Straight-A Student | ChanBaek

Per zerofoue

81.3K 11.2K 1.9K

completed ✅ Selak beluk kehidupan Baekhyun. Tapi, tidak ada yang mulus seperti yang terlihat oleh kebanyakan... Més

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44
Chapter 45
Chapter 46
Chapter 47
Chapter 48
Chapter 49
Chapter 50
Chapter 51
Chapter 52
Chapter 53
Chapter 54
Chapter 55
Chapter 56
Chapter 57
Chapter 58
Chapter 59
Chapter 60
Chapter 61
Chapter 62
- Epilogue -
Bonus Chapter: one
Bonus Chapter: two
Bonus Chapter: three

Chapter 15

1.1K 167 2
Per zerofoue

Hari pertama kuliah sudah menyibukkan Chanyeol dan Baekhyun rupanya. Pagi ini mereka berangkat bersama dan berpisah ketika sampai di universitas. Sepertinya masing-masing memiliki sesuatu untuk diselesaikan.

Baekhyun menengokkan kepalanya kesana kemari, berusaha untuk menemukan wajah yang tidak asing untuk ia ajak bicara. Semenjak acara pertama selesai tadi, ia belum memiliki waktu untuk menyambangi Chanyeol di gedung fakultasnya dan sepertinya Chanyeol juga masih sibuk dengan urusannya.

Dalam hati, ia berterima kasih karena acara tur universitas saat itu. Berkat program tersebut, ia tidak buta-buta amat mengenai selak beluk gedung fakultasnya.

"Baekhyun?"

Baekhyun sontak mengalihkan pandangannya ke arah suara yang memanggil namanya. Untuk beberapa detik, ia tertegun dan berusaha untuk mengingat nama lelaki di hadapannya ini.

"Joohyung?" Ia tersenyum dan bergerak menghampiri.

"Lo jurusan gizi juga?"

Baekhyun mengangguk.

"Lo mau kemana habis ini?" Joohyung menggerakkan kedua kakinya lagi untuk kembali berjalan.

"Kayaknya mau liat-liat kafetaria. Lo?"

"Gue juga."

"Ya udah bareng aja." Baekhyun tertawa kecil. "Lo keliatan lebih santai sekarang. Enggak kayak waktu tur universitas."

"Waktu itu gue ngerasa asing." Joohyung menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Secara tidak langsung memberi tahu Baekhyun bahwa ia merasa tidak enak hati atas sikapnya yang kurang ramah waktu itu.

Baekhyun tidak merespon dan hanya memberikan senyum manis sebagai jawaban.

Sesampainya di kantin, Joohyung menuntun langkah mereka dan berhenti di depan salah satu stand di sana.

"Yang ini satu ya."

"Dua, mba." Joohyung menyahut ketika Baekhyun memesan makanannya.

"Ditunggu pesanannya." Si penjaga kemudian menghilang di balik pintu menuju dapur untuk menyiapkan pesanan Baekhyun dan Joohyung.

Setelah beberapa menit menunggu dan diisi oleh obrolan-obrolan ringan, pesanan mereka akhirnya sudah jadi dan disajikan di hadapan mereka. Dua mangkok di atas sebuah nampan. Baru saja Baekhyun berniat untuk membawa nampan itu, namun Joohyung lebih dulu mengambil alih dan membawa pesanan mereka di genggamannya.

Baekhyun hanya bisa menyusul Joohyung yang sudah jalan lebih dulu dan berhenti di salah satu meja yang kosong.

///

Chanyeol menutup pintu dari ruangan administrasi. Ia menggenggam sebuah kertas yang berisikan jadwal kelas yang akan dijalaninya.

Chanyeol memilih jurusan teknik mesin karena impiannya yang ingin membantu perusahaan ayahnya sejak ia kecil. Perusahaan ayahnya merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi produk. Namun, ayahnya juga memiliki ketertarikan yang tinggi dalam merakit mesin dan hal-hal yang berhubungan dengan mesin. Sepertinya itu menurun kepada Chanyeol.

Berpapasan dengan beberapa mahasiswa baru lainnya dan juga beberapa senior sedikit banyak membantu Chanyeol untuk mengenal lebih jauh lingkungan kampus.

Chanyeol berusaha untuk membalas ucapan mereka satu persatu dengan baik. Ia tidak mau meninggalkan kesan pertama yang buruk. Setidaknya jika Chanyeol tidak mau berurusan dengan mereka lagi, Chanyeol bisa memikirkan caranya nanti.

Ia merasakan perutnya berbunyi meminta diisi dan akhirnya memutuskan untuk pergi ke kafetaria. Hitung-hitung melihat apa saja makanan yang dijual di sana.

Selesainya ia memesan makanan, yang sudah ia minta untuk dibungkus sebelumnya, ia beranjak dari sana dan langsung pergi menuju ruang musik yang baru tadi ia dengar adanya dari salah satu senior. Selain pada mesin, Chanyeol juga memiliki ketertarikan tinggi pada musik.

Saat ia menengadahkan kepalanya, ia melihat figur Baekhyun yang sedang duduk bersama seorang lelaki yang entah kenapa terlihat familiar di matanya. Rupanya Baekhyun sudah berhasil membuat teman.

Baguslah kalau begitu.

Sepertinya kebetulan. Karena Baekhyun juga melihat ke arahnya dan tersenyum cerah, lalu melambaikan tangannya. Lelaki di hadapan Baekhyun juga menengok ke arahnya dan tersenyum tipis. Chanyeol hanya tersenyum dan melambaikan tangannya sekilas.

///

"Itu siapa?"

"Temen SMA." Baekhyun membalas pertanyaan Joohyung sebelum menyuapkan makanannya kembali.

Joohyung mengangguk mengerti.

Continua llegint

You'll Also Like

890K 42.3K 37
Ellie Jenkins is struggling to write a high school TV show, so her boss gives her an ultimatum: go to her ten year reunion or lose her big break fore...
28.8K 319 16
hey! hope you enjoy these one-shots I write! these will be an x reader book sorry if that isn't what you're looking for! The original characters all...
Deadly Addiction Per WannaBe__

Literatura romàntica

98.8K 3.5K 25
Love is hard. And sometimes it's even harder to endure it.