Kita Pernah Ada (Selesai✔️)

By AngitaRismayanti

2K 555 188

Anggia Putri Aningtias, cewe cantik,periang, dan jago membuat para lelaki gagal move on. Namun, siapa sangka... More

Anggana Budhi Pratama
2
3
4
PEMERAN (CAST)
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
02 Desember 2019
Aku dan Kamu yang menjadi "Kita"
18
19
20
21
22
06 Desember 2019
24
25
26
27
28
29
11 Desember 2019
12 Desember 2019
32
14 Desember 2019
34
16 Desember 2019
17 Desember 2019
18 Desember 2019
38
39
40
Gunung Cikuray
Gunung Cikuray (2)
43
44
45
24 Desember 2019
47
48
49
50
51
52
53
27 Januari 2020
55
56
57
06 Februari 2020
59
Kita Pernah Ada
Cerita Lain

60

25 7 0
By AngitaRismayanti

Anggia terbangun dari tidurnya karena sinar matahari mulai mengenai wajahnya dan membuatnya mengernyit. Ia pun segera bergegas ke kamar mandi dan bersiap-siap untuk sekolah.

Setelah selesai mandi Anggia pun turun keruang makan sambil menenteng sepatu dan tasnya, disana udah ada Bi Jun dan juga Pak Yadi.

“Pagi Bi, Pak,” sapa Anggia sambil menarik kursi untuknya dan duduk menikmati sarapan roti bakarnya.

“Gimana non semalam ketemu sama si masnya?” tanya Bi Jun.

“Ahh bibi ..., masih pagi udah mau bahas yang gituan aja hehehe,” ujar Anggia dengan sedikit blushing.

“Ehh, non ini ya ditanyain tentang semalam aja sampe merona gitu pipinya.” goda Pak Yadi yang membuat Anggia sedikit terkekeh.

“Ihh bapak, Gia kan malu hehehe.”

Suasana sarapan cukup khidmat, kehangatan seperti ini lah yang selalu Anggia rindukan. Anggia selalu berharap bisa seperti ini bersama Ayah dan Ibunya, namun apalah daya.. dengan Bi Jun dan Pak Yadi saja sudah cukup baginya.

***
Sesampainya disekolah Anggia langsung ke parkiran untuk memarkirkan motornya, kali ini ia tak ingin diantar atau membawa mobil sendiri. Setelah itu ia pun bergegas ke ruangan latihan karena hari ini memang jadwalnya Anggia berlatih Silat.

Anggia memang sangat menyukai bidang olahraga, termasuk dibidang bela diri. Ia pun termasuk siswa berprestasi karena sudah menyumbangkan banyak sekali piala dalam perlombaan Silat. Maka tak jarang, para lelaki disekolah tak berani untuk menjahili Anggia dan teman-temannya.

Anggia saat ini sedang berada di lapangan, memulai pemanasan bersama para atlet lainnya dan juga ada Dito yang bergabung di eskul Silat semenjak tau Anggia ada didalamnya.

“Emm Gia, sorry gue telat ya.” cengir Dito menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

“Hmmm.” jawab Anggia singkat.

“Dihh Aang, jadi orang dingin banget sih. Untung cantik,” ucap Dito berbisik agar tak terdengar oleh Anggia, tapi tetap saja terdengar olehnya.

“Gak baik ngomongin orang dibelakang woy.” ketus Anggia.

“Hehehe, sorry.”

“Cepet pemanasan lo, Udah ini tar ada uji tarung sama adik kelas,” ucap Anggia dengan nada memerintah.

“Iya iyaa bu ketu, marah-marah aja lo.”

***
Latihan sudah selesai, dan Anggia memutuskan untuk keruang ganti mengganti pakaiannya dengan seragam sekolah.

“Huftt, gerahh guee,” ucapnya sebari melipat pakaian Silatnya.

“Aang ....” teriak Nani yang membuat Anggia menoleh ke arahnya.

“Ngapain lo kesini?” tanyanya.

“Ya, nyamperin lo lah.”

“Tumben amat,” ucap Anggia yang melanjutkan melipat pakaiannya.

“Emmm nge mall yu, udah lama nggak nih.” ajak Nani dengan cengar-cengir.

“Lahh, kan sekolah kali.” jawabnya.

“Woyy Free hari ini mah.”

“Hah? Serius?”

Nani mengangguk kan kepalanya, “Seriuss, yu cepetan.”

“Okey deh.” jawab Anggia yang menyetujui ajakan Nani.

“Lo cepetan makannya, gue tunggu di parkiran okey.” ucap Nani lalu pergi.

***
Nani sedang menunggu Anggia di parkiran, tidak selang lama Nani dikagetkan dengan suara Anggia yang tiba-tiba muncul dan berhasil membuatnya kaget.

“Cepet.” ucap Anggia yang membuat Nani jengkel dan kaget dalam waktu bersamaan, hampir satu jam ia menunggu tapi hanya bilang begitu tidak ada kata basa-basi.

“Kenapa muka lo?” tanya Anggia santai yang melihat wajah Nani yang sudah merah.

“Lo gak tau sih, dari tadi gue tuh kepanasan nungguin lo. Gue nungguin lo satu jam lebih woy! Terus lo datang-datang santai amat!” ucap Nani yang panjang lebar

“Ya santai kali, sewot amat lo.”

“Ya udah ayo, tapi gue ke sekolah tadi pake motor.”

“Anjir, gue udah nungguin lo satu jam disini kepanasan, terus sekarang kita ke mall pake motor. Panas Anggia.” keluh Nani.

“Dihh ngeluh mulu hidup lo mah, ya udah cepet ah.” ajak Anggia.

***
Sekarang mereka sudah sampai ditujuan.

“Turun Na, sudah sampai nih.” ucap Anggia yang memberhentikan motornya di depan mall.

“Gue mau parkirin dulu motor, lo tunggu di sini aja okey.” lanjutnya.

“Iyaa, awas lo kalau lama,” ucap Nani.

“Santaii, boss wkwkw” jawab Anggia sembari terkekeh dan melajukan motornya ke dalam parkiran.

***
“Kita mau kemana sih Gia?” tanya Nani.

“Gue mau beli buku dulu, bentar ya,” ucap Anggia.

“Yee kebiasaan, okey deh gue ngikut.”

***
Nani sedang berkeliling mencari buku yang akan ia beli, Nani tak kalah suka dengan buku sama seperti Anggia.

“Yeyy akhirnya gue nemu juga nih buku,” ucap Nani senang, tetapi pada saat ia ingin megambil buku tersebut tiba-tiba terdapat orang yang menariknya ke arah berlawanan.

“Sorry, gue duluan yang ngambil ini,” ucap Nani pada seorang wanita yang ternyata adalah Fitria.

“Oh sorry, ehh lo Nani kan?” tanya nya.

“Iyaa kenapa?”

“Lo kesini sama Anggia gak?” tanya sembari celangak-celinguk mencari sosok Anggia.

“Iya, dia sama gue,” ucap Anggia tiba-tiba dan langsung menghampiri keduanya.

“Hai Gia apa kabar?” tanya Fitria.

“Gue baik-baik aja kok,” ucap Anggia sebari tersenyum.

“Ehh gimana kabar lo sama Anggana?” tanya Fitria sebari tersenyum samar.

“Hah? B ... baik kok” ucap Anggia gelapan.

“Yakin?”

“Kenapa emangnya? Gak perlu basa-basi maksud lo apa nih?”

“Emm gimana ya, gue sih cukup bilang aja ya sama lo ati-ati, ntar kalau lo ditinggalin tiba-tiba sama dia udah siap belum?” tanya Fitria santai.

“Maksud lo apa sih Fit?”

“Yaa begitu,” ujar Fitria langsung melangkah meninggalkan Anggia dan Nani begitu saja

Anggia hanya terdiam mendengar perkataan Fitria, sedang mencerna dengan benar apa maksudnya. Namun, itu semua tetap saja nihil. Dan berhasil membuta Anggia terus memikirkannya.

“Aang, udah lah gak perlu dipikirin. Mending kita bayar buku dulu yu.” ajak Nani.

***
Anggia menaruh asal tasnya di meja belajar lalu membanting tubuhnya di kasur king size miliknya. Matanya terpejam mencoba merasakan lebih dalam kenyamanan kasur nya itu.

Tiba-tiba terbesit ingatan di toko buku tadi. Entah kenapa ada rasa kesal dan penasaran menyangkut di hati Anggia. Dia memukul pelan kepalanya sendiri mencoba menghilangkan ingatan itu.

“Sebenarnya, apa sih maksud si Fitria.”

“Aneh bet dah.” lanjutnya.

Ia pun menatap langit-langit jendela kamarnya, pikirannya masih kalang kabut entah kemana.

“Tapi ya dipikir-pikir, setelah terakhir kali ketemu Aa emang udah lama gak ngasih kabar.”

“Apa .…”

“Arghhh, stop! Gue gak mau berangan-angan yang tidak-tidak! Sudah lelah gue dengan semua ini.” teriak Anggia sebari meremas-remas rambutnya.

Anggia pun menarik selimutnya dan memejamkan matanya untuk terlelap tidur sebisa mungkin, meski sebenarnya ingatan tentang segalanya masih terus menghantui pikirannya.

***

Continue Reading

You'll Also Like

1.1M 47.8K 37
Mereka teman baik, tapi suatu kejadian menimpa keduanya membuat Raka harus menikahi Anya mau tidak mau, sebagai bentuk pertanggungjawaban atas apa ya...
3.9M 43.2K 33
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...
1.1M 112K 27
Karmina Adhikari, pegawai korporat yang tengah asyik membaca komik kesukaannya, harus mengalami kejadian tragis karena handphonenya dijambret dan ia...
242K 16.6K 39
Ya Tuhan bila saja ada kesempatan kedua ... aku pasti akan ... Pernahkan kalian berpikir semacam ini? Apa yang akan kalian lakukan bila diberikan kes...