Di sini ada yang kangen 2Yeon? Wkwkwkwkwk
Tapi Nayeon nya jahat. Udah mainin Jeongyeon.
Nah di chap ini mari kita Tampol Nayeon bersama sama dengan Penampilan Jeongie ketika di London ama Jihyo wkwkwkwk.
Tapi tunggu Sehabis Michaeng dulu ya Yeoreobun!
Happy Reading...
Saat ini di gedung tua Seoul Mina sedang berdoa agar Chaeyoung baik baik saja.
Chaeyoung dan Mingyu pun bertarung.
Bugh!
Bugh!
Bugh!
Bugh!
Selang lama bertarung Mingyu pun Lengah.
Chaeyoung akan menjadi sangat kuat jika apapun yang ia sayang sedang terluka.
Bugh!
Bugh!
Chaeyoung pun meninju perut hingga wajah Mingyu.
Dan dalam pukulan terakhir di rahang.
Bugh!
Mingyu pun ambruk dengan wajah yang sudah lebam.
"Sial! Kenapa begini?" Tanya Mingyu yang sudah terkapar.
"Aku akui kau sangat hebat" Ucap Chaeyoung datar sembari berjalan mendekat ke arah Mingyu.
"Tapi jika kau hanya mengandalkan tinjumu itu untuk hal yang salah itu sama saja tak ada gunanya" Ucap Chaeyoung datar.
Wush!
Mingyu tersentak kala Chaeyoung akan meninju wajahnya tapi Chaeyoung segera memberhentikan tangannya dan sudah 1 centi akan mengenai wajah Mingyu.
Tuk!
Chaeyoung menyentil dahi Mingyu.
"Belajarlah sekali lagi Pabbo" Ucap Chaeyoung.
Chaeyoung pun menjauh dari Mingyu sembari menghembuskan nafas gusarnya.
"Chaeng-ah!" Pekik Dahyun bahagia dan segera menghampiri sahabatnya itu dan memeluknya.
"Yeah!" Pekik Yeji senang dan mengangkat tangannya ke udara.
"Aku sudah bilang bukan? Kau tak bisa melawannya" Ucap Jeonghan.
"Tapi kau hebat" Ucap Joshua.
Joshua dan Jeonghan pun membopong Mingyu.
"Hey! Mingyu-ssi! Jangan ganggu Mina eonnie lagi!" Teriak Jisu.
"Jika kau mengganggu Mina eonnie lagi maka Harimau siap di lepaskan!" Teriak Yeji.
"MiChaeng Is Standing Tall Right?" Tanya Sana.
Mina pun memeluk Chaeyoung.
"Kajja kembali aku akan mengobati lukamu" Ucap Mina.
"Baiklah" Ucap Chaeyoung.
Mereka pun keluar dari Gedung itu.
****
Sementara itu di sebuah Cafe Nayeon sedang menunggu seseorang. ya siapa lagi jika bukan Mark.
Nayeon terus menunggu Kekasihnya itu hingga tanpa sadar ia melihat kekasihnya sedang berciuman mesra di luar Cafe bersama seorang wanita.
Nayeon pun terkejut melihat itu dan sedetik kemudian Ia pun pergi keluar cafe dan menghampiri Mark dan Wanita itu.
Nayeon menatap tajam Mark.
"Mark!" Teriak Nayeon.
Mendengar itu Mark pun melepaskan ciumannya dan menatap Nayeon.
"Kau siapa?" Tanya Mark datar.
Deg!
Bagaikan 1000 tombak yang tertancap di hatinya kala mendengar Mark bertanya seperti itu.
Tanpa sadar Nayeon menitikkan air matanya dan pergi dari hadapan dua pasangan itu.
Nayeon pun berhenti di mobilnya dan menangis sejadi jadinya.
"Hiks...Hiks...Hiks...Wae?...
Hiks...Hiks...Wae...kenapa ini terjadi padaku?" Tanya Nayeon sembari terus terisak.
Nayeon pun membuka ponselnya dan melihat aplikasi Instagram.
Nayeon terkejut melihat Foto Jeongyeon yang nampak berbeda daripada sebelumnya.
Jeongyeon yang dulu sangatlah Tampan dengan gaya Tomboinya.
Tapi sekarang? Nayeon benar benar sedang melihat seorang bidadari cantik yang tenga mandi di pantai.
Nayeon benar benar menyesal karna telah memainkan Jeongyeon yang benar benar tulus mencintainya.
Andai waktu dapat di putar maka Nayeon akan memperbaiki semuanya.
"Jeongie-ah....Hiks...hiks...Hiks..." Isak Nayeon.
Memori manis tentang dirinya dan Jeongyeon pun terputar.
Lalu ia pun teringat akan gantungan kunci Kelinci yang pernah Jeongyeon berikan ketika mereka sedang pergi ke Mall bersama.
"Jeongie-ah...kau dimana? Hiks...Hiks....Aku merindukanmu....Temani aku Jeongie-ah...Hiks...Hiks..." Isak Nayeon sembari memegang gantungan kunci itu.
Ia pun teringat akan kata kata Jisu.
"Jika kau seperti ini maka aku akan menyerahkan Jeongyeon eonnie kepada Jihyo eonnie saja" Ucap Jisu.
"Jihyo?" Tanya Nayeon.
"Ya. Jika kau tak bisa menerima Jeongyeon eonnie apa adanya maka aku rasa Jihyo eonnie pantas untuk melalukannya" Ucap Jisu dingin.
Lalu ia pun mengscroll lagi instagramnya.
Matanya sukses membola kala melihat sebuah postingan di Instagramnya.
I
a pun kembali terisak semakin keras kala melihat postingan Jihyo.
"Hiks...Hiks... Kenapa? Kenapa kau pergi dengannya? Hiks...Aku tak suka! Aku tak Suka Jeongie-ah! Hiks...hiks..." Isak Nayeon.
Ia pun langsung pulang ke rumah dan setelah sampai di rumah ia melihat tempat sampah.
Ia menemukan hadiah Yang Jeongyeon berikan padanya.
Sebuah bingkai foto dirinya.
Ia pun memeluk Bingkai itu dan terus menangis.
"Gomawo...Hiks...Hiks...gomawo Jeongie-ah...Hiks...Kadonya indah...Hiks..." Isak Nayeon.
Ia pun mencari hadiah yang Jeongyeon berikan padanya waktu ia ulang tahun di tempat sampah itu.
****
1 bulan berlalu dan Kini Tepat pada hari ini Yoo Jeongyeon akan kembali ke Korea dan memulai kehidupan seperti semula.
Dan Kini Jeongyeon dan Jihyo sudah berada di bandara Incheon.
Hari ini Jeongyeon benar benar terlihat sangat cantik dengan rambut panjangnya ia benar benar berubah.
Lalu mereka pun sudah menaiki mobil yang sudah di sediakan Jihyo dan kembali ke habitat masing masing.
"Apa kau lelah?" Tanya Jihyo.
"Nde. Rasanya tulang tulangku sudah remuk semua" Ucap Jeongyeon.
"Tidurlah. Jika sudah sampai aku akan membangunkanmu" Ucap Jihyo.
Jeongyeon pun perlahan menutup matanya.
Such A beautiful
-Batin Jihyo.
Sesampainya di kedai Roti Jeongyeon SaiDa,MiChaeng,YeJisu sudah berada di depan toko Jeongyeon sembari menyambut kedatangan Jeongyeon.
"Jeong-ah...kajja kita sudah sampai" Ucap Jihyo menepuk pipi Jeongyeon.
"Eugh..." Lenguh Jeongyeon dan mulai turun di mobilnya dengan perlahan.
"SELAMAT DATANG YOO-" Ucap Mereka serempak terpotong karna Melihat Jeongyeon yang berjalan dengan gontai menahan kantuk.
"Hoam! Gomawo Teman teman...aku masuk dulu aku lelah mau Tidur" Ucap Jeongyeon sembari berjalan gontai dengan membawa kopernya.
"Wah dia benar benar berubah ya Eonnie" Ucap Yeji.
"Iya Jeong berubah menjadi seorang yang cantik" Ucap Chaeyoung.
Malam pun tiba Kini Jeongyeon sedang berada di teras rumahnya dengan Yeji,Chaeyoung dan Dahyun.
"Apa kau yakin akan melakukan sandiwara ini?" Tanya Dahyun.
"Ya. Jihyo telah membantuku mengurus semuanya" Ucap Jeongyeon.
"Lalu kau akan mulai dari mana eonnie?" Tanya Yeji.
"Aku akan memulainya di sekolah" Ucap Jeongyeon.
"Jadi maksudnya kau akan menyamar menjadi seorang gadis SMA?" Tanya Chaeyoung.
"Nde" Ucap Jeongyeon.
Ya Jeongyeon telah merencanakan ini sebelum ia kembali ke korea.
Ia akan menjadi seorang gadis SMA untuk melupakan Nayeon.
"Baiklah kalau begitu aku akan membantumu eonnie" Ucap Yeji.
"Gomawo" Ucap Jeongyeon.
****
Keesokannya Jeongyeon sudah siap menjalani harinya menjadi gadis SMA biasa.
Dan kini ia sedang berjalan jalan mengitari sekolah di temani Yeji.
"Wah besar sekali" Ucap Jeongyeon.
Jeongyeon terus saja mengitari sekolah itu.
Sementara itu di lain tempat Nayeon sedang mengecek penampilannya di cermin.
Hari ini ia akan menjadi guru di suatu SMA elite di Seoul karna itulah Jadwalnya tapi hanya selama 1 bulan saja.
Kini Nayeon pun sudah sampai di sekolah elite itu dan ia pun berjalan mengitari sekolah itu.
Ia berjalan hingga ia pun menabrak seseorang.
Bruk!
Alhasil keduanya pun terjatuh.
"YAK! AKAN KU BUNUH KAU SIALAN!" Teriak Nayeon.
Nayeon melihat Siswi itu tampak ketakutan sembari berusaha memungut bukunya yang jatuh.
"HEY! APA KAU TIDAK PUNYA ETIKA HAH?! DIMANA SOPAN SANTUNMU SEBAGAI SEORANG SISWI?!" Tanya Nayeon tajam.
Siswi itu pun menatap Jeongyeon takut.
"Mianhe....aaaaku ttak Ssengaja jangan apa apakan aku...ku mohon..." Ucap Siswi itu gugup dan takut tanpa sadar air matanya menetes karna ketakutan.
Nayeon terdiam seribu bahasa kala melihat wajahnya.
Barusan yang ia Lihat adalah Yoo Jeongyeon bukan?
"Ah dimana kacamataku? Wah gawat hilang! Aduh! Aku bisa di marahi eomma jika kacamatanya hilang..." Ucap Siswi itu takut sembari terus mencari kacamatanya.
Nayeon pun melihat sebuah kacamata siswi itu dan ia pun mengambilnya dan memakaikan di mata siswi itu.
"Ini...Lain kali jangan diulangi ne?" Ucap Nayeon lembut sembari memakaikan kacamata itu di mata siswi itu.
"Cha! Selesai" Ucap Nayeon.
"Gomawo dan Mianhe..." Ucap Siswi itu.
"Jeongie-ah" Lirih Nayeon.
"Eoh? Jeongie?" Tanya Siswi itu.
"Jeong-ah!" Pekik Nayeon dan memeluk gadis itu.
Grep!
"Hiks...Hiks...Hiks...Jeong-ah...Bunny Rindu...Hiks...Bunny Rindu Jeong...Jeong jangan pergi lagi dari Bunny...Hiks...Maafkan Bunny...Hiks...Mianhe...Hiks..." Isak Nayeon.
"Mian...aku bukan Jeongie...Aku Gong Seung Yeon aku adik dari Yoo Jeongyeon" Ucap Seung Yeon.
"Anni! Kau Jeongyeon!!!" Teriak Nayeon.
"Bukan...aku Seung Yeon" Ucap Seung Yeon.
"Permisi" Ucap Seung Yeon dan pergi dari sana.
Nayeon pun menelpon Jack.
"Jack!" -Nayeon.
"..."
"Carikan aku semua informasi tentang Gong Seung Yeon" -Nayeon.
"..."
Setelah itu Nayeon pun mematikan telponnya.
Mau Jeongyeon atau Seung Yeon intinya kau harus kembali padaku!
-Batin Nayeon.
Yoo gais gmana Chap ini?
Akhirnya Nayeon dapat karmanya :v
Voment ya gais...
Bye...see you soon!