Kita Pernah Ada (Selesai✔️)

By AngitaRismayanti

2K 555 188

Anggia Putri Aningtias, cewe cantik,periang, dan jago membuat para lelaki gagal move on. Namun, siapa sangka... More

Anggana Budhi Pratama
2
3
4
PEMERAN (CAST)
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
02 Desember 2019
Aku dan Kamu yang menjadi "Kita"
18
19
20
21
22
06 Desember 2019
25
26
27
28
29
11 Desember 2019
12 Desember 2019
32
14 Desember 2019
34
16 Desember 2019
17 Desember 2019
18 Desember 2019
38
39
40
Gunung Cikuray
Gunung Cikuray (2)
43
44
45
24 Desember 2019
47
48
49
50
51
52
53
27 Januari 2020
55
56
57
06 Februari 2020
59
60
Kita Pernah Ada
Cerita Lain

24

25 8 1
By AngitaRismayanti


"Pak Yadi. " teriak Anggia yang mencari-cari Pak Yadi.

"Iya, non. Ada apa?"

"Gia mau ke mall, anterin ya. Cuman kita jemput dulu Nani."

"Baik Non."

***

Tinn... tinn... tinnn

Klakson mobil Anggia berbunyi.

Nani pun bergegas keluar dan menghampiri Anggia yang sudah menunggu nya di dalam mobil.

"Gue kira nggak jadi lo," ujar Nani.

"Ya kali, soalnya kan gue suntuk, sekalian kita ngopi gitukan," ucap Anggia.

"Ouh okey."

Selama di perjalanan Anggia asyik dengan buku novelnya, sedangkan Nani sibuk dengan handphonenya.

"Ah, palingan lagi asyik chat sama si faisal tuh anak." gumam Anggia dalam hati.

"Non, kita udah sampai," ujar Pak Yadi sembari memberhentikan mobilnya didepan halaman mall.

"Hemm okey pak, bapak pulang duluan aja. Kalau bisa pergi sama Bi Jun ke supermarket buat belanja bulanan ya. Nanti kalau Gia mau pulang Gia telpon suruh jemput," ucap Anggia sembari membuka pintu mobil.

"Baik non, bapak pergi dulu."

***
Di mall keduanya berjalan beriringan, belanja kesana kemari dan tertawa ria.

"Hemm Aang, kita kesana yu." tunjuk Nani ke arah salah satu tempat makan yang cukup ramai di mall.

"Ya udah, ayo."

Keduanya berjalan menuju tempat makan tersebut, namun tak sengaja berpapasan dengan Faisal dan Rian.

"Ehh bep," ujar Faisal yang melambaikan tangannya ke arah Nani.

Nani berlari menuju Faisal dan meninggalkan Anggia yang hanya berjalan santai.

"Nggak mungkin ketemu nggak sengaja, pasti mereka janjian." gerutu Anggia yang seraya menghampiri mereka.

"Nggak nyangka ya, kita ketemu disini," ujar Rian yang sembari cengengesan.

"Nggak mungkin nggak sengaja, palingan lo Na janjian sama Faisal kan?" tanya Anggia dengan nada ketus.

Nani hanya bisa cengengesan, karena ucapan Anggia tak sepenuhnya salah.

"Gue cuman ngajak Faisal kok Aang, nggak sama Rian. Tapi nggak tau kenapa dia ikut sama Faisal," ujar Nani dengan nada sedikit pelan.

"Pasti Faisal juga ngajak dia lah, dasar lo," ucap Anggia yang sembari mencubit lengan Nani.

"Aww sakit Aang."

Faisal yang melihat kejadian itu hanya bisa tertawa pelan dan melerai keduanya.

"Udah ..., udah jangan ribut mulu, mending kita barengan yu."

"Sudah ku duga." gumam Anggia dalam hati yang hanya bisa tersenyum kecut.

"Hayu, bep." teriak Nani dengan nada semangat 45. Sedangkan Anggia hanya memutar bola matanya.

"Kita mau kemana nih?" tanya Rian.

"Bioskop?" tanya Faisal.

"Nggak! Gue mau ke starbucks, kalau kalian mau nonton ya silahkan," ucap Anggia sembari pergi meninggalkan mereka bertiga,

Nani merasa bersalah karena tidak sengaja membuat mood Anggia anjlok.

Akhirnya Nani, Faisal dan Rian pergi mengikuti Anggia ke starbucks.

***


Anggia dan Nani duduk pojok dekat jendela agar bisa melihat pemandangan, sedangkan Faisal dan Rian sedang memesan minuman untuk mereka.

Anggia hanya bungkam seribu bahasa dan asyik dengan buku novelnya, Nani pun berusaha untuk membuka pembicaraan.

"Aang, maaf. Gue nggak tau kalau Faisal bakal ngajak Rian. Asli, gue gak tau," ujarnya meyakinkan Anggia.

"Hem," ucap Anggia dengan memutar bola matanya.

Faisal dan Rian pun menghampiri mereka dengan membawa minuman.

"Nih Ayy," ujar Faisal dengan memberikan minuman kepada Nani.

"Makasih Aay," ucap Nani dengan senyum manis dan muka yang nge blush.

Sedangkan Rian memberikan minuman kepada Anggia, "I ... ini Aang, minuman lo."

Anggia menoleh sinis kearah Rian dan mengambil minuman tersebut, "Okey makasih."

Anggia kembali fokus dengan buku novelnya, sedangkan Nani,Faisal,dan Rian sedang asyik berbincang-bincang.

***
"Kalian belanja banyak banget, emangnya belanja apa aja nih?" tanya Faisal.

Nani dengan sigap menjawab pertanyaan Faisal seraya dengan mengeluarkan barang-barangnya di beli tadi bersama Anggia.

Anggia yang melihatnya hanya tersenyum kecut dan kembali diam.

"Kalau lo Aang?" tanya Rian yang sontak membuat Anggia menoleh nya sebentar.

"Gue? Nggak jauh beda sama Nani, cuman nggak sebanyak dia." jawabnya singkat.

Ketiganya pun melanjutkan perbincangan mereka, sedangkan Anggia seakan-akan tak gairah dengan mereka dan memilih diam.

Tiba-tiba dering handphone Anggia berbunyi, ada telpon dari Ibunya.

Anggia dengan sigap mengambil handphonenya.

"Kalian, gue mau angkat telpon dulu ya," ujar Anggia sembari pergi menjauh dari mereka.

Rian yang melihat Anggia pergi mengangkat telpon pun mengajukan beberapa pertanyaan kepada Nani perihal Anggia.

"Hemm Na, Gia udah punya cowo?" tanyanya dengan nada sedikit pelan agar tak terdengar oleh Anggia.

"Gia? Udah kok, cuman ya emang belum terlalu lama."

Rian yang mendengarnpun hanya bisa cengengesan.

Anggia pun kembali ke tempat duduknya.

"Telpon dari siapa Aang?" tanya Nani.

"Ouh tadi, dari nyokap gue," ujar Anggia.

***
Nani,Faisal dan Rian tertawa ria dengan perbincangan mereka. Sedangkan Anggia masih bungkam seribu bahasa dan memilih untuk melihat pemandangan dibalik jendela.

Ketika Anggia menoleh kearah jendela, ia melihat Anggana berboncengan dengan cewe di lampu merah.

"Aa? Boncengan sama cewe? Siapa ya itu cewe." gumam Anggia dalam hati.

Kali ini moodnya benar-benar Anjlok sekali, dan dia memutuskan untuk pulang.

"Na, kita pulang yu," ujar Anggia.

"Hem, gue kayaknya pulang di antar Faisal deh Aang. Lo pulang sendiri gapapa?" tanyanya.

"Dasar ya, kalau udah bucin susah." gerutunya.

"Ya udah, gue balik sendiri," ujar Anggia dengan nada ketus.

"Tapi, gue nginep dirumah lo kok, nanti gue dianter Faisal pulang kerumah ngambil baju terus kerumah lo," ucapnya.

"Ya."

Rian menawarkan diri untuk mengantar Anggia pulang.

"Aang, gue anter pulang ya."

"Nggak! Gue pulang dijemput supir. Supir gue udah nungguin di halaman mall," ujarnya ketus.

"Ouh, okey," ucap Rian dengan nada sedikit kecewa.

Anggia berjalan meninggalkan mereka menuju halaman mall.

***
Sesampainya dirumah, Anggia bergegas menuju kamar dan mejatuhkan tubuhnya diatas kasur. Hari ini merupakan hari yang sangat kacau baginya.

Anggia membolak-balikkan tubuhnya, seraya memikirkan apa yang ia lihat tadi di starbucks.

"Yang tadi siapa nya Aa ya?" gumamnya.

"Kok, nggak bilang-bilang ke gue ya." lanjutnya.

"Ahh au, mending gue lanjutin baca novel," ujarnya pada diri sendiri.

Anggia pun berdiri dan bergegas mengambil buku novel di tasnya. Ia pun duduk di sofa dekat jendela dengan menikmati hembusan angin sore hari itu.

***
Pukul 20.01

Nani membuka pintu, di lihatnya Anggia yang masih asyik membaca buku novel di sofa dekat jendela.

Anggia hanya menoleh ke arah Nani dan kembali dengan buku novelnya.

"Aang, maaf ya gue baru ke rumah lo jam segini. Soalnya tadi gue nonton dulu hehehe," ujar Nani dengan nada sedikit cengengesan.

"Hemm."

Nani membawa tubuhnya tuk duduk di ujung kasur Anggia, sedangkan Anggia masih diam dan asyik dengan novelnya.

Setelah selesai membaca bukunya, Anggia pun mulai pembicaraan dengan Nani.

"Na."

"Apa Aang, gue ngantuk nih." sontaknya.

"Gue mau cerita."

"Ya udah, cerita aja," ujar Nani yang sebari memejamkan matanya.

"Jadi, tadi pas kita di starbucks gue liat Aa boncengan sama cewe tau. Tapi gue nggak tau itu cewe siapa."

"Hah? Nggak salah?" tanya Nani yang langsung membuka matanya.

"Iya serius."

"Coba lo telpon dia Aang."

"Ngapain gue harus telpon dia, males ah. Udah sana lo lanjut tidur aja."

"Lahh keras kepala lo, ya udah gue mau tidur."

"Bodo."

Nani telah tertidur pulas di kasur, sedangkan Anggia kembali asyik membaca novelnya di sofa dan tertidur di sofa tersebut.

***

Continue Reading

You'll Also Like

1.1M 112K 27
Karmina Adhikari, pegawai korporat yang tengah asyik membaca komik kesukaannya, harus mengalami kejadian tragis karena handphonenya dijambret dan ia...
1.5M 138K 48
Kehidupan Dinar Tjakra Wirawan berubah, setelah Ayah dan kakak laki-lakinya meninggal. Impiannya yang ingin menjadi seorang News anchor harus kandas...
477K 28.3K 55
Masalah besar menimpa Helena, ia yang sangat membenci bodyguard Ayahnya bernama Jason malah tak sengaja tidur dengan duda empat puluh empat tahun itu...
368K 28.4K 59
Elviro, sering di sapa dengan sebutan El oleh teman-temannya, merupakan pemuda pecicilan yang sama sekali tak tahu aturan, bahkan kedua orang tuanya...