Click On ╏ C. Beomgyu (ON HOL...

By hanwistereia

33.2K 5.2K 1.9K

"...ada yang mau sama lo, tapi lo-nya gak mau. Giliran lo-nya mau, dianya gak mau..." -Yang Jeongin, 2020 Ini... More

00 : prolog
02 : another side
03 : as if it's
04 : inner
05 : mood
06 : Jongho
07 : play date
08 : all day long
09 : move on? system not found
10 : don't die
11 : I like him
12 : focus
13 : lunch
14 : thinking out loud
15 : day and night
16 : pleasure
17 : like always
18 : conversation
19 : followed
20 : boy-space-friend
21 : reason
22 : let it all go
23 : sweet talking
24 : attached
25 : Cause I'm Envy
26 : coming home
27 : from home
28 : for home
29 : hands on me
30 : next to you
31 : meet up
32 : sick
33 : almost ended
34 : just a dream
35 : how it's ended
36 : summer break
37 : affirmation
38 : another page
39 : roommate
40 : bothered
41 : daily of college
42 : dating on the festival
43 : dating on the festival (2)
44 : two is better than one
45 : confident
46 : under control
47 : who's knows?
48 : he knows
49 : tossed around
50 : the bitter part of life

01 : new page

1.7K 198 19
By hanwistereia

Tahun ke dua, berarti semester baru, dosen baru, kelas baru, mata kuliah baru, juga tugas baru.

Artinya juga, sambatan baru.

Arti lainnya lagi, berarti cobaan baru untuk Jeongin sebagai teman nyerempet sahabat Beomgyu.

"Perasaan baru kemarin liburan kok udah masuk kuliah aja ya?" kata Beomgyu sambil ngeluarin barang-barangnya dari kardus.

Bersebrangan dengan Beomgyu, Jeongin juga melakukan hal yang sama. "Masih seminggu lagi kok baru kuliah."

"Tetep aja berarti liburan udah selesai." sahut Beomgyu.

"Tetep aja, berarti belum masuk kuliah."

"Tetep aja, kurang dari seminggu lagi udah masuk kuliah."

"Tetep aja masih ada—" ah gak jadi, capek Jeongin kalau udah ngomong sama teman satunya ini. Keras banget kayak palu.

Jadi Jeongin cuman nyahut dalam hati sambil ngeluarin barang-barang punya Beomgyu (iya, daritadi dia tuh ngeluarin barang-barang punya Beomgyu), TAPI TETEP AJA MASIH ADA BEBERAPA HARI BUAT LIBURAN!

Tanpa banyak bicara lagi, mereka—terutama Jeongin—mengeluarkan barang-barang lebih cepat. Ini semua memang milik Beomgyu karena kamar asrama ini milik Beomgyu sekarang. Jeongin—sebagai sahabat yang berbudi luhur dan rajin menabung—hanya membantu berbenah, selain itu dia juga gabut selama sisa waktu liburan.

Tempat tinggal Beomgyu adalah kamar asrama dengan kapasitas dua orang, sudah tersedia kasur, lemari, meja belajar dan kamar mandi. Juga ada balkon tempat berjemur pakaian—kalau emang nyuci sendiri—atau buat sekadar bengong sambil lihat pemandangan sekeliling dari lantai teratas, lantai lima. Beomgyu—dan seluruh penghuni lantai lima—punya point of views yang bagus dari sini, begitu kata Jeongin saat dia melongok dari balkon. Katanya juga, kalau mual mengerjakan tugas kuliah, enak bisa nangkring di sini sambil ditemani segelas bir. Mantap.

"Gak boleh minum atau ngerokok di asrama, jangan ngadi-ngadi." kata Beomgyu membalas ucapan Jeongin.

"Boleh kok," sahut Jeongin.

"Kalau gak ketahuan." kemudian sambung keduanya berbarengan gak disengaja. Puas dengan kekompakan mereka bikin tertawa.

"Temen sekamar lo siapa?" tanya Jeongin lagi.

"Gak tahu, waktu daftar ulang kolom namanya kosong, tapi kata Pak Jeihop nanti bakal ada yang ngisi kok."

"Hah, gak seru kalau sendiri."

"Enak sendiri lah, seluruh ruangan gue invasi."

"Alah, serah," kemudian Jeongin membaringkan tubuhnya di atas kasur padahal belum dikasih seprei. Capek dia, pengen rebahan. "terus sisa liburan ini lo bakal di asrama terus?"

"Kaga lah, hari ini gue beresin kamar sampai mampus, terus besok pagi baru pulang. Makanya Jeong, malam ini gue nginep di rumah lo dulu ya? Hehehe..." Beomgyu nyengir.

Jeongin menolehkan kepalanya, menatap temannya itu sedatar triplek.


❏❏❏


Semester baru...


"Beomgyuuu, kangen ih!"

Si empu nama langsung jalan mendekat sambil tersenyum lebar. "Jiheooonnn, kangen juga!"

Jiheon juga mendekat. Sekarang dua orang itu saling gandengan tangan berhadapan sambil ketawa riang dan jingkrak-jingkrak di tempat, bikin yang lain ikut senyum geli melihat interaksi uwu teman mereka.

"I am invisible man."

Aksi uwu-uwu Beomgyu dan Jiheon berhenti karena Jeongin juga baru datang dengan muka datar berdiri di belakang Beomgyu.

"Sirik lo mah," kata Beomgyu.

"Ya kalian reunian cuman berdua, gue apaan? Layar tancep?"

"Jeongiiiiinn, gue kangen. Liburannya pas ke Jeju seru? Oleh-olehnya ada gak?"

"Oh, ada kok. Nanti main ke rumah aja."

"Yeay!" Jiheon berseru riang.

"Gue dapet juga gak?" tanya Beomgyu menunjuk dirinya sendiri.

"Lo udah ambil jatah oleh-olehnya seminggu yang lalu ya, dasar cengcorang sakau!" Jeongin menoyor jidat Beomgyu. Perlakuannya yang berbeda antara Beomgyu dan Jiheon bukan karena cewek itu pacarnya Jeongin, tapi karena pertama Jiheon itu cewek, kedua Jiheon itu cewek, ketiga Jiheon itu cewek, keempat karena Jiheon gak rempong, kelima karena Jiheon lebih muda dari kedua orang sahabat cowoknya itu. Harus dibaik-baikin because she's a baby princess.

Dan terakhir, alasannya karena keluarga Jiheon punya kedai makanan. Yah mengertilah ini keuntungannya apa. Uhuk.

Oke, kembali lagi waktu sekarang, yang mana Beomgyu lagi cemberut karena ditoyor sama Jeongin. Kemudian mereka berdua duduk di sebelah Jiheon. Memang mereka dari zaman megalitikum alias dari masa orientasi, kumpul mahasiswa baru, sampai nugas sering bareng terus. Kalau Jeongin dan Beomgyu sih memang sudah kenal dari SMP, ditambah Jiheon yang ngintilin mereka mulu jadi lah Three Musketeers. Tapi bedanya mereka bertiga gak bisa tonjok-tonjokkan apalagi nebas orang pakai pedang.

Keahlian mereka tuh sama; sambat sambat, makan, sambat lagi, dan bucin.

Enggak deng, yang bucin cuman Beomgyu sama Jiheon aja, makanya dua makhluk itu klik banget kalau udah bareng. Gak ayal mereka sering berdiskusi perihal tokoh kebucinan mereka.

Contohnya seperti sekarang, setelah kelas yang cepat selesai karena cuman bahas silabus, tiga orang itu langsung nangkring di kantin umum, bukan kantin fakultas. Sekalian ngecengin yang bening-bening kalau kata Beomgyu mah.

"Gue tuh ya masih sedih sampai sekarang padahal nontonnya udah dari pas liburan, huhuhu. Kayaknya emang harusnya gue tuh berkiblat sama oppa aja."

Terus Beomgyu nyahut. "Kata temen gue di SMA kalau yang main BL tuh biasanya malah mereka yang lurus, gak murni belok, biar greget katanya."

Kata Ryujin itu mah, sahut Jeongin dalam hati sambil ngunyah roti bakarnya.

"Tapi tetep aja gue gak rela Gyu! Rasanya kayak si Terang selingkuh dari si Menang! Huwaaaaaaaa!" Jiheon histeris ke Beomgyu tapi yang ditarik-tarik tangannya malah Jeongin yang pas lagi pegang garpu nusuk roti bakar.

"Heon! Roti bakar gue nanti jatoh, elah!"

"Jeong, roti jatuh lima menit kemudian masih bisa dimakan. Hati jatuh sampai lima tahun pun kalau belum bisa move on mah susah!" sahut Beomgyu.

Jeongin's:

??????

"Ngomong ape si lu Jaelani?!"

"Ck, emang susah ya berfilosofi sama sebutir sisa kerak nasi. Apalagi soal cinta. Soalnya seumur hidupnya aja jombl—"

"LU JUGA YE SAMA AJA! LEBIH PARAH MALAH!" Jeongin murka.

Beomgyu ngicep dan mengusap wajahnya. "Ya biasa aja dong gak usah pakai hujan lokal. Perasaan lo udah copot behel kok masih—"

"Ngomong lagi lo gue tusuk!" Jeongin nodongin garpunya ke Beomgyu.

Beomgyu auto beralih ke Jiheon yang anteng makan es buahnya semenjak Jeongin mode kemusuhan sama Beomgyu. "Jiheon, minta es buah—"

Puk Ucapan Beomgyu teralih oleh tepukan di pundak. Bikin dua orang lainnya di meja itu menoleh.

"Oit, Pak Minkyu," Jeongin yang nyapa duluan soalnya Beomgyu sekarang JEDUG DUG DEG—padahal ditepok doang!

Sama disenyumin sih.

Gila, adem. Jiheon yang lihat berasa disiram air mata pegunungan.

Tapi beda buat satu orang yang ditepok itu malah rasanya puanaaasss kayak tenggelam di lautan bunga (hah? Gimana??).

"Yo," sapa Minkyu. "rajin amat kalian jam segini udah di kantin."

Mohon maap, rajin dilihat dari segi mananya? Rajin menimbun lemak maksudnya???

Minkyu noleh. "Kok lo gak makan?" iya, dia nanya ke Beomgyu.

"O-oh, belum laper. Hehehe."

"Oh nongkrong aja ya di sini? Pantesan jauh amat mainnya ke kantin umum."

"Wkwkwkwk! Btw, sendirian aja lo?"

"Enggak, tuh sama yang lain." Minkyu menunjuk segerombolan teman jurusannya, dibalas anggukan kepala dan koor 'oh'.

"Minkyu, cabut gak?" salah seorang menghampiri.

"Iya," Minkyu mengangguk. "gue duluan ya."

"Lah, nyapa doang lo mah. Jajanin apa gitu kek." kata Jeongin.

"Hahaha, minta Beomgyu aja lah." kata Minkyu bercanda sambil ngusap puncak kepala Beomgyu. Memang daritadi cowok jangkung itu berdiri dan diniatkan hanya menyapa.

Alah alah, Beomgyu menepis tangan Minkyu. "K-kok jadi gue sih? Dah lah, pergi aja lo!"

"Iye iye, galak." Minkyu masih ketawa dan sekali lagi mengacak poni Beomgyu sebelum betul-betul pergi.

Beomgyu merengut. Beralih pada teman-temannya, tepatnya Jiheon. "Mau es buah."

Malah Jeongin yang ngedorong mangkok es punya Jiheon. "Nih makan yang banyak, biar bapernya cepet ilang."

Taik!


###


[20 April 2020]

Continue Reading

You'll Also Like

301K 26.5K 51
Tidak pandai buat deskripsi. Intinya ini cerita tentang Sunoo yang punya enam abang yang jahil. Tapi care banget, apalagi kalo si adek udah kenapa-ke...
YES, DADDY! By

Fanfiction

305K 1.8K 9
Tentang Ola dan Daddy Leon. Tentang hubungan mereka yang di luar batas wajar
92.1K 11.8K 37
Jake, dia adalah seorang profesional player mendadak melemah ketika mengetahui jika dirinya adalah seorang omega. Demi membuatnya bangkit, Jake harus...
85.9K 9.3K 28
"Tunggu perang selesai, maka semuanya akan kembali ketempat semula". . "Tak akan kubiarkan kalian terluka sekalipun aku harus bermandikan darah, kali...