menyiapkan 1 season anime Boku No Hiro dengan episodenya yang komplit. Satu cup es krim menjadi teman
favoritnya dikala ia sedang menonton anime di laptopnya.

Andra menyendok es krim rasa cokelat, memakannya dengan mata masih tertuju di layar monitor laptopnya.

Drtt drtt

Matanya mulai tertuju kepada benda pipih kecil yang sedari tadi ia tunggu notifnya.

~Keyra
"Apaan lo? belum puas ninggalin gue pulang gitu aja?"


"Yaelah, ini anak bawaannya emosian mulu dah," ketus Andra lalu meletakkan ponselnya kembali tanpa membalas pesan dari Keyra.

    Andra menutup layar laptopnya lalu berjalan menuju balkon rumahnya. Udara dingin malam disertai dengan terangnya cahaya rembulan menemaninya dalam kesendiriannya. Ia memperhatikan keadaan jalanan di sekitar rumahnya. Terlihat beberapa anak muda yang sedang nongkrong sembari bermain gitar, bermain catur dan lain sebagainya. Andra bukanlah tipe remaja yang gampang sekali diajak bergaul. Ia lebih suka menghabiskan waktunya sendiri ditemani dengan laptopnya yang berisi berbagai macam anime-anime kesukaannya.

***
~

Suasana Pagi

    Dengan ngibrit, Keyra memasuki kamar mandi dengan mata yang masih sayu. Ia sudah terlambat untuk datang pagi ke sekolah, berhubung hari ini ialah hari komisarisnya. Untuk pertama kalinya, Keyra melupakan ritual boker yang sudah menjadi rutinitasnya setiap hari sebelum beraktifitas, mengingat waktu ialah hal utama.

Tak butuh waktu lama hanya menghabiskan waktu kurang lebih 10 menit untuknya mandi dengan gerakan super kilat laksana kilatan petir menyambar targetnya:v

Keyra keluar dari kamarnya, lalu bersalaman kepada kedua orang tuanya.

"Assalammu'alaikum," teriak Keyra sembari menutup pintu rumah yang sudah ia buka tadi.

   Dengan langkah yang begitu terburu-buru, sampai sampai ia lupa untuk sekedar mengikat tali sepatunya. Keyra tak menghiraukan ia lebih memprioritaskan waktu, karena baginya kalau hanya urusan mengikat tali sepatu nanti bisa ia lakukan di dalam angkot.

Setelah sampai di tepi jalan, Keyra memilih duduk di sebuah kursi panjang di pinggir jalan sembari menunggu kedatangan angkot. Tiba-tiba sebuah motor vario berwarna putih berhenti tepat di depan Keyra.

"Key, ikut sama gue yuk!"

Ajak si pengendara. Keyra masih memperhatikan siapa dibalik pengendara berhelm hitam yang kini sedang berdiri di depannya.

"Lo siapa?" tanya Keyra penasaran.

   Cowok misterius dibalik helm hitam itu, kini perlahan melepaskan helmnya. Keyra memperhatikan si cowok dari atas hingga bawah. Matanya mulai melotot dan mulutnya mulai terbuka membentuk hurup O.

"Kak Aksa!" pekik Keyra.

"Iya ini gue, senior pramuka lo di smp. Yaudah ayo, ntar lo telat lagi," perintah Aksa.

Keyra langsung menaiki motornya Aksa.

"Eh turun bentar deh!" perintah Aksa.

"Kenapa?"

Aksa tak menjawab ia memilih turun dari motornya lalu duduk jongkok tepat di depan Keyra.

"Eh Kak, lo ngapain?"

Aksa tetap diam, tak menghiraukan pertanyaan Keyra.
Keyra mengerenyit heran.

Tanpa aba-aba Aksa langsung mengikatkan tali sepatu Keyra. Keyra menunduk
memperhatikan tingkah laku mantan seniornya yang dulu terkenal sangat dingin nan cuek kepada juniornya.

"Wanjir, setan apa yang merasukinya," gerutu Keyra dalam hati.

"Sudah siap, yuk naik lo!" tegas Aksa.

Tanpa berkata apa-apa Keyra langsung menyetujui perintah Aksa.

Dari kejauhan seorang cowok dengan seragam yang sama memperhatikan gerak gerik mereka. Keyra tak menyadari itu. Cowok super kepo itu terus saja mengikuti Keyra dengan Aksa.

Tak butuh waktu lama kini mereka telah sampai di tempat tujuan. Motor mereka berhenti tepat di depan pintu gerbang Sma Nusa Bangsa.

"Makasih ya Kak," ujar Keyra kepada Aksa.

"Iya Key, sama-sama. Nanti kalo emang butuh bantuan, lo bisa hubungin gue," ujar Aksa sembari memberikan sebuah kertas berisikan nomer WA nya.

"Mweheheh, Hati-hati ya kak," ujar Keyra kepada Aksa sembari melambaikan tangannya.

***

"Eh ciee yang tadi diboncengin cogan," ujar Kenia di dalam kelas.

"Waaah yang bener lo Ken?" timpal Ranisa si kutu buku dengan ekspresi super keponya.

"Oke, biar nanti enggak jadi gosip di kalian. Gue bakal ngejelasin siapa cowok yang boncengin gue tadi," timpal Keyra Pasrah.

"Siapa itu Key?" tanya Tania.

"Jadi dia itu...." ucapan Keyra tergantung.

Tet...tet..tet..

Jam masuk pertama telah tiba, Keyra menarik nafas lega,

"Hufftt."

"Njir, ini bel sekolah jadi PHO mulu dah!" ketus Kenia dengan polosnya.

"Bused PHO, emang lo punya doi?" tanya Keyra.

Krik krik...

   Kenia tak menjawab, karena faktanya ia memang seorang jomblo dari dulu bahkan ia terkenal dengan kejonesan beserta kebucinannya.

Beberapa menit kemudian, suasana di kelas 10 Bahasa menjadi hening, tak ada satupun siswa yang berani angkat bicara, berhubung hari ini ialah mata pelajaran matematika yang gurunya ialah satu guru terkiller di Sma Nusa Bangsa.

***

Setelah menghabiskan waktu di dalam kelas bergelut dengan kumpulan rumus-rumus yang tentunya akan terasa sangat membosankan khususnya bagi para haters mata pelajaran matematika salah satunya, Keyra.

    Keyra dan kawan-kawan kini sedang duduk santai di Kantin sembari menunggu pesanan mereka datang. Sedari tadi cacing beserta kawan kawannya sudah bosan konser gratisan di dalam perut mereka. Tak butuh waktu lama, kini makanan mereka telah tersaji rapi di atas meja makan.

"Cieciee yang tadi pagi diboncengin sama doinya." timpal seseorang yang kini berhasil memberhentikan aktifitas sarapan Keyra.

Bersambung...

***

Note: Aksadhitama Alkiano Prayoga atau yang kerap dipanggil Aksa. Ia kini sedang melanjutkan sekolahnya di salah satu universitas ternama di pulau Lombok dengan mengambil jurusan hukum. Ia adalah senior pramuka Keyra pada masa putih biru waktu lalu. Keyra dan Aksa sering di emak comblangin oleh para teman-teman maupun seniornya, karena dulu Keyra sempat terciduk pernah menuliskan sebuah puisi berupa surat cinta khusus untuk senior favoritnya, Aksa. Bisa dibilang, waktu SMP dulu hanyalah kisah cinta monyet yang sering dirasakan oleh anak SMP pada umumnya.

~~~

"Hai-hai riders, alangkah baiknya kalian vote+komen (kritik & saran) sebagai bentuk apresiasi kalian dalam hal menghargai karya orang lain, karena vote itu gratis, makasih^^"

Tungguin part selanjut yaa;)

Continue Reading

You'll Also Like

414K 43.2K 19
*Spin off Kiblat Cinta. Disarankan untuk membaca cerita Kiblat Cinta lebih dulu untuk mengetahui alur dan karakter tokoh di dalam cerita Muara Kibla...
510K 25.4K 73
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...
224K 13.3K 32
JANGAN LUPA FOLLOW... *** *Gue gak seikhlas itu, Gue cuma belajar menerima sesuatu yang gak bisa gue ubah* Ini gue, Antariksa Putra Clovis. Pemimpin...
430K 15.5K 30
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...