11 Desember 2019

20 5 1
                                    


“Cinta itu tentang dua orang, bukan banyak orang”
~

Ke esokannya

Anggia berjalan santai menuju ruangan pensiun,karena kebetulan hari ini tak banyak pekerjaan seperti biasanya.

“Duh, si Nani mana sih?” gumamnya seraya celangak-celinguk mencari Nani.

Tiba-tiba Nani berjalan beriringan dengan Faisal menghampiri Anggia, Anggia berdecak saat melihat keduanya berjalan dengan santai sedangkan waktu berjalan cepat.

“Lama banget sih kalian,” ujarnya ketus.

“Ya maaf Aang, hehehe,” cengengesan Nani.

“Ya udah cepet masuk kita absen dulu.” ajak Anggia dengan nada sedikit kesal.

***
Anggia dan Nani beranjak melangkah pergi ke kantin, di karenakan sudah waktunya jam istirahat instansi. Empat jam berdiam di ruangan membuat mereka sedikit suntuk, dan kebetulan pekerjaannya pun hanya sedikit jadi mereka bisa beristirahat dengan cepat.

“Bi … mie tek-tek nya dua ya.” teriak Nani

“Gak usah teriak-teriak bisa kagak lo?” tanya Anggia dengan nada sedikit kesal.

“Hehehe ya maaf, abisnya gue udah gak sabar sama si mie tek-tek yang super enak ini.” balas Nani dengan cengar-cengir menunjukkan gigi depannya.

Tiba-tiba dering handphone Anggia berbunyi, ada pesan masuk dari Anggana.

Anggana

“Pulang prakerin Aa jemput ya, kita ke kosan Aa. Aa bantuin beresin laporan kamu sekalian kita masak-masak lagi oke.”

“Kamu semangat prakerin nya, jaga kondisi ya sayang.”

“Love you.” 11.14

Read

Anggia mengulum senyum dan menyimpan handphonenya di atas meja, dan mulai memakan mie tek-tek nya yang ternyata sudah ada di hadapan dia.

“Uwahh enak,” ujar Nani dengan nada sedikit alay.

“Dih alay lo, udah makan aja yang bener.” ketus Anggia sebari melanjutkan makannya.

***
Setengah hari di Instansi sudah berlalu. Kini Anggia sedang menunggu Anggana menjemputnya. Nani sudah pulang bersama Faisal sedari tadi, jadi ia hanya menunggu sendirian.

Anggia menghela napas panjang, celangak-celinguk masih menunggu Anggana di depan Instansi.

***
Sepanjang perjalanan hening, tidak ada yang membuka suara. Anggia sedikit kesal kepada Anggana. Sebab, ia telah membuat Anggia menunggu begitu lama.

Sampai akhirnya Anggana tak sengaja mengerem mendadak membuat Anggia tak sengaja memeluk Anggana

Deg

“Duh, pake acara deg-degan.”batin Anggia.

“Maaf sayang, tadi ada kucing nyebrang sembarangan.” jelas Anggana yang akhirnya membuka suara.

“Hemm.”

“Uluhh-uluhh pacarnya Aa lagi ngambek nih.” goda Anggana sebari tertawa pelan

“Bodo.”

“Ya udah deh iyaa,” ujar Anggana segera menjalankan motornya.

Di tengah perjalanan Anggana membawa Anggia kearah pasar di dekat kosannya untuk membeli bahan pasakan mereka hari ini.

Kita Pernah Ada (Selesai✔️)Where stories live. Discover now