I Love You My Pawang [REVISI]

By Koo_Alla

31.3K 3.6K 1.9K

"Lo jangan seperti magnet. Jika menarik, ya menarik saja. Jangan menarik tapi juga menolak." -Devano M... More

Prolog
Cast & Pengenalan
The First Day (1)
The First Day (2)
Nasehat Dari Seorang Cewek
Tukang Onar (1)
Tukang Onar (2)
Tukang Onar (3)
Mainan Baru (1)
The Game (1)
The Game (2)
The Game (3)
Menggila (1)
Menggila (2)
Menggila (3)
The Draks Vs The Dragon
Senioritas
Melupakan
Tempur (1)
Tempur (2)
Tempur (3)
Coca-Cola
Bantuan
Pulang Bareng (1)
Pulang Bareng (2)
Lo Siapa (1)
Lo Siapa (2)
Soft Boy
Olahraga Pagi
New Cast(?)
Kepercayaan
The Draks Time
Something
Psikolog Cinta
Tak Pernah Senyaman Ini
Cemburu Salah Server
Ngambek Atau Marah
Maaf (1)
Maaf (2)
Kembali lagi
Berteman Bukan PDKTan
Dua kubu Yang Berbeda
Bad Couple
Holiday
Beautiful
Silancur Bukan Selancar
Pulang
Hacker (1)
Tes Coba
GEDUBRAK!
Promosi
Vote Cover DIFL

Mainan Baru (2)

615 127 35
By Koo_Alla

Vano dan keempat temannya baru saja tiba dikantin. Seperti biasa mereka duduk di bangku kekuasaannya, di pojok kantin. Dan bagi siswa yang lainnya, bangku itu adalah bangku keramat. Siapa saja yabg berani coba-coba untuk duduk dibangku itu bakal berujung dibully oleh Vano dan kawan-kawannya.

Tanpa membuang waktu lagi, Vano segera duduk diatas kursinya. Menyilangkan kedua kakinya lalu ditaruh diatas meja. Sedangkan kedua tangannya bersedekap didepan dada. Dan badannya, dia sandarkan ke dinding yang berada dibelakangnya.

"Cak, sono lo pesenin gue makanan. Uangnya minta sama Kenzo," perintah Vano.

Cakra yang baru saja mendudukan pantatnya di kursi tepat didepan Vano langsung melototkan kedua matanya.

"Kok gue. Kan sekarang gilirannya Galih tuh yang pesen," seru Cakra.

"Tapi gue maunya lo yang pesen," balas Vano sengit.

"Tapi gue udah pewe duduk nih," balas Cakra lagi.

"Gue maunya lo. SEKARANG!" ultimatum Vano yang tidak bisa dibantah lagi.

"Ye titik," balas Cakra yang langsung pergi untuk memesan makanan.

"Syukurin tuh Cak. Kalo sama Vano tinggal nurut aja, apa susahnya sih," ejek Galih.

Cakra yang belum terlalu jauh segera berbalik badan menghadap Galih dan menyambar botol air mineral kosong yang ada disebelah kanan badannya. Dan melemparkan ke arah Galih.

Tuk!

"Bangke. Dasar Cakra manusia biadab!" seru Galih sembari mengusap-usap jidatnya. Sedangkan Cakra hanya menjulurkan lidahnya dan pergi ke penjual mie ayam.

Tiba-tiba kantin penuh oleh suara suitan para cowok. Ya hal ini menandakan Clarissa dan kawan-kawannya sudah datang, memasuki kantin. Vano yang melihatnya, hanya mengembuskan napasnya kasar.

Pasalnya Clarissa itu adalah cewek yang sudah lama naksir Vano, dari hari pertama sekolahnya di SMA Abdi Nusa. Dan Clarissa adalah cewek pertama yang berani mengusik ketenangannya Vano.

Ya memang Vano suka banget ngombalin cewek-cewek. Tapi siapa sih nggak risih jika lo dideketin sama cewek yang ambisius banget pengen ngedapetin elo?

Gini-gini Vano juga nggak suka sama cewek yang modelan kayak Clarissa. Emang sih Clarissa itu cantik malah oke banget. Bodynya goals banget. Tapi inget Clarissa itu bukan tipenya Vano. Yang suka centil kesana kesini dan selalu bawa antek-anteknya.

"Hai baby," sapa Clarissa sembari mengelus pundak kanannya Vano pelan.

"Gue bukan babinya lo. Jauhin tangan lo dari gue!" geram Vano.

Tapi Clarissa tak mengindahkan perkataan Vano bahkan Clarissa berani duduk di samping kirinya Vano. Dan meletakkan kepalanya di bahu kirinya Vano.

"Gue bilang jauh-jauh dari gue," peringat Vano lagi, setelah beranjak berdiri dan menatap tepat ke mata Ckarissa. Clarissa sempat shock akibat perbuatan dan perkataannya Vano.

"Kok kamu begini sih, beib?" ujar Clarissa dengan nada yang dimanja-manjain. Vano menutup kedua matanya dan menghirup napasnya pelan-pelan.

Tiba-tiba Cakra datang dengan pesanannya. Karena Cakra keberatan membawa pesanannya milik Vano, buru-buru Cakra menaruh pesanan itu diatas meja.

"Woy. Minggir, minggir air panas nih. Air panas!" teriak Cakra membelah keheningan dimeja Vano.

"Kurang kenceng nyet," sewot Galih.

"Sewot aja lo manusia purba," balas Cakra. Kemudian Cakra menghadap Vano yang ada didepannya.

"Yah Van, kasianilah Clarissa. Biarin dia duduk disini aja napa sih. Ribet amat," ucap Cakra.

"Ogah gue. Kalo lo mau, lo aja yang duduk disini," kata Vano sembari akan beranjak ke kursi milik Cakra.

"Ya udah, Clarissa duduk sama abang aja ya?" tanya Cakra kepada Clarissa. Cakra dari dulu memang naksir pada Clarissa. Tapi tahulah seleranya Clarissa itu yang kek gimana.

"Hellow. Gue duduk sama lo?" tunjuk Clarissa tepat didepan mukanya Cakra, "Mending gue duduk aja sama Galih," ujar Clarissa sembari pergi berlalu dan diikuti oleh Aurel dan Vinka. Setelah Clarissa dan kawan-kawannya pergi, Vano kembali duduk di kursinya.

"Cak mana pesenanya gue," tagih Vano.

"Nih. Satu usus ayam pake sambel darahnya kucing, Sama satu es jeruk rasa garem pake es batu."

"Jorok banget. Emang tolol lo, Cak," sentak Kenzo. Dan Cakra hanya menanggapi dengan cengirannya.

Tapi Vano tak memusingkan perkataan Cakra. Langsung saja Vano melahap mie ayam dengan sangat lahap. Dan malah mengundang tatapan heran dari keempat temannya. Vano yang merasa diperhatikan menghentikan aksi kunyahannya.

"Kenapa lihatin gue? Mau gue colok tuh mata?" tanya Vano sinis.

"Kok loe fine-fine aja sih Van?" tanya Galih.

"Emang kenapa?" tanya Vano tak sabaran.

"Kan tadi si Cakra bilang-"

"Makan tinggal makan, sewot amat," balas Vano sembari melanjutkan aksi melahapnya. Tiba-tiba sesuatu mengagetkan mereka.

Bruak!

"Astagfirullah."

"Bajeeenggg!!!!"

"Goblokkk!!!"

"Annjiiirrr!!!"

Itulah jeritan dari Vano, Cakra, Kenzo dan Galih. Sedangkan Zafran seperti biasa tetap bersikap kalem dan memasang wajah datar. Mereka seketika menghadap ke sumber suara. Mereka terkejut dengan kehadiran Vani. Ya Vani lah yang sudah memukul meja mereka.

"Elo Vani kan. Cewek yang tadi pagi hampir ditabrak sama Vano?" tanya Kenzo baik-baik.

"Gue nggak ada urusan ya, sama lo. Gue cuma punya urusan sama lo!" teriak Vani sembari menunjuk ke arah Vano.

"Nyolot banget nih cewek. Ditanya baik-baik juga," ceplos Galih.

"Terus masalah buat lo?" tanya Vani sinis. Kemudian Vani menghadapkan tubuhnya ke arah Vano.

"Lo masih punya masalah sama gue," ujar Vani.

"Gue?" tanya Vano sembari menunjuk dirinya sendiri dengan sebuah garpu.

"Siapa lagi yang tadi pagi hampir nabrak gue?!" seru Vani kesal.

Dengan santai Vano berjalan mendekati Vani. Setelah berdiri tepat di hadapan Vani, Vano memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya.

"Oh, jadi ini masih masalah soal tadi pagi?" tanya Vano yang terlihat terlampau santai, "Jadi lo masih nggak terima?"

"Kalo iya emang kenapa?" balas Vani sembari melipat kedua tangannya didepan dada.

Vano memajukan wajahnya ke arah vani, sehingga harum parfum milik Vani sampai masuk ke dalam hidungnya.

"Kalo gue nggk mau nyelesain masalah tadi pagi, gimana?" bisik Vano.

Setelahnya Vano menegakkan tubuhnya kembali. Vano melihat kebencian yang teramat dalam dari kedua manik matanya Vani. Tanpa aba-aba Vani mengangkat telapak tangan kanannya. Saat akan mengenai pipi kirinya Vano, sebuah tangan terlebih dahulu mencegahnya.

"Jadi, lo mau nampar gue lagi?" tanya Vano.

Ya Vanolah yang menghentikan aksi menamparnya Vani. Vani menggeram marah. Tangannya yang berada didalam cekalannya Vano begitu kuat.

"Lepasin tangan gue," perintah Vani kepada Vano.

"Nggak. Sebelum lo nurut sama gue."

"Lo kira, gue babu lo?" kata Vani. Dan Vano hanya tersenyum remeh.

Sudah muak dengan kelakuannya Vano, Vani akhirnya mengayunkan tangannya kebawah kemudian memelintirkan tangan Vano dan dikunci dipunggugng Vano.

Vano sempat kaget dengan aksi lancangnya Vani. Vano mencoba melepaskan kuncian ditangannya. Tapi tenaga Vani cukup kuat untuk tidak melepaskan tangan Vano begitu saja. Keempat teman Vano kaget dengan perlakuan Vano kepada Vani.

Dan lagi-lagi Vani memperlihatkan keahliannya. Vani menendang kedua lutut Vano dari belakang. Alhasil Vano jatuh ke depan dengan lutut sebagai tumpuannya. Teman-teman Vano tambah shock. Sampai-sampai Cakra dibuat melongo.

"Makanya, lo minta maaf sama gue," ujar Vani sembari memukul kepalanya Vano pelan. Vano hanya diam saja.

"Minta maaf nggak?!" seru Vani.

Tak ada tanggapan dari Vano. Kemudian Vani memukul kepala Vano lagi.

"Minta maaf-?" dan tiba-tiba,

"VANNNIIII!!!" teriak Adel dan Keysa bebarengan.

"Ck ganggu aja lo berdua,"  kata Vani malas.

Melihat Vano yang, notabenya sebagai kakak kelas sedang dalam keadaan terkunci, buru-buru Adel dan Keysa melepaskan tangan Vani dari tubuh Vano. Setelah terlepas, Adel dan Keysa menggenggam kedua tangannya Vani.

"Kak maafin temen kita ya," ujar Keysa. Vani yang mendengarnyapun melotot dengan sempurna.

"Dia aja yang salah. Kenapa lo yang minta maaf. Seharusnya dia yang minta maaf," seru Vani.

"Udah lo diem aja. Kalo lo nggak mau sekarang mati muda," bisik Adel di telinga kanannya Vani.

"Sekali lagi maafin temen kita, ya kak. Kami pamit dulu," pamit Keysa.

Kemudian Keysa dan Adel menarik Vani untuk kembali ke kelas. Sepeninggalnya ketiga adik kelasnya, Vano segera kembali duduk dikursinya.

"Anjir, itu cewek berani bener nantangin elo, Van," kata Cakra.

"Gimana rasanya dikalahin sama cewek?" tanya Galih.

"Tadi gue nggak kalah. Gue shock aja. Ternyata dia juga bisa berantem," sergah Vano.

"Bukannya tipe elo, yang seperti dia?" tanya Kenzo yang malah mengundang tatapan heran dari teman yang lainnya.

"Kalo dia sih no problem. Dia juga cantik sih. Cuma gue masih heran aja," kata Vano yang malah menambah kebingungan diantara teman-temannya.

"Heran kenapa?" tanya Galih.
Vano terdiam melihat teman-temannya yang menunggu jawabn darinya.

"Kepo banget," balas Vano yang langsung membuat semua temannya mencibirkan bibir.

Sampai-sampai Kenzo melempari Vano dengan kulit kacang. Yang malah mengundang senyum Vano.

"Idih najis lo, kalo senyum-senyum gitu. Udah persis sama orang gila," seru Cakra.

"Bodo amat. Yang penting gue cakep," balas Vano yang langsung melanjutkan memakan mie ayamnya yang tinggak setengah.

"Ye si Entong," cibir Galih.

'Akhirnya gue dapet mainan baru lagi' batin Vano kemudian menyeringai tipis sampai tak ada seorangpun yang melihatnya.

Continue Reading

You'll Also Like

280K 13.1K 45
Bagaimana pemuda dingin ketua geng motor itu memperlakukan istri polosnya? HIGH RANGKING anakgengmotor #1 cintasma #1 goodboy #8 hamilmuda #5 polos...
3.7M 295K 49
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY β€’β€’β€’β€’β€’β€’β€’β€’β€’β€’β€’β€’ "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...
2.4M 133K 53
[PART MASIH LENGKAP] "Lihat saudaramu yang lain! Mereka berprestasi! Tidak buat onar! Membanggakan orang tua!" Baginya yang terbiasa dibandingkan den...
3.1M 261K 62
⚠️ BL Karena saking nakal, urakan, bandel, susah diatur, bangornya Sepa Abimanyu, ngebuat emaknya udah gak tahan lagi. Akhirnya dia di masukin ke sek...