EVALARA [✔]

De iyanapelangi

130K 8.9K 183

"Susah ya, buat bikin si kutu buku jatuh cinta sama gue..." Evan Ramdani, laki-laki berperawakan tinggi denga... Mais

[PROLOG]
[EVALARA • 1]
[EVALARA • 2]
[EVALARA • 3]
[EVALARA • 4]
[EVALARA • 5]
[EVALARA • 6]
[EVALARA • 7]
[EVALARA • 8]
[EVALARA • 9]
[EVALARA • 10]
[EVALARA • 11]
[EVALARA • 12]
[EVALARA • 13]
[EVALARA • 14]
INFO
[EVALARA • 15]
[EVALARA • 16]
[EVALARA • 17]
[EVALARA • 18]
[EVALARA • 19]
[EVALARA • 20]
[EVALARA • 21]
[EVALARA • 22]
[EVALARA • 23]
[EVALARA • 24]
[EVALARA • 25]
[EVALARA • 26]
[EVALARA • 27]
[EVALARA • 28]
[EVALARA • 29]
[EVALARA • 30]
[EVALARA • 31]
[EVALARA • 32]
[EVALARA • 33]
[EVALARA • 34]
[EVALARA • 35]
[EVALARA • 36]
[EVALARA • 37]
[EVALARA • 38]
[EVALARA • 39]
[EPILOG]
EKSTRA PART [1]
EKSTRA PART [2]
SEQUEL
PERHATIAN!

[EVALARA • 40]

2.8K 145 2
De iyanapelangi

HUHU GAK TERASA YAA GAES, SUDAH MENCAPAI 40 PART AJA:"))) JUST INFO, INI PART TERAKHIR YAA. ABIS ITU AKU BAKAL UPDATE EPILOG DAN EKSTRA PART NYAA.

MAU NANYA, KALAU SEANDAINYA EVALARA DIJADIIN BUKU, KALIAN PADA MAU BELI GA?

DAN AKU MOHON MAAF SEKALI LAGI, CERITA INI SEMAKIN KESINI MAKIN ANEH AJA, MAKIN ABSURD AJA, KALAU YANG GAK SUKA SILAHKAN MINGGIR. AKU BUKAN PENULIS HEBAT, CUMA PEMULA HEHE.

SEKALI LAGI MAKASIH UDAH TERUS STAND BY DI CERITAKU TERUS SAMPAI SEKARANG.

HAPPY READING^^

Sebulan kemudian...

"Gila lo, Van! Lo makan buku apa gimana sih? Nilai ujian lo sempurna banget, anjir!"

"Eh eh liat deh si Evan, nilai UN nya di atas rata-rata semua tau. Iri deh,"

"Evannn!!! Gue les privat sama lo boleh gak sih?"

Evan yang mendengar namanya disebut-sebut dari tadi pun hanya bisa menggelengkan kepalanya. Ia sudah biasa melihat nilai tinggi seperti itu. Ia melihat, keempat pelajaran yang di uji nasionalkan kemarin mendapatkan nilai sempurna di atas rata-rata untuk Evan Ramdani, kelas XII IPA 5. Nilai ujian nasional tertinggi untuk angkatan kelas 12 tahun ini diraih pertama oleh Evan Ramdani, disusul dengan Bachtiar Pramana, mantan ketua OSIS yang sudah purna dan digantikan jabatannya oleh adik kelas, Karrel. Lalu ketiga ada Sadam Savero. Jangan tanya Ersya dimana, cowok itu menduduki posisi jauh dari sepuluh besar peraih nilai ujian Nasional tertinggi di SMA Pasifik.

"Lo kuliah mau dimana? Luar negeri?" Tanya Sadam kepada Evan yang sejak tadi berdiri memandangi mading itu. Evan menggeleng pelan,

"Gue gak bakal ninggalin Indonesia. Apalagi jauh-jauh dari Laras. Gue gak mau,"

"Lo yakin gak mau coba LDR-an?" Tanya Ersya yang membuat Evan tetap menggeleng kepalanya.

"Mau ngambil fakultas apa?" Tanya Sadam penasaran, "kalau gue sih lebih baik masuk fakultas hukum ngikutin jejak bokap, secara dia kan pengacara sukses," sambungnya. Evan masih berpikir, belum ada kepikiran untuk masuk fakultas apa.

"Gue mau masuk fakultas cenayang ah!" Sahut Ersya ngawur. Evan dan Sadam saling mengernyit dan bertatapan bingung,

"Fakultas cenayang? Emang ada?"

"Ada dong! Gunanya biar gue bisa tahu isi pikiran cewek kalau lagi ngambek. Biar kalau gue tanya 'kenapa' gak usah dijawab 'gapapa,' biasanya cewek suka gengsi kalau jujur langsung ke cowok. Gue jadi heran sendiri," jelas Ersya yang membuat Sadam tertawa renyah,

"Lo lagi berantem sama Naura?"

"Bukan berantem ege! Demen banget gue berantem sama doi kayaknya," kesal Ersya pada Sadam yang sedang duduk di kursi panjang. Sadam mengangkat bahunya acuh,

"Gue gak peduli ah. Gue mau telpon bebeb Sheila dulu oke,"

Cowok blasteran itu sudah pergi dan hanya tersisa Evan juga Ersya berdua disana. Ersya menepuk pundak Evan, cowok itu hanya bergumam,

"Pulang sekolah entar, anterin gue ke toko bunga yuk," ajak Ersya yang membuat Evan menatap Ersya penuh selidik,

"Mau ngapain ke toko bunga?"

"Ya mau kasih Naura bunga lah! Yakali buat lo, masih normal gue mah,"

"Ngapain ngasih Naura bunga? Dia udah mati?"

"ANJㅡ Asstaghfirullah, inget Sya. Gak boleh ngomong kasar sama nih orang. Heh, Evan Ramdani yang katanya pinter kayak Einstein, gue kasih Naura bunga bukan berarti dia mati, ya sebagai permintaan maaf gue buat dia. Gue udah cuekin dia beberapa hari ini,"

Evan ber-oh ria dan langsung tertawa saat mendengar jawaban Ersya barusan,

"Duh, jadi orang kreatif dikit dong. Jangan bisanya ngikutin doang. Lo mau kasih Naura bunga kan? Ya lo sama aja ikutin gue kayak waktu itu dong. Waktu Laras marah sama gue gegara gue sibuk olimpiade, gue minta maaf sama dia pake bunga. Mendingan jangan bunga dah," kata Evan yang melarang Ersya agar tidak memberi Naura bunga. Ersya berdecak kesal dan tampak berpikir keras,

"Aha! Gue tauuu!!!"

Ersya membisikan sesuatu pada telinga Evan. Kedua cowok itu saling tertawa pelan dan bertos ria.

"Ya anak-anak, sekarang kalian sudah tahu kan nilai-nilai hasil ujian kalian selama empat hari sangat membuat saya bangga. Terutama pada sepuluh besar peraih nilai ujian Nasional tertinggi. Semoga, adik kelas kalian di tahun depan bisa mengikuti jejak-jejak kalian. Untuk itu, saya juga berdoa agar kalian semua angkatan kelas 12 tahun 2019 SMA Pasifik bisa masuk ke universitas yang diinginkan. Bisa meraih cita-cita yang kalian impikan sejak dulu. Dan saat ini, saya nyatakan bahwa angkatan kelas 12 tahun 2019, dinyatakan...." kepala sekolah menggantungkan kalimatnya di podium depan. Seluruh anak kelas 12 tampak tegang, semoga lulus seratus persen.

"DINYATAKAN LULUS SERATUS PERSEN!!!!" Ucap sekolah SMA Pasifik pada akhirnya. Semua angkatan kelas 12 saling berpeluk erat dan terharu melihat kertas yang mereka barusan buka masing- masing. Tertera tulisan LULUS dengan warna hitam bercetak tebal disana. Laras berpelukan dengan Mila, walaupun tidak sekelas bukan berarti mereka tidak dekat kan?

Lalu ada Evan yang berpelukan dengan Sadam dan Ersya untuk menyalurkan kebahagiaan disana. Akhirnya penantian selama tiga tahun tidak sia-sia. Mereka semua lulus seratus persen. Nikmat mana lagi yang ingin kau dustakan?

"Bro, gue ke Laras dulu ya," Ersya dan Sadam mengangguk. Evan pun berjalan mencari Laras di antara teman-temannya yang lain. Akhirnya pencariannya berbuah hasil. Gadis itu sedang berdiri sendiri karena Mila sudah pamit duluan ingin ke teman sekelasnya.

"Hei!"

Laras tersenyum, dan memeluk tubuh Evan tiba-tiba. Cowok itu membalas pelukannya, mengelus puncak kepala gadis itu,

"Ciee yang udah lulus," kata Evan. Laras mengangguk, "kamu juga kan? Oh iya, mau lanjut dimana?"

Evan berpikir sebentar lalu menjawab pertanyaan gadis itu, "aku belum kepikiran, Ras. Kamu?"

Gadis itu berpikir sambil mengetuk-ngetukan jari telunjuk pada bibir mungilnya, membuat Evan gemas sendiri.

"Hmm, kayaknya fakultas Ekonomi Manajemen aja deh, hehe." Jawab Laras mantap. Evan mengangguk-angguk paham dan bertanya lagi,

"Kuliah dimana? Jakarta?"

Laras menggeleng, wajah Evan berubah sendu, "aku kuliah di Bandung, ngekost disana. Aku mau nyoba hidup mandiri,"

"Kamu gak kasihan sama tante Elsa? Dia kan sebulan yang lalu masuk rumah sakit. Meskipun dia udah pulang seminggu yang lalu, tetap aja dia butuh perhatian kamu, Ras,"  Evan terus mencoba Laras agar gadis itu tidak kuliah jauh darinya. Ia tidak mau Laras dilirik-lirik oleh cowok manapun. Cukup disini saja ia cemburu melihat Bachtiar yang masih suka menganggu Laras, cukup disini saja ia cemburu melihat Arga suka bertamu di rumah Laras. Bagaimana nanti? Pasti ada cowok-cowok lain yang sering modus dan mampir ke kost cewek itu.

"Van, kamu tau kan? Mama bakal rujuk lagi sama Ayah dalam waktu dekat ini? Otomatis pasti nanti mereka bakal satu rumah lagi, dan mama juga bakal dijaga sama Ayah. Aku bisa kok jaga diri. Gak usah takut aku bakal respon cowok-cowok lain diluaran sana. Aku jauh buat kuliah, bukan buat cari jodoh,"

Evan tersenyum dan memeluk gadis itu. Seketika Laras dikejutkan dengan Evan yang menggendong tubuhnya dan tubuh Laras diputar-putar di atas. Banyak anak-anak yang bertepuk tangan melihat adegan romantis itu. Sosok Evan yang tetap sayang pada Laras, dan Laras pun begitu.

Mengingat pertemuan mereka yang pada awalnya bermula di perpustakaan sekolah, lalu bertemu kembali di toko buku, membuat benih-benih cinta di antara mereka tumbuh. Walaupun dulu Laras menolak Evan mentah-mentah, tapi Evan tetaplah Evan. Cowok itu tetap gigih mengejar Laras agar menjadi miliknya. Laras yang berhasil dibujuk dengan es krim jika gadis itu sedang ngambek, Laras yang menggemaskan di mata Evan.

"Nanti kalau kamu jauh, aku beliin es krim buat kamunya bagaimana?"

Laras terkekeh, "gampang. Kirim aja pake JNE," jawabnya asal. Evan mencubit kedua pipi tembem itu,

"Ih, dasar. Mantannya siapa sih? Ngeselin banget,"

"Mantan kamu lah! Pake nanya-nanya lagi!" Kesal Laras yang membuat Evan tak tahan ingin segera memeluk tubuh itu lagi.

"Udah ah! Malu dilihat orang!" Omel Laras. Namun tidak dihiraukan oleh cowok bermata sipit itu.

"WOY ANJER JANGAN DIDEPAN ORANG JOMBLO JUGA KALI!" Teriak Sadam. Evan dan Laras saling menoleh. Evan terkekeh, "cih, Sheila gimana hm? Jangan lo gantungin terus kayak jemuran. Perasaan cewek jangan dibuat main,"

Sadam memutar bola matanya malas, "heh? Lo gak ngaca? Lo udah putus sama Laras. Sempet-sempetnya berbuat adegan mesra didepan jomblo kayak gue. Dasar tidak berperikemanusiaan!"

"Gue? Bisa sih balikan sama Laras. Tapi gak balikan dengan pacaran. Gue bisa aja langsung lamar dia entar kalau gue udah bener-bener sukses! Tenang aja, lo sama Ersya juga anak SMA Pasifik yang lain bakal gue undang di acara lamaran gue sama Laras!"

Mendengar itu, pipi Laras bersemu merah. Ia menggigit bibir bawahnya menahan malu karena mendengar sorakan heboh dari anak-anak yang lain.

Evan pun memeluk Laras lagi untuk kesekian kalinya.

THE END

Maaf kalau harus berakhir sampai sini. Evan dan kawan-kawan udah lulus, aku udah mentok, gatau mau ceritain apa lagi hehe

Dengan cerita ini, aku harap kalian bisa mengambil hikmah yg terkandung disini. Contoh kayak Evan, kalau suka sama seseorang ya perjuangin meskipun pahit diawal tapi manis diakhir kan?

Ada yang tahu nanti Evan ngelanjutin kuliah dimana dan jurusan apa? Hehe. Sengaja gak aku kasih tau dulu. Biar supriseee wkwk

Intinya sekali lagi terima kasih aku ucapkan buat kalian yang udah setia sama cerita gajeku iniii:" aku harap kalian terus ikuti cerita-ceritaku yang lain. Tenang aja, masih on going kok hehe.

Oh iya, abis ini ada Epilog yaa. Ada ekstra part juga!  Jangan lupa klik bintang ya. Thanks you, gamsahamnida!^^

Febriyanti,
Istri Sah V BTS .

Continue lendo

Você também vai gostar

RAYNA [END] De .

Ficção Adolescente

236K 19.9K 43
SPIN OFF RALAN. [FOLLOW SEBELUM BACA YA] [OPEN PRE-ORDER 12 APRIL-28 APRIL 2022] Indah Reliana, gadis yang baru saja lulus dari masa putih birunya. T...
211K 9K 35
Vector ; Mirasusanti916 Kisah 2 remaja SMA yang saling mencintai namun memilih untuk diam dan membiarkan takdir untuk mempersatukan mereka Shakira An...
255K 7.2K 44
Ini cerita tentang Kayra yang menyukai seorang ketua osis disekolahnya yang terkenal akan ketampananya dan keahlianya dalam bermain basket. Awal mula...
179K 19.3K 55
Kisah Vano si murid nakal, yang mencintai Jisya si guru dingin di sekolahnya. Berkali-kali penolakan yang diberikan Jisya, tidak membuat anak remaja...