Sana terngaga melihat tubuh seseorang yang ia cintai tergeletak tak berdaya di tengah jalan dan tak sadarkan diri.
Dengan langkah cepat Sana berlari ke arah tubuh itu dan memangku kepalanya di pahanya.
"Andwae!!!! Hiks...Dubbu-ah, kumohon sadarlah...Hiks..." Isak Sana memangku kepala Dahyun yang terbaring lemas di tengah jalan.
"Kemana sialan itu pergi?! Aku akan membunuhnya!!!" Teriak Taeyeon yang sudah memegang snipernya.
"Sayang! Sudah cukup! Yang terpenting nyawa cucu kita! Hiks...Hiks..." Ucap Tiffany menahan Taeyeon.
"Hiks...Dubbu-ah...hiks..." Isak Sana dan memeluk kepala Dahyun.
Dahyun tadi berlari menyelematkan Sana dari lajunya truk itu. Dan alhasil Dahyunlah yang terkena hantaman truk itu.
"Hei! Cepat bawa Dahyun ke rumah sakit!" Teriak Taeyeon.
TaeNy dan Sana mengangkat tubuh Dahyun ke dalam mobil Taeyeon.
Dengan kecepatan di atas rata rata, Taeyeon membawa mobilnya bahkan ia sampai melakukan Drift berkali kali.
Tak butuh waktu lama, kini Dahyun sudah berhasil dilarikan ke rumah sakit terdekat dan Sana tak henti hentinya menangis ketika melihat tubuh Dahyun yang dibawa oleh beberapa perawat menggunakan Brankar.
"Nona anda tak bisa masuk!" Ucap Perawat menahan Sana yang akan masuk.
"Yak! Aku harus disana! hiks...dia membutuhkanku! Hiks..." Isak Sana.
"Tapi nona, ini sudah peraturannya!" Ucap Perawat.
"Yak! Aku tak mau!" Ucap Sana dan meronta.
"Sana, sudahlah ayo kita tunggu saja di depan" Ucap Tiffany lembut.
Tak butuh waktu lama, Sana mengangguk pasrah.
"Lakukan yang terbaik" Ucap Sana.
"Baik Nona" Ucap perawat dan langsung masuk.
Sana duduk di kursi tunggu bersama TaeNy. Dan merogoh sakunya lalu memberitahu seseorang tentang kabar ini.
Sana menyimpan kembali ponselnya dan menunggu kabar baik dari dokter.
3 jam telah berlalu, dan kini Dokter telah keluar dari ruangan UGD. Sana dan TaeNy yang melihat itu langsung berlari ke arah dokter.
"Bagaimana keadaan cucu saya Dokter?!" Tanya Taeyeon cemas.
Dokter menghembuskan nafasnya sebelum memulai ucapannya.
"Maaf, tapi kondisi Nona Dahyun kritis. Nona Dahyun mengalami pendarahan yang cukup parah dan kepalanya mengalami benturan yang cukup keras" Ucap Dokter.
"Apakah akan lama proses penyembuhannya dok?" Tanya Tiffany.
"Saya belum bisa menyimpulkan perihal itu. kalian hanya perlu berdoa saja agar proses penyembuhannya menjadi lebih cepat" Jelas dokter.
"Terima kasih dok" Ucap Sana.
"Sama sama. Kalau begitu, saya pamit" Ucap dokter dan pergi dari hadapan TaeNy dan Sana.
Tak lama kemudian YeJisu,2Yeon,MiChaeng,2Shin tiba dengan berlari ke arah Sana dan TaeNy.
"Sana!!!" Ucap Nayeon.
"Eonnie!" Isak Sana dan memeluk Nayeon.
Sana menangis sejadi jadinya di pelukan Nayeon sembari mengumamkan nama Dahyun.
"Hiks...Dahyun eonnie...Dahyun...Hiks..." Isak Sana.
"Yak! Dasar Wanita ular!!! Hey! Jauhi Sahabatku!!! Hiks...hiks...gara gara kau!!! Sahabatku seperti ini!!! Hiks...Kau jahat!!!!" Teriak Chaeyoung terisak dan ingin menampar Sana tapi dengan segera di tahan oleh Yeji dan Ryujin.
"Eonnie tenanglah!" Ucap RyeJi kompak.
"Yak! Lepaskan aku!!! Biarkan aku memberi pelajaran pada Wanita Ular ini!!!!" Teriak Chaeyoung.
"Eonnie! Tenanglah! Kumohon!" Ucap Yeji.
Jeongyeon? Jangan ditanya sedari tadi ia sudah terduduk lemas di lantai dengan tatapan kosong.
"Kau jahat! Kau ular!!! Hey! Setelah sahabatku sadar! Jauhi dia!!!" Teriak Chaeyoung.
"Eonnie! Kami mohon!" Ucap Ryeji kompak sembari berusaha menahan Chaeyoung.
Sana terdiam akan ucapan Chaeyoung.
"TAMPAR AKU CHAENG!!! TAMPAR!!!!" Teriak Sana.
"TAMPAR AKU JIKA ITU BISA MEMBUATMU LEBIH BAIK! Hiks...Hiks..." Isak Sana.
"IYA! Hiks...AKU MEMANG ULAR!!!! AKU JAHAT!!! Hiks...aku...Aku...hiks..." Isak Sana.
"KAU!!!" Teriak Chaeyoung meronta.
"YA! TAMPAR AKU!!!" Teriak Sana.
"KURANG AJAR!!!" Teriak Chaeyoung meronta.
"Hey! Lepaskan aku!!!" Teriak Chaeyoung.
"YA! LEPASKAN DIA!!! DIA AKAN MENAMPARKU! Hiks..." Isak Sana.
"Eonnie apa yang kau bicarakan?!" Tanya Jisu.
"YA! AKU SALAH!!! TAMPAR AKU SEKARANG JU-" Ucap Sana terpotong.
Plak!
Jeongyeon berdiri dan menampar Sana dengan kuat.
"Itu untuk Sahabatku!" Ucap Jeong tajam.
Plak!
"Itu untuk perasaan Dahyun yang kau mainkan!" Ucap Jeong lagi.
Plak!
"Dan itu!!! Untuk hukuman untukmu Gadis Ular!!!" Teriak Jeong.
Sana tersenyum lirih walaupun pipinya sakit tapi tak apa. Pipinya tak sesakit hati para sahabat Dahyun.
"Jeong!!! Apa yang kau lakukan?!" Teriak Nayeon.
"APA?! KAU INGIN PERNIKAHAN KITA BATAL?!" Teriak Jeongyeon.
Nayeon terdiam. Baru ini Nayeon takluk akan kemarahan Jeongyeon.
"Gomawo..." Lirih Sana.
Bruk!
Seketika Sana jatuh pingsan dan semua yang ada di situ menjadi panik.
"Eonnie!" Teriak Jisu.
"Aku benar benar tak akan mengampunimu jika terjadi sesuatu pada Eonnieku!" Ucap Jisu tajam di depan Jeongyeon.
"Cih! Dia wanita ular! Memang pantas dia mendapatkan itu!" Ucap Jeong.
"Ini bukan salahnya! Ini murni kecelakaan!" Ucap Jisu dan memangku kepala Sana.
"Cih! Ternyata kalian itu sama. Ingat pada saat kau mencampakkan Yeji? Hahahaha kalian sangat mirip!" Ucap Jeong.
"Sama Sama ULAR" Ucap Jeong dingin.
Bugh!
Yeji meninju wajah Jeongyeon kala mendengar kata kata Jeongyeon barusan.
"Yeji!!!" Teriak Ryujin.
"Jaga bicaramu Nona Yoo Jeongyeon. Jangan sangka pautkan Jisu di drama kalian ini!" Ucap Yeji dingin.
"Oh. Kau membela dia?! Fine!!! MULAI DETIK INI!!! TIDAK ADA LAGI 5 BABY PREDATOR!!! KITA SEMUA BUBAR!!!!" Teriak Jeongyeon.
Deg!
"Apa?! Bubar?! Hey! Kau bercanda bukan?!" Ucap Chaeyeoung.
"MULAI DETIK INI! 5 BABY PREDATOR BUBAR!!!" Teriak Jeong.
Jeongyeon pun pergi dari situ.
"Jeong! Kau mau kemana?!" Teriak Chaeyoung.
"Eh! Hoammm hei! Apa dramanya sudah selesai? Mian, kakek tertidur" Ucap Taeyeon yang baru saja bangun dari tidurnya.
"Ah, Mianhe Kek. Karna sudah membuat kakek terbangun" Ucap Mina.
"Tak apa. Eoh? Kenapa dia?" Tanya Taeyeon yang melihat Sana.
"Ah, dia tak apa Kek" Ucap Jisu.
"Syukurlah" Ucap Taeyeon.
Setelah itu mereka kembali duduk dengan pikiran masing masing.
Tbc.
Ciee yg ngira gw Hiatus beneran wkwkwkwkwkw.
Tertypu kalean wkwkwkwkwkw
Btw Voment yah jan lupa.
See ya!