06 Desember 2019

34 8 4
                                    

Instansi Prakerin

Hari ini Anggia datang lebih awal, di lihatnya suasana prakerin yang masih sepi. Anggia duduk di taman dan asyik dengan buku novelnya.

Ketika sedang asyik membaca buku novelnya, Anggia melihat bahwa hari ini Nani dan Faisal datang bersamaan.

Keduanya berjalan beriringan menghampiri Anggia di taman.

Anggia membolakan matanya, “Makin lengket aja lo berdua.”

“Cailahhh, biasa kali,” ujar Nani.

“Ya udah ya gue duluan, temen-temen gue udah nunggu di kantin,” ucap Faisal.

“Ya udah ti ati ya bep,” ujar Nani yang sudah duduk di samping Anggia.

Faisal bergegas pergi melangkahkan kakinya menuju kantin Instansi Prakerin.

“Yaelah, gue di anggurin nih ceritanya.”

“Ehh bebep aku, hehehe.”

Anggia hanya memutar bola matanya.

“Ehh, Aang, kemarin gue waktu pulang prakerin liat si cewe itu siapa namanya gue lupa.”

“Fitria?”

“Nah iya.”

“Liat dimana lo?”

“Gue liat di taman gasibu, dan lo pasti kaget.”

“Ngapain gue harus kaget?”

“Ih, dengerin dulu.”

“Dia jalan sama om-om soalnya.”

“Ya, mungkin aja itu bokapnya, Na.”

“Masa sih, soalnya dia manja-manja gitu sama om-omnya.”

“Ah, lo ya masih pagi udah ngajak gue gibah, mana ga penting lagi. Mending ke ruangan,” ujar Anggia sembari menarik lengan Nani untuk masuk keruangan pensiun.

“Yah, lo mah nggak asyik.”

***

Keduanya berjalan beriringan dengan Nani yang terus bersandung ria, ketika akan masuk ke dalam ruangan. Mereka berpapasan dengan Bu Rani.

“Neng, udah pada sarapan?” tanyanya.

“Heheheh.”

“Malah nyengir ditanya teh, ya udah sana cepet ke kantin dulu. bebas mau pesan apa aja, nanti bilang aja kata Bu Ani,” ujar Bu Ani sebari tersenyum manis.

“Gapapa Bu?”

“Ya, emang kenapa?”

“Nggak bu, nggak hehehe.”

“Ya udah sana cepet, nggak ada kerjaan ini kan.”

“Iya bu, kami izin ke kantin dulu ya bu.”

***
Ketika keduanya sedang asyik dengan sarapan mereka, tiba-tiba Pak Wahyu datang menghampiri mereka.

“Eh, neng lagi sarapan ya?”

“Iya, pak.”

“Nih, buat nanti makan siang ya.” Pak Wahyu memberi  2 lembar uang  100 ribu kepada mereka dan bergegas pergi meninggalkan mereka.

“Uwahhh rejeki nomplok nih,” ucap Nani sembari cengengesan.

“Dasar lo.”

Keduanya pun tertawa bersamaan sembari menikmati sarapannya.

***

Setelah selesai sarapan keduanya kembali keruangan, namun Bu Teti menyuruh mereka untuk pulang saja, sebab tidak ada tugas yang harus di kerjakan oleh mereka.

Anggia pulang dengan di jemput oleh Pak Yadi, sedangkan Nani menggunakan Ojek Online.

Dering handphone Anggia berbunyi, ternyata ada pesan dari Anggana.

Anggana

“Aang, bantuin Aa koreksi ulangan adik kelas ya. Berkasnya udah Aa titip ke Bi Jun.”

“Makasih.”

“Love You.” 09.00

Anggia hanya mengulum senyum dan memandangi jalanan.

***
Sesampainya di rumah, Anggia menghampiri Bi Jun untuk menanyai berkas yang dititipkan oleh Anggana.

“Bi.”

“Iya, non?” tanya Bi Jun.

“Tadi, katanya A' Anggana nitip berkas ya bi?”

“Iya non, ini berkasnya,” ujar Bi Jun sembari memberikan berkas tersebut kepada Anggia.

“Bi, Gia keruangan belajar dulu ya,” ucap Anggia sembari pergi meninggalkan Bi Jun.

Ketika di ruangan belajar, Anggia mulai mengoreksi kertas ulangan tersebut.

Uwahh banyak juga nih berkas.” gumamnya dalam hati.

***
Anggia makin larut dengan aktifitasnya, bagaimana tidak? Ini merupakan pekerjaan kesukaannya.

Anggia memang paling ahli dibidang Perkantoran nya.

Tanpa sadar koreksinya pun selesai, “Yeyyyy, selesai.”

“Udah lama, gue nggak ke mall nih.” gumamnya

“Ajak Nani ke mall ah.” lanjutnya sembari mengambil handphone untuk memberitahu Nani.

Telpon

“Na, gue suntuk dirumah, kita ngemall yu.”

“Hah? Tumben amat lo ngajak gue ke mall?”

“Gue kan bilang, gue suntuk dirumah aja woy!”

“Ya udah, gue siap-siap dulu.”

“Gue juga kali!”

Setelah telpon mati, Anggia bergegas ke kamarnya dan bersiap-siap.

***

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Kita Pernah Ada (Selesai✔️)Where stories live. Discover now