Brilian

By farizamuzhaffara

392K 16.6K 425

[mohon maaf jika ada kesalahan dan ketidak nyamanan, cerita ini ditulis hanya dengan ketidak sengajaan, deng... More

Prolog
BRILIAN|01
BRILIAN|02
BRILIAN|03
BRILIAN|04
BRILIAN|05
BRILIAN|06
BRILIAN|07
BRILIAN|08
BRILIAN|09
BRILIAN|10
BRILIAN|11
BRILIAN|12
BRILIAN|13
BRILIAN|14
BRILIAN|16
BRILIAN|17
BRILIAN|18
BRILIAN|19
BRILIAN|20
BRILIAN|21
BRILIAN|22
BRILIAN|23
BRILIAN|24
BRILIAN|25
BRILIAN|26
BRILIAN|27
BRILIAN|28
BRILIAN|29
BRILIAN|30
BRILIAN|31
BRILIAN|32
BRILIAN|33
34|DUKA ANGKASA
BRILIAN|35
Epilog
Extra part
INFO!!
PEMBERITAHUAN
CURHATAN
CAST
GC Brilian
Ayo gabung
Seputar Brilian

BRILIAN|15

8.4K 423 2
By farizamuzhaffara

"Jika benci adalah awal dari mencintai maka, mencintai adalah awal dari kebencian."

-----


Seorang gadis sedang berjalan menyusuri koridor sambil tersenyum manis.

"Eh Venny." seru seseorang yang tak lain adalah Renata kakak kelasnya.

"Kenapa kak?" tanya Venny mulai jengah dengan tingkah laku kakak kelasnya itu yang sok alim.

"Nyari Brilian ya?" tanya Renata.

"Emang penting buat kakak?" balas gadis itu.

Venny berjalan mendekati gadis itu kemudian sedikit mendorongnya membuat gadis itu terjatuh ke lantai namun, itu hanya akal akalannya saja karena Venny hanya sedikit menyenggolnya.

"Ih sakit tau." ujar kakak kelasnya itu.

"Kamu kenapa Nat?" tanya seorang cowok yang sangat dia kenali.

"Dia itu nyenggol aku, sakit tau!" adunya pada Brilian.

Brilian menghampiri venny dengan berdiri sangat angkuh dihadapan gadis itu.

"Lo kalau gak suka sama Renata jangan kayak gini caranya!" sentak Brilian.

"Bri, itu gak kayak yang kamu liat." ucap Venny dengan menundukkan kepalanya dia tidak berani menatap cowok tersebut.

"HEH! MAU NGELAK LAGI? APA BUKTI LO? UDAHLAH MURAHAN! DIEM AJA KALAU TAUNYA CUMAN NYUSAHIN ORANG!!" bentak Brilian.

Venny menatap Brilian dengan sorot mata yang sendu entah ke berapa kalinya cowok itu mengatai dirinya.

"ASAL BRI TAU! VENNY GAK DORONG KAK RENATA SAMPEK JATUH KAYAK GITU, DIANYA AJA YANG LEBAY! KALAU BRI MASIH MAU PERCAYA SAMA KAK RENATA GAPAPA KOK!!" ucap gadis itu dengan lantang.

"JELAS GUE BELA DIA, KARENA DIA PENTING DALAM KEHIDUPAN GUE!" serunya.

Plak.

"DAN ASAL BRI TAU, VENNY BUKAN CEWEK MURAHAN!!" bentak gadis itu.

Brilian hanya terdiam saat gadis itu menampar dan membentak dirinya, seperti ada sengatan untuk tetap bungkam.

Venny meninggalkan cowok tersebut hatinya mencelos mendengar perkataan tak enak Brilian tersebut untuk ke sekian kalinya.

Seluruh siswa yang sedang menonton pertengkaran itu hanya bisa diam tanpa ada yang mau melerai, mereka sangat takut untuk hal seperti itu.

Ternyata seorang Renata bukanlah gadis yang baik mereka semua telah salah menduga, benar tampang tak selalu sama dengan kelakuan aslinya.

-----


"Ishh!! Gue kesal sama bri." dumel gadis itu seraya melempar tas miliknya ke atas mejanya.

"Napa Lo? Pagi pagi udah sensian." tanya Cika.

"Itu tuh bri, ngatain gue lagi didepan banyak orang gue kan emosi gitu!!" kesalnya.

"Udahlah ven, gue kan pernah bilang sama Lo perjuangin yang pantas aja kalo dia udah nolak Lo berarti dia emang gak pantes buat Lo."

"Emang melupakan segampang ngucapin gitu? Kalau bisa gue bakal lakuin kok." ucap Venny dengan polos.

"Gak usah sok polos deh, Lo pasti ngerti maksud gue." ujar Cika.

"Hehehe, iya kok." jawab Venny seraya tertawa kecil.

"Rika mana?" tanya Venny.

"Gak tau tuh." sahut Cika.

"Yaudahlah tapikan, entar pelajaran dimulai." ucap Venny khawatir.

"Hmm."

Venny menatap ke arah jendela dimana hujan mulai turun membasahi bumi membawa hawa dingin yang selalu gadis itu sukai, dulu setiap hujan pasti dia akan berlari sambil merentangkan kedua tangannya.

Rasanya hujan itu tau bahwa setiap kesedihan setelahnya akan ada bahagia, gadis itu masih setia menatap ke luar jendela dan tak sengaja matanya menangkap sosok seorang cowok sedang berlari menuju kelasnya dengan menggunakan tas miliknya untuk melindungi kepalanya dari air hujan.

Venny tersenyum ada saja hal indah yang bisa membuatnya bahagia.

"Bu, Venny permisi ke toilet." ucap gadis itu seraya mengangkat tangannya.

"Baik."

Venny berjalan menyusuri koridor sekolah yang sepi sebab kegiatan belajar masih berlangsung, dia mencari cowok tersebut namun nihil, akhirnya dia memilih menuju UKS entah dia tidak tau mengapa pikirannya tertuju ke tempat itu.

Namun, saat sampai didepan pintu UKS dia mendengar samar samar suara seseorang sedang berbicara.

"Nat, Lo mau gak jadi orang yang mengisi kehidupan gue?" tanya seorang cowok didalam sana namun, dia sangat kenal dengan suara itu.

"Maksud Lo?" tanya seorang gadis itu tak mengerti.

"Ya selalu ada saat gue butuh Lo." ucap cowok tersebut.

"Iya, gue akan selalu berusaha buat ada untuk Lo." ucap gadis itu dengan mantap.

Tanpa sadar seorang gadis yang sedaritadi hanya mendengarkan percakapan tersebut telah terduduk didekat pintu masuk UKS dengan buliran air mata namun, saat mendengar suara pintu dibuka dia langsung berdiri dan meninggalkan tempat itu.

"Gak semudah itu cowok gila." gumam Renata dengan senyum sinisnya.

"Hahahaha hebat ya anak gila, masih mau ngelak kalo Lo itu BANGSAT!!" seru cowok tersebut.

"Gak usah ikut campur!" sentak gadis itu.

"Hah? Gak dengar gue, dan asal Lo tau gue gak Sudi ikut campur urusan Lo! Ngapain juga gue ikut campur urusan JALANG!!" ucap Angkasa dengan tenang.

"Lo!! Awas aja Lo!" balas Renata kemudian beranjak pergi.

"EMANG JALANG SAMA MURAHAN SAMA YA? OH APA KALAU JALANG ITU NYERAHIN HARGA DIRINYA SAMA ORANG LAIN? KALAU MURAHAN SUKANYA SAMA OM OM!!" teriak Angkasa dengan senang telah membuat gadis itu emosi.

"Maksud Lo apa?" tanya seorang cowok.

"Entar Lo tau sendiri, gue cuman saranin jangan sampai Lo nyesel." ucap Angkasa sembari menepuk pundak cowok itu.

"Gue pergi dulu, awas hati-hati!" serunya entah cowok yang sedaritadi mendengarkan ucapannya paham atau tidak.

-----

Perlahan aku tau bahwa kehadiranku memang tidak pernah dianggap, sekarang yang mulai sadar adalah diriku yang telah mengganggu ketenangan dan ketentraman hidupmu, mulai sekarang anggap saja kita tidak pernah saling kenal.

Venny berjalan menyusuri trotoar jalanan ibukota yang perlahan mulai sepi karena hujan mulai turun membasahi kota, tak ada niatan gadis itu untuk meneduh dia membiarkan hujan membasahi dirinya, sudah lama juga dia tak mandi hujan karena dibawah hujan bisa membuat jiwa kita menjadi tenang dan semua beban seakan hilang.

Tak ada hal yang indah hari ini semua berjalan tak sesuai keinginan, gadis itu memasuki rumahnya dengan baju yang sudah basah kuyup.

"Assalamualaikum wr.wb." ucap gadis itu tak semangat.

"Waalaikumsalam wr.wb." jawab seseorang dari dalam kemudian membuka pintu dan hal pertama yang membuatnya jengkel adalah sang kakak yang selalu heboh.

"Woi, Lo kenapa dek?" tanya Revan melihat Venny yang sudah basah kuyup.

"Kehujanan kak." jawabnya kemudian melenggang pergi.

"Aneh deh!"

"Ma, adek itu kenapa ya?" tanya Revan pada sang mama karena tak mengerti dengan sikap Venny.

"Mama gak tau Revan." sahut indah.

"Yaudah deh ma, Revan ke atas dulu."

Saat ingin sampai dilamarnya tanpa sengaja Revan mendengar suara curhatan seseorang ya dia Venny.

"Kenapa mencintaimu itu harus sesakit ini?" tanya gadis itu dengan suara parau disebabkan oleh menangis.

"Venny capek! Dia jahat! Venny harus apa tuhan?" ucap gadis itu semakin melemah.

"Tuhan jika Venny sudah tidak ditakdirkan untuk hidup ambil aja sekarang nyawa Venny!" seru gadis itu semakin menjadi.

Revan segera membuka pintu itu dan pemandangan pertama yang ia lihat adalah sang adik yang telah tergeletak dilantai dengan darah segar yang mengalir dari hidungnya.

"Mama, Venny pingsan." teriak cowok tersebut.

Revan mengangkat tubuh mungil itu dan membaringkannya di atas kasur, ada rasa tidak tega dan iba saat melihatnya.

Siapa orang itu? Kenapa sih dek Lo gak bilang sama kakak? Kenapa Lo lebih milih ngejar orang yang bahkan gak pernah anggap Lo ada? Kenapa Lo gak pernah anggap gue sebagai kakak Lo? Lo bisa cerita sama gue! Gue siap menerima resikonya! Karena tugas seorang kakak adalah menjaga sang adik.batin Revan.

-----

Happy❤️

Vote and komen 👇
Jangan lupa

Terimakasih ❤️

08 Mei 2020

Continue Reading

You'll Also Like

MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

1.8M 81.8K 37
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
1.5K 76 12
Nasta Erli Wijaya tidak pernah berfikir bahwa ia akan mempunyai hubungan dengan Kaka kelas nya yang populer. Namun karena suatu acara, kelas nya di b...
644K 40.3K 75
Sequel of DEVAMEL Singkat saja, ini sebuah kesedihan yang tertunda. Kisah tentang seorang Dhea Tarasya Leander, gadis cantik, imut dan juga pintar. T...
85K 7K 54
"Ketemu kamu adalah salah satu momen sial dalam hidup aku, El." [SEQUEL AIDEN || BISA DI BACA TERPISAH] FOLLOW SEBELUM MEMBACA! - TERBIT- -SERIES AL...