Kini di siang hari Tepatnya di kedai roti Yoo hiduplah seorang gadis cantik nan tampan yang sedang menggerakkan energinya untuk membantu sang Appa.
"Jeong-ah" Panggil tuan Yoo.
"Nde? Waeyo?" Tanya Jeongyeon.
"Tolong antarkan roti pesanan yang ini. Alamatnya sudah appa tulis di kertas kecil" Ucap Tuan Yoo.
"Nde appa...sekalian aku akan segera kuliah" Ucap Jeongyeon.
"Baiklah hati hati..." Ucap Tuan Yoo.
"Nde appa" Ucap Jeongyeon sembari melepaskan apronnya dan menggantungnya dan menyalami Appanya.
"Jeongyeon pergi dulu appa" Ucap Jeongyeon.
Jeongyeon pun berjalan menuju motornya. Motor butut biasa namun masih bisa di pakai.
Ia pun menyalakan motornya.
Brum
Brum....
Ia pun segera pergi menuju alamat yang di tuju.
30 menit kemudian ia telah sampai di sebuah mansion mewah dengan sekantong plastik Roti pesanan pembeli.
Ia pun memencet tombol pintu.
Ting tong....
Cklek....
Seorang wanita cantik keluar dan menampakan dirinya di hadapan Jeongyeon.
"Permisi eee...ini pesanan anda Nona..." Ucap Jeongyeon sopan.
"Kenapa lama sekali?" Tanya Nayeon dingin.
"Anu maaf nona...tadi di jalan agak sedikit macet" Ucap Jeongyeon.
"Aku bisa saja melaporkan ke bossmu karna pelayanannya sangat lama" Ucap Nayeon.
"Maaf karna pelayanan kami lama nona. tapi kumohon jangan laporkan saya ke boss saya" Ucap Jeongyeon.
"Jika kau melakukannya lagi aku akan bertindak" Ucap Nayeon.
"Nde...mianhe Nona" Ucap Jeongyeon.
Nayeon pun langsung masuk.
"Eee...nona..." Panggil Jeongyeon.
"Apa?" Tanya Nayeon datar.
"Uangnya..." Ucap Jeongyeon.
"Karna pelayanan kalian lama maka roti ini gratis" Ucap Nayeon.
"Apa?! Nona tak bisa begitu ini juga bukan untukku tapi ini untuk di setor" Ucap Jeongyeon.
"Pergi" Ucap Nayeon dingin.
"Tap-" Ucap Jeongyeon.
Brak!
Pintu di tutup sepihak oleh Nayeon.
"Huh! Dasar! Rumahnya saja Mansion tapi Uangnya recehan" Ucap Jeongyeon.
Jeongyeon pun pergi dari pekarangan mansion itu.
Ia menancapkan motornya menuju campusnya.
Sebelum memasukki kelas ia pergi ke kantin untuk menitipkan hasil jualannya.
"Bibi jung...ini rotinya..." Ucap Jeongyeon ramah.
"Ah taruh di situ saja Jeong-ah" Ucap Bibi Jung.
"Nde...gamsamida bibi Jeongyeon pergi masuk dulu..." Ucap Jeongyeon sopan.
Sesampainya di kelas ia bertemu dengan Dahyun dan Chaeyoung sahabatnya.
"Yo! Jeong-ah" Sapa Dahyun.
"Ah Dubbu apa kalian baru sampai?" Tanya Jeongyeon.
"Tidak. kami sudah dari tadi" Ucap Chaeyoung.
"Oh begitu" Ucap Jeongyeon.
Setelah itu dosen pun masuk kelas dan memulai pelajaran.
Tak terasa 3 jam berlalu dan telah masuk Jam istirahat.
Semua para penghuni kampus telah berkumpul di kantin untuk mengisi perut mereka.
"Kalian ingin pesan apa? Biar aku pesankan" Ucap Chaeyoung.
"Aku Nasi goreng Kimchi 1 dan Coffe latte 1" Ucap Jeongyeon.
"Aku samakan saja denganmu Chaeng" Ucap Dahyun.
"Baiklah tunggu sebentar" Ucap Chaeyoung.
Chaeyoung pun memesan makanan mereka.
Ketika ia sedang berjalan tak sengaja ia bertabrakan dengan seorang gadis.
Bruk!
"Yak! Apakah Matamu di pantatmu hah?!" Tanya Gadis itu.
"Mian...mianhe..." ucap Chaeyoung.
"Huh! Dasar tak punya mata!" Ucap Gadis itu.
"Mianhe..." Ucap Chaeyoung.
Chaeyoung pun memesan makanan setelah di lihat si gadis tadi telah pergi.
"Eh aku dapat tawaran dari ayahku untuk bekerja di suatu perusahaan besar" Ucap Dahyun.
"Jinjja? Perusaaan apa itu?" Tanya Jeongyeon.
"Kalau tak salah Minato Company" Ucap Dahyun.
"Mwo? Itu kan salah satu perusahaan yang berkembang pesat di korea" Ucap Jeongyeon.
"Hehehehe iya dong...aku kan keren" Ucap Dahyun.
"Hm paling nanti di suruh Jadi OB hahahahaha" ucap Jeongyeon.
Tuk!
"Yak! Kenapa memukulku?" Tanya Jeongyeon.
"Sembarangan...aku ini di tawari menjadi Manager investor tau" Ucap Dahyun.
"Wih...keren...semoga kau sukses ya Dub" Ucap Jeongyeon.
"Gomawo" Ucap Dahyun.
"Teman teman ini makanannya" Ucap Chaeyoung dengan nampan yang telah ada makanan dan minuman.
"Guys aku besok akan mulai bekerja di suatu perusahaan terkenal" Ucap Chaeyoung.
"Jinjja? Wah apa hanya aku dan Yeji saja? Yang akan bekerja di tempat orang tua kami?" Tanya Jeongyeon.
"Hahahaha Yeji itu masih sekolah ya wajar saja" Ucap Dahyun.
"Semangat Jeong-ah semoga kau dapat tawaran juga sama seperti kami" Ucap Chaeyoung.
"Entahlah apa aku akan menerima pekerjaan itu atau tidak karna aku sudah nyaman di toko roti ku" Ucap Jeongyeon.
"Terserahmu saja Jeong-ah" Ucap Dahyun.
Setelah selesai berbincang bincang di kantin tak terasa bel masuk telah terdengar.
Mereka pun masuk ke kelas masing masing untuk melanjutkan materi yang akan di ajarkan Dosen.
Kini waktu pulang telah tiba para Mahasiswa mahasiswi telah pulang.
"Ah bagaimana jika sekarang kita berkumpul di restoran Yeji untuk merayakan masuknya dirinya di Sekolah Elite itu" Ucap Dahyun.
"Aku setuju" Ucap Jeongyeon.
"Aku juga" Ucap Chaeyoung.
Mereka pun menaiki motor mereka masing masing dan pergi menuju restoran Yeji.
(Motor Chaeyoung)
(Motor Dahyun)
25 menit mereka sampai di depan restoran Yeji.
Di sana mereka melihat motor butut lama yang terparkir di depan restoran.
"Vespanya Yeji ada" Ucap Jeongyeon.
"Berarti Yejinya ada Hahahaha" Ucap DubChaeng.
Mereka pun masuk ke dalam.
"Selamat siang Yeji-ah" Ucap DubChaengJeong kompak.
Kebetulan Restoran Yeji dan Rumah Yeji tersambung menjadi satu.
"Yeji..." Panggil DubChaengJeong kompak.
"Yeji..." Panggil DubChaengJeong kompak.
Seorang wanita keluar dari rumahnya dan berdiri di teras rumahnya.
"Yoo ada apa Eonnie?" Tanya Yeji.
"Wih sudah bangun kamu?" Tanya Jeongyeon.
"Tidak. aku masih tidur" Ucap Yeji datar dan kembali masuk ke rumahnya
"Yah dia masih tidur kajja kita ke sebelah" Ucap Dahyun.
Mereka pun pergi ke restoran Yeji.
"Yo eonnie hehehehehe" Ucap Yeji yang muncul di restorannya.
"Ah Yeji-ah Selamat kau atas kelulusanmu" ucap Jeongyeon dan memeluk Yeji disusul DubChaeng.
"Gomawo" Ucap Yeji tersenyum.
"Setelah ini apa kau akan bersekolah di Sekolah elite itu?" Tanya Dahyun.
"Ne...itu adalah impianku sedari kecil" Ucap Yeji.
"Dan akhirnya aku berhasil" Ucap Yeji.
DubChaengJeong tersenyum.
"Eonnie mau pesan apa?" Tanya Yeji sembari memegang catatan pesanan.
"Paket gamjjatang tiga" Ucap Dahyun.
"Okey" Ucap Yeji.
Yeji pun masuk ke dalam dan memberikan kertas pesanan kepada Sang Eomma yang sedang memasak pesanan yang lain.
Yeji pun kembali di meja sahabatnya itu.
Mereka saling berbagi canda tawa satu sama lain hingga Masuklah 4 orang gadis dengan para bodyguardnya masuk ke Restoran Yeji.
"Pelayan" Panggil Lia.
"Ah...sepertinya ada pelanggan tunggu sebentar eonnie" Ucap Yeji.
"Mari silahkan mau pesan apa?" Tanya Yeji ramah.
"4 Makanan termahal di sini" Ucap Mina dingin.
"Ah Eee oke..." Ucap Yeji.
Yeji pun mencatat 4 nama makanan termahal di restorannya.
Dan tanpa ia sadari ada satu gadis yang sedang menatap Yeji tanpa berkedip.
"Eoh? Apa yang kau lihat
Jisu-ah?" Tanya Sana.
"Ah Tidak tidak Hehehehe" Ucap Jisu.
Pandangan Nayeon dan Mina tak henti hentinya lepas dari Jeongyeon dan Chaeyoung.
Mina pun langsung berdiri dan menghampiri Chaeyoung.
Brak!
Mina memukul meja DubChaengJeong yang hasilnya membuat mereka bertiga kaget.
"Kau yang tadi menabrakku?" Tanya Mina dingin.
"Ah ne...mian soal tadi..." Ucap Chaeyoung.
"Kau pikir semudah itu aku untuk memaafkanmu?" Tanya Mina dingin.
"Kumohon jangan apa apakan aku" Ucap Chaeyoung.
"I...i...ini sebagai ganti rugi karna bajumu tadi yang basah" Ucap Chaeyoung memberikan beberapa lembar uang yang nominalnya sedikit.
"Aku tak butuh uangmu" Ucap Mina dingin.
"Lalu? Mmmaafkan aku...." Ucap Chaeyoung.
"Nona temanku sudah minta maaf bahkan ia sudah mengganti kerugianmu maka biarkan dia" Ucap Dahyun.
"Jangan ikut campur" Ucap Mina dingin.
"Lalu apa maumu?" Tanya Chaeyoung.
"Aku ingin kau" Ucap Mina dingin.
"Mwo?!" Tanya Chaeyoung kaget.
Wahh Mina udah Start dulu neh...wkwkwkwkwk
Makasih yg udh bca...
Voment ya gais...
See you soon!