Naughty Kiss

By hellojuni

98.3K 9.6K 1.8K

[ FOLLOW FOR READ ] Song Jaehee, gadis kelas 3F yang menyukai pria kelas 3A, walaupun jatuh bangun dia berusa... More

Part 1 : I Love You, Cold Man
Part 2 : Triple Jeon?!
Part 3 : Love At First Sight
Part 4 : Cute Kookie!
Part 5 : His Brother
Part 6 : Bedroom?
Part 7 : Thank You Kookie!
Part 8 : I Still Love Jungkook
Part 9 : Hurt
Part 10 : New Friend
Part 11 : Feeling
Part 12 : Bad food
Part 13 : Jungkook ...
Part 14 : I'm So Sorry
Part 15 : First Kiss
Part 16 : Sunbae
Part 17 : Engagement Party
Part 18 : He doesn't hate me
Part 19 : Cooking
Part 20 : I Can't
Part 21 : Another Girl
Part 22 : Worried
Part 23 : Jeon Jungkook
Part 24 : Second Kiss
Part 25 : Enough
Part 26 : Stupid Girl
Part 27 : Good Food
Part 28 : Arranged Marriage
Part 29 : How?
Part 30 : I Can't Hold My Tears
Part 32 : Date
Part 33 : Serious
Part 34 : Realize
Part 35 : Propose
Part 36 : Seyong
Part 37 : After
Part 38 : The Wedding (END)
NAUGHTY KISS 2

Part 31 : Goodbye

1K 113 45
By hellojuni

Author POV

Sooyoung membawa Sungjae menjauhi Jungkook dan juga Jaehee disana. Lagi-lagi Sungjae hanya menatap Sooyoung dengan tajam, dan dengan perasaan yang kacau.

"Aku sudah bilang padamu, rahasiakan dulu!" ucap Sooyoung meninggikan suaranya.

"Aku tidak peduli, melihatmu memeluk Jungkook ... Wah, aku gila sekali," ucap Sungjae dengan nada ketus.

Sooyoung mempelankan suaranya. "Itu, bukan seperti yang kau lihat."

"Apa?" Sungjae tertawa kecil. "Apa yang akan kau jelaskan lagi?"

"Jungkook menyelamatkanku tadi, aku-"

"Ah kau menikmatinya kan? Kau memikirkan, wah aku dipeluk laki-laki seperti itu, begitu?"

Sungjae menggebu-gebu. Dia mencoba menutupi rasa sakitnya saat Sooyoung memeluk Jungkook tadi, dia sangat sakit dan tidak bisa menahan emosinya lagi.

"Sungjae, kau pikir aku ini wanita seperti apa bagimu? kau pikir aku akan berpikir seperti itu?"

"Iya," jawab Sungjae dengan mengeraskan rahangnya. "Kau selama ini berpacaran dengan senior-senior kampus, bukannya kau wanita seperti itu?"

Sooyoung mengeluarkan air matanya tanpa ia sadari, dia begitu sakit mendengar ucapan Sungjae yang semakin lama semakin menyakitkan hatinya.

"Baiklah. Iya! Aku senang berkencan dengan Jungkook, dan aku senang sekali rasanya melukai perasaan sahabatku sendiri, kau puas?" teriak Sooyoung sambil terisak dalam tangisnya. "Aku lelah mencintai laki-laki pengecut dan aku tidak pernah memacari senior-senior, aku hanya ingin pria itu cemburu, aku lelah menyukaimu."

Sungjae termangu seketika mendengar kata "menyukaimu" dari mulut Sooyoung. Emosi Sungjae tiba-tiba reda dan terganti dengan perasaan berdebar.

"Aku akan berhenti, aku akan fokus pada Jungkook," ucap Sooyoung lalu pergi begitu saja.

Sungjae tidak mengejar Sooyoung, dia masih memikirkan kata-kata itu. Selama ini perasaan dia terbalas, tapi karena dia laki-laki pengecut dia tidak menyadari kalau Sooyoung pun menyukainya juga.

***

Gunwoo dengan ragu-ragu memasuki kamar Jungkook, dia melihat Jungkook yang sedang bersender di ranjangnya sambil menatap langit-langit kamarnya dengan tatapan sulit di artikan.

"Kau akan menikah dengan gadis di pertemuan jodoh itu?" tanya Gunwoo ragu-ragu, Jungkook pun langsung menatap wajah gugup Gunwoo.

"Mungkin hal itu akan terjadi."

Gunwoo duduk di samping ranjang Jungkook. "Kakak mencintainya?"

"Ada apa, Gunwoo?"

"Karena orang yang Kakak cintai, Jaehee kan? Karena itu Kakak mencium-"

"Hm ... lain kali, aku akan memperkenalkan Sooyoung padamu, dia cantik dan pintar, aku yakin kau akan menyukainya." Jungkook mengelus pucuk kepala Gunwoo."Dia cocok denganku, aku yakin semuanya akan berjalan dengan lancar."

Gunwoo menatap Jungkook dengan tatapan sedih, Gunwoo sudah tahu semuanya. Jungkook hanya mementingkan perusahaan dibanding perasaan dia sendiri. Dan Jungkook pun masih bingung tentang perasaan yang dia rasakan.

Paginya, Jungkook melihat Gunwoo dan Seyong yang sedang sarapan dengan rotinya dan juga Ibunya yang sedang sibuk mempersiapkan sarapan.

"Selamat pagi," ucap Jungkook. Jungkook mengambil air putih untuk menghilangkan hausnya di pagi hari, lalu dia meminumnya.

"Selamat pagi juga, Kak," balas Gunwoo di sela makannya.

Jungkook melihat Seyong yang sedang duduk memakan sarapannya. Dengan tatapan dingin, Seyong menatap Jungkook.

"Kau mau kemana sepagi ini?" tanya Nyonya Jeon pada Seyong, Jungkook yang mendengar itu langsung duduk di samping Gunwoo.

"Aku ingin berkencan dengan seseorang," balas Seyong dan Nyonya Jeon sedikit terkejut.

"Dengan siapa?" tanya Nyonya Jeon.

Terdengar bel berbunyi, Seyong pun langsung berlari menuju pintu masuk. Seyong pun mengajak tamu itu masuk kerumahnya, untuk menyapa Ibunya, Gunwoo dan juga Jungkook.

"Jaehee?" ucap Nyonya Jeon terkejut setelah melihat Jaehee berdiri di samping Seyong.

Jungkook pun menoleh sekilas ke arah mereka, lalu melanjutkan makan sarapannya tersebut. Entah apa yang dia pikirkan saat ini.

"Kau berdandan cantik hari ini," ucap Seyong memuji Jaehee.

"Ah tidak, Kak."

"Ah iya, aku ingin berkencan dengan Jaehee, Bu," ucap Seyong pada Ibunya tersebut dan membuat Nyonya Jeon menjatuhkan sendok yang dia genggam tadi.

"Aku ... tidak salah lihat?" ucap Nyonya Jeon.

Seyong memegang tangan Jaehee. "Tidak, Bu ... Aku menyukai Jaehee sejak lama."

"Apa?" ucap Gunwoo terkejut lalu melihat ke arah Jungkook yang sedang menatap lurus ke depan.

"Aku akan membantunya melupakan Jungkook ... jadi Jungkook, kau fokus saja pada perempuanmu itu," ucap Seyong menyindir. "Kami pergi dulu."

Setelah itu Jaehee dan Seyong pergi keluar rumah untuk berkencan. Nyonya Jeon masih terlihat syok melihat tadi. Dan Gunwoo hanya terus menatap Jungkook, dia tahu segalanya.

"Jaehee ... mau bagaimana lagi jika itu yang Seyong inginkan, aku akan merestuinya," ucap Nyonya Jeon tiba-tiba Jungkook memberhentikan aktifitasnya.

"Maksud Ibu?" tanya Jungkook.

"Aku hanya berharap suatu saat Jaehee menjadi anakku, tapi ternyata Seyong memberikan aku harapan itu, aku harap Jaehee menyukai Seyong juga lalu kita bisa menjadi keluarga yang sebenarnya," ucap Nyonya Jeon dan membuat Jungkook termangu tidak bisa menjawab.

"Aku akan membuat Jaehee melupakanmu. Jadi jangan menggangguku lagi. Aku tidak bisa tahan melihat Jaehee menderita lagi karenamu."

Seketika hening, Jungkook masih terdiam bisu sambil melamunkan yang dikatakan Seyong kemarin malam. Seyong benar-benar serius melakukannya. Dia terlihat bodoh saat melihat Seyong dan Jaehee tadi. Dia tidak tahu apapun tentang itu.

"Ah, aku akan bahagia untuknya," ucap Jungkook tiba-tiba terlihat dingin kembali.

"Jungkook, kau serius dengan semua ini?" balas Nyonya Jeon dengan tatapan khawatir.

"Iya, aku juga ada kencan hari ini dengan Sooyoung," ucap Jungkook lalu bangkit dari duduknya, pergi meninggalkan ruang makan.

Nyonya Jeon menatap punggung Jungkook dengan khawatir, dia memikirkan Jungkook pasti akan menderita akan menikahi wanita yang dia tidak cintai. Gunwoo pun juga sama, memikirkan Kedua Kakaknya yang menyukai wanita yang sama.

Setelah sampai kamarnya, dia membuka jendelanya dan menatap ke arah kamar Jaehee, jendela Jaehee tertutup rapat. Biasanya Jaehee akan mengganggunya, dan sekarang ... tidak lagi.

Aku dan Jungkook, mulai melangkah di jalan kita masing-masing. Dan kelanjutan jalan itu ... masa depan apa yang akan menanti kita.

***

"Aku akan terima perjodohan itu," ucap Sooyoung pada Jungkook dan Ayahnya. Ayahnya pun terlihat senang sekali dan mengelus tangan lembut milik Sooyoung.

"Aku senang sekali," ucap ketua Yunkai. "Terimakasih, anakku."

Sooyoung menatap wajah Jungkook yang terlihat murung. "Ada apa? kau tidak suka?"

"Suka," balas Jungkook singkat.

"Ada apa dengan wajahmu?"

Jungkook memaksakan senyumannya. "Aku sedang tidak enak badan hari ini."

"Kalau begitu kita batalkan saja kencan hari ini."

"Tidak, aku tidak apa-apa."

Sooyung melihat ke arah ponselnya yang berdering. Dia melihat nama Sungjae yang sedang menelponnya. Dia pun langsung membalikkan ponselnya untuk tidak melihat nama itu lagi.

Sudah selesai berkencan, Sooyoung pun langsung pulang ke rumahnya. Dia melihat Sungjae yang duduk di depan rumahnya, sudah diketahui kalau Sungjae menunggunya disitu.

"Sooyoung!" teriak Sungjae saat Sooyoung mencoba mengabaikan Sungjae dengan langsung mencoba masuk kerumahnya, dan Sungjae menahan tangannya agar Sooyoung tidak mengabaikannya.

Sooyoung menepis tangan Sungjae. "Jangan sentuh aku."

"Sooyoung, kau menyukaiku? aku juga menyukaimu! aku menyesal tidak mengatakan ini padamu dari dulu, aku-"

"Sudah terlambat," ucap Sooyoung memotong pembicaraan Sungjae.

"Tidak, tidak bisa seperti ini. Aku seperti orang gila memikirkanmu."

"Kau terbawa suasana saat aku bilang aku menyukaimu? Ah, aku sudah tidak menyukaimu, aku menyukai Jungkook."

"Sooyoung, Jaehee menyukai Jungkook. Kau tahu, dia akan sangat terluka."

"Tidak," ucap Jaehee tiba-tiba datang di hadapan Sungjae dan Sooyoung. Mereka berdua terlihat terkejut dengan kedatangan Jaehee.

"Aku ke rumahmu karena ada yang ingin aku sampaikan padamu," ucap Jaehee tersenyum kecil. "Aku akan langsung mengatakan ini padamu. Aku baik-baik saja dan aku akan merelakan Jungkook untukmu."

"Jaehee, aku-"

"Kau tadi mengatakan kalau kau menyukai Jungkook?" Jaehee tersenyum. "Dan benar, seseorang yang akan menikah harus saling mencintai."

"Jaehee, sudah cukup!" teriak Sungjae. Jaehee menatap Sungjae dengan mata yang menyakinkan kalau dia kuat.

"Kau harus melupakan Sooyoung juga." Jaehee menghela nafasnya. "Mencintai bukan berarti memiliki, benar bukan?"

Sooyoung memegang tangan Jaehee tanpa mengatakan sepatah kata apapun. Jaehee hanya tersenyum melihat Sooyoung.

"Aku baik-baik saja, hanya itu yang ingin aku bicarakan." Jaehee melepaskan tangan Sooyoung. "Dan selamat kau sudah mendapatkan laki-laki yang sempurna seperti Jungkook. Kalau begitu, aku permisi dulu."

Jaehee menarik tangan Sungjae, berusaha menjauh dari tatapan Sooyoung saat ini. Lagi-lagi tanpa dia sadari, Jaehee meneteskan air matanya lagi. Dia merasa sakit hati sekaligus lega, dia harus benar-benar mengakhirinya disini, dan merelakan Jungkook untuk sahabatnya.

Kisah cintaku akhirnya hanya sampai disini. dan selamat tinggal,

Jeon Jungkook.

.

.

.

untuk para readersnya terimakasih huhuhu kalian mau nungguin ff abal2 ini😭

dan jangan lupa vote comment!

arigatouuu

Continue Reading

You'll Also Like

394K 30.1K 38
Warning!!! Ini cerita gay homo bagi yang homophobic harap minggir jangan baca cerita Ini ⚠️⛔ Anak di bawah umur 18 thn jgn membaca cerita ini. 🔞⚠️. ...
4.9M 183K 39
Akibat perjodohan gila yang sudah direncakan oleh kedua orang tua, membuat dean dan alea terjerat status menjadi pasangan suami dan istri. Bisa menik...
955K 95.3K 26
Karmina Adhikari, pegawai korporat yang tengah asyik membaca komik kesukaannya, harus mengalami kejadian tragis karena handphonenya dijambret dan ia...
1.8M 88.7K 55
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...