PLAYER | | WARNING 18+🚫

By swunchy

1.8M 17K 1K

"Aku tidak suka jika kau menjadi player lagi!" "Begitu ya? Hem, sepertinya kau memintaku untuk bercinta denga... More

CHAPTER 1
CHAPTER 18++
CHAPTER 3
CHAPTER 5
CHAPTER 6
CHAPTER 7
CHAPTER 8
CHAPTER 9
CHAPTER 10

CHAPTER 4

194K 1.5K 79
By swunchy

Setelah hampir setengah jam aku menunggu gadisku bersiap siap disini, akhirnya ia keluar dengan balutan dress garis garis hitam dan putih, ia juga mencepol rambutnya keatas membuat leher putih dan jenjangnya terpampang disana.

Aku mendekati tubuhnya, ia merasa takut dan was was, bahkan ia hampir ingin berlari. Tetapi ia tak kalah cepat denganku, aku mencium lehernya dan membuat tanda kepemilikan disana. Aku tidak mau jika sampai saudaraku ada yang menyukainya nanti.

Ia merasa kesakitan karena aku menghisapnya terlalu kuat, bahkan ia meringis sekarang. Tetapi aku mencium bibirnya berharap ia tenang.

"Baiklah, kau siap?" Tanyaku, ia menganggukkan kepalanya.

Selama diperjalanan kami tidak saling membuka pembicaraan, karena sedang gerimis dan akupun lagi fokus terhadap kabut embun bekas hujan yang ada didepan. Iapun sibuk memainkan jari telunjuknya persis seperti anak paud.

Aku meliriknya sekilas, ternyata ia juga melirikku, aku tertawa saat menangkap basah dirinya.

Mobil ini, adalah sebagai saksi, saksi dimana ia melepaskan kesuciannya untukku, dan akulah pria pertama baginya.

Akhirnya kami sampai di mansion grandpa, aku tak tahu apa yang menyebabkan grandpa menyuruh kami cepat menikah, bukankah dulu grandpa bilang kami harus lulus S2 baru menikah?

Ternyata sudah banyak mobil terparkir, dan salah satunya adalah Arvin yang keluar dengan dua gadis. Upss--
Aku tidak menyangka, bukankah dia gay? Dan pacarnya adalah Darel? Mengapa ia membopong dua gadis sekaligus? Apa orang gay ketika normal, ia akan mengalahkan orang normal tulen?

Aku tidak habis fikir bagaimana dia bisa menghabiskan waktu pada kedua wanitanya, apakah threesome salah satunya?

Dan well, gadis bergaun biru yang ia bawa lumayan cantik, ternyata seleranya bagus juga. Tapi masih cantikan Lana.

Keluargaku memandang miris keleher Lana yang kuberi cecapan. Ia hampir menggerai rambutnya, ia sungguh merasa malu sekrang, tetapi aku melarangnya.

"Jika kau menutupinya, aku akan membuatmu menjerit dibawahku, seperi pertama kali kita bertemu" Bisikku dan sukses membuatnya ketakutan.

Aku masuk dan menyalimi dad, grandpa dan granma. Well setelah masuk aku melihat betapa herannya aku, semua gadis yang dibawa oleh saudaraku sangat manis dan tidak bsia disepelekan, apakah selera kami memang bagus? Atau memang takdir.

Aku melihat gadis yang ada disamping Aldrick, gadis pemalu dengan dress panjang-- kuharap Aldrick tidak menipui gadis ini untuk pergi ke acara arisan.

Aku tidak melihat tanda tanda kemunculan Claire disini, apakah ia tidak diundang karena takut akan membawa om Iqbaal? Who know's?

"Kuharap kau tidak mencabuli gadis semanis dia" Aldrick meratapi leher Lana yang sudah kubuat tanda, aku mengode Lana agar ia membuang pandangannya dari Aldrick sialan ini.

Hingga Arvin duduk dengan gadis bergaun putih mini, ku akui gadis Arvin memiliki bokong yang bagus, tapi kemana gadis bergaun merah?-- oh itu dia, dia memasuki ruang makan dan duduk dengan gadis bergaun putih.

Grandpa hampir membuka opening, tetapi dad, Claire dan Gavin masuk ke ruangan membuat suasana menjadi hening, woah apa yang membuatnya move on dari Iqbaal?

"Kejutan besar, kau bukan bersama--"

"Aaron" Tegur Grandma, padahal aku ingin berbicara, mengapa grandma selalu memotong pembicaraanku?

"Baiklah, aku ingin mengenal kalian" Ujar Grandpa.

"So i'm gonna say hello, namaku Chloe, Chloe Atkinson, umurku 17 tahun dan aku membawa peliharaan yang merepotkan, adikku, Olive Atkinson. Ia memang tidak ada hubungan dan tidak diundang bahkan aku bersikeras agar dia tidak ikut, jadi maafkan aku jika dia terlalu merepotkan disini" Ternyata nama gadis berbokong bagus ini Chloe, dan gadis yang sempat menarik perhatianku di halaman adalah Olive. Atkinson? Ya, pengusaha terkenal dan ia pasti anak dari Rey Atkinson. Aku tahu karena aku pernah berkerja sama dengan ayahnya, dan ia adalah gadis manja yang selalu meminta uang ayahnya.

"Wah anak muda, aku suka sifatmu" Puji Grandpa, apa Grandpa menyukai Chloe?.

"Siapa yang kau bawa, Aldrick?" Tegur grandma pada Aldrick.

"Na--namaku Brianna Ainstein, u--usiaku 16 tahun" Ujar gadis itu gugu, tak se pd Chloe, kupastikan Brianna pasti gadis yang kepribadiannya hampir mirip dengan Lana, hanya saja Lana tidak membosankan seperti dia.

"Kau pasti secerdas Einstein" Aku baru tahu sekarang grandpa mencari pengganti grandma.

"Tentu sudah tahu siapa pria yang ada digenggaman Claire" Mata kami tertuju pada tangan yang tergenggam diatas meja, aku hampir meledakkan tawaku, megapa mereka bisa sebucin ini?

"Maaf, namaku Gavin--, Gavin Erledge, usiaku 18 tahun" Ujar Gavin, aku masih tidak habis fikir bagaimana Claire bisa move on dari Iqbaal secepat ini.

"Dan Aaron?" Aku tersentak kala namaku dipanggil.

"Sayang, perkenalkan dirimu" Ujarku sambil mencium pipi Lana, aku dapat melihat ekspresi jijik dari keluargaku. Lana masih tertunduk kemudian ia bersiap menegakkan badannya.

"Na--namaku Lana-- Lana Aqueena, u--usia 15 tahun"

"What the fuck Aaron, bagaimana kau bisa berbuat cabul pada bocah se belia itu?" Tampak Arvin membuka suara membuat seluruh mata tertuju padanya, Lana menunduk, ia takut mereka akan merendahkannya. Tetapi Claire mengode Lana agar bersikap tenang dan Lana pun menjadi sedikit tenang, bagaimana si sialan ini bisa mengikut campur urusanku?

"Bukankah cinta tidak memandang usia?" Ujar Jared

"Sepertinya Grandpa sedang menyinggung gadis bergaun merah disana" Ujarku sambil melirik Claire. Siapapun tahu Claire dan Iqbaal berbeda 22 tahun. Dan aku tahu Grandpa pasti membenci topik ini

"Dan adikmu, Chloe, tidak mungkin kita akan mengacangunya kan?" Chloe tertawa sangat deras, gadis ini benar benar aneh, apakah ia generasi joker selanjutnya? Mengapa ia tertawa seperti orang terkena penyakit? Aku bersumpah apa yang ia ketawakan tidak ada lucunya sedikitpun.

"Namaku Olive Atkinson tante. Dan aku berusia 16 tahun" Ujar Olive. Tante? Pfft yang benar saja, aku hampir ingin tertawa tetapi aku seberusaha mungkin menahannya.

Akhirnya hanya terdengar dentingan sendok dan piring, sesekali Jared dan Ranti menanyakan tentang tingkat pendidikan dan lain lain agar suasana tidak terlalu awkward.

"Baiklah, kalian tahu kami sudah tua dan aku tidak sanggup menangani meeting dengan klien lagi. Dan kalian tahu, perusahaanki lebih dari 70 cabang bahkan beberapa cabang telah diambil alih oleh anak anak Smith dan juga Aiden. Aku mau kalian menggantikan posisiku" Suasana menjadi awkward.

"Aku mau, Chloe mengambil alih 3 perusahan dibidang kecantikan"

"Lalu Brianna akan mengambil alih 3 perusahaan dibidang properti"

"Dan Gavin, Gavin akan mengambil alih 5 perusahaan di bidang teknelogi"

"Grandpa harap kau bisa menambah beberapa cabang lagi jika kau memiliki untung yang banyak nanti"

"Dan Lana, mengambil 3 perusahaan dibidang Fashion"

Deg

Aku dapat melihat raut wajah lana tiba tiba berubah menjadi seputih Edward Cullen, kau tahu?.

Krikk krikk

Suasana semakin canggung. Tampak tidak ada yang matrealistis disini, bahkan mereka terlihat pusing memikirkan bagaimana cara mengelola perusahaan sebanyak itu.

"Aku akan memberikan beberapa pengawal yang bisa mengajari kalian nanti" Ujar Jared.

"Tapi, kalian tidak menerimanya begitu saja" Ujar jared semakin awkward.

"Kalian harus benar benar membenahi hubungan kalian dan pasangan kalian sampai ke jenjang serius, karena aku tak ingin ada main main disini kara aku benar benar ingin mencari penerus perusahaanku yang sudah kurintis dari nol sampai sebesar ini" Hubungan serius?

"Kalian semua akan bertunangan minggu depan"

"Lalu akan menikah seminggunya lagi"

"Dan jika ada yang tidak siap, katakan dari sekarang"

GUBRAK

Aku tersentak kala mendengar suara gubrakan meja dari arah Claire, ia pasti tak terima dan belum move on dari Iqbaal, aku yakin pasti.

"WHAT THE FUCK GRANPA, ARE YOU KIDDING ME HUH?" Ia berpekik disana, ia cukup menjadi penarik perhatian disini, sudah kuduga, wanita keras kepala sepertinya mana mungkin bisa melupakan mantannya secepat itu.

"Why, why you so scared, babe?" Ujarku, ia melemparkan tatapan tajam padaku.

"SHUT UP AARON FUCKING SMITH!" Aku tersentak, kemudian setelahnya aku tertawa hambar. Ia berani membentakku? Aku hanya bisa tertawa.

"Aku tidak memaksamu jika aku akan mencabut--"

"CABUT SEMUA FASILITASKU DAD, CABUT!" Kini mata Claire sudah berkaca kaca dan tangannya sudah bergetar sedari tadi.

"Bagaimana jika perasaan kalian dijodohkan begitu saja, huh?" Lirih Claire pada gadis gadis yang di sekitarnya. Chloe dan Olive terutama menatap Claire simpatik. Ia yakin ada masalah dikeluarga ini.

"Aku ta--" Saat Chloe ingin mencoba membela Claire, disaat itu juga Arvin menarik tangan Chloe agar kembali terduduk dikursinya. Sementara Brianna dan Lana hanya menunduk takut.

"Aku tau kau belum--"

"SHUT UP GAVIN!" Pekik Claire lagi.

"Aku tidak akan menerima p.e.r.j.o.d.o.h.a.n ini!" Tekan Claire. Lalu ia mengambil tasnya dan pergi. Tak tinggal diam, dad mengejar Claire hingga mereka benar benar menghilang. Aku tak tahu apa yang terjadi selanjutnya, tapi setelah mereka keluar. Grandpa dan grandma memibta maaf pada semuanya terutama Gavin.

Kami melanjutkan aktifitas makan kami lagi, hingga 15 menit kemudian dad berhasil memujuk Claire dan mereka masuk lagi, dad berbicara wanti wanti pada grandpa agar pertunangan mereia diundur dan grandpa memberi waktu 1 minggu buat Claire dan Gavin.

Hingga semua berjalan dengan lancar, dan semua parangadis sudah pulang diantar supir pribadi Clark, kecuali lana, aku yang akan mengantarnya sekaligus bermain dengannya malam ini.

aku menuntut penjelasan, dan Aldrick sialan ini juga sama tujuannya denganku, tetapi kami berbalik arah karena Arvin si most gay melemparkan tatapan tajam pada kami.

Aku memutuskan untuk kembali bersama Lana, aky mengambil jaketku dan kunci mobilku. Hingga kami masuk kedalam dan--

"Aku ingin bermain denganmu malam ini" Ia tersentak dan meringsut.

"Kan sudah kubilang, aku tidak akan menyakitimu, kau belahan jiwaku dan kumohon jangan takut padaku" Lana menggeleng. Tetapi aku mendekatkan wajahku padanya.

"Percaya padaku, sebentar lagi kita akan menikah, dan aku ingin membuat bayi kecil duluan bersamamu" Ia menampilkan sorot mata yang ketakutan.

"Aku berjanji akan lembut padamu" Aku meminggirkan mobil dan mengecup bibir manisnya yang selalu membuat diriku tercandu candu.

Lana Aqueena in PLAYER🔞

Claire (Namakamu) Smith in SEX SCANDAL ||IDR✔

Brianna Ainstein in TORTURE ||BLOODSWEET✔

Chloe Atkinson in CRAZY GIRL ||ARVIN ADARON STORY'S✔

Olive Atkinson in CRAZY GIRL||ARVIN ADARON STORY'S✔

Arvin Adaron Smith in CRAZY GIRL||ARVIN ADARON STORY'S✔

Aldrick Adaron Smith in TORTURE ||BLOODSWEET✔

Gavin Erledge in SEX SCANDAL||IDR✔

Nb: maap kalo gaada foto aaron soalnya mimin lupa nama yang meranin aaron:( nanti deh mimin cariin lagi, so jangan lupa kasi vote sama komennya terus yaa. And oh iya, kalau kalian penasaran sama kisah keluarga Aaron yang lain, cek

SEX SCANDAL||IDR✔

TORTURE ||BLOODSWEET✔

CRAZY GIRL||ARVIN ADARON STORY'S✔

Yang pastinya tetep dari swunchy yaa
Dan oh iya, dan ceritanya alurnnya beda beda dan karakternya ga sama jadi ga buat kalian bosen sama ke empat cerita ini yaa.

Mau tau cerita sebelum ini? Oh iya mengingat ini sequel, pasti ada dong cerita tentang ibu dan ayah mereka, bagi yang penasaran silahkan cek PERFECT MURDER || [IDR] [JB]🔞✔

Dan yang pasti tetep dari swunchy , jangan lupa kasih vote dan komen yaa

Continue Reading

You'll Also Like

7.4M 439K 54
⚠️FOLLOW DULU SEBELUM BACA! ⚠️Rawan Typo! ⚠️Mengandung adegan romans✅ ⚠️Ringan tapi bikin naik darah✅ Neandra Adsila gadis cantik yang berasal dari d...
896K 62.1K 49
Sherren bersyukur ia menjadi peran figuran yang bahkan tak terlibat dalam scene novel sedikitpun. ia bahkan sangat bersyukur bahwa tubuhnya di dunia...
2M 98.8K 42
Dave tidak bisa lepas dari Kana-nya Dave tidak bisa tanpa Kanara Dave bisa gila tanpa Kanara Dave tidak suka jika Kana-nya pergi Dave benci melihat...
224K 2.4K 14
Megan tidak menyadari bahwa rumah yang ia beli adalah rumah bekas pembunuhan beberapa tahun silam. Beberapa hari tinggal di rumah itu Megan tidak me...