Zuhaus

By leenamarui

29.8K 3.9K 196

Home is simple but hard to find. [ taekook ; ooc ; au ; bxb ; chaptered] 2020 leenamarui More

part of-
part of 1
part of 2
part of 3
part of 4
part of 5
part of 6
part ot 7
part of 8
part of 9
part of 11
part of 12
part of 13
part of 14
part of 15

part of 10

1.4K 230 14
By leenamarui

Hari itu hari Minggu. Mungkin biasa digunakan untuk bersantai di dalam kamar seharian. Tapi tidak dengan hari ini. Keduanya berpakaian rapi, meski begitu bagi mereka itu bukanlah suatu hal yang merepotkan.

Tepat pukul 10. Turun dari mobil dan memasuki gereja dengan lengan yang lebih tua menggandeng yang lebih muda.

Meski tampak sangat sangat sederhana dan tidak ada yang peduli. Tetap saja rasanya benar-benar mendebarkan, Jungkook mengulum senyumnya yang sedari tadi tidak bisa ditahan.

Lain halnya dengan Taehyung, kegugupan luar biasa melingkupinya dan sungguh kedua tangannya kembali terasa dingin.

"Kalian sungguh-sungguh akan menikah?" tanya pendeta di hadapan mereka yang tersenyum heran.

Dia pernah menghadapi situasi seperti sekarang ini. Namun, menurutnya pasangan di hadapannya ini pastilah berkecukupan sehingga bisa mengadakan pernikahan yang mewah atau sederhana dengan mengundang tamu meski hanya anggota keluarga dan kerabat.

"Ya," jawab keduanya serentak. Sontak membuat pendeta tidak bisa mengelak lagi.

Mungkin, memang ini jalan pernikahan yang mereka pilih. Tidak masalah. Selama keduanya saling cinta dan tak ada pemaksaan di dalamnya.

...

Sumpah itu diucap dengan suci. Namanya saja janji suci, selepas itu ucapan selamat dari pendeta dan beberapa biarawati yang menjadi saksi mereka dapatkan. Tanpa disangka, air mata keluar dari kedua mata yang tidak disangka sebelumnya.

"Hyung, mengapa menangis?" Jungkook menyentuh bahu pria itu: kini resmi menjadi suaminya.

Taehyung hanya tersenyum, menghapus air matanya. Menarik Jungkook ke dalam pelukannya, sebuah pelukan hangat yang baru mereka rasakan satu sama lain. Meski agak canggung, Jungkook membalasnya dan sedetik kemudian mulai merasa terharu.

Apa memang menikah sebahagia ini?

"Aku hanya tidak menyangka hari ini sungguhan tiba. Kupikir hanya ada di dalam film dan cerita hidup orang lain," ungkap Taehyung yang mengundang kekehan pelan dari Jungkook.

Mungkin, ini tugasnya. Jungkook bisa membuat Taehyung merasakan bahwa pria itu juga berhak merasakan kebahagian sebagaimana orang lain rasakan. Mendengar pernyataannya saja sudah membuat Jungkook sedikit miris. Apa pria itu merasa sebelumnya tidak pantas untuk menikah?

....

Usai upacara suci sekali seumur hidup itu. Mereka memilih pergi berjalan-jalan, sebagaimana perayaan yang mereka buat sendiri dan untuk diri mereka sendiri.

Tak lupa sebelumnya berganti pakaian karena Jungkook yang kurang suka memakai tampilan formal seperti barusan. Sebuah restoran kelas atas mereka hampiri, Taehyung sudah memesan sebelumnya. Dengan balutan kemewahan, sebagai peneman makan siang mereka.

"Hyung, sudah jangan menangis lagi. Aku jadi merasa bersalah," ucap Jungkook yang sedari tadi memperhatikan Taehyung.

Bagaimana tidak, bahkan di mobil pun pria itu berusaha menghapus air di wajahnya. Jungkook juga sudah membawa tisu dan Taehyung bersikukuh menolak tisu pemberiannya.

"Ya, maafkan aku. Sungguh, ini di luar kendaliku, aah," ungkap Taehyung dengan nada sedikit kesal.

Salahkan saja mentalnya yang tak pernah menghadapi hal semanis ini. Menurut Taehyung, pernikahan itu hal yang menyeramkan. Sudah cukup cerita ayah dan kakeknya yang membuatnya ragu. Namun, hebatnya pesona Jungkook dan segala karakter pemuda manis itu mampu meyakinkan Taehyung sendiri untuk menikah.

Seusai makan siang, mereka pergi ke pantai terdekat. Sekadar menikmati pemandangan dan mencicipi kuliner di pinggir jalan. Tak lupa sorenya memakai ramen di kedai dekat sungai Han. Baru setelah malam tiba, mereka kembali ke rumah.

"Tannie," sapa Jungkook gemas ketika anak anjing itu menghampirinya yang duluan masuk.

Yeontan bermain di antara kakinya. Tak berselang lama Taehyung turut masuk

"Malam ini, maksudku mulai malam ini. Kita tidur bersama, 'kan?" tanya Taehyung yang sejujurnya sedikit malu.

Meski sebelumnya berani menjelaskan bagaimana jika mereka sudah menikah. Namun kini rasanya berbeda. Sungguh baru dan anehnya sangat memacu adrenalinnya.

Jungkook mengangguk setuju. Lagian, tidak aneh dan memang sewajarnya begitu, bukan?

"Di kamar siapa?"

"Kamarku."

Jungkook diam sebentar. Memandang Taehyung dengan tatapan biasa. "Tapi aku mau tetap di kamarku."

Keduanya saling beradu pandangan. Taehyung yang sebenarnya memilih demikian karena kasur di kamarnya jauh lebih luas sementara Jungkook karena dirinya sudah sangat betah di kamarnya. Dia ini tipe yang paling bisa membuat kamar sendiri nyaman dan sulit beradaptasi di tempat orang lain.

"Tapi... kamarku lebih luas, Jung—"

"Tapi aku mau tidur di kamarku."

Tak mau membuat perdebatan. Jungkook memilih berjalan menuju kamarnya. Tak menunggu pendapat Taehyung yang seketika tidak menyangka bahwa mereka sudah terlibat dalam perdebatan, meski kecil tapi menurutnya terlalu cepat.

....

Malam ini jadilah mereka di dalam kamar bernuansa merah marun dan aroma stroberi. Taehyung pernah beberapa kali ke mari namun tak pernah membayangkan akan tidur di sini.

Tubuhnya kini sudah berbaring di atas kasur berseprei putih tulang. Berselimut dengan piyamanya. Sementara itu, di dalam kamar mandi Jungkook masih berkutat entah dengan apa. Suara pintu dibuka dan Taehyung malah mendapatkan jantungnya yang berdebar kencang.

"Kau kenapa?" tanya Taehyung dalam hati pada dirinya sendiri.

Jungkook berjalan ke arah kasur. Agak mengelilingi kasur karena berada di sebalah kiri. Tepat ketika tubuhnya naik ke atas kasur dan berbaring. Benar perkataan Taehyung, bahkan bahu keduanya sekarang menempel karena ukuran kasur yang tidak begitu besar.

Lampu kamar sudah dimatikan, tinggalah lampu tidur yang menemani. Tak lupa pintu kamar sudah dikunci dan begitu pun jendela. Keduanya berbaring dengan pandangan ke arah langit-langit kamar.

"Kau merasa sempit, Hyung?"

"Tidak juga." Taehyung menggeleng.

Jungkook tersenyum. Menghadapkan tubuhnya ke sebelah kanan tepat Taehyung berada. Menatap pria itu dari samping yang tetap saja terlihat tampan.

"Kenapa?" Taehyung masih di posisinya. Menoleh sedikit ke arah Jungkook yang tengah tersenyum menatapnya.

"Tidak ada. Hanya sedang menatap suamiku yang rupanya tampan sekali."

Taehyung tercengang mendengarnya. Membiarkan tubuhnya mendadak kaku namun senyum terukir di wajahnya.

"Te-terima kasih," balasnya.

Jungkook tertawa kecil. Dia baru sadar bahwa Taehyung itu cukup canggung namun terlihat lucu di matanya. Membiarkan waktu bergulir sementara keduanya belum ingin tidur.

Taehyung yang masih di posisinya yang pikirannya masih bingung sementara Jungkook yang setia memandanginya dan terkejut ketika sebelah tangannya diraih lalu digenggam.

"Jungkook," panggil Taehyung, suaranya pelan namun berat.

Tubuh pria itu akhirnya menghadap ke arahnya. Kini mereka berbaring dengan saling berhadapan. Tatapan mereka bertemu dan Jungkook masih setia menunggu dan tersenyum dengan manis.

"Senyumu... manis."

"Terima kasih, Hyung," balas Jungkook sambil menolehkan wajahnya ke arah bantal. Cukup malu dan wajahnya merona.

Sedetik kemudian tubuhnya direngkuh dengan hangat. Sentuhan yang terlalu dekat dan intim, mencari wajah Taehyung dan kini wajah mereka sangatlah dekat. Detak jantung mereka bisa saling terdengar satu sama lain.

"Bolehkah aku menciummu?"

"Hm? Bukannya kau sudah pernah menciumku tadi siang, Hyung? Untuk apa meminta izin lagi?"

Taehyung tersenyum lebar. Menertawakan dirinya sendiri dalam hati. Dia akui dirinya sangat canggung namun tak bisa melakukan apa-apa.

Sebelah tangannya menangkup wajah Jungkook, jarak wajah mereka kian tipis hingga keduanya menutup kedua mata.

Lalu ciuman itu tiba. Yang awalnya hanya menempel berubah menjadi kecupan dan lumatan lembut di atas kasur.

a.n
taekook berisik banget aku jadi semangat mau nulis yang manis tentang mereka T-T tapi apa daya kegiatan kampus padat bangeeet huhu.

hayolo siapa yang nunggu adegan rated? hahaha

Continue Reading

You'll Also Like

167K 4.4K 39
" She is my wife, stay away from her!" " Keep trying she will remain mine. " " Show me your scars, I want to see how many times you needed...
221K 7.7K 98
Ahsoka Velaryon. Unlike her brothers Jacaerys, Lucaerys, and Joffery. Ahsoka was born with stark white hair that was incredibly thick and coarse, eye...
938K 21.5K 49
In wich a one night stand turns out to be a lot more than that.
205K 4.3K 47
"You brush past me in the hallway And you don't think I can see ya, do ya? I've been watchin' you for ages And I spend my time tryin' not to feel it"...