Married With Devil ; Jungkook...

By CHOKOBY

2.9M 250K 41.5K

[ SUDAH TERBIT OLEH CHOKO PUBLISHER ] [ Berfikir dua kali untuk membaca cerita ini, karena terlalu banyak mis... More

Prolog
Beyond All
[1] - Shirin Kim
[2] Are you ready?
[3] - Please..
[4] - Devil Queen?
[5] - Aku
[6] - I'm Pregnant?
[7] - Garden
[8] - Ngidam
[9] - Hari sial bagi Jungkook
[10] - Stret Food
[11] ~ Bu Hamil banyak mau
[12] Jungkook menduda :(
[13] Blood, sweat, and tears.
[14] Shirin 'akan' pergi
Dear Jungkook ♡
[15] Miracle
[16] Dear Hayati & Rawa
OPEN Q&A - Part 1
Answer Q&A - Part 1
[16] Jeles ah
[17] ~ Begins!
[18] ~ Papa Jungkook!
⚠️ WAJIB BACA! ⚠️
[19] ~ Mampusin jangan?
[20] Ngambek ceritanya
[21] ~ Apa ya
[22] ~ Risk
[23] ~ Shadow
[24] ~ Narnia
[25] ~ Pencuri
[26] ~ Korea
[27] ~ Seoul
[28] ~ She's Come.
[29] - Now!
[30] ~ Help Me!
[31] ~ Search
[32] ~ Run!
[33] ~ Wings
[34] - Fight
[35] - Real
[36] - Siapa dia?
🍃 YUK? 🍃
[37] - Meet
Last Chapter
[38] - Terserah Shirin!
[39] - Why
[40] - Where?
[41] - Help, please
[42] - Castle
[43] - Spoiler
[44] ~ Code
[45] - Code II
VOTE COVER NOVEL
[46] - Griffin
🔥BESOK! 25 MEI 2020 PO MWD
PO NOVEL & GAMES
[47] - The D
[48] - Park
[50] - Plan
Kangen MWD?
🔥 OPEN GRUP TELEGRAM CHOKOBY 🔥

[49] - Fairy

25.7K 2.6K 635
By CHOKOBY

Tuhkan double update 🌚

WAKTU PO NOVEL TINGGAL 2 HARI LAGI HEY!!!

CLOSE PO TANGGAL 6

BUAT YANG GAK PUNYA ATM KALIAN BISA COD ALIAS BAYAR DI TEMPAT YAA ORDERNYA DI SHOPEE ❤️

uname shopee: chokobystore

Shirin berjalan menyusuri jalanan hutan lebat. Dibalik pintu tua itu ternyata menyimpan sesuatu yang indah dan menyejukkan. Hutan yang sangat hijau dan memberikan efek udara segar bagi pernafasan Shirin. Dia suka tempat ini. Tapi kenapa Jungkook melarangnya pergi ke sini? Padahal'kan ini hanya hutan yang tak berpenghuni. Sepertinya.

Dia memang tak memakai alas kaki dan bajunya juga bukan gaun mewah seperti biasa yang ia pakai jika di Istana. Shirin sengaja mengenakan pakaian ini supaya lebih mudah dalam melangkah dan berlari, mungkin. Siapa tahu kan tiba-tiba ada sesuatu yang terjadi padanya? Tapi Shirin berharap tidak terjadi apa-apa sih.

Tik. Tik. Tik.

Shirin berhentilah sejenak saat sesuatu terdengar dalam telinganya. Seperti suara kaca yang di ketuk oleh jari, tapi disini hutan dan tidak ada rumah. Bagaimana bisa ada kaca? Shirin pun sama sekali tidak melihat ada kepingan kaca atau semacamnya disini.

Matanya terus melirik ke segala arah namun nihil, dia tidak menemukan apa-apa selain pohon dan beberapa rumput liar yang tumbuh disekitarnya.

Shirin kembali melanjutkan langkahnya, tidak sengaja kakinya menendang sesuatu dibawah tanah. Dia menunduk, menemukan satu botol kaca yang didalamnya terdapat..

Tunggu, apa ini?

"Tolong aku."

Seorang peri?

Shirin menunduk dengan susah payah untuk mengambil toples itu karena perutnya yang sudah membuncit sangat besar membuat ruang geraknya semakin terbatas.

Dia menggenggam toples itu, kemudian memperhatikan makhluk kecil yang ada didalamnya. Shirin fikir di dunia Iblis juga ada boneka.

"Wow, boneka yang bisa bicara. Kau mirip sekali dengan Annabelle dan temannya si Cooky." Ucapnya kagum tanpa mengoreksi kesalahan nama.

"Tolong aku. Bukakan talinya." Peri ini berusaha meminta pertolongan pada Shirin. Dia memelas dan meronta-ronta didalam toples.

"Kau kan peri, seharusnya kau bisa menyihir toples ini. Gunanya tongkat keramatmu apa heh?" Dan sekarang calon ibu itu malah mengomel didepan toples kecil.

Shirin membuka perlahan tali itu,  bukan hanya tali tapi ada juga penutup toples yang menghalanginya. Setelah dia sukses membuka semuanya, tiba-tiba sosok peri kecil itu langsung terbang keluar dan badannya membesar layaknya manusia normal seperti biasa.

"Woaah.. Selain jadi peri, kau juga berprofesi sebagai tukang sulap ya? Keren sekali badanmu jadi membengkak dan sebesar ini. Omong-omong kau bisa berubah jadi sekecil kuman? Atau kau bisa menyihir manusia jadi pohon?" Tanya Shirin antusias, sedangkan sosok itu menatap Shirin bingung.

"Jangan jadi pohon. Cukup jadi tahi lalat saja, soalnya aku ingin mengutuk suamiku menjadi biji salak."

"... Atau tidak coba kau terawang dimana Daniel dan apa yang mereka lakukan sekarang. Kau kan peri, pasti bisa melakukan semuanya. Iya kan?"

Oke, abaikan pertanyaan bodoh Shirin dan tanggapi kalimat terakhir tentang Daniel. Siapa tahu peri itu bisa membantu?

"Kami bukan peri seperti itu. Kami sudah menunggu lama kedatanganmu nona. Tolong, selamatkan bangsa kami."

"Jadi, kesalahpahaman ini membuat bangsa kalian terperangkap ditempat ini. Lalu, apa hubungannya denganku?" Tanya Shirin, ia masih bingung dengan cerita yang ia dengar dari peri hutan ini.

Namanya Tinker. Dia salah satu peri penjaga gerbang tapi gara-gara kesalahpahaman antara bangsa Iblis dan peri dia jadi terkurung di dalam sebuah toples kecil.

Dia bercerita tentang bagaimana dulu bangsa Iblis dan bangsa Peri itu saling berdampingan karena tugas peri itu sangat penting bagi seluruh bangsa Iblis. Tapi sampai suatu saat bangsa Iblis menuduh bangsa Peri menyembunyikan pedang dan kekuatan yang sebelumnya didapatkan oleh bangsa Iblis. Akibat kejadian itu, bangsa Peri mendapatkan hukuman yaitu terjebak selamanya dalam hutan ini. Selain mendapatkan hukuman, mereka juga mendapatkan sebuah kutukan.

Kutukan setengah mati bagi ratu mereka. Satu-satunya penangkal kutukan itu hanya ratu bangsa Iblis sendiri yang pada hakikatnya adalah sosok paling dicintai raja. Karena di dunia ini kekuatan cinta itu sangat kuat dan berpengaruh.

Jadi sejak awal Tinker melihat Shirin yang berkunjung mendatangi hutan ini ia sangat yakin jika Shirinlah orang yang akan mematahkan kutukan tersebut.

Dan sayangnya, Tinker tidak memberi tahu siapa yang memberikan kutukan itu.

Shirin di bawa ke sebuah tempat yang dimana banyak terdapat Peri yang hidup disana.

"Ini gerbang dimensi antara dunia Peri dan dunia Iblis." Tunjuk Tinker.

Beberapa Peri sedang berjaga disamping pintu dimensi. Mereka yang awalnya terlihat khawatir kini tersenyum bahagia dan menyambut  baik kedatangan Shirin dengan Tinker. Mungkin mereka sudah tahu Shirin siapa.

Tinker dan Shirin melintasi pintu dimensi itu, Shirin mengerutkan keningnya saat mendapati satu sosok yang terduduk merenung sendirian. Disini merupakan taman yang indah tapi kenapa disekeliling anak ini sangat gelap?

"Tunggu, siapa ini?" Tanyanya pada Tinker.

"Ini Fairs putri ratu kami. Semenjak ratu mendapatkan kutukan itu, dia jadi seperti ini."

Shirin menatap kasihan pada gadis kecil ini. Shirin sangat mengerti perasaan anak ini. Perasaan bagaimana kita kehilangan orang paling disayang.

"Kenapa disekelilingnya gelap? Padahal disini sangat cerah?"

"Kekuatan dan suasana hatinya saling berkaitan. Jika dia sedih maka sekeliling nya juga akan ikut sedih. Faham tidak? Sangat sulit menjelaskannya hehe."

"Aku faham." Shirin mengangguk tangannya mengudara hendak menyentuh rambut anak itu namun ucapan Tinker membuat Shirin mengurungkan niatnya.

"Jangan sentuh Peri yang ada disini karena kami tengah dikutuk. Kami tidak ingin kutukan ini berimbas pada Nona." Memang benar, Tinker saja sedari tadi tidak berani menyentuh Shirin. Bahkan jalan mereka saja sangat berjauhan. Tinker takut kutukan itu berdampak pada seorang ratu Iblis seperti Shirin.

"Oh? Oke oke." Shirin cukup mengerti. Mereka melanjutkan jalan menuju Istana Peri.

Sesampainya disana, Shirin dibuat kagum oleh apa yang ia lihat saat ini.

"Wow!!!" Hanya kata itu yang bisa Shirin ucapkan saking indahnya tempat ini.

'Bisa tidak sih aku tinggal disini saja?' Batinnya malah berharap lebih.

"Ayok masuk." Suara Tinker membuyarkan lamunan Shirin dari fantasinya. Tinker mengajak Shirin kedalam istana untuk mengunjungi Ratu Peri.

Bangsa Peri sangat hafal dengan Gerhana Argafora, ini seperti sudah direncanakan oleh dewa karena merupakan waktu yang tepat untuk mematahkan kutukan itu.

"Lewat sini." Tinker menunjuk ke sebuah lorong istana yang lumayan gelap, lebih gelap dari Fairs tadi. Auranya hampir sama, tapi ini lebih ke aura mematikan daripada kesedihan.

Shirin terdiam sejenak saat merasa sakit pada perutnya. Mendadak dia jadi lemas dan sedikit mules, namun masih bisa bertahan untuk berjalan beberapa langkah ke depan.

"Kau tak apa?" Tanya Tinker karena ia melihat wajah Shirin yang meringis seperti menahan rasa sakit.

Shirin tersenyum, "aku tak apa, hanya mules." Padahal Shirin tahu jika kehamilannya sudah memasuki bulan ke sembilan.

"Aku tidak bisa memapahmu berjalan, maaf." Andai saja Tinker tidak dikutuk mungkin ia bisa membantu Shirin berjalan.

"Disini, Nona."

Shirin masuk ke sebuah ruangan yang luas, gelap hanya ada satu cahaya yang menyinari. Tepatnya disekeliling seorang wanita yang tertidur diatas singgasana.

"Ini, ratu kalian?"

"Iya, dia hidup. Tapi mati." Tinker menatap sedih keadaan ratunya yang sudah bertahun-tahun dalam keadaan seperti ini, terjebak dalam kutukan antara hidup dan mati.

"Lalu, aku harus bagaimana?"

Sekarang waktunya Shirin beraksi, bukankah akan sangat keren kelihatannya jika Shirin menolong ratu ini dari kematian? Uhh terbayang sekali hebatnya seperti apa.

"Kau punya liontin dari surga, sematkan liontin itu dikepalanya." Tangan Tinker menunjuk leher Shirin yang masih terdapat Liontin berbentuk bulan dan bintang.

Wanita hamil itu langsung melepas kalungnya. Tentu saja sesuai dengan instruksi Tiker. Peri itu menyuruhnya mengucapkan sesuatu saat Liontin sukses ia sematkan dikepala sang ratu.

"Aku Shirin Jeon ratu dari dunia Iblis dan Ibu dari kerajaan Wesania memerintah sekaligus mematahkan kutukan yang dijatuhkan leluhurku kepada seluruh bangsa Peri di dunia ini."

Sulit dipercaya, kini kalungnya memancarkan sebuah cahaya putih yang sangat menyilaukan mata. Sangat terang sampai-sampai seluruh dunia Peri dikejutkan dengan cahaya ini.

Kutukan itu patah, dan orang yang mematahkannya hanya Shirin. Manusia istimewa dari bumi yang status pastinya masih tanda tanya.

Setelah cahaya meredup, Shirin dan Tinker kembali memperhatikan sang ratu. Tidak ada pergerakan yang timbul dari tubuh itu. Mereka hampir putus asa karena menunggu selama satu menit namun tak ada perubahan, ratu mereka masih pada posisi dan keadaan yang sama yaitu terduduk seperti seorang mati diatas singgasana.

Shirin menatap Tinker yang menunduk. "Maaf,"

Tinker mendongak, lalu tersenyum. "Tak apa, mungkin kau bukan orang yang tepat. Kami akan selalu sabar menunggu kedatangan orang itu. Maaf sudah merepotkanmu. Nona." Ingin sekali Tinker memeluk dan mengucapkan banyak-banyak terima kasih namun tidak bisa. Tinker terlalu takut dengan dampak kutukannya.

"Tinker?"

Shirin dan Tinker langsung menoleh saat mendengar suara keibuan yang menggema diseluruh ruangan. Mereka tidak menyadari jika ruangan yang sebelumnya gelap kini menjadi terang seperti biasa. Terlebih, mereka sama sekali tidak tahu jika orang yang tengah mereka bicarakan sudah sadar dan kini tersenyum pada mereka.

Ya Tuhan, jadi berhasil?

Tinker berjalan perlahan kehadapan sang ratu. "Ratu? I-ini benar kau kan? S-sudah sadar? Lalu dengan kutukannya?" Tinker masih sangat tidak percaya dengan satu kenyataan ini.

"Kutukannya sudah patah, siapa yang bisa mematahkannya? Aku ingin memberi dia sesuatu sebagai ganti atas semua jasanya." Ratu itu tersenyum sangat cantik, sempat membuat Shirin terkagum dengan kecantikannya. Padahal jika dibandingkan dengan dirinya, kecantikan ratu peri masih kalah di bawah Shirin. Setidaknya ini pendapat Jungkook yang masih terlelap akibat ramuan terkutuknya Shirin.

"Dia, Shirin Jeon. Ratu bangsa Iblis Wesania." Ujar Tinker penuh bangga memperkenalkan Shirin pada ratunya.

Shirin tersenyum canggung, bingung mau berkata apa.

"Terimakasih, terimakasih banyak." Sang ratu kemudian beranjak lalu memeluk erat tubuh sintal milik Shirin. Dia menatap mata Shirin, tangannya terulur kebawah untuk mengusap perut Shirin.

"... kebaikanmu akan menjadi bekal untuk bayimu. Aku memberikan semua limpahan berkah, keberuntungan, keajaiban, dan kekuatan bangsa peri untuk bayimu."

"... Dengar, Gerhana Argafora akan segera tiba dalam beberapa hari. Temukan semua sekutu bangsamu, lalu jangan biarkan anakmu direbut oleh bangsa yang memiliki batas keserakahan lebih tinggi dari suamimu. Jika itu terjadi, maka semuanya akan hancur. Keseimbangan semesta akan semakin berantakan."

Shirin sangat memperhatikan dengan baik setiap ucapan ratu Peri. Hingga tanpa sadar dia memejamkan matanya, setelah itu dia tidak tahu apa yang terjadi dengan dirinya juga bangsa Peri.

Pokoknya aku gak bakal bosen buat ngingetin soal PO novel MWD yaa 🥺🥺🥺

Btw di Shopee pas tanggal 6 ada promo free ongkir min belanja Rp0 loh yakin masih gamau COD in MWD? 🌚

Udah ya segini dulu, panjang banget ini coy 🥺

Yang suka Taehyung mana?
Buruan mampir ke work sebelah wey ada kth versi devil!

Satu lagi, cuman mau ngasih tahu kalo beberapa part ke depan MWD tamat hehe sayang kalian ❤️


Kamis, 04 Juni 2020
© CHOKOBY
IG: chokoby

Continue Reading

You'll Also Like

1.6M 130K 101
Thalia Navgra seorang dokter spesialis kandungan dari abad 21. Wanita pintar, tangguh, pandai dalam memasak dan bela diri. Thalia mengalami kecelakaa...
1.8M 122K 70
Seorang dokter yang mencintai tenang dan senyap, juga tidak banyak bersuara, berbanding terbalik dengan apa yang harus dihadapinya. Flora Ivyolin yan...
197K 17.4K 25
••Alethea Andhira Gadis cantik yang memiliki kehidupan sederhana memiliki sifat rendah hati dan ramah. Sosoknya yang cantik tidak membuatnya memiliki...
309K 20.9K 22
Bagaimana jika kamu sedang tidur dengan nyaman, tiba tiba terbangun menjadi kembaran tidak identik antagonis?? Ngerinya adalah para tokoh malah tero...