I SAW THE DEVIL ✔ (END)

By AuthorID

1M 51.1K 4.1K

Dreame account : AuthorID "Jasmine ... Jangan kabur dariku kalau kau tidak ingin aku bunuh!" Oris Darel Trist... More

Prolog
ISTD 1
ISTD 2
ISTD 3
ISTD 4
ISTD 5
ISTD 7
ISTD 8
ISTD 9
ISTD 10
ISTD 11
ISTD 12
ISTD 13
ISTD 14
ISTD 15
ISTD 16
ISTD 17
ISTD 18
ISTD 19
ISTD 20
ISTD 21
ISTD 22
ISTD 23
ISTD 24
ISTD 25
ISTD 26
ISTD 27
ISTD 28
ISTD 29
ISTD 30
ISTD 31
ISTD 32
ISTD 33
ISTD 34
ISTD 35
ISTD 36
ISTD 37
ISTD 38
ISTD 39
ISTD 40
ISTD 41
PENGUMUMAN

ISTD 6

33.8K 1.6K 314
By AuthorID

Jasmine berdiri dari duduknya saat mendengar  suara decitan pintu, pintu kayu yang di dorong dengan lambat itu perlahan memaparkan tubuh Oris yang berbalut jas hitam lengkap dengan warna dasi senada.

"Kau tidak istirahat Jasmine?" ucapnya sambil menahan kedipan mata. Jasmine menggeleng, "aku sudah cukup tidur tadi ...." jawabnya.

Oris bergeming untuk beberapa saat, "kalau begitu... mari sarapan."

Jasmine tersenyum, ia mengangguk antusias lalu segera mengayunkan langkahnya menuju sosok Oris yang kini sudah memutar tubuhnya menjauhi letak ruangan tempatnya mengurung Jasmine. Seketika mata Jasmine berbinar kala ia melihat tulang tulang yang tergantung acak di sepanjang dinding koridor rumah Oris. "Wah... kau suka berburu ya, Oris?" tanya Jasmine dengan wajah takjubnya,

"Tidak..."

"Lalu... darimana kau dapatkan tulang-tulang cantik ini?" Jasmine kembali mengajukan pertanyaan.

"aku membelinya." Jawab Oris santai, ia menyilangkan kedua tangannya ke belakang.

"Benarkah? Pasti mahal, ya?"

Oris tak menjawab, ia menuruni tangga, begitu pula Jasmine, "duduklah ...." ucap Oris setelah menarik kursi untuk Jasmine duduki, Jasmine tersenyum kecil, "terimakasih," ucapnya seraya duduk di atas kursi yang Oris sediakan untuknya.

Oris tak merespon, dia berjalan menuju kursi yang berada di sebrang Jasmine, membuka tutup makanan yang terhidang di atas meja berukuran sedang di hadapan mereka berdua. "Kau makan daging, kan?"

Jasmine mengangguk, "iya... aku makan semua daging kecuali daging manusia." Ucapnya,

"Benarkah?"

Jasmine mengangguk, "tentu saja... memangnya siapa yang mau memakan daging sesama." Jasmine menjangkau sendok yang terletak di samping kirinya. "Boleh aku makan sekarang?" Jasmine meminta izin, wajahnya terus tersenyum.

"Silahkan ...." jawab Oris datar, ia terus memperhatikan wajah Jasmine, wajahnya yang tak memasang ekspresi apapun membuat Jasmine kewalahan untuk menebak hal apa yang saat ini ia pikirkan. Jasmine segera menyendoki potongan daging yang di masak sup di hadapannya, tanpa canggung gadis itu mengunyah dengan lahap di depan Oris.

"Hmm... ini enak, kau yang masak sup ini Oris?" Sendok yang di pegang Jasmine kembali menyelami sup. Hal itu berhasil membuat kedua sudut bibir Oris tertarik keatas, ia menyeringai seram, membuat Jasmine melambatkan alunan kunyahannya, "...ada apa?" tanyanya bingung.

"Dasar pembohong ...." desis Oris di sela seringaiannya.

"Tidak... aku tidak berbohong, ini benar-benar enak." jawab Jasmine dengan polosnya, Oris terkekeh pelan, "ya... sudah seharusnya seperti itu," ucapnya. Jasmine hanya mengangguk, meski ia merasa ada yang aneh dari tatapan Oris padanya, namun ia tak begitu perduli, rasa lapar menguasai dirinya saat ini. "Kalau boleh aku tahu, ini daging apa? Kenapa lembut sekali?"

Oris menaruh kedua sikunya di atas meja, kedua belah tangannya menopang dagu, "Menurutmu?"Jasmine tersenyum, "aku tidak terlalu tahu tentang daging, tapi... aku yakin ini bukan sapi." jawab Jasmine, "apa rusa... atau kijang?"

"Bukan keduanya ...."

"Lalu?"

Oris kembali tersenyum seram, ia tak menjawab, "makanlah ...." ucap Oris dengan tenang, ia melepas topangan dagunya, ikut menjangkau sendok lalu menyendoki daging yang memenuhi kuah sup pagi itu. Senyap menengahi mereka bedua untuk beberapa saat, sampai akhirnya sebuah bunyi keras menyita perhatian Jasmine, ia menoleh ke bawah, tempat bunyi keras itu berasal.

Oris meletakkan sendoknya di atas meja, ia mendorong kursinya kebelakang, "aku permisi sebentar Jasmine ...." ucapnya lalu berjalan menuju pintu, pandangan Jasmine terus mengarah pada punggung Oris yang kini tengah merogoh saku dalam jasnya,

"Bunyi apa itu Oris?"

"Bukan hal yang penting, mungkin salah satu dari mereka terlepas." Jawab Oris tanpa menoleh, ia memasukkan sebuah kunci ke lubang yang terdapat di tengah gagang pintu tersebut. "Mereka?" tanya Jasmine penasaran, tangan Oris bergerak memutar gagang pintu di hadapannya, ia menoleh Jasmine sambil tersenyum, "jangan di fikirkan Jasmine, lanjutkan saja makanmu." Setelah berbicara seperti itu, Oris melangkah masuk, pintu segera menutup ketika Oris sudah berada di sebalik ruangan. Jasmine yang masih penasaran kehilangan nafsu makannya, ia melepaskan sendok dari tangannya lalu ikut berdiri, gadis itu berjalan menuju pintu yang sama dengan Oris, mencoba membukanya namun sudah terkunci.

Hal itu membuat Jasmine mendengus.


ISTD

Mata Oris tertuju pada sebuah sangkar besar yang terbuat dari besi, di sana terdapat dua orang gadis tanpa busana yang di rantai, mulut mereka di lilit lakban abu-abu dengan kencang. Mata kedua gadis itu menatap Oris dengan tatapan ketakutan. Dengan ritme lambat, pandangan Oris kemudian tertuju pada rantai serta lilitan lakban yang berserakan di atas lantai, perlahan Oris tersenyum.

"Caroline... kau nakal." Ucap Oris sembari tertawa kecil, matanya mengitari sekitar, mencari sosok gadis yang baru di dapatnya seminggu lepas. Oris berjalan menuju pojokan dinding, menghidupkan tape yang terpajang di atas laci kecil. Segera saja lagu klasik terputar dari benda kecil tersebut, Oris bersenandung kecil,

"Don't make me angry... oh babe, i'm bad when i mad ...." tangan Oris menjangkau palu besar yang tergantung di dinding, ia berjalan dengan santai. Senyuman aneh tak luput dari wajah tampannya. Seorang gadis yang sudah berhasil meloloskan diri itu meringkuk di dalam sebuah tong besi yang tumbang. Ia menutup mulutnya rapat-rapat, kedua bola matanya bergetar menahan takut.


"Caroline ...." panggil Oris dengan manis, langkah kaki pria itu terdengar mendekati dirinya. Namun hanya beberapa saat, langkah Oris tak lagi terdengar, hanya nyanyian dari tape yang berhasil Caroline dengar, namun jantung gadis itu tetap saja memicu cepat.

"Hai Caroline ...." Caroline mendongak keatas, seketika matanya membesar saat mendapati sosok Oris yang tengah menatapnya sambil tersenyum kaku. "Ketemu kau ...."

Oris mengangkat palu yang di pegangnya, hendak memukul kepala Caroline, "tidak... tidak... jangan! Aku tidak akan kabur!" Mata Caroline tak berkedip, ia terus menatap palu di tangan Oris yang kini sudah berada di udara. "Tentu saja... kau tidak akan bisa kabur setelah kepalamu hancur." Desis Oris seram, ia mengayunkan palu di tangannya dengan gerakan cepat, memukul ubun-ubun Caroline tak henti sampai darah keluar dari tempurung kepalanya yang remuk. Tubuh gadis itu bergetar kecil, seolah tak siap dengan kematian yang tiba-tiba.


Oris menghentikan pukulannya saat memastikan kalau gadis remaja itu sudah tak bernyawa, ia mengatur ritme nafas sejenak lalu menoleh kebelakang, tempat dua gadis remaja lainnya di kurung. Kedua gadis itu menempel satu sama lain, ia menatap Oris dengan tatapan takut.

Oris tersenyum lebar, "ayolah... jangan menatapku seperti aku ini orang jahat. Caroline nakal, aku hanya memberinya pelajaran ...." Oris menarik pandangannya, ia sedikit membungkuk untuk meraih pangkal rambut Caroline, dan tanpa sepatah katapun, Oris menarik rambut pirang yang sudah basah oleh darah milik Caroline, membuat tubuh gadis itu terseret mengikuti langkahnya. Darah menjejak di sepanjang lantai ruang bawah tanah tersebut.

"Jasmine... makan siang nanti, kita akan makan daging segar ...." gumam Oris.





I SAW THE DEVIL

To be continue...

ORIS = SUMANTO INTERNATIONAL







Continue Reading

You'll Also Like

143K 4K 46
[Wajib Follow Sebelum Membaca] The Billionaire Prison [Love is Difficult] Sungai Thames, London. 📌 "Bersihkan semua, jangan sampai ada yang tertingg...
8.5K 690 30
Bayangkan jika orang terdekatmu adalah jenis manusia yang selama ini kamu hindari. Mikaila Rivera Demariez adalah gadis tujuh belas tahun yang mengid...
357K 13.7K 37
Sekuel dari... Obsession Mysterious Man " Pria itu psychopath aku harus menjauhinya........... " __________ " Kau tidak bisa lari lagi Erlena...
75.1K 5.1K 38
"p-pak, lu cuman mau minta maaf kan? Bukan mau ngelakuin hal macam macam kan?" "Saya ga macam macam kok, hanya satu macam aja" "Mile benar benar menc...