fall for you ✔️

By jiminjaeeee

2.1K 153 4

Mint dan teman-temannya berencana bertaruh untuk mendekati member "The Threat", geng cowok super keren yang b... More

i n t r o X r u l e s
one • t h e m
two • t i s s u e
three • p h o n e
four • v i o l i n
five - f u r t h e r
six • s t o p p e d
seven • n e w t a r g e t
eight • p r e c i o u s
nine • r u i n e d
ten • d e c i s i on
eleven • r e l a t i o n
twelve • m a d
thirteen • c o m e b a c k
fourteen • f e e l i n g s
fifteen • y o u
sixteen • a g a i n
seventeen • b l o o m s
eighteen • c l o u d y
nineteen • s t r a n g e
twenty • c r a s h
twentyone • s o r r y
twentythree • s e r e n i t a
twenty four• g l a s s
twentyfive• l a s t p a g e
story gallery •
l a s t p a g e

twentytwo • w h e r e?

50 5 0
By jiminjaeeee

Hari esoknya, setelah operasi Minjae. Ruang tunggu hanya diisi dengan Jissle, Da Rin, dan Min Yoongi.

"Aku mau beli makanan, kalian suka daging bumbu?" Tanya Yoongi.

"Iya. Makasih Sunbae."

Yoongi tersenyum kecil lalu pergi membeli makanan kesukaannya.

"Kau menghubungi Abonim tanpa bilang apapun kepadaku?!" Da Rin langsung menyerang Jissle.

"Huh?! Siapa yang kau maksud?!"

"Han Shin Yu!" Seru Da Rin dengan setengah berbisik.

"He is her dad! Dia berhak tahu anaknya sedang meregang nyawa!"

"Kau bilang sesuatu tentang Park Jimin?" Tanya Da Rin.

Jissle menggeleng, "Aku berencana memberi tahukan semuanya ketika dia di sini. But, Abonim tidak kemari."

"Dia kemari, Jissle."
"Dia datang dan aku yang menemuinya kemarin."

"For God sake? Kau tak bilang kepadaku? Kau sudah ceritakan semuanya?!" Tanya Jissle bertubi-tubi.

"Jangan biarkan Han Shin Yu tahu kita kenal dengan The Threat, jangan biarkan The Threat tahu kalau Han Shin Yu ayahnya Mint." Bisik Da Rin.

"What happened?! Few days ago when i called Mint, dia bilang aku harus tau sesuatu tentang gosip ayahnya atau apalah itu. She didn't tell me yet."
"Kau sudah tau?"

"Han Shin Yu adalah orang yang menghalangi karir The Threat." Beriahu Da Rin sambil berbisik.
"Karena dia dipercaya di dunia musik, dia terus-terusan mengganti nama The Threat dengan orang lain yang dia kenal, jadi dia memanipulasi nama-nama trainee itu."

Jissle menutup mulutnya seketika, sama dengan reaksi Da Rin ketika Mint pertama kali memberi tahunya.

"Hyujin juga tau tentang ini, what if she told anyone?!"

"Nggak akan ada yang percaya. Semua orang tahu kalau Hyujin benci dengan Mint dan Hyujin sekarang sudah seperti kehilangan akalnya, yang mereka kira, Hyujin hanya membual."

Jissle mengacak-acak rambutnya dengan sembarang, "Her dad never came home, setidaknya kita masih bisa menutupi ini."

"Menutupi apa?"

Suara Yoongi membuat Da Rin dan Jissle langsung membeku.

"A-Ah~ Bukan apa-apa, Sunbae."
"Sejak kapan Sunbae datang?" Tanya Da-Rin gugup.

"Barusan, ini dagingmu." Yoongi memberikan 2 kotak berisi daging bumbu kepada Da Rin dan Jissle.

"Thanks." Ucap Jissle.
"Did you saw Jimin? I wan't to apologize for what happened yesterday."

"Aku nggak kelihatan Jimin hari ini. Aku juga kirim pesan, dia nggak jawab." Ujar Yoongi.
"Dia butuh waktu."

"Perwakilan keluarga Han Min Jae?" Perawat dengan pakaian rapih muncul di tengah-tengah mereka.

"Iya. Kami bertiga perwakilannya."

"Han Min Jae sudah siuman dan bisa ditemui."

Jissle langsung meletakkan kotak makannya dan berlari menuju kamar Mint.

Mint terbaring disana dan memaksakan senyum di bibir pucatnya, Jissle, Da Rin, dan Yoongi langsung mendekat pada bibir ranjang.

"Mint, kau ingat aku?" Tanya Da Rin.

"Mint Sweety. Hai."

"Aku ingat kau.." Jawabnya dengan suara ringkih.
"Park Jimin.."

Da Rin, Jissle, dan Yoongi langsung menatap satu sama lain tanpa bicara.

"D-dia semalaman disini jadi dia pulang untuk i-istirahat." Jawab Yoongi berbohong.

"Appa." Gumam Mint.

"Sunbae, bisa beri kami waktu sebentar?" Pinta Jissle sopan.

Min Yoongi mengangguk dan pergi meninggalkan kamar Mint.

"Mint-Ah. Abonim kemari." Da Rin meletakkan kartu dari Han di meja kecil di samping ranjang.

"J-Jimin. Jimin melihatnya?! Ayah melihat mereka?!"

"Tenang, Mint. Dia disini hanya 5 menit dan aku yang menemuinya, dia tidak bertemu atau melihat siapapun." Da Rin menenangkan sahabatnya.
"Aku sudah memberi tahu Jissle, tidak akan ada yang tahu soal Abonim."

"Aku ingin bertemu Jimin.." Mint merintih selagi air matanya menetes.

"A-aku akan menghubungi dia. I'll call him, okay?"

"Jimin meminta aku memberimu ini." Da Rin memberikan anting Jimin kepada Mint.
"Kau harus betul-betul sehat, lalu kita bisa bertemu Jimin, oke?"

Mint terdiam, tangannya meraih anting milik Jimin dan dia menangis tanpa suara.

"Abonim.."
"..Memintamu mendaftar kontes itu." Beritahu Da Rin.

Jissle yang juga baru tahu langsung menoleh cepat, "Aku memang memberi tahu Aboji tentang kontes itu."

"...."
"Biarkan aku memikirkannya nanti."

☔️

/brag!

Suara dinding bertubrukan dengan punggung Jimin ketika Mint seketika memeluknya setelah melihat Jimin di dalam ruang musik.

"Kau tidak menemui aku selama aku di rumah sakit." Katanya.

Jimin hanya terdiam, namun ia membalas pelukan erat kekasihnya.

"Aku merasa bersalah, Mint-Ah."
"Maafkan aku."

Mint melepaskan pelukannya, lalu menyeka pipi Jimin seketika menyadari kini Jimin menangis kembali.

"Kau harusnya menemani aku, Jimin-Ah."
"Semua ini bukan salahmu."

"Mint, aku mungkin pria paling bajingan yang pernah kau kenal."

"Bukan, kau bukan pria yang paling bajingan yang pernah ku kenal."
"Jangan tinggalkan aku." Dengan tangan yang masih dibalut perban itu, Mint memberikan kembali anting darinya.

"Kalungmu-"

-"Tidak apa-apa." Potong Mint.
"Hari itu, aku ingin mengatakan bahwa aku benar-

-"Lupakan saja." Kini Jimin memotong kalimat Mint.
"Aku semakin merasa bahwa aku tidak pantas berada disini denganmu jika kau terus membahasnya.."

"Kau pantas berada disini denganku, kau harus."
"Ah- Park Jimin."

Mint mengeluarkan selembar brosur dari sakunya, memberikan itu kepada Jimin.

"El' serenita?" Gumam Jimin.

"Lomba permainan biola solo. Diadakan pertengahan tahun ini."

"Kau serius?" Wajah kekasih Mint berubah menjadi sumringah.

"Iya." Mint mengayunkan cek pembayaran biaya pendaftaran di tangannya.
"Kau akan menemani aku disana 'kan?"

Jimin mengangguk mantap.

☔️

pjimin
aku akan menunggumu di parkiran, tetapi aku agak telat, aku ingin membahas sesuatu dengan teman-temanku.

Mint mematikan ponselnya dan merapihkan buku ketika tiba-tiba Myeong Mae menarik tangannya.

"Kau sudah resmi jadian."
"Aku dengar saat sahabat-sahabatmu bicara di kantin.. Kenapa tidak bilang-bilang?"

"Myeong Mae, aku sudah mengikuti permainanmu, tapi aku ulangi, Jimin bukan bagian dari misiku." Tegas Mint.

"Hm. Baiklah. Kau menang."

"Jangan sampai-"
"Patuhi omonganmu sendiri, jangan katakan pada siapapun tentang ayahku."

Myeong Mae tertawa, "Aku mencari kesenangan pada dirimu, ternyata tidak seru karena kau gampang banget menyelesaikan semuanya."
"Eh, El' serenita?" Myeong Mae menyahut brosur di dalam tas Mint yang terbuka.

"Kembalikan."

"Kau mengikuti kontes ini? Wah."
"Kalau begitu, dah." Myeong Mae melambai lalu pergi.

Sementara Hyujin masuk ke kelas Mint yang sudah kosong.

"Mint-Ah."

"Kau bicara sesuatu tentang ayahku, Yeon Hyujin?!" Seru Mint.

"Tidak!"
"Dengarkan aku, jangan main-main dan jangan anggap remeh Myeong Mae."

"Dia anak seorang pebisnis kaya yang aku tidak tahu siapa persis orang ini, yang jelas, perusahaan ayahku bekerja adalah anak perusahaan dari bisnis ayahnya Myeong Mae."
"Semua perlakuanku padamu, termasuk misi itu!" Lanjut Hyujin.

"Itu semua ide Myeog Mae?" Tanya Mint.

Hyujin mengangguk lemah, "Dia sudah tahu sesuatu tentangmu dan Tuan Han! Bukan aku Mint-Ah."

"Kau tahu apa yang hendak direncanakan Mae setelah ini?" Tanya Mint lagi.

Hyujin menggeleng, "Dia mengancam akan memecat ayahku, dan hutang keluargaku akan menumpuk selamanya jika ayahku dipecat."
"Aku tidak tahu apa yang direncanakan Mae dan siapa dia sebenarnya."

"Terimakasih Hyujin, tapi kau-"

-"Sampaikan minta maafku kepada Da Rin dan Jissle. Tolong rahasiakan ini dari mereka, jika semuanya semakin menyebar, ayahku dalam bahaya, Mint-Ah."

Mint menepuk pundak Hyujin, "Kau tenang saja. Akan aku selesaikan sendiri."

to be continued

Continue Reading

You'll Also Like

6.3M 484K 57
Menceritakan tentang gadis SMA yang dijodohkan dengan CEO muda, dia adalah Queenza Xiarra Narvadez dan Erlan Davilan Lergan. Bagaimana jadinya jika...
17M 752K 43
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
2.8K 218 5
bagaimana tanggapan kalian bila kita bertemu dengan vampire? apa kalian diam saja? apa kalian malah takut? itulah yg dialami oleh Yerin... apa yg i...