MILKA 🥀

MsParksoomi

15.1K 2.7K 809

[ ON GOING BEIB ] Berhenti berharap dengan seseorang yang tidak bisa diharapkan, Jangan berikan cinta untuk... Еще

PROLOG
Bab 1. Milka
Bab 2. Awalnya
Bab 3. Satu sekolah
ANNOUNCEMENT
Bab 4. Salah paham
Bab 5. Jadian
Bab 6. Berdamai
Bab 7. Kedekatan Milka dan Arif
Bab 8. Milka cemburu (1)
Bab 9. Milka Cemburu (2)
Bab 10. Kejujuran Juan
Bab 11. Bahagia Versi Milka
Bab 12. Milka Kecewa
Bab 13. Salah Paham
Bab 14. Kalian...
Bab 15. gagal mesra
Bab 16. Cemburu lagi
BAB 17. Hanya sebatas teman
Bab 18. kita sudah putus
Bab 19. sahabatku
Bab 20. Juan pergi dan Raka kembali
Bab 21.
Bab 22.
Bab 24. Kamu siapa?
Part 25. Kiss you!

Bab 23. Kecelakaan.

201 14 11
MsParksoomi

Hai gaes...
Aku bawa part part akhir cerita Milka nih!
Jadi jangan lupa baca sampe akhir yah.

Happy Reading 🌹

"Kalo kita ngomong jangan di potong dong!" ketus Crisy

"Abis Lo lama sih!"

"Sabar kali,"

"Kita cuma mau kasih liat ini sama Lo," Elsi memperlihatkan sebuah video dalam ponselnya pada Milka.

"Apaan nih?" tanya Milka mengernyitkan keningnya bingung

"Liat aja!" jawab Nur.

Milka memutar video itu. "Juan sama Lina,"monolog Milka.

"Liat sampe akhir," decak Crisy

Milka melihat isi video itu sampai akhir, dirinya membeku tak percaya mendengar apa yang dibicarakan oleh kedua orang dalam video itu. Milka tak menyangka Juan tak pernah benar-benar mencintainya. Juan hanya membantu Lina membalaskan dendam pada dirinya.

Milka beralih memandang kedua temannya. "Dari mana kalian dapat video itu?" 

Ck! 

"Ya cari sendiri lah! di cafe tempat lo pernah mergokin Juan sama Lina suap-suapan," decak Crisy.

"Gue nggak percaya! Kalian pasti bohong! Kalian cuma mau buat gue sama Juan pisah," ucap Milka mengeleng-gelengkan kepalanya tak percaya.

"Ikut!!!" Elsi menarik tangan Milka membuatnya hampir terjatuh namun Esli tak perduli.

"Mau kemana?" 

"Liat aja nanti!" Elsi masih terus menarik tangannya tanpa perduli penolakan yang Milka berikan. 

Elsi terus melangkah sampai berada tak jauh dari papan mading sekolah. Di sana ada Juan dan Lina yang sedang asyik mengobrol tanpa menyadari keberadaan Milka.

"Ngapain kesini?" tanya Milka bingung.

"Liat aja!" 

Lima menit mereka menunggu namun tak ada sesuatu yang aneh. Sampai seorang gadis berkaca mata datang menghampiri Lina dan Juan.

"Juan, Lina!" seru gadis itu.

Juan dan Lina menoleh bersamaan. "Kenapa?" kompak mereka.

"Gawat!"

"Gawat kenapa?" tanya Lina mengeryitkan dahinya bingung.

"Milka nyariin kalian berdua sambil marah-marah ...," ucap gadis itu dan tentu saja berbohong.

***

"Siapa yang nyariin mereka? Siapa juga yang marah-marah?" Cewek itu bohong! Gue nggak terima!" Milka tak terima dan ingin menghampiri mereka namun ditahan oleh Nur.

"Tunggu ... liat aja dulu!" tahan Nur.

***

"Ngapain dia nyariin kita?" tanya Lina menoleh menatap Juan.

"Aku nggak tau, aku cuma mau nyampein itu. Aku pergi dulu," pamit gadis itu lalu menghilang di lorong.

"Apa jangan-jangan ... Milka udah tau, kalau sebenarnya ini semua cuma rencana kita?" celetuk Lina.

"Ngakk mungkin! Raka nggak masuk sekolah dan Milka juga masih baik-baik aja tadi pagi," kilah Juan. Kekhawatiran akan Milka yang mengetahui semuanya mulai merasuk dalam hati Juan. Ia tak ingin dan tak siap melepas gadis yang sudah membuatnya jatuh cinta itu. Ah! iya, Juan menyadari perasaannya belum lama ini.

"Sebelum dia mutusin lo, lo harus mutusin dia duluan!" seringai Lina tak menyadari Milka sedang berjalan menghampiri mereka.

"Nggak perlu!" seru Milka saat berada tepat di belakang Juan dan Lina.

"Milka!" kaget Lina dan Juan bersamaan.

"Iya, gue! kenapa? Kaget? Apa maksud lo ngelakuin ini semua sama gue, hah! selama ini gue selalu berusaha jadi yang terbaik biar lo nggak nyakitin gue, tapi ternyata emang cuma Raka yang nggak bakalan ngebuat gue nangis, gue kecewa sama lo! mulai sekarang kita udah nggak ada apa-apa! kita putus!" ucap Milka memberikan penekana pada akhir kalimatnya.

Juan tak percaya melihat Milka yang terkenal lembut kini terlihat sangat marah padanya. Juan melirik Lina yang memberi kode padanya agar tidak lupa inilah keinginan mereka. Juan menetralkan dirinya lalu kemudian menyeringai.

"Bagus! Bagus kalo lo akhirnya tahu! Dari awal emang gue ... gue nggak pernah cinta sama lo!" ucap Juan tanpa melihat mata milik Milka.

"Dari awal tujuan gue cuma bantuin Lina, sahabat gue! Jadi jangan pernah bermimpi kalo gue bener-bener sayang sama lo," sambung Juan merangkul pundak Lina. sementara Lina hanya menyeringai sinis pada Milka.

"Nggak punya hati lo!" pekik Milka lalu beranjak menghampiri teman-temannya yang sedari tadi hanya menonton dari tempat awalnya. Air matanya sudah meluncur bebas sejak Juan mengatakan tak pernah mencintainya.

Milka menghambur di pelukan Crisy. Padahal, Crisy dan teman-temannya sudah siap memarahinya karena tak percaya dengan ucapan yang selama ini mereka katakan. Namun, melihat kondisi Milka yang menangis, mereka mengurungkan niatnya. 

"Sabar ya, Mil."

"Udah! Jangan nangis."

"Balik ke kelas yuk!"

Milka mengangguk lalu menghapus air matanya. Ia kembali masih dengan perasaan kesal. Milka tak menyangka laki-laki yang mulai mengisi hatinya itu menghianati kesempatan dan kepercayaan yang ia berikan. Milka mendudukkan dirinya di kursi kesayangannya, ia memilih untuk tertidur.

***

Jam pelajaran terakhir berlalu begitu saja tanpa ada guru yang masuk. Dan Milka pun menggunakan waktu itu untuk tertidur. 

Drtt Drtt Drtt

Ponsel Milka sudah berdering tiga kali namun Milka tidak mendengarnya. Crisy yang merasa terganggu kemudian mengambil ponsel dari dalam tas Milka lalu mengangkat panggilan tersebut.

"Halo ...," ucap Crisy tanpa melihat siapa yang menelfon.

"........"

Crisy membelalakan matanya mendengar kabar tersebut. "Apa? Baik, saya kesana?"

Tutt

"Gaes ... bangun gaes," Crisy mengguncang tubuh teman-temannya yang juga tertidur.

"Milka bangun, Mil."

"Kenapa sih, ganggu orang tidur aja!" seru Milka tanpa mengubah posisinya.

"Raka ... Dia kecelakaan!" 

Sontak saja Milka langsung terbangun mendengar perkataan Crisy begitu juga dengan Elsi dan Nur.

"Kok bisa?"

"Kapan?"

"Terus sekarang Raka dimana? Dia baik-baik aja kan? Kok bisa kecelakaan?" tanya Milka bertubi-tubi. Rasa khawatir bersarang di hati Milka mendengar Rey kecelakaan.

"Nggak usah banyak tanya! ayo ke Rumah Sakit Citra." Crisy sudah terlebih dahulu mengambil kunci mobil dari dalam tas Milka dan berjalan keluar.

Milka kemudian berlari keluar mendahului Crisy menuju parkiran.

"Ayo cepet!" seru Milka saat melewati Crisy.

***

Milka dan teman-temannya sampai di rumah sakit lalu kemudian masuk dan pergi ke bagian informasi.

"Maaf sus, mau tanya pasien atas nama Alexander Raka yang kecelakaan dimana ya sus?" tanya Milka.

"Pasien masih di IGD, di sebelah sana," jawab suster itu sambil menunjukkan letak IGD.

"Terima kasih, sus." Milka segera berlari menuju lokasi yang disebutkan oleh suster tadi.

Sampai di sana, Milka menemukan jasad Raka yang sedang di tangani pasien. Tak sadar, air mata mulai meluncur bebas di pipi Milka melihat Raka, lelaki yang masih sangat istimewa baginya terbujur tak berdaya.

Tak lama, Dokter yang tadi memeriksa Raka berjalan ke arahnya. 

"Dok, bagaimana keadaan pasien itu?" 

"Maaf, anda siapa?"

"Dia Milka dok, calon istri Raka," celetuk Crisy. 

"I-iya dok, saya Milka calon istrinya. Bagaimana keadaan tunangan saya dok?" tanya Milka khawatir. Persetan dengan dokter yang mungkin tak mempercayainya, lagipula, Milka dan teman-temannya menggunakan baju batik dan wajah mereka tak lagi seperti seorang siswi.

"Begini, keadaannya buruk. Dia harus segera di operasi, apa keluarganya bisa di hubungi?" 

Milka bingung. Keluarga Raka sedang tak berada di kota ini, mereka sedang mengurus bisnisnya di pulau bali.

"Saya yang akan mengurus semuanya Dok, berikan surat-surat yang harus di tanda tangani dan lakukan yang terbaik untuk Raka, dok," pinta Milka mulai terisak.

"Baik, kalau begitu saya permisi dulu."

Setelah dokter Dika, begitu namanya tertulis di name tag yang ia gunakan, pergi. Milka mendekati tubuh Raka yang belum juga sadarkan diri. Milka duduk di kursi di sebelah brankar lalu menggengam tangan Raka.

"Raka ... bangun dong, bangun Rak, jangan tinggalin gue ... gue janji gue nggak akan deket-deket lagi sama Juan, gue udah putus sama dia! Raka ... bangun dong, lo nggak mau dengerin curhatan gue? bangun Ka, gue sayang sama lo! g-gue nggak bisa kehilangan lo lagi Rak, please bangun!"lirih Milka merebahkan kepalanya dibahu Raka.

"Mil-ka ...."

***

To be Continued ...

Gimana part-part akhirnya?
Kurang greget yah? Maaf ya baru update, kehilangan inspirasi 😭

Jangan lupa baca dan komen yah!
Kalo suka boleh vote!

Thank you 🌹

Salam sayang Ms. Park💙

Продолжить чтение

Вам также понравится

Love Hate C I C I

Любовные романы

1.4M 121K 27
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Roman dikenal sebagai sosok misterius, unto...
Mendadak Kawin Febe Maria

Любовные романы

240K 8K 48
"Suruh anak nggak jelas itu keluar dari rumah kita! " "Ardi!! Andrea itu adekku! " Pertengkaran demi pertengkaran kakaknya membuat Andrea memilih unt...
Pesona Paman Seno Karl Valerie

Любовные романы

818K 10.9K 32
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
LOVEHOLIC 𝖆𝖈𝖍𝖆★

Любовные романы

5.1M 274K 54
Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusaknya sejak 7 tahun lalu. Galenio Skyler hanyalah iblis ya...