PLAYER | | WARNING 18+🚫

By swunchy

1.8M 17K 1K

"Aku tidak suka jika kau menjadi player lagi!" "Begitu ya? Hem, sepertinya kau memintaku untuk bercinta denga... More

CHAPTER 1
CHAPTER 18++
CHAPTER 3
CHAPTER 4
CHAPTER 5
CHAPTER 6
CHAPTER 7
CHAPTER 9
CHAPTER 10

CHAPTER 8

85.3K 849 74
By swunchy

"Ini bi, ada pizza, bibi mau?" Ujar Lana langsung membula dan memakannya, tak bohong. Ini benaran pizza dan rasanya enak, memang Lana menyukai sosis daripada daging, tetapi--

"Siapa yang mengirimnya?" Tanya bi Hana.

"Kak Claire"

"Bukannya Claire belum tahu ini apertemen nona?"

---

Benar, Claire belum tahu alamat apartemen miliknya, tapi jika memang orang itu berniat jahat pada Lana, mengapa sudah sedari tadi ia memakan pizza tapi tak bereaksi apa apa?

"Sebaiknya jangan kau makan jika kau takut, sepertinya orang itu stalker" Bukan, Lana tak memiliki pengagum rahasia ataupun Stalker. Mendengar apa yabg dikatakan bi Hana ada benarnya juga, ia kembali menutup kotak pizzanya dan memasukkannya kedalam kulkas.

"Bi, dimana susu proteinnya?" Bi Hanna mengerutkan dahinya.

"Oh, maaf, bibi akan beli sebentar" Lana mengenyit, jadi tadi yang ia minum apa? Jika susunya belum dibeli.

"Jadi tadi aku minum apa bi? Bukannya tadi bibi menyiapkan susu protein kehamilan di nampan juga?" Bi Hanna menggeleng, ia tak menyiapkan susu itu, bahkan susunya belum dibeli. Lana semakin ketakutan, meskipun itu tak menyakiti dirinya, ia terkihat begitu hiperbola.

"Sepertinya kau memiliki penguntit yang perhatian padamu dan anakmu ya?" Bi Hanna tertawa, iapun merasa takut, karena penguntit itu sudah jelas jelas bisa memasuki kamar ini. Tetapi ia sama sekali tak ingin berniat jahat pada mereka.

---

Lana membaca buku novel yang sudah dibeli oleh Aaron beberapa waktu lalu, ia melihat ada pesan masuk.

Aaron:
Malam ini aku akan menjemputmu, bersiaplah, aku rindu.

"Ck, bilang saja kau ingin bercinta, Aaron" Lana mematikan handponenya. Ia segera meletakkan buku novelnya di nakas dan ia bergegas ke kamar mandi.

Lana terkejut kala ia melihat dua orang pria bertubuh maskulin membelakanginya, menyadari kehadiran Lana. Kedua pria itu melesat menembus dinding kaca. Satu yang ada di batin Lana, Tampan.

Apa ini cuma khayalannya? Mengapa ada dua pria masuk ke kamarnya tanpa izin dan gisa menembus tembok kaca secepat kilat? Lana memundurkan langkahnya, tetapi tidak mungkin kan jika dia tidak mandi? Dari pagi ia belum mandi, apalagi malam ini Aaron pasti meminta jatah.

Mau tak mau Lana harus mandi.

Lana memejamkan matanya kala merasakan air hangat dan wewangian kelopak mawar yang bertabur di bath up nya. Lana memakai sabun cairnya begitu juga shampo, ia mengoleskannya ke tubuh mulusnya. Ia melirik sekelilingm tetap tak ada orang.

Setelah 15 menit Lana berendam, ia segera ke walk in closet untuk mengambil bajunya.

Ia begitu dimanjakan seperti ratu disini, ia memakai dress pendek berwarna kuning sebatas paha dan memoleskan sedikit bedak dan liptint di bibir tipisnya. Ia juga memakai parfumnya.

Ia tak melihat orang aneh itu lagi, tetapi ia masih sering merasakan bahwa ia diintai. Ia tak merasa sendiri.

Lana keluar, ia sudah mendapati Aaron yang sudah duduk diruang tamu, Aaron memandang takjub kearahnya. Ia menghampiri Aaron.

"Sangat cantik" Aaron berdiri dibelakang Lana dan mengecup lehernya. Lana mendorong Aaron kala bi Hannah mulai memasuki area ruang tamu dengan membawa nampan berisi cookies.

"Aaa" Aaron menyulagi cookies demi cookies untuk Lana, Lana menerima suapan Aaron. Bi Hanna tersenyum bahagia, meskipun disisi lainnya ia merasa miris. Gadis semuda Lana sudah dijadikan pemuas hasrat untuk Aaron.

"Baiklah bi, kami duluan" Bibi mengiyakan, Aaron menggandeng tangan Lana memasuki mobil.

"Jadi selama kau di apart, kau tidak melihat orang anehnitu lagi?" Lana menggeleng.

"Hanya saja, dia perhatian padaku. Ia memesankanku pizza, membuatkan susu kehamilan untukku dan menyiapan air hangat mawar untukku berendam" Aaron menghentakkan giginya.

"Itu kerjaan bi Hanna palingan"

"Bukan, aku melihatnya langsung" Aaron enjadi bersemangat mendengar cerita Lana.

"Dua orang pria bersurai hazel, dengan warna mata yang berbeda, satu berwarna hazel terang, dan satu berwarna biru terang, tampan bukan? Sayangnya mereka masih memakai baju kerajaan" Aaron tertawa.

"Kau mungkin kebanyakan menonton film Kastil kau tahu?"

"Aku serius"

"Lana, mungkin karena kau hamil, kau mengalami imajinasi yang berlebihan. Itu tidak mungkin ada didunia ini, mereka sudah meninggal dimasa lampau, jika memang ada" Lana menghembuskan nafasnya gusar.

"Baiklah, cium aku disini"

"Kau saja tidak percaya padaku" Lana mengerucutkan bibirnya.

"Lagian kau mengatakan hal omong kosong yang pernah ada" Aaron kembali tertawa renyah.

"Aku bersumpah--"

"Baiklah, aku percaya" Aaron terpaksa memercayai dongeng gadisnya itu agar adiknya dibawah kembali tertidur. Lana tersenyum senang dan duduk dipangkuan Aaron.

---

"Saat ini match pertama anda baik baik saja, kedua orang tuanya sangat menyayangi match anda, tetapi. Ibunya sangat terganggu dengan kehadiran tuan tuan, mungkin ibunya sedikit takut--"

"Hei, bagaimana bisa orang takut pada Kieran Maximillian, pria paling tampan yang pernah ada" Jawab pria yang masih terlihat seperti pria yang baru berumur 19 tahun, padahal umurnya sudah ratusan tahun. Begitu juga kakaknya.

"Kau fikir jika aku sudah mendapatkan kedua match ku, aku akan berbagi denganmu?" Jawab Alaska Maximillian, pria yang terlihat baru berumur 23 tahun, tetapi nyatanya usianya sudah menginjak ratusan tahun.

"Bagaimana dengan match ku kedua?"

"Match anda yang kedua?"

"Match anda yang kedua, sungguh miris, ibunya tengah mengalami stress berat karena ia diusir oleh keluarganya, karena ayah dari match kedua anda adalah pamannya sendiri" Kieran dan Alaska mengepalkan tangannya.

"Jadi apakah Isabella terganggu?" Beta mengangguk.

"Karena ayah dari match pertama anda, memukuli habis habisan ayah tiri dari match kedua anda karena kesalah fahaman"

"Bunuh ayah dari match pertamaku, jika ia menyakiti Isabella" Kieran mengepalkan tangannya, Kieran lebih over protektif pada Isabella yang merupakan anak dari Claire.

"Jika tuan membunuh ayah Freya, Freya yang akan frustasi"

"Jika saja kau membuat Freya ku frustasi, awas saja kau, malam pertama aku akan melakukan threesome dengan kedua match ku tanpa adanya dirimu" Jawab Alaska, sang kakak dari Kieran Maximillian.

Lana Aqueena

Aaron Adaron Smith

Alaska Maximillian

Kieran Maximillian

Continue Reading

You'll Also Like

219K 24.2K 85
Ini Hanya karya imajinasi author sendiri, ini adalah cerita tentang bagaimana kerandoman keluarga TNF saat sedang gabut atau saat sedang serius, and...
197K 11.7K 44
☠️ PLAGIAT DILARANG KERAS☠️ FOLLOW SEBELUM BACA!!! Menceritakan tentang seorang gadis bernama Ayla Humairah Al-janah, yang dijodohkan oleh kedua oran...
3.1M 158K 81
[Cover by piterest] Judul Awal : Vanya Transmigration *CERITA INI AKAN DI EDIT KEMBALI SETELAH AUTHOR SELESAI UJIAN! "lo harusnya sadar, perjuangan s...
129K 11.8K 93
bertahan walau sekujur tubuh penuh luka. senyum ku, selalu ku persembahkan untuknya. untuk dia yang berjuang untuk diri ku tanpa memperdulikan sebera...