Kita Pernah Ada (Selesai✔️)

By AngitaRismayanti

2K 555 188

Anggia Putri Aningtias, cewe cantik,periang, dan jago membuat para lelaki gagal move on. Namun, siapa sangka... More

Anggana Budhi Pratama
2
3
4
PEMERAN (CAST)
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
02 Desember 2019
Aku dan Kamu yang menjadi "Kita"
18
19
20
21
22
06 Desember 2019
24
25
26
27
28
29
11 Desember 2019
12 Desember 2019
32
14 Desember 2019
34
16 Desember 2019
17 Desember 2019
18 Desember 2019
38
39
40
Gunung Cikuray
Gunung Cikuray (2)
43
44
45
24 Desember 2019
47
48
49
50
51
52
53
27 Januari 2020
55
56
57
06 Februari 2020
60
Kita Pernah Ada
Cerita Lain

59

16 8 0
By AngitaRismayanti

"Bukan enggan, hanya saja butuh waktu untuk menyesuaikan. Setelah sekian lama bersama dan akhirnya tidak lagi bersama"
Dan.. tepatnya gue canggung!
~Anggia Putri Aningtias

Selesai mengganti pakaiannya, Anggia pun menambahkan liptin agar bibirnya tak kering. Setelah itu ia bergegas menuju dapur untuk menyiapkan makanan yang akan di bawanya ke kosan Anggana.

"Eh, Bi Jun." sapa Anggia sambil mengambil tempat makan miliknya.

"Non, udah rapih gini mau kemana? Terus itu mau bawa bekal non?" tanya Bi Jun sedikit heran, pasalnya tadi Anggia menangis di kamar. Namun kini, ia tampak sedikit ceria kembali.

"Ini bi, Gia mau ketemu Aa. Dia masih sakit, jadi Gia mau bawa makan buat dia. Gapapa kan?"

"Iya kok non, gapapa. non pergi di antar Pak Yadi?"

"Nggak bi, Gia naik ojek online aja. Gapapa kok."

"Ya udah bi, Gia pergi ya. Assalamualaikum," ujar Anggia dan melangkah pergi menuju keluar rumahnya.

***
"Atas nama Anggia ya?" tanya driver ojek tersebut kepada Anggia yang sedari tadi sudah menunggunya.

"Emm, iya mas saya sendiri." jawab Anggia yang berusaha mengulum senyum kepada driver ojek itu.

"Baik teh, ini pakai dulu helmnya," ujar driver ojek yang kemudian memberikan helm kepada Anggia.

Selama di perjalanan cukup hening, hanya ada angin yang menerpa wajah Anggia sedari tadi.

***
Anggia kini sudah sampai didepan kosan Anggana, ia pun segera turun dari motor dan membayar driver ojeknya.

"Ini mas makasih ya."

"Iya baik teh, terimakasih kembali."
Anggia mengamati lingkungan sekitar kosan Anggana, tampak sepi dan hening. Dengan segera ia pun mengeluarkan handphonenya dari saku untuk memberi tahu kepada Anggana bahwa ia sudah berada didepan kosannya.

Anggia menelpon Anggana, namun tak kunjung juga ada jawaban. Sehingga ia terus menerus berusaha menelponnya.

"Arghh, apa mungkin Aa ketiduran?" gumamnya.

Tiba-tiba ada suara langkah kaki yang menuju ke arah Anggia, Anggia pun berbalik. Dan ternyata itu adalah Anggana. Entah mengapa, ketika melihat Anggana kini ia menjadi sangat canggung. Bingung harus berbuat apa.

"Gia maaf ya, tadi ketiduran soalnya gak kuat pusing."

"Yaudah yu masuk, lagian angin nya dinging," ujar Anggana yang mengajak Anggia ke dalam.

Anggia pun mengikuti Anggana, ketika sudah didalam kosan Anggana menjatuhkan tubuhnya di atas kasur.

"Hemm, mungkin karena masih pusing." batin Anggia.

"Sini duduk, jangan berdiri aja," ujar Anggana yang membuat lamunan Anggia buyar.

"Ehh iyaa, iyaa."

"Nih makanannya, di makan ya."lanjutnya dan langsung memberikan tempat makannya kepada Anggana.

Anggana pun langsung mengambilnya dan memakan lahap makanan tersebut.

***
Setelah selesai makan, Anggana pun hanya diam seribu bahasa. Tidak ada topik untuk berbicara sedikitpun, Anggia merasakan ada yang berbeda dengan Anggana.

Anggia sangatlah membenci keheningan, ia pun mengambil handphonenya dan memainkan game.

Anggia tampak asyik dengan gamenya, sehingga membuat Anggana sedikit berdehem.

"Ehem, pacarnya dicuekkin dong." Anggana berdehem sebari cengar-cengir.

"Hmmm." kata-kata yang keluar dari mulut Anggia.

"Anggia Putri Aningtias. Aa nyuruh kamu kesini tuh karena Aa kangen, orang lain aja kangen-kangenannya ngobrol kek atau apa kek. Lah kamu? malah asyik main game," ucap Anggana yang berhasil membuat Anggia menoleh dan memandang ke arahnya cukup lama.

"Bodooo," ujar Anggia santai dan kembali asyik dengan gamenya.

Anggana pun mendekatkan tubuhnya ke arah Anggia dan mengambil handphone yang sedang di genggamnya.

"Ihh, Aa apaan sihhh!" teriak Anggia tak terima.

"Lagian, kamu malah cuekkin Aa." jawabnya santai.

"Siniin ah, itu nanggung bentar lagi menang," ucap Anggia sebari cemberut.

"Kamu yaa, kalau Aa main game gak boleh. Lah ini? kamu sendiri?"

"Bodo ah, sana jangan deket-deket Gia," ujar Anggia yang seketika mendorong tubuh Anggana agar tak terlalu dekat dengan nya.

Bukannya menjauh, Anggana kini malah menidurkan kepalanya di paha Anggia.
"Aa tuh masih pusing tau."

"Ihh apaan sih, malah tiduran lagi."

"Sayang, pijitin kepala Aa sok. Pusing tau," ucap Anggana yang kini memasang wajah memelas so imut.

Anggia yang melihatnya pun memang merasa tak tega, dan ia pun menuruti permintaan Anggana.

Dengan segera ia pun memijit kepala Anggana dengan rasa kasih sayang, sehingga membuat Anggana terlelap tidur di pangkuannya.

***
Anggia memperhatikan wajahnya yang terlelap. Anggana memiliki halis yang tebal, bulu mata lentik dan hidung yang cukup mancung. Jari-jemari Anggia menyentuh lembut halis tebalnya, wajah Anggana mengerut tak nyaman,
Ekspresinya sungguh membuat Anggia gemas, jari jemarinya yang sedari tadi bermain dihalis tebalnya. Kini beralih ke bulu matanya yang lentik.

"Ini mah gue aja yang jadi cewe kalah," ujarnya sambil terkekeh pelan.

Anggia pun menghentikan keisengannya saat Anggana mulai mengeluh tak nyaman.
Anggia pun cukup terkekeh melihat tingkah laku Anggana yang cukup menggemaskan.
"Uuu tayang."

Anggia pun meraih handphonenya di dalam saku, ia melirik bahwa jam sudah menunjukkan pukul 22.05.

"Astaga, udah malam. Gue harus segera balik, besok masih ulangan terakhir." gumamnya dan berusaha membangunkan Anggana dengan menepuk-nepuk pipi Anggana.

"Aa ... Aa ...."

"Hemm."

"Aa ih. Gia harus pulang, besok kan masih ulangan."

Anggana pun membuka matanya meski terasa berat. "Nunggu A' Adit dulu ya sayang, kan Aa gak ada kendaraan buat nganterin kamu." jelasnya.

"Gia bisa pulang pake ojek kok, Aa." jawab Anggia asal.

Anggana pun langsung mengerjap dan memandang Anggia dengan serius
"Nggak! Aa nggak izinin kamu pulang malam gini pake ojek! Tetep harus Aa yang antar! Bentar lagi juga Adit pulang kok." jelasnya sedikit menekan yang menandakan tak ada penolakan.

Akhirnya batang hidung Adit terlihat juga. Dia pun masuk ke dalam kosan dan cukup membuat Anggana terkaget. Sebab, ia masih dalam pangkuan Anggia.

"Yee bangsat, ucap salam dulu kek," ucapnya yang masih salting.

Anggia hanya bisa terkekeh kecil dan tersenyum kearah Adit.

"Oooo kalian lagi pacaran toh. Hahaha, ya sorry kalau gue ganggu," ujarnya sebari cengengesan.

"Ehh Gia, gimana luka lo? Udah sembuh." tanya Adit.

"Ouh iyaa gue lupa ngasih tau Aa lagi" gumamnya

"Luka? luka apa emangnya?" tanya Anggana heran.

"E ... Ee gimana yaa,sorry ya Gana waktu itu gue gak sengaja nabrak Anggia sampe dengkul dan lengannya luka heheh." jawab Adit sebari menggaruk tekuknya yang tak gatal.

"Hah? Kok bisa? Lo sih Dit suka gak ati-ati ... mana cewe gue lagi yang jadi korban."

"Tapi, kamu gapapa kan Gia?" tanyanya.

"Udah Aa ... lagian Gia gapapa, toh A' Adit juga udah bertanggung jawab mau ngobatin dan nganterin Gia sampe rumah." jelas Anggia agar Anggana tak terus bertanya.

"Hemm okey, Aa antar kamu pulang ya," ucapnya.

"Dit, kunci motor. Gue minjem motor lo ya."

"Silahkan bosku."

***
Saat ini sudah menunjukkan pukul 23.45.

"Aa, dingin tau," ucap Anggia yang
kedinginan karena memang suasana malam.

"Biasanya juga meluk kok, peluk dong pacarnyaa," ujarnya.

"Dihh keenakan, Aa hahaha."

"Nggak lah, ke enakan kita berdua kali." jawab Anggana yang seketika membuat Anggia terkekeh.

Anggia pun memeluk Anggana dengan begitu erat, seakan -akan tak mau terpisahkan. Rasanya Anggia cukup rindu suasan seperti ini.

"Semoga aja, kita bisa terus gini ya Aa," ucap Anggia berbisik namun masih bisa terdengar oleh Anggana. Dan ia pun tersenyum lebar mendengarnya.

***

Huhuuu bentar lagi tamat nih cerita... Ga nyangka aja gituu udah mau tamat aja🥺

Jangan lupa Voment nya yaaa hargai setiap karya seseorang😊.

Ouh iyaa jangan lupaaa baca cerita ku yang lain yaa ... Nihh cerita nyaaa

Dan.... Selain kedua cerita ituuu aku juga punya kelanjutan cerita KITA PERNAH ADA, dengan judul KITA PERNAH ADA 2. Ceritanya gaK kalah seru kok.. jangan lupa di baca ya🖤



Continue Reading

You'll Also Like

2.6M 39.4K 51
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
565K 21.7K 46
⚠️ WARNING!!! : YOUNGADULT, 18+ ‼️ hars word, smut . Tak ingin terlihat gamon setelah mantan kekasihnya berselingkuh hingga akhirnya berpacaran denga...
239K 16.3K 39
Ya Tuhan bila saja ada kesempatan kedua ... aku pasti akan ... Pernahkan kalian berpikir semacam ini? Apa yang akan kalian lakukan bila diberikan kes...
3.9M 43K 33
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...